DUPLICATE.

PELEPASAN BAGASKARA



PELEPASAN BAGASKARA

0"Ayo, Gas! Buruan!" Ucap Gladis memberikan semangat kepada Bagaskara yang sedang berusaha mengambil sebuah cutter yang tak jauh dari hadapanya.     
0

"Bentar dong, susah ini!" Sahut Bagas yang tak tahan mendengar ocehan yang keluar dari mulut Gladis. Padahal niat Gladis memberikanya semangat. Tapi Bagaskara terusik dengan ucapan Gladis.     

"Enggg~," Pekik Bagaskara berusaha melonggarkan tubuhnya guna menyentuh cutter itu. Tinggal secenti meter lagi untuk Bagaskara berhasil mengambil cutter tersebut! Tapi apalah daya, ikatan yang Tata berikan sangatlah kencang!     

"Bagaskara, dimana kalian? Gue kenapa gak lihat kalian, woy!" Umpat Je ketika sadar Ia tidak melihat keberadaan Bagaskara.     

Ruangan yang dijadikan sebagai tempat penyekapan Bagaskara dan team, tidak dilengkapi cctv di ruangan tersebut. Entah bagaimana Tata bisa menemukanya, padahal Tata baru pertema kalinya memasuki markas Cloning Deluxie ini dengan bebas. Yap benar, Kemungkinan hanya ada satu jawaban, Tata menggunakan kekuatanya dan mencari ruangan yang tepat!     

Suara earphone yang dikenakan Bagaskara berada agak jauh darinya, Ia harus memberikan informasi kepada Je. Tapi, Ia tidak bisa memberikan informasi balik jika tidak memencet tombol kecil di bagian earphone tersebut.     

"Woy, Bagaskara? Berbicaralah!" Ujar Je kembali memerintahkan Bagaskara untuk berbicara.     

Mendengar hal tersebut semakin membuat Bagaskara kebingungan, Ia berharap Si Je bisa lebih tanggap untuk menyadarinya dan segera mencarinya.     

"Sampe gue ketemu Je, gue jitak palanya, beneran! Bikin esmosi aja, kenapa gak lu nyari gue aja si Je!" Umpat Bagaskara balik, Tapi sayang Je tidak mendengarnya.     

"Udah, usaha dulu aja, Gas!" Lontar Gladis tanpa berpikir panjang.     

"Gladis, kalau gue belum usaha, terus tadi namanya apaan? Berdoa?" Ujar Bagaskara keoada Gladis dengan menahan emosinya dan segera memaklumi perkataan Gladis.     

Selain Gladis dan Bagaskara yang beradu mulut di setiap detiknya. Pasukan Bagaskara hanya terdiam melihat mereka saling lontar perkataan. Tim Bagaskarapun tidak memiliki kekuatan, mereka hanya mengerti bagaimana cara menggunakan berbagai macam senjata yang mereka bawa.     

Setelah beberapa menit berlalu, tiba-tiba ada setitik cahaya yang mencerahkan keputusasaan kereka.     

"Woy, gue nemuin lu pada! Kenapa gak bilang kalau kalian disekap? Hahaha!" Nyebelin sumpah bila ada seseorang yang berkata sedemikian rupa jika kita berada di posisi Bagas dan team.     

"Lihat aja, selesi dari sini gue bakalan kerumah lo dan bikin lo mampus malam ini juga!" Ancam Bagaskara tepat dengan melihat cctv lalat milik Je.     

Ada beberapa cctv berukuran lalat dibiarkan berkeliling di markas Clonibg Deluxie guna mengamati keadaan sekitar. Tak hanya Je yang mengendalikan cctv itu, Tuan Federickpun juga mengendalikanya di ruangan laboratorium pribadi miliknya.     

"Santai aja kali, Gas!" Sosor Je yang mendengar ucaoan Bagaskara.     

Tanpa basa-basi lagi, cctv Lalat itu kemudian mendorong cutter untuk mendekat kerah Bagaskara. Setelah mengambil cutter tersebut, Bagaskarapun berusaha untuk melepaskan diri dari tali yang mengikatnya. Setelah selesai, Bagaskara juga menyelamatkan timnya.     

Saat Bagaskara sudah terbebas dari ikatan yang menjeratnya, Ia kemudian mengambil cctv berukuran lalat itu dan diarahkan ke wajahnya. Dengan seketika, Bagaskara juga melontarkan jari tengahnya khusus diperuntukan Je yang sedang santai mengamati mereka.     

"For you, bit*h!" Ujar Bagaskara bersamaan dengan munculnya jari tengah miliknya memenuhi cctv lalat yang sedang Bagaskara bawa.     

Si Je yang melihat itupun terkekeh tanpa henti. Bukanya marah, Ia justru menerima perlakuan yang Bagas berikan khusus untuk Je seorang.     

"Aw, Thank you so much, Darling!" Pekik Je menjawab perlakuan Bagaskara.     

"Anjir, jijik gue pen muntah tahu gak?!" Umoat Bagaskara setelah mendengar ucapan Je.     

"Udah buruan, kemana kita harus pergi?" Tanya Gladis memisahkan peegelutan virtual diantara Bagaskara dan Je yang tidak akan ada habisnya.     

"Keluar aja dari sini, terus belok kanan, naik ke atas dan temuin Tata sama Dika! Sebelum kedua orang itu mengganggu pemandangan indah yang gue lihat! Alias pemandangan perkelahian antara Alfa sama pimpinan Cloning Deluxie ini!" Perintah Je yang memang bertujuan mencegah Tata dan Dika untuk tidak mengganggu Alfa!     

"Woah, keren juga tu anak udah ketemu ama sainganya!" Salut Bagas kepada Alfa.     

Bagaskara berpikir keren juga Alfa masih bertahan sampai sekarang untuk melawan pimpinan Cloning Deluxie ini. Atau jangan-jangan, Pimpinan Cloning Deluxie ini tidak seberbahaya yang Bagaskara pikirkan tentangnya.     

"Oke, thanks informasinya, Je!" Sahut Gladis kepada Je.     

Dengan segera Gladis dan Bagas mendahului tim tersebut yang berjalan di belakang mereka. Hal ini bertujuan untuk mencegah Tata dan Dika bertemu dengan Alfa dan £D.     

***     

Setelah melewati lorong dan beberapa kali menyerang pihak tim Bagaskara. Tata dan Dika sekarang berhasil bertahan hingga Ia hampir berada di hadapan Alfa dan £D.     

"Lo apaan sih, Ta? Kenapa malah menyekap Komplotanya Bagaskara?" Tanya Dika yang berada di sampinya. Dikapun sejak dari tadi belum sepenuhnya mengeluarkan kekuatan "serba ada" miliknya. Dengan begini, Dika masih tak mengerti rencana apa yang dilakukan oleh Tata. Dan Ia juga tak tahu, pihak siapa yang Tata dukung.     

"Lo santai aja, Dik. Gue ngelakuin kayak gini memang gak ingin membela siapapun, gue pingin netral dengab sedikit bermain sama mereka." Jawab Tata singkat.     

"Lagian juga, lo tahu sendiri bahwa gue gak bisa mengkhianati Alfa!" Ujar Tata kepada Dika yang merasakan di posisi yang sama.     

Mendengar hal tersebut, Dikapun menganggukan keoala dan mendukung apa yang akan dilakukan Tata. Tapi, mengingat perkataan Alfa lagi, Tata sudah bertekad dalam misi ini bahwa Ia akan membantu Cloning Deluxie lebih jesar daripada tim Alfa.     

Sesaat setelah Tata dan Dika hendak menghampiri Alfa dan membantu £D, Bagaskara beserta Gladis sudah terlebih dahulu menarik mereka ke belakang. Sehingga membuat Tata dan Dika terpental kebelakang.     

"Akh," Pekik Tata dan Dika bebarengan karena terjatuh ke belakang dan terkaget akibat dari tindkaan yang Bagas dan Gladis berikan.     

"Huh, Udah bisa lepas ternyata. Butuh waktu berapa menit? Bagasakara?" Sahut Tata sedikit meremehkan Bagaskara dihadapanya.     

"Woah, keren juga ya lu sekarang, udah punya kekuatan pula! Makin mantablah, sekarang butuh waktu berapa lama buat ngalahin gue?" Tanya Bagaskara balik,     

"Huh, kita lihat saja," Ucap Tata yang memang disengaja menggantung.     

"Demi apapun yang sekarang ada dalam diriku. Aku memanggilmu tanpa memberimu apapun. Bantulah aku untuk segera menuntaskan misiku..." Ujar Tata yang hendak memanggil kekuatanya.     

"Waktu, berhen~Akh!" Pekik Tata yang berhasil di gagalkan oleh serangan Gladis, wanita itu dengan segera mendekati Tata karena Ia tahu bahwa Tata akan memanggil kekuatanya, Hal yang harus dilakukan Gladis saat ini adalah membuat konsentrasi Tata hancur dengan tingkah yang akan Ia berikan kepada Tata.     

"Huh, ternyata lo udah tahu?" Ucap Tata kepada Gladis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.