DUPLICATE.

PERTEMUAN SEKILAS DENGAN SHEILA



PERTEMUAN SEKILAS DENGAN SHEILA

0Terlihatlah seorang pemuda yang sudah berhasil mendapatkan apa yang Ia inginkan. Kefokusan, pengosongan pikuran dengan hal yang tidak diperlukan untuj sesaat, dan deruan napas yang teratur sudah bisa Ia kendalikan melalui pelatihan yang memakan cukuo banyak waktu. Pemuda itu terlihat dengan tetap fokus untuk mengosongkan pikiranya. Saat ini, Ia pun terlihat relaks dengan mata yang terpejam. Perintah dari Tuan Ge!     
0

Tak ada banyak kegiatan yang dilakukan oemuda itu, mulai dari anggota tubuh yang melekat di tubuhnya. kecuali deruan napas teratur yang Ia lontarkan. Tak hanya itu, sekarang pemuda itu berada di posisi ternyaman dalam dirinya. Yap, pemuda tersebut sedang tertidur. wkwk, canda!     

Tuan Ge yang sudah melihat keberhasilan dari Raffaela ini, sontak memberikan arahan lagi untuk kemudian mengetas, apakah Raffaela benar-benar fokus dengan aoa yang sedang Ia lakukan di hal ini.     

"Rasakan seluruh suhu dan perubahan dalam ruangan ini, Raffaela. Rasakan sesuatu dengan cara, tetapkan dimana letak benda-benda yang berada di sekitar sini! Dengan begini kau bisa merasakan sesuatu yang bahaya akan menyerang!" Ujar Tuan Gege memberikan pengarahan lanjutan kepada Raffaela. Sekaligus sedikit memberikan kode bahwa bahaya akan segera menyerang Raffaela.     

Syuuuut!     

Sebuah tendangan diberikan Tuan Ge setelah lebih dari tiga detik mengucapkan kalimat tersebut. Tuan Gegepun langsung memberikan tendangan ke arah kepala Raffaela dengan cepat!     

Usai memberikan serangan tendangan tersebut. Tuan Ge pun langsung tersenyum senang. Ia melihat untuk pertama kalinya ketanggapan Raffaela, Raffaela berhasil menghindari tendangan yang Tuan Ge berikan. Seletah Raffaela sendiri bersusah payah dalam mengatur konsentrasi dan pengosongan pikiranya.     

"Woah, mantab!" Puji Ge yang melihat kecepatan refleks milik Raffaela. Tak perlu menunggu lama lagi bagi Ge untuk kembali memberikan serangan kepada Raffaela.     

Syut, Syut, Syut!     

Tendangan bertubi-tubi Ge arahkan ke arah Raffaela. Pertama ke arah kepalanya lagi, kemudian dada kirinya, dan juga bagian punggung Raffaela. Tak perlu di ragukan lagi bagaimana refleks yang Raffaela punya. Sebelum Ia berlatihpun, refleks yang trlah dimilikinya tidak main-main. Apalagi, ketika pikiranya terfokus. beeeh, tambah-tambah lah!     

"Buka natamu, Raffaela!" Perintah Ge yang sudah mulai tertarik dengan kekekuatan dan ketanggapan Raffaela.     

Mendegar instruksi tersebut, Raffaela pun srgera membuka matanya. Dengan segera Ia menatap Tuan Ge dengan cengiran.     

"Bagus, kau belajar dengan cepat hari ini. Walaupun, sempat ada keterlambatan di bagian meditasi. But, it's okay! Gue maklum memang gak mudah melakukan itu. Apalagi semakin kita mencoba mengosongkan pikiran. Justru banyak kejadian yang semakin mendekat!" Jelas Ge mengenai perkembangan pelatihan Raffaela pada detik ini.     

"Bener sih, Bang! Saya tadi juga merasakan hal yang Abang katakan tadi. Bahkan semua kejadian kemarin yang Saya lewati kembali!" Ujar Raffaela.     

Mendengar ini, Tuan Ge sempat berpikir bahwa kejadian kemarin yang Raffaela ingat adalah kejadian sebelum dirinya lupa ingatan.     

"Woah, syukurlah kalau lo udah sedikit ingat mengenai masa lalu lo!" Refleks Tuan Ge berucap.     

"Eh, ya gak sampai jauh juga, Bang! Hanya bagian setelah saya lupa ingatan yang Saya ingat. Selebihnya dan mengenai masa lalu Saya, Saya belum ingat lagi!" Pekik Raffaela menjelaskan mengenkai apa yang tadi Ia pikirkan.     

"Ah, syukurlah kalau ni bocah belum ingat. Yakali, ngapain juga gue ngajarin dia kalau dianya udah ingat! Yang ada, guenya juga bakakan di habisin sama ni anak. Mana katanya dia punya kekuatan yang lebih dari milik si £D!" Batin Tuan Ge dengan mengamati keadaan Raffaela.     

"Yah, semoga aja Lu cepet-ceoet ingat sama masa lalu lo ya! Gue yakin lo bakalan cepet ingat!" Ujar Tuan Ge memberikan ucapan yang jelas bukan keinginanya.     

Hanya untuk formaslitas bagaimana seseorang terlihat berempati dengan penderitaan yang sedang dihadapi lawan bicaranya ini.     

"Terima kasih, Bang!" Jawab Raffaela singkat dengan ucapan Tuan Ge.     

Sembari mengobrol dengan Tuan Ge secara singkat. Raffaela tidak sengaja melihat keberadaan Sheila—Kate. Seorang wanita 'rapih' yang Ia temuin kemarin. Wanita tersebut mampu dengan singkat membuat Raffaela merasa penasaran dengan semua ini. Terutama masa lalunya, Ia berharap lebih kepada Kate. Berharap Kate mampu memberikan informasi yang tepat kepada Raffaela.     

Sayangnya, Raffaela sedang berlatih saat melihat sekilas keberadaan Kate dari jendela yang berada di ruangan itu. Hal ini membuatnya harus terpaksa berhenti untuk mengejar Kate. Setidaknya, Raffaela tahu bahwa Kate berada di tempat yang sama saat ini.     

"Bang Ge, apakah Abang tahu siapa wanita tadi yang melewati jendela itu?" Tanya Raffaela yang melihat Tuan Ge juga melihat ke arah jendela saat Kate lewat.     

"Owh, wanita itu? Dia karyawan baru disini. Baru kemarin dia bekerja disini untuj mengurus berkas-berkas perusahaan ini. Tapi, kemarin gue denger kalau dia hampir aja kehilangan berkas yang dia bawa. Untungnya, dengan cepat dia sudah dapat mengembalikan berkasnya kembali!" Jelas Tuan Gege kepada Raffaela mengenai gadis itu, Kate.     

"Siapa namanya, Bang? Kalau boleh tahu?" Tanya Raffaela memastikan, apakah Ia benar-benar wanita yang sedang Ia cari kemarin.     

"Kate, namanya Kate!" Jawab Tuan Ge secara singkat.     

"Memangnya, kenapa kau menanyakan hal ini? Apakah kau terpesona denganya? Yah, kalaupun iya, gue gak heran sih. Dianya aja wanita yang cantik, kalau dari dekat, dia kelihatan imut dengan penampilanya itu!" Goda Tuan Ge mengenai pertanyaan yang Raffaela lobtarkan keoada Tuan Ge.     

"Hush, bisa aja Bang! Saya hanya penasaran. Karena Saya sempat bertemu sama dia saat dianya hampir di jambret kemarin, Bang!" Ujar Raffaela.     

"Untungnya, dia sudah sama temenya waktu itu. karena ini, berkasnya bisa cepat ketemu!" Lanjut Raffaela.     

"Mana tu temenya mukanya sama kek gue! Dan namanya pun sama dengan nama yang selalu ngebanyangi diri gue!" Sambung Raffaela dalam batinnya.     

"Oalah, Gue kira!" Cicit Tuan Gege.     

Hehehe, hanya senyuman yang terbentuj di bibir Raffaela. Iapun mengambil minumanya dan meneguk air yang berada di botol minumanya. Setelah itu, Raffaela kembali melanjutkan pelatihanya bersama Tuan Gege.     

"Udahlah, gue pastiin buat gue bisa cepet ingat sama masa lalu gue! Dan, gue dengan yakin, bisa bikin tu cewe mau bantuin gue!" Tekad Raffaela dalam berusaha mengingat ingatan masa lalunya.     

.     

.     

------------------     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.