DUPLICATE.

USAHA TATA MEMBUKA TOPENG £D



USAHA TATA MEMBUKA TOPENG £D

0"Gue percaya sama Lo, Fa! Gue yakin apapun yang akan terjadi, Lo bakalan bisa menjalani kehidupan Lo, dan lo pasti akan menang!" Ucap Tata tepat berada di hadapan Alfa yang terdiam.     
0

Tata kini memeluk Alfa erat, sangat erat. Ia pun kembali membayangkan perpisahan sementara dengan Alfa ketika Alfa hendak menyelamatkan Bagaskara. Kehangatan yang tercipta kini menjalar lagi ke seluruh tubuh. Baik Tata maupun Alfa. Entah apa yang terjadi dengan kekuatan Tata, tapi lihatlah, Alfa tersenyum tipis begitu Tata memeluknya erat.     

Setelah memeluk Alfa dengan erat, Tata kemudian melepaskan pelukanya, Iapun memandangi Alfa dengan wajah yang tersenyum. Ada ide jail yang terbesit di kepala Tata. Mumpung Alfa tidak bisa bergerak, Tata hendak memindahkan posisi gaya Alfa menjadi seorang model.     

Tangan kiri Alfa yang yang Tata pindah untuk ditekuk di pinggang Alfa, sedangkan tangan kanan Alfa Ia pindahkan untuk terangkat serong ke atas. Kaki kanan Alfa Ia tekuk untuk disatukan di lutut kiri Alfa.     

"Hahaha, gila banget gayanya, ngakak gue Fa!" Ujar Tata kepada Alfa yang sedabg menatapnya tanpa berkedip.     

"Iya Tata, aku memang orangnya kayak gini!" Jawab Tata berusaha meniru suara milik Alfa.     

"HAHAHAHA!" Tatapun tertawa senang begitu melihat Alfa yang bisa Ia atur sepuasnya. Kapan lagi coba bisa membuat Alfa seperti ini!     

Setelah puas menjaili Alfa, pandangan Tata kemudian tertuju ke arah £D. Tata masih tidak mengenali bagaimana wajah yang ada dibalik topeng itu. Rasa penasaranya ingin Ia tuntaskan sekarang.     

Tatapun mendekat kearah £D, Ia hendak melihat apakah wajah dibalik topeng itu adalah orang yang dia kenal? Atau justru £D adalah orang yang sudah dewasa atau bahkan sudah berumur? Karena Tata tidak pernah melihatnya.     

Dilihat dari segi bahasa yang digunakan £D, £D termasuk orang yang sopan atau bahkan bahasa seperti itu hanya digunakan untuk acara formal. Iya sih, walaupun £D selalu memakai bahasa yang formal, tetapi setiap susunan kalimatnya tersembunyi sebuah ancama yang selalu bisa bikin Tata merasa jantungan seketika. Belum lagi, saat Tata melihat secara langsung bagaimana sikap £D yang Ia kira memiliki sikap dan jiwa seorang psychopath.     

Tatapun mengarahkan tangannya menuju ke topeng milik £D. Sebenarnya Ia sangat ketakutan. Tanganya pun bergetar tatkala tangan itu semakin mendekati topeng milik £D. Setelah tangan itu menyentuh topeng milik £D, Tata segera mengangkat topeng itu secara perlahan.     

"Auwh!" Pekik Tata ketika tangan yang Ia gunakan hendak membuka topeng milik £D terserang oleh sesuatu yang Tata tidak ketahui.     

"Siapa itu?" Tanya Tata untuk memastikan apakah ada orang di sekitar sana yang bisa bergerak.     

Seseorang telah menyerang Tata! Melihat ada yang menyerangnya membuat Tata dengan segera mengedarkan pandanganya ke segala penjuru arah. Tapi sayangnya Ia tidak menemukan sesuatu apapun! Yang Ia khawatirkan adalah jika ada pihak Cloning Deluxie yang tidak terpengaruh oleh kekuatan milik Tata     

"Hey, kalau ada kamu, keluarlah! Aku mohon tunjukan saja wajahmu itu!" Ucap Tata lagi untuk berusaha membuat orang yang menyerangnya keluar dari persembunyiaanya.     

Tapi sayangnya todak ada satupun orang yang dilihat Tata, bahkan orang tersebut juga tidak menunjukan wajahnya ketika Tata memberikan perintah kepadanya. Alhasil, Tata segera pergi meninggalkan £D dan segera kembali ke tempatnya semula bersama Bagas, Dika, dan Gladis.     

Sebelum Tata kembali ke tempatnya, Ia terlebih dahulu mengitari lagi dan mencari sosok siapa yang telah menyerang tanganya. Tapi kemang nihil, Tata sudah kehilangan jejak orang itu.     

Setelah Tata kembali menuju tempatnya bersama Bagaskara, Dika, dan Gladis. Iapun segera sedikit membantu Alfa untuk membuat kloningan itu terkurung di suatu ruangan.     

Sedangkan tim Bagaskara termasuk Bagas dan Gladis, Tata ikat semuanya. Tata mencari sebuah tali untuk mengikatnya, Sebelumnya Tata pindahkan mereka semua ke ruangan yang kedap dengan kekuatan mereka di markas Cloning Deluxie. Tatapun membiarkan Dika untuk berada dipihaknya dan membantunya untuk keluar dari taksir ini.     

Setelah menyelesaikan semua yang Tata harapkan, Tatapun mengembalikan waktu yang telah Ia hentikan.     

"Demi apapun yang sekarang ada dalam diriku. Aku memanggilmu tanpa memberimu apapun. Bantulah aku untuk segera menuntaskan misiku!" Ujar Tata yang hendak menghentikan kekuatanya.     

"Waktu, berhentilah untuk ku!" Ujar Tata berusaha menghentikan kekuatan yang telah Ia gunakan.     

"Sial!" Pekik Bagaskara ketika mendapati tubuhnya sudah terikat bersama dengan pasukanya. Bagaskarapun mencari cara bagaimana bisa Ia keluar dari ruangan ini yang sangat pengap. Ditambah lagi kekuatanya tidak berguna disini.     

"Bagaimana dengan persenjataan yang kalian bawa, apakah ada disamping kalian sekarang?' Tanya Gladis kepada pasukan Bagaskara.     

Tidak ada satupun pasukan yang menjawab pertanyaan Gladis. Tapi pada akhirnya ada satu yang bisa menjawabnya.     

"Tidak, persenjataan kami juga ikut dirampas," Ujar Pasukan itu.     

"Gladis, lihatlah!" Pekik Bagaskara yang melihat sesuatu titik cahaya.     

"Apa?" Tanya Gladia yang posisinya terikat membelakangi Bagaskara.     

"Itu, sekitar 100 centi meter ada sebuah cutter dari posisi gue. Mungkin Si Tata gak niat untuk benar-benar mengikat kita!" Ujar Bagaskara untuk memberitahukan keoada Gladis bahwa Ia menemukan sebuah cutter yang posisinya tidak jauh dari dirinya.     

"Lo bisa gak buat ngambil tuh cutter?" Tanya Gladis memastikan, "Pakai kaki misalnya?" Sambungnya memberikan saran.     

"Gue coba!" Jawab Bagas dengan berusaha melenturkan tubuhnya untuk menjangkau cutter yang tak jauh dari posisinya diikat.     

***     

Setelah waktu yang Tata hentikan berputar kembali, Alfapun terheran mendapati gaya terkahir yang telah Ia lakukan. Dengan segera Alfa mengembalikan posisinya ke posisi yang lebih biasa.     

"Gila, posisi macam apa ini! Gue rasa gue juga gak pernah melakukan posisi ini! lah kan, jijik sendiri gue! Gila!" Batin Alfa dengan sedikit merinding mendapati dirinya yang seperti itu.     

Si Je yang menyadari posisi Alfa dengan singkat, Ia pun terkekeh dan bertanya untuk sedikit mengejek Alfa yang baru saja Ia kenal.     

"Alfa, Lo ngapain bergaya kek macem kutu kepanasan gitu?" Tanya Si Je yang tak sengaja melihat posisi Alfa bak seorang model.     

"Anjir, gue juga bingung lagi ngapain. Tapi dari tadi juga gue gak pernah gaya kek macem ni!" Jawab Alfa dengan logat yang tak biasa Ia ucapkan.     

"Dahlah! Kembali aja ke tugas lo aja! Jan bikin malu gue!" Jawab Alfa untuk Si Je kembali fokus ke tugas pribadinya.     

"Oke-oke, santai aja!" Jawab Je dengan tetap terkekeh menikmati pandanganya.     

"Lo tinggal belok aja! Disnaa lo bakalan ketemu sama pimpinan Cloning Deluxie itu dengan segera! Pimpinan itu juga berjalan mengarah ke lo!" Ujar Si Je dengan segara begitu Ia mendapati si £D yang juga berjalan mengarah ke arah Alfa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.