DUPLICATE.

LIBUR SMA DAN MENGANALISIS £D



LIBUR SMA DAN MENGANALISIS £D

0"Apa? Sekolah kebakaran? Dan menjadi sasaran peledakan oknum yang tak jelas? Bagaimana bisa?" Tanya Bu Ratna keoada salah satu pengurus kesiswaan di SMA tempat Alfa menempuh pendidikan.     
0

"Saya sendiri juga belum tahu secara pasti mengenai motif peledakan yang terjadi di seluruh SMA di Jakarta." Ujar kesiswaan itu di telepon yang masih tersambung dengan Bu Ratna.     

"Kapan kejadian peledakan ini?" Tanya Bu Ratna kepada pengurus kesiswaan tersebut!     

"Semalam, persis semalam kejadian ini terjadi. Coba ibu nonton Televisi sekarang, hampir seluruh chanel TV sedang membahas topik yang sama yaitu tentang peledakan ini!" Perintah kesiswaan itu kepada Bu Ratna.     

Mendnengar hal ini membuat Bu Ratna tanpa berpikir lagi untuk menyalakan tvnya dan, benar saja apa yang informasi di dapatnya hari ini ternyata memang benar adanya.     

Bu Ratna sediri tidak mengetahui kejadian ini karena Ia bangun kesiangan. Ia kemudian bergegas untuk mandi dan memakai seragam dinasnya sebagai seorang guru. Untuk itu, sudah sangat jelas untuk Bu Ratna tidak menonton berita pada pagi ini.     

Beruntungnya semua guru di telpon okel pengurus kesiswaan untuk mengatakan hati ini seluruh siswa dan karyawan libur dahulu. Dan mulai besok, untuk karyawanya saja sudah diperbolehkan masuk setelah pengecekan langsung di tempat kejadian perkara yaitu, Sekolah mereka.     

"Berita hari ini memang cukup menggemparkan dan menjadikan masyarakat menjadi was-was. Beruntungnya pemerintah bertindak dengan cepat, Seluruh siswa di SMA di Jakarta harus diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini sudah dibicarakan dan disetujui oleh mentri pendidikan dan perwakilan seluruh kepala sekolah menengah atas di Jakarta. Sekian laporan pada hari ini, Saya Feni Rahayu, Sekian dan Terima kasih!" Ujar reporter itu yang memlnjelaskan berita tepat di salah satu lokasi di SMA Jakarta.     

"Bener juga! Ledakan ini terjadi di seluruh SMA di Jajarta." Gumam Bu Ratna setelah melihat berita yang ditampilkan di televisi miliknya.     

"Baiklah, Bu. Terima kasih atas informasinya!" Ucap Bu Ratna kepada pengurus kesiswaan tersebut.     

"Sama-sama, Bu!" Sahut Kesiswaan tersebut.     

Tak menunggu lama lagi sambungan telepin itupun sudah terputus.     

"Ck, kenapa bisa sampai sepeprti ini? Kenapa saya justru keinget sama anak-anak yang bolos sekolah?" Ujar Bu Ratna yang sempat terhenti untuk menghitung jumlahnya.     

"Ada 12 anak, dengan 5 anak dengan kondisi yang sakit, dan 7 anak lain nya tanpa kabar! 7 anak ini sudaj gak masuk selama hampir dua minggu, termasuk Alfaeyza Alexander didalamnya. Ada apa sama itu anak!" Keluh Bu Ratna keoaa dirinya sendiri. Ia bermonolog dan memperkirakan hal apa yang telah terjadi kepada anak didiknya itu.     

"Saya harus menemui dia. Apakah mereka juga ikut terlibat didalamnya? Anak-anak yang saya tahu mereka adalah teman Alfa." Ujar Bu Ratna kepada dirinya sendiri untuk menemui sesorang yang Ia tahu siapa yang tahu dengan situasi seperti ini.     

Bu Ratna segea melenggang pergi keluar rumah dengan masih mengenakan seragam yang sudah melekat di tubuhnya. Tak lupa Bu Ratnapun mematikan TVnya sebelum keluar.     

***     

"Hah? Demi apa? Gila banget tu anak!" Ujar Dika yang mengerti berita yang ada di Bumi.     

Mereka mengerti karena memang £D yang menyuruh untuk menyampaikan informasi Bumi kepada ke empat teman Alfa yang berada di Mars.     

"Iya sih, untuk anak seumuran kita itu adalah hal gila yang oernah gue denger!" Timpal Bagaskara setelah mendengar Dika berbicara.     

"Lah, seumuran kita?" Tanya Tata yang kebingungan.     

"Hooh, gue dapet info seperti ini pas mau ke markas kemarin. Semua info ini gue dapet dari Tuan Federick." Jelas Bagaskara.     

"Tapi, kalau itu memang benar, £D seusia sama kita, bisa dipastikan tu anak memiliki kecerdasan yang genius. Coba di logika aja, anak seusia kita udah berkecimpungan di dunia penelitian? Mana tu anak yang jadi pemimpinya." Puji Gladis kepada tingkah £D. Jika memang benar £D seusia mereka, apa yang dikatakan Gladis itu benar, £D orang yang genius.     

"Gue setuju sama ucapan Gladis. Gue akui tu ajak memang genius. Apalagi tu anak gak asal memainkan kegeniusanya. Karena untuj kalian ketahui saja, £D adalah anak yang bersekolah di sekolah yang sama seperti kita!" Jelas Bagaskara lagi memberikan informasi yang bahkan tidak diketahui ketiga teman lainya yang berada di tempat yang sama seperti Bagaskara.     

"Hah? £D bersekolah di sekolah yang sama kayak kita?" Teriak ketiga temanya yang sama-sama tak percaya dengan apa yang sudah dijelaskan oleh Bagaskara.     

"Demi apa?" Tanya Tata langsung kepada Bagaskara.     

"Apapun, Lo sendiri kan tahu gue juga udah masuk ke dunia penelitian. Tak hanya itu, gue juga bisa nemuin beberapa informasi yang gue mau. Tapi, untuk menguak siapa indentitas di balik £D itu memang sangat susah. Selain dia yang mengenakan jubah, Ia juga menutup semua akses yang meenjukan informasi mengenai jati dirinya." Jelas Bagaskara lagi.     

"Karena, kemarin gue semoet bawa hacker ke pertarungan kita. Dia namanya Je. Dia udah hampir berhasil untuk mengiuak identitas £D. Tapi sayang, saat hendak berhasil. Komplotan mereka sudah terlebih dahulu berhasil merampas apa yang sudah Je kerjakan. Termasuk mengambil identitas £D. Makanya, sebelumnya gue semoet dengar bahwa Je berteriak frutasi. Gue seneng denger dia gagal. Tapi, kegagalanya itu efeknya ke kita!" Sambung Bagaskara.     

"Salah lo sendiri, orang temen sendiri gagal malah seneng!" Caci Dika yang tak mengerti jalan pikiran Temanya ini.     

"Memang gue seneng, lucu aja gitu kalau di Je gagal meretas sesuatu, apalagi kalau lihat muka dia yang udah gak kebentik, beeh rasanya pingin ketawa!" Jawab Bagaskara yang mengingat bagaimana reaksi temanya itu ketika gagal melakukan sesuatu.     

"Tapi, kenapa kita gak tahu kalau £D itu sesekilah sama kita?" Tanya Gladis.     

"Emangnya si £D itu menutupi kalau dirinya genius?" Sambung Gladis bertanya karena penasara.     

"Hm, setahu gue itu Alfa yang menduduki peringkat pertama dari kelas sepuluh. Gue gak heran sih, ya gitulah. Terus waktu ada gue, gantian gue yang menduduki peringkat pertamanya. Sudah jelas bukan? Bahwa £D tidak membuat dirinya untuk masuk ke peringjat pertama. Kakau kayak gini, kita juga tidak bisa menyimpulkan, oada peringkat berapa £D meletakan kemampuanya." Jawab Bagaskara lagi yang memang bisa dibilang benar.     

"Bener juga sih," Sahut Tata mengiyakan ucapan Bagaskara.     

.     

.     

------------------     

DISCLIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.