DUPLICATE.

MENANTI KEMBALINYA INGATAN



MENANTI KEMBALINYA INGATAN

0Setelah berada diperjalanan selama kurang lebih setengah jam. Merekapun sudah sampai di tempat yang tidak terlihat asing bagi Raffaela.Tempat itu adalah tempat dimana Ia pernah berkunjung bersama £D disana. Gedung itu adalah perusahan Louise Drack, milik Pak Damien!     
0

"Mengapa kita pergi kesini?" Tanya Raffaela kepada Kate dan juga Alpha.     

"Kau akan segera mengetahuinya. Ayo kita segera kesana. Karena kita sudah ditunggu di dalam sana!" Ujar Kate memperingati untuk segera datang dan memasuki perusahaan itu     

Mendengar ucapan tang dilontarkan oleh Kate membuat Raffaela langsung terdiam dan kembali mengikuti kemana langkah kakit Kate dan Alpha pergi. Raffaela hanya mengikuti hibgga pada akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan bertuliskan "Private Room!" di bagian pintu itu.     

Tok tok tok,     

Katepun mengetuk pintu itu dan dengan segera mendapatkan jawaban untuk masuk ke ruangan tersebut.     

"Masuk!" Ujar seorang pria dari dalam.     

Merekapun segera memasuki ruangan itu setelah mendapatkan perizinan untuk masuk kedalam.     

"Permisi, Tuan. Saya sudah membawa Bang Alfa untuk ikut bersama kemari!" Ujar Kate as Sheila kepada seseorang yang duduk membelakangi mereka.     

Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Sheila membuat pria itu membalikan badanya.     

"Baiklah, sekarang kita akan segera melanjutkan rencana kita!" Ujarnya setelah dengan sempurna mengarahkan tubihnya di hadapan mereka bertiga— Raffaela, Alpha, dan Sheila.     

"Anda? Bukankah anda yang menemui saya di bar dulu?" Ujar Raffaela spontan begitu melihat wajah Tuan Federick yang sedang duduk dikursi itu.     

Tuan federick pun terkekeh. Namun, Sheila dengan segera memelototkan matanya dan melihat ke arah Raffaela! Baru kali ini Ia mendengar Alfa pernah pergi ke bar. Pasalnya, Alfa sendiri tidak pernah menginjakan kakinya di tempat itu.     

"Betul sekali. Kita sudah pernah bertemu diasana. Saya adalah Tuan Federick!" Jawab Tuan federick mengenai perkataan Raffaela.     

"Mengapa anda berada disini? Apakah anda bekerja di bahwa perusahaan Louise Drack?" Tanya Raffaela.     

"Hahaha, tentu tidak! Karena saya yang sebenarnya memiliki perusahaan ini! Saya yang menjadi pimpinan tertinggi perusahaan Louise Drack ini, Raffaela!" Jelas Tuan Federicl kepada Raffaela.     

"Apakah Anda berbohong? Bukankah pimpinan disini bernama Tuan Damien?" Ujar Raffaela karena Ia tahu betul mengenai nama pimpinan perusahaan Louise Drack.     

Bukankah Raffarla pernah bertemu dengannya langsung di Paris? Ia bertemu langsung dengan Tuan Damien disana. Lantas, mengapa sekarang Tuan Federick mengaku-ngaku?     

"Gampang sekali untuk menjawab pertanyaanmu, Raffaela. Karena, semua ini adalah rencana saya!" Jelas Tuan Federick kepada Raffaela.     

"Rencana Anda?" Ulang Raffaela dan dijawab anggukan oleh Tuan Federick.     

"Benar, Louise Drack adalah perusahaan milik saya. Dan Mr. Damien adalah orang yang berada di bawah saya, Dia adalah pimpinan salah satu divisi di perudahaan ini. Tentunya termasuk ke dalam penelitian. Lalu, seseorang yang kau lihat hendak menempak Mr. Damien juga itu termasuk ke dalam rencana saya. Karena dengan demikian. Saya yakin bahwa anda yang akan menangkap penembak itu, alhasil, ini mempermudahkan Mr. Damien untuk memberikan anda sebuah liontin milik Sheila." Jelas Tuan Federick memerinci pengalaman yang Alfa lakukan saat dirinya menjadi Raffaela dan berkunjung di Paris.     

"Jadi, itu semua adalah sebuah kesengajaan? dan termasuk kedalam rencana anda?" Tanya Raffarla memastikan.     

"Benar sekali, itu adalah rencana tambahan yang saya buat untuk membuat Anda lebih memahami atas ingatan anda yang hilang. Karena, saya tahu, formula yang diberikan £D sangatlah susah untuk mendapatkan obatnya. Karena, beruntungnya saya hanya memiliki satu formula. Tapi temang saja, saya sudah mengetahui apa saja kandungan dalam formula yang akan saya berikan kepada Anda!" Jawab Tuan Federick sekaligus menjelaskan sedikit mengenai formula itu.     

"Lalu, bagaimama sekarang? Kapan saya mengingat ingatan saya untuk kembali?" Tanya Raffaela yang sudah tidak sabar.     

"Ikutlah dengan saya!" Perintah Tuan Federick kemudian berdiri dari tempat duduknya.     

Ia berjalan menuju ke ruangan yang berada di ruangan itu juga.     

Sebelum Tuan Federick memasuki ruangan itu, Ia memerintahkan Alpua dan Sheila untuk menunggu Tuan Federick membuat Ingatan Alfa kembali sepenuhnya.     

"Alpha, Sheila, kalian menunggu dulu ya di sini. Biarkan saya yang akan membuat Alfa kembali mengingat ingatanya!" Perintah Tuan Federick kepada Alpha dan Sheila.     

"Baik, Tuan!" Jawab Sheila dan Alpha secara bebarengan, setelaj mendengar perintah tersebut dari Tuan Federick.     

Oh iya, formula yang sebelumnya dipegang oleh Sheila sudah diberikan kepada Tuan Federick setelah Sheila menjelaskan bahwa Alfa telah memberikanya sebuah formula. Dan Ia juga bilang bahwa Alfa berkata untuk memberikan formula tersebut ke Tuan Federick.     

Setelah selesai dengan memerintahkan Sheila dan Alpha. Tuan Federick kembali mengajak Raffaela untuk memasuki ruangan miliknya.     

Ruangan itu berwarna putih. Memang seluruh perusahaan penelitian milik Grinonium, Cloning Deluxie, dan juga Louise Drack dominan berwarna putih bersih.     

Raffaelapun segera diperintahkan untuk duduk di kursi yang terlihat di tempat dokter gigi.     

"Duduklah disana, Raffaela!" Perontah Tuan Federick.     

"Baik, Tuan!" Jawab Raffaela dengan segera.     

Raffaelapun duduk dan matanya tak pernah berpaling dari Tuan Federick. Ia selalu saja melihat posisi Tuan Federick. Dan mengamati setiap pergerakan yang Tuan Federick lakukan.     

Raffaelapun melihat Tuan Federick mengambil sebuah suntikan berisi formula. Ia sangat yakin bahwa formula yang Tuan Federick pegang adalah formula yang akan Ia dapatkan, seperti apa yang telah dismapaikan oleh Sheola dan Tuan Federick sediri.     

Namun, Ia masih saja belum percaya bahwa sebagian kehidupan yang Ia jalani selama menjadi Raffaela adalah sebuah rencana dari Tuan Federick.     

"Apakah kau pernah menyesal menjadi dan berada di kehidupanmu sebagai Raffaela?" Tanya Tuan Federick tiba-tiba dan menyadarkan Raffaela yang selalu menatap Tuan Federick.     

"Untuk saat ini belum. Karena, mereka mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan saya yang sudah saya jalani selama bertahun-tahun. Namun, entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal ketika saya melaksanakan semua pekerjaan yang diperintahkan untuk saya!" Ujar Raffaela menjelaskan bagaimana perasaanya yang selalu merasa setengah untuk menjalankan perintah £D.     

"Bagitu, ya..." Ujar Tuan Federick.     

"Formula ini akan membuat Anda kembali mengingat ingatan anda yang hilang. Namun, semua ingatan yang anda jalani saat menjadi Raffaelapun tetap bertahan. Anda akan tetap mengingatnya. Dan saya berpesan, jalani saja semuanya, dan mulailah memperbaikinya." Pesan Tuan Federick kepada Raffaela.     

"Mengapa Tuan Federick berkata sedemikian rupa?" Batin Raffaela. "Apakah yang saya lakukan selama menjadi Raffaela benar-benar buruk?" Tanya Raffaela dibatinnya.     

"..."     

Raffaela hanya terdiam mendengar ucapan dari Tuan Federick. Kini, Tuan Federickpun kendekati Raffaela dengan membawa suntikan itu.     

"Apakah kau sudah siap?" Tanya Tuan Federick memastikan kepada Raffaela.     

"Su-sudah, Tuan!" Ada sedikit rasa takut yang Raffaela alami saat melihat suntikan itu.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.