DUPLICATE.

JANGAN BELAJAR! KUY LIBURAN



JANGAN BELAJAR! KUY LIBURAN

0Sheilapun sempat terkaget memdengar pernyataan yang Nita lontarkan. Pasalnya, Ia tidak pernah langsung mendengar bahwa Ia sedang dibicarakan. Namun, entah mengapa Nita tiba-tiba bisa bilang sedemikian rupa.     
0

"Iyaaaa, Bulanan anak kelas X. Karena lo bisa memenangkan perlombaan sains apalagi kelompok lo kakak kelas semua, beb! Ditambah, rumor-rumor yang beredar, bahwa sekolah ini jarang banget bisa memenangkan lomba sains yang mengarah ke penelitian itu! Kan gila banget kelompok kalian yang berhasil memenangkan lomba itu!" Jelas Nita kepada Sheila.     

"Ya iyalah, orang kelompok gue verkwcimpunganya di penelitian semuaaaa.... Mana gue ngerasa kayak orang paling bego sendiri TT," Batin Sheila yang mengingat betapa gilanya kakak kelas mereka meneliti dan merangkum kembali hasil penelitian yang sebagian sudah di kerjakan oleh Charlotte!     

"Oalah, begitu... Gue kira apaan sampai harus jadi bulanan mereka!" Jawab Sheila berusaha untuk tenang. Yah... Mau bagaimana lagi? semuanya sudah terjadi bukan? Hahaha, cukup menertawai kemampuan diri saja! Apa masalahnya?     

"Yaudah, pokoknya. Lo kalau ada apa-apa bisa cerita ke gue! Kalau mau libur lamaaaaaa, jangan lupa ngabarin gue. Soalnya gue khawatir, kenapa bisa lo ngilang tanpa adanya penjelasan yang jelas!" Ujar Nita memperjelaskan apa yang meresahkan hatonya mengenai sikap Sheila.     

"Oke, Nita ku sayaaaang!" Ujar Sheila dengan senyuman yang mengembang di wajahnya yang ceria.     

Bel sekolah sudah berbunyi selama 15 menit yang lalu. Kini, mereka harus menyambung pelajaran yang sebelumnya terpotong dengan jam istirahat. Bagi Tata dan Dika, mereka masih bisa menangkap pelajaran yang diajarkan oleh guru yang berada di depan mereka. Namun, sesekali Tata dan Dika bertanya mengenai beberapa part yang kurang dipahami mereka.     

"Teruntuk Alfa, Tata, Dika, dan Bagas. Kalian harus bisa mengejar materi-materi saya, yang tidak kalian ikuti. Tapi, kalian tenang saja, Saya akan membantu kalian saat kalian menemukan masalah dalam materi pelajaran saya. Saya akan siap sedia untuk membantu kalian!" Ujar Guru laki-laki di hadapan mereka.     

"Baik, Pak!" Jawab mereka— Alfa, Tata, Dika, dan Bagas— secara bebarengan.     

Ada beberapa pasang mata yang mengarah ke mereka setelah guru itu menyebutkan nama mereka masing-masing.     

"Baiklah kalau begitu, kita lanjutkan pelajaranya..." Lanjut Guru laki-laki itu sembari melanjutkan penyampaian materinya untuk pembekalan ujian anak kelas XII.     

***     

Setelah bel pulang yang ditunggu-tunggu datang juga. Mereka mengalami perubahan raut wajah yang sangat terlihat. Sebelumnya, mereka menunjukan raut wajah yang sangat letiiih, waajah mereka sangat terlihat lelah, bahkan ada beberapa siswa yang sudah terlihat mengantuk. Tapi, setelah bel pulang berbunyi. Mereka justru menunjukan raut wajah yang benar-benar sumringah!     

Setelah pelajaran ditutup dengan doa dan salam. Para siswa langsung berbondong-bondong untuk keluar dari kelasnya. Entah apa yang akan mereka lakukan. Yang jelas, Alfa, Tata, Dika, Bagaskara, dan juga Gladis berniat untuk pulang kerumah masing-masing.     

Mereka berjanji untuk tidak membuka buku setelah pulang dari sekolah! Mereka ingin sehari menikmati kehidupan bebas seperti sebelum-sebelumnya. Setelah satu bulan full kemarin mereka harus menghadapi lomba. Ditambah, satu bulan kedepan mereka harus berjuang untuk kelulusan mereka.     

Sudahlah, mereka ingin berniat untuk meletakan semua beban yang ada di pikiran mereka. Mereka akan me-refreshing-kan otak mereka agar lebih bisa berpikir yang positif.     

"Dahlah, gue gak akan buka buku gue hari ini full!!!" Ujar Dika lagi.     

"Sama!" Jawab Tata menyambungkan pernyataan yang diutarakan oleh Dika.     

"Hahaha, yaudah, refreshingkan otak kalian dulu, guys! Jangan terlalu diambil pusing! Gimana kalau kita hari ini pergi aja?" Usul Gladis yang juga mendapatkan respon tatapan dari Alfa, Tata, Dika, dan juga Bagaskara.     

"Ngapain pada lihatin gue?" Tanya Gladis penasaran dengan tatapan aneh yang mereka berikan kepadanya.     

"IDE BAGUUUUUS!!!!" Ujar Dika dengan sangat sumringaaah!!     

"Nah, bener tuu!" Sambung Alfa dan Bagas bebarengan.     

"Hitung-hitung sekalian ngerayain kemenangan lomba kita aja! Mau kemana emangnya kita?" Tanya Tata kepada mereka yang ada di sana.     

"Mumpung hari ini adalah hari jumat, dan besok libur! Mending kita ke pantai aja, yuk!" Jawab Gladis lagi.     

"Boleh juga tuh!" Sahut Alfa mengenai pendapat Gladis.     

"Pantai mana enaknya?" Tanya Bagas lagi untuk memastikan.     

"Masa ke Ancol?" Ujar Dika begitu mendengar ucapan dari Bagaskara.     

"Niatnya gue mau ke Pantai Sawarna tapi jauh, hehehe. Kalau mau ke ancol juga gak masalah! Kalau mau kita bisa nginep juga di sekitaran Ancol! Buat menikmati keindahan pantai Ancol saat malam hari. Setidaknya masih ada lampu-lampu!" Jelas Gladis yang tidak masalah jika harus pergi ke Ancol! Pasalnya Ancol juga tak begitu jauh dari tempat mereka.     

"Boleh juga sih ke Ancol, Ntar kita nginep juga boleh. Lagian, kita juga dadakan perginya, hehehe. Gue setunu aja sih, kalau ke Ancol. Kalian gimana?" Tanha Tata mengenai pendapat mereka.     

"Gue sih, Oke!" Ujar Alfa singkat. Ia cukup fleksibel dengan rencana dan keputusan mendadak.     

"Gue juga oke sih!" Jawab Bagaskara juga setuju dengan apa yang mereka katakan.     

"Yaudah, deh! Gue juga ikut, masa gue sedniri ntar yang kalian tinggal!" Sahut Dika yang juga menyetujui tujuan pergi mereka.     

"Yaudah, ntar sore pada ke rumah gue ya! Jam tiga sore udah harus pada dateng. Sampai rumah kalian izin sama kemas barang, oke?! Ntar gue yang ngajak Sheila!" Ujar Alfa sekalogus memberikan arahan kepada mereka!     

"Oke deh, yaudah, gue pergi duluan ya! Sekaligus mau beres-beres peralatan. Ayo, Dis!" Ujar Bagaskara Sekaligus mengajak Gladis untuk segera pulang.     

"Gue juga ya, guys!" Pamit Gladis yang juga turut pulang di apartemen Bagaskara. Walaupun mereka tinggal se apartemen. Mereka cukup tenang kok! Tidak akan ada hal yang lebih terjadi disana!     

"Oke-oke, Hati-hati kalian!" Jawab Alfa dan diikuti Bagas dan Gladis yang berjalan menjauhi mereka.     

"Gue juga, ntar gue wa lu kalau gue mau otw ke rumah lu!" Pamit Dika yang juga hendak pulang dengan segera!     

"Yoi, Dik! Hati-hati!" Balas Tata dengan menganggukan kepalanya.     

Dikapun pulang dengan segera. Ia menggunakan motor miliknya sendiri.     

Kini, tinggalah Tata dan Alfa untuk segera melangkahkan kaki mereka menuju ke kelas Sheila. Namun, saat di perjalanan, kejadian lama pun terulang kembali. Tata dan Alfa melihat Leo dan Sheila yang saling mengobrol di koridor.     

Sempat Alfa hendak mendekati mereka. Namun, Tata mencegahnya untuk tidak ikut campur dengan urusan mereka. Setidaknya, Alfa bisa lebih membebaskan apa yang Sheila lakukan.     

"Biarkan mereka dulu, kita ke parkiran aja, yuk!" Ajak Tata berusaha menghalangi Alfa untuk menghampiri mereka.     

Setidaknya hal ini pernah Tata lakukan saat bersama Alpha dulu. Saat mereka berjalan, mereka juga menemukan Sheila dan Leo yang saling mengobrol di koridor. Lalu, Tata juga mengajak Alphapergi terlebih dahulu ke parkiran.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.