DUPLICATE.

CHARLOTTE YANG MENGERIKAN



CHARLOTTE YANG MENGERIKAN

0Saat hendak pulang, Sheila berjalan di koridor dan tidak sengaja bertemu dengan Leo dari arah yang berlawanan. Leopun menyapa Sheila dan terjadilah percakapan diantara mereka.     
0

"Hai, Sheil!" Sapa Leo dengan senyuman yang sangat tipis. Ia masih saja kesulitan untuk tersenyum lebar kepada Sheila.     

Bukan, bukan karena Ia menahanya. Namun, Leo memang memiliki wajah yang dingin dan kaku! Maka dari itu, Ia selalu saja terlihat datar saat melakukan percakapan dengan siapapun orang!     

"Eh, kak Leo! Hai?" Sapa balik Sheila yang tersenyum kepada Leo.     

Jujur, keduanya sangat kebingungan untuk memulai koninukasi diantara mereka. Bagaimana tidak? Saat kedua mata mereka saling menatap, jantung mereka ternyata bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jantung mereka berdetup dua kali lebih kencang dari biasanya.     

Hal inilah yang menyebabkan mereka tidak bisa mencari topik untuk memulai pembicaraan, karena pikiran mereka akan berusaha untuk menetralkan detak jantung mereka terlebih dahulu!     

"Maaf ya, Sheil! Karena gue dan Pihak Cloning Deluxie. lu jadi ikutan keseret masalah ini!" Ujar Leo yang meminta maaf atas ikut terseretnya Sheila.     

Bahkan, saat £D merencanakan penangkapan Sheila. Ia bahkan tak bisa menolak atas rencana tersebut. Ia hanya terdiam sembari berjalan dibelakang rencana £D.     

"Hush, kakak bicara apa sih? Justru Sheila sangat berterima kasih sama kakak! Kalau saja saat itu Kakak tidak membawa Sheila ke apartemen yang baru saja Kakak beli saat itu juga. Entah hal apa yang akan twrjadi sama Sheila." Balas Sheila yang tidak suka jika Leo meminta maaf kepada dirinya. Sudah jelas bukan? Bahwa ini bukanlah salah Leo seorang!     

"Lagian, Kak Leo juga nolongin Sheila untuk yang kedua kalinya, bukan? Sampai-sampai Kak Leo harus bertengkar sama Bang Alfa untuk berusaha menyembunyikan Sheila lagi!" Sambung Sheila menjelaskan betapa baiknya Leo di mata Sheila.     

"Tapi tetap saja, Gue yang kurang bisa menolak rencana yang Charlotte buat, Sheil!" Leo kini merasa bersalah. Bahkan, Ia juga merasa bahwa hidupnya memang selalu berada di bawah kendali Charlotte. Tanpa berani dia menolak keinginan dan rencana yang Charlotte buat.     

"Kalau gitu, Sheila juga minta maaf, karena Kak Leo yang berusaha membela Sheila sama Bang Alfa, kakak jadi disiksa oleh kak Charlotte ya? Sheila dikasih tahu sama Bang Alfa saat Kita kembali masuk ke sekolah! Maaf, kalau Sheila tahunya telat, dan juga, Sheila gak bisa ngelakuin apa-apa saat Kak Leo dalam masalah!" Ujar Sheila yang sqngat terlihat sedih di kedua sorot matanya.     

Sheila benar-benar merasa bersalah karenanya.     

"Sebenarnya, kamu gak perlu mengkhawatirkan itu tentang gue! Gue juga kenal bagaimana sikap Charlotte ke gue! Lo tenang aja, semuanya udah beres! Lagian, saat gue milih untuk sedikit berada di pihak kalian. Itu semua adalah pilihan yang gue pilih sendiri! Jadi, lo gak salah dalam hal ini!" Jelas Leo yang tidak ingin melihat Sheila yang mengkhawatirkan dirinya.     

"Baiklah, diantara kita tidak ada yang salah! Dan kita tidak perlu meminta maaf," Ujar Sheila dengan senyuman.     

"Baiklah, apa yang ucapkan benar adanya!"     

Triiing     

Mendengar adanya pesan yang masuk ke ponsel milik Sheila. Dengan segera Sheila membaca pesan itu dan tersenyum senang setelah membacanya.     

"Sheila, gue sama Alfa udah ada di parkiran. Kalau udah selesai urusanya, segera ke parkiran ya... Soalnya kita mau pergi ke pantai dan harus mempersiapkan apa yang kita bawa!" Tulis Tata dalam pesan yang ia kirimkan ke Sheila.     

"Oke, Kak. Sheila akan segera kesana!" Jawab Sheila yang juga mengirimkan peaan balasan kepada Tata.     

Sheilapun langsung memasukan ponselnya kekantung seragamnya. Ia kembali menatap Leo dengan senyuman tipis.     

"Kak, maaf ya, Sheila udah ditungguin sama Bang Alfa dan Kak Tata!" Ujar Sheila berkata jujur sekaligus pamit dengan Lro untuk segera pulang mendahuluinya.     

Setelah berkata demikian, Sheila tersadar bahwa ada Charlotte yang berjalan mendekati ke arah Leo. Melihat ekspresi Sheila yang takut, Leopun menoleh ke arah belakang dan mendapati Charlotte yang berjalan mendekatinya.     

Setelah sampai di samping Leo, Charlotte sempat melirik ke arah Sheila dan membuatnya merinding seketika. Sebenarnya Sheila sudah pernah sekelompok dengan Charlotte. Tapi, Ia selalu saja merasa takut jika harus menatap wajahnya yang sekarang dingin kepadanya setelah pertempuran itu terjadi.     

"Buruan pulang, kalau gak, gue bunuh lo!" Ujar Charlotte kepada Leo dan dengan segera Ia melangkahkan kakinya pergi mendahului mereka.     

Mendengar dan melihat hal ini, Sheila langsung membelalakan matanya takut! Ia menatap Charlotte yang berjalan pergi setelah Ia menundukan wajahnya karena tak berani menatap Charlotte secara terus terang.     

"Hahaha, lo tenang aja gue udah biasa diperlakukan seperti ini! Dia cuma bercanda dalam ucapanya aja!" Ujar Leo yang juga mengeluarkan suara yawanya yang renyah. Ia tak tahan begitu melihat wajah Sheila yang ketakutan. Karena, dimata Leo, ekspresi yang Sjeila berikan benar-benar terlihat sangatlah imut!     

"Yausah, kalau lo mau pulang. Bukanya udah ditungguin ya?" Lanjut Leo yang menyadarkan bahwa Sheila sudah ditunggu oleh Tata dan Alfa.     

Terlihat bukan? Melihat Charlotte saja membuat Sheila takut banget. Sampai-sampai Sheila sendiri dengan mudahnya melupakan sesuatu karena Charlotte semata! Dasar menakutkan!!!     

"Beeh, menakutkan sekali ya kalau kak Charlotte berekspreai kayak gitu! Untung gue gak begitu sering ketemu sama Kak Charlotte kalau istirahat! Gue doain deh semoga Kak Charlotte segera lulus! Biar gue gak ketemu lagi sama dia!" Batin Sheila mengenai pendapatnya tentang Charlotte.     

"Eh, iya kak. Sempet aja lupa!" Ucap Sheila begitu tersadar, Iapun segera pamit kepada Leo lagi,     

"Yaudah, kak. Sheila pergi dulu yaa....Byee..." Pamit Sheila yang sekaligus berjalan menjauhi Leo.     

Bukanya juga segera pergi, Leo justru menunggu Sheila berjalan sampai tubuh Sheila hilang di belokan. Ia kemudian baru pergi untuk menemui Charlotte. Sungguh, Leo benar-benar mencari mati. Piadahal sudah sangat jelas bahwa Charlotte mengancam Leo dihadapan orang yang Ia sukai!     

Tanpa rasa takut berjalan ke arah Charlotte, Leo justru terenyum di hatinya setelah bertemu dan mengobrol santai dengan Sheila. Beeh, gak bisa menunggu lagi untuk Leo merencanakan untuk segera menembak Sheila. Akibat dari gagalnya Leo saat dirinya ingin mengungkapkan perasaanya. Karena, saat itu, Leo masih buruk dalam mata Alfa. Walaupun sekarang juga masih sih, wkwk.     

Kini, senyumanya harus Ia sembunyikan setelah Leo melihat Charlotte yang menatap kearahnya. Tak gentar, Leopun menatp Charlotte juga dan berjalan mendekatinya. Hingga, suara yang biasa Ia dengar. Terdengar kembali,     

"Lama banget sih, Lo? Cari mati beneran ya?" Ujar Charlotte dengan menatap datar kearah Leo yang baru saja datang menemuinya.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.