DUPLICATE.

PERTAYAAN MAMAH MENGENAI ALFA



PERTAYAAN MAMAH MENGENAI ALFA

0Di lain sisi, Sheila pun segera bersiap untuk nikin sarapan, buat dirinya sendiri dan juga Alpha yang sekarang menjadi kakak ke dua setelah Bang Alfa. Bagi Sheila, Sheila masih saja bersyukur dengan ini, setidaknya Ia tak perlu merasa kesepian. Walaupun, Ia masih bersedih dengan takdir yang seperti ini.     
0

Klotak-klotak-klotak     

Suara yang ditimbulkan dari pengirisan bawang di telenan.     

Sreeseng,     

Aroma yang dihasilkan dari gorengan bawang putih bercampur bawang merah memang tidak pernah mengecewakan buat Sheila. Pagi hati ini, Sheila akan membuat nasi goreng dua porsi untuk mereka nikmati di pagi hari.     

Terkadang Sheila terkekeh sediri begitu mengingat aoa yang sedang Akfa lakukan sekarang. Bagaimana tidak? Sheila sendiri tahu bahwa abangnya itu tidak bisa memasak. Akankah Alfa hanya memakan obat lambung setiap paginya? Hahaha, Sheila rasa tidak.     

Wlaupun Alfa tidak bisa memasak, tapi Ia cukup pandai melakukan semua itu dengan otak cerdasnya.     

Saat sedang asyiknya memasak. Alohapun datang menghampirinya di dapur. Dengan senyuman yang Ia lontarkan, mengingatkan Sheila kepada Alfa. Yah, mau bagaimanapun mereka sangatlah mirip tanpa adanya cacat sedikitpun.     

Yang membedakan hanyalah logat bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Kalian tahulah, kalau Alpha berkata selalu terdengan sopan dan enak di telinga. Sedangkan Alfa, beeeh kata-kata yang frontal seakan menusuk gendang telinga lawan bicaranya.     

"Pagi, Sheila? Adakah yang bisa Kakak bantuin untuk membantu kamu memasak? Memangnya kamu masak apa pagi ini?" Sapa Alpha kepada Sheila.     

Oh ya, kebiasaan yang Alpha lakukan adalah selalu menyaoa Sheila sesuai dengan jam yang berlaku. Seperti, selamat pagi, selamat siang, bahkan selamat sore dan selamat malam. Tak jarang juga Alpha mengucapkan Selamat tidur dan juga semoga mimpi indah.     

Hal yang sepele memang. Namun, apa yang Sheila rasakan dari perlakuan ini adalah sebuah kehangatan. Bagaimana ya menyampaikanya, yang jelas, Hal inilah yang sangat Sheila suka dari Alpha.     

"Pagi juga, Kak Alpha. Sheila masakin Kakak nasgor, nasi goreng yaaaaaang spesial!!" Ujar Sheila.     

"Waaah, pasti enak deh buatan kamu. Kayak biasanya, selalu saja bikin Saya gak bisa berhenti buat makan!" Ujar Alpha yang tak kalah semangat dan ceria.     

"Hahaha, Kakak bisa aja!" Celetuk Sheila mendengar pujian yang Alpha lontarkan kepadanya.     

"Kalau begitu biarkan Kakak bantu kamu ya! Aoa yang perlu Kakak bantu ya, Sheil?" Tanya Alpha mengulang pertanyaan yang sama seperti apa yang pertama kali Ia lontarkan.     

"Kakak bantu Sheila buat motongin sosisnya aja! Sama kocok telurnya. Nanti Sheila akan bikin sosis goreng sama telur goreng buat jadi topingnya." Perintah Sheila yang juga tak sungkan menerima tawaran yang Alpha tawarkan untuk membantu Sheila.     

"Siap, laksanakan Tuan putri!" Pekik Alpha yang seketika membuat Sheila malu dipanggil Tuan Putri olehnya.     

Dengan segera Alpha melakukan apa yang tengah Sheila perintahkan kepadanya. Percayalah kalian, jika kalian sedang memasak dan ditemani oleh orang yang ceria membantu kalian memasak. Kalian akan merasa lebih bersemangat untuk menyelesaikan ini semua. Belum lagi, kalian akan merasa hari awal kalian akan lebih indah kedepanya.     

Sreng Sreng Sreng Sreng Sreng.     

Aroma nasi goreng buatan Sheila sangatlah menggoda. Membuat Alpha sudah merasakan kelaoaran yang sangat menyiksa. Ia tak sabar untuk segera melahao semua masakan Sheila dengan habis tak tersisa.     

Baiklah, setelah beberapa menit kemudian. Akhirnya masakan Sheilapun telah selesai. Sheila mem-platting masakanya dengan sangat cantik diatas piring beling yang bersih.     

Tak lupa, telur dadar dan sosis Ia tambahkan diatas nasi goreng itu. Nasi goreng dengan campuran fishball dan bakso sangatlah menggugah selera.     

Setelah itu, mereka membawa makanan dan minuman itu ke meja makan untuk mereka santab bersama.     

"Selamat makan, Sheila!" Ucap Alpha kepada Sheila.     

"Selamat makan juga, Kak Alpha!" Balas Sheila mengenai ucapan Alpha.     

Tanpa menunggu lama lagi mereka melahap makanan yang sudah ada di hadapan mereka.     

Saat sedang enak-enaknya melahap makanan mereka. Tiba-tiba, ponsel Sheila berbunyi dan menampilkan nama 'Mamah' dilayar ponsel milik Sheila.     

Hampir saja Sheila tersedak. Ia takut mengenai pertanyaan Mamahnya jika harus menanyakan bagaimana keadaan Alfa kepadanya. Biasanya Sheila akan merasa senang jika Mamahnya menelponya. Namun, sekarang Ia benar-benar takut.     

Iapun segera mengangkat telepon Mamahnya, karena memang tak ada pilihan lain lagi     

"Halo, Mah?" Sapa Sheila kepada Mamahnya yang berada di seberang telepon sana.     

"Halo, Sheila? Apa kabar? Maaf Mamah baru menghubungi kamu hari ini. Kemarin Mamah benar-benar sibuk mengurusi perusahaan Papah kamu. Untungnya sekarang semuanya sudah selesai dan kondisi perusahaan sudah stabil. Kamu apa kabar, Sayang?" Sosor Gabriella berbicara panjang dan kebar mengenai kondisinya di luar negeri, demi membuat perusahaan yang ditinggalkan Alex berjalan stabil.     

"Alhamdulillah, Sheila selalu baik, Mah disini! Mamah sendiri apa kabar?" Tanya Sheila kembali.     

"Iya sama, Alhamdulillah Mamah juga selalu baik disini. Oh iya, Bagaimana kedaan Abang kamu, Bang Alfa? Mamah sempat menelpon Bang Alfa. Hanya saja, nomornya tak pernah aktif. Aoakah Bang Alfa ganti nomor ponsel?" Tanya Gabriella lagi mengenai keadaan Alfa.     

Jujur sih, sisi keibuan Gabriella sekarang mengkhawatirkan keadaan Alfa. Entah bagaimana, namun, sejak kemarin firasatnya sangat mengatakan bahwa Alfa sedang tidak baik-baik saja. Saat Gabriella mencoba menghubungi Alfa secara langsung. Ia justru menerima suara mbak-mbak operator yang mengatakan bahwa nomor yang Gabriella tuju sedang tidak aktif.     

Bukahkan ini justru membuat Gabbriella semakin mengkhawatirkan keadaan Alfa di Indonesia?     

"Keadaan Bang Alfa ya Mah?" Ujar Sheila.     

Ragu, Sheila ragu untuk menjawabnya. Bahkan, sekarang Sheila menatap Alpha. Beruntungnya, Alpha tersenyum dan sedikit menenangkan Sheila untuk menjawab secara baik.     

"Iya, Bang Alfa sekarang masih bersama kamu kan? Bagaimana keadaanya? Mamah juga ingin berbicara sama Bang Alfa!" Ulang Gabbriella mengenai pertanyaannya tentang keadaan Alfa.     

"Baik, Mah. Bang Alfa baik. Dia ada disini kok!" Jawab Sheila pada akhirnya.     

"Mamah, mau bicara sebentar sama Alfa ya, Nak. Ada yang mau Mamah bicarakan sama Bang Alfa!" Pinta Gabbriella kepada Sheila.     

"Bicara sama Bang Alfa ya Mah?" Ulang Sheila lagi guna memberikan kode keoada Alpha untuk bersiap.     

"Iya sayang, cintaku, Sheila," Ujar Gabbriella.     

"Ini mah, Sheila akan kasih teleponya ke Bang Alfa." Balas Sheila.     

"Kak, Mamah mau bicara sama Bang Alfa. Bang Alfa ya kak!" Bisik Sheila ke Alpha yang tersenyum ke arahnya. Karena tingkah Sheila yang lucu.     

Sheilapun segera memberikan telepon itu kepada Alpha, setelah Alpha mengangguk paham dengan ucapanya. Sheila menyuruh Alpha untuk memposisikan dirinya sebagai seorang Alfa yang frontal. iiih, menakutkan!     

"Halo, Mah?" Ujar Alpha kepada Gabriella. Untungnya, suara Alpha sangat mirip dengan Alfa. Beeh, kalian tidak akan bisa membedakanya jika Alpha sudah bersikap seperti Alfa.     

Kecuali Tata—Sahabat Alfa yang sudah tahu karakter khas dari Alfa. Dan juga pihak Cloning Deluxie yang sehari-hari saja hidup dengan manusia kloningan ciptaan mereka sendiri.     

"Halo, Alfa. Apa kabar? Dan bagaimana jiga dengan Alpha?" Tanya Gabriella.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.