DUPLICATE.

ABOUT PERUSAHAAN YOSAIY, JAPAN



ABOUT PERUSAHAAN YOSAIY, JAPAN

0Setelah memikirkan hal yang akan terjadi kepada PPO Grinonium. Keresahan Chandrapun semakin bergejolak setelah mendapatkan telepon dari Tuan Fuji—Ayah Gladis sekaligus pemimpin Perusahaan Yosaiy terbesar di Japan!     
0

Percaya atau tidak, sebenarnya akhir kehidupan Chandra bisa di pertaruhkan disini. Chandra sebenarnya tidak mempermasalahkan hal ini, hanya saja. Memang dirinya juga tidak langsung bisa menyerahkan hidupnya atas kepasrahanya semata. Ia juga harus bisa berjuang dan lari dari maut yang mengejarnya mulai detik ini.     

Karena, Chandra Juga memiliki visi, "Selesaikanlah apa yang telah dimulai!" Sepele sih kedengaranya. But, hal ini sangat susah jika dilakukan oleh semua orang. Dan hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukanya, jika mereka tahu makna dan arti di dalam kalimat tersebut.     

"Halo, Tuan Chandra!" Sapa Tuan Fuji dengan menggunakan logat orang jepangnya.     

Sebenarnya, Tuan Fuji adalah seseorang yang lahi di Tokyo, Japan! Namun, sejak kecil Ia harus mengikuti Ibunya di Indonesia yang memiliki darah Indonesia. Mereka tinggal di Indonesia dan sesekali ke Jeoang untuk urusan perusahaan. Hingga akhirnya, Tuan Fujipun mengikuti jejak ayahnya dan mendaoatkan gadis seorang berdarah Indonesia. Mereka menikah di Indonesia dan memiliki anak perempuan semata wayangnya bernama Gladis Michiko Fuji.     

Hingga, perusahan Yosaiy pun berdiri di Jakarta. Hanya satu, namun, perusahaan itu juga dengan cepatnya berkembang pesat. Mengenai hal ini, PPO Grinonium pun tidak menghilangkan kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan Yosaiy!     

Setelah mereka sempat bekerja sama. Barulah, Gladis dan Bagaskara bertemu. Hingga akhirnya, Gladis melakukan sesuatu hal yang gila. Yaitu, menyuntikan formula yang serupa dengan formula yang diberikan Gipson kepada Bagaskara. Saat itu, karena Gladis melihat Bagaskara yang menjerit kesakitan usai Gipson melepaskan cairan formula itu ketubuhnya.     

Hal inilah yang membuat Bagaskara menganggao bahwa Gladis adalah gadis bodoh! Sangat bodoh! Namun, karena hal inilah yang membuat Bagaskara menjadi lebih dekat dengan Gladis.     

Mengetahui tentang anak gadis semata wayangnya tersakiti! Sangat membuat Tuan Fuji marah besar! Ia tak segan untuk membunuh Gipson waktu itu. Walaupun, semua ini terjadi karena kesalahan Gladis sendiri. Gadis itu sendiri yang menyuntikan formula itu ketubuhnya, bukan? Lalu, mengapa yang dislahkan Gipson?     

Melihat Ayahnya Murka, membuat Gladis berani menentang Tuan Fuji untuk yang pertama kalinya. Gladis saat itu menjelaskan semua yang terjadi, bahwa apa yang telah menyakitinya. Itu semua atas ulahnya sendiri, karena Ia yang menyuntikan formula itu sendiri ke dalam tubuhnya. Karena hetan dan sekaligus mempercayai apa yang sudah di ucaokan oleh Gladis.     

Tuan Fujipun akhirnya luluh dan membatalkan rencanaya untuk membunuh Gipson pada hari itu juga.     

Karena keberanian Gladis. Bagaskara yang melihat hal itu dari kejauhan, sangat memuji keberanian yang dilakukan Gladis. Bahkan, dengan seusianya yang masih kecil, Gladis berani menentang ayahnya! Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Bagaskara. Bahkan, untuk menjawab pertanyaan sepele yang dilontarkan Gipson, sudah membuat Bagaskara kelu dalam menjawab.     

"Halo juga, Tuan Fuji. Apa kabar?" Jawab Chandra dengan Basa-basiny.     

"Kabar baik, Tuan Chandra. Namun, sepertinya anda tidak melupakan sesuatu mengapa saya menelpon anda, bukan?" Tanya Tuan Fuji kepada Chandra.     

Pertanyaan simple namun mampu membuat Chandra sendiri kelu dalam menjawab. Ia bingung untuk menjawab, disisi lain, Ia tahu hal apa yang sudah menanti kehidupanya dan yang akan terjadi kepada PPO Grinonoum ini.     

"Tenang saja, Tuan Fuji. Semuanya sudah saya lakukan pencarian mengenai keberadaan Bagaskara dan putri anda Gladis. Semuanya sudah kami kerahkan. Sedikit demi sedikit informasi juga sudah kami dapatkan. Sisanya, kita akan segera meluncurkan bantuan jika itu diperlukan, Tuan!" Jelas Tuan Chandra yang berusaha tenang dalam menjawab pertanyaan yang sudah dilontarkan Tuan Fuji.     

Memang sekarang Tuan Fuji sedang berada di Jepang. Namun, informasi mengenai putrinya ini akan selalu terdepan untuk diketahui oleh Tuan Fuji. Ia telaj mengirimkan beberapa body guard untuk selalu mengawasi kegiatan Gladis. Hanya saja, pada hari itu, kedua bodyguard itu hanya di perintahkan untuk tidak mengikuti kemana Gladis pergi.     

Yah, walaupun kedua body guard itu telah mendapatkan hukuman yang berat!     

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Gladis bisa tinggal serumah dengan Bagaskara. Walaupun, ini semua keinginan Gladis sendiri. Biarpun begitu, kedua orang tua gladis tidak mencegahnya karena hal ini biasa di lakukan di Jepang. Daaaan, mereka juga memiliki kepercayaan lebih terhadap Gladis. Mereka percaya bahwa Gladis tidak akan melakukan hal yang menyimpang saat berada serumah dengan Bagaskara.     

"Baiklah, saya akan memberikan anda waktu satu minggu lagi. Jika anda belum juga bisa menemukan Gladis, saya akan segera menurunkan semua pasukan saya dan akan membawa anda ke mari untuk memberikan hukuman kepada anda! Sebaliknya, walaupun anda hanya akan menemukan dimana posisi Gladis. Saya bisa memaafkan anda dan akan memberikan anda bantuan untuk menyelamatkan mereka!" Pesan Tuan Fuji yang sedikit membuat Chandra bernapas lega.     

Setidaknya, Tuan Fuji masih bisa diajak berkompromi. Pasalnya, Setahu Chandra. Tuan Fuji merupakan pimpinan yang langsung menetapkan hukuman jika semua yang dilakukan tak sesuai dengan apa yang Ia kehendaki. Apalagi, mengenai putri semata wayangnya yang sangat Ia cintai itu. Beh, kalau begini, tak ada alasan lagi untuk Tuan Fuji mengakhiri hidup orang yang melukai Putrinya itu!     

"Baik, Tuan. Saya pastikan, sebelum waktu yang Anda tetapkan terlewat. Saya akan dengan segera memberitahukan kabar keoada Anda mengenai keberadaan Putri anda dan Bagaskara berada! Mohon kerja samanya, Tuan. Saya akan mengerahkan seluruh usaha Saya bersama pasukan yang saya miliki!" Jawab Chandra kepada Tuan Fuji.     

"Baiklah, Saya akan pegang omongan Anda! Selamat pagi!" Pekik Tuan Fuji kemudian mengakhiri teleponanya terhadap Chandra secara sepihak.     

Chandrapun kembali menghembuskan napasnya berat dan menyandarkan punggungnya ke kursi yang Ia duduki. Ia kemudian menaruh kedua lipatan tanganya ke arah belakang kepalanya. Sembari menunggu dan hanya bisa menunggu!     

"Cucu sialan!" Umpatnya ketika kehidupanya harus dipertaruhkan akibat ulah Bagaskara yang membiarkan Gladis ikut dengan rencananya.     

"Bisa-bisanya tu anak mengajak Gladis! Apa yang telah Ia pikirkan dengan tingkah gilanya itu! Ck, bikin pusing aja ni cucu!" Umpat Chandra lagi mengenai cucunya itu.     

Ia memang sangat terheran. Bukankah Bagaskara sendiri tahu siapa ayah Gladis? Seorang Tuan Fuji yang juga bisa bersikap kejam? Lalu, apa Ia tidak berpikir, jika Ia mengajak Gladia dan terjdai hal yang tidak inginkan. Bukankah keselamatan akan hidupnya juga akan segera habis dan mati di tangan suruhan Tuan Fuji? Atau jangan-jangan Bagaskara memang sengaja dan membiarkan hidupnya diakhiri begitu saja? Hahaha, gila memang apa yang telah di lakukan Bagaskara itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.