DUPLICATE.

PENUMPASAN TERENCANA



PENUMPASAN TERENCANA

0"AAAAKHH!" Pekik Alfa keras yang berusaha menyelamatkan Tata dan Dika dari serangan yang dilontarkan £D kepada mereka.     
0

Kini, Alfa terkapar dengan beberapa tembakan yang mengenai betis dan perutnya. Peluru itu tertanam di tubuh Alfa. Melihat hal tersebut membuat Tata sudah menangis karena ini.     

Bagaimana tidak? Jika saja Alfa tidak berlari mendekati mereka—Tata dan Dika. Maka, peluru tersebut justru akan tertanam di kepala Tata dan Dika. Jika itu terjadi, mereka—Tata dan Dika— bisa tidak tertolong.     

"SEKARANG! NYALAKAN ASAP YANG MENGANDUNG GAS MONOKSIDA SEKARANG!" Perintah £D mutlak keoada bawahanya yang masih hidup.     

Tanpa menunggu banyak waktu, tiba-tiba, dinding-dinding di markas Cloning Deluxie mengeluarkan sebuah asap yang mengandung gas monoksida.     

Alhasil banyak diantara mereka yang pingsan karena menghirup gas tersebut. Lain halnya dengan pasukan Bagaskara yang satu persatu pingsan, tim £D justru telah mempersiapkan masker oksigen yang menjadi penghalang untuk mereka menghirup gas monoksida tersebut.     

Sebelumnya, Gladis dan Bagaskara tidak tinggal diam. Hanya saja, pergerakan mereka terhambat karena dinding-dinding itu telah mengeluarkan gas yang telah disiapkan £D.     

Bagaimana? Sudah tahu bukan kelebihan dari £D? Sudah tahu bukan, alasan mengapa £D pantas menjadi pemimpon Cloning Deluxie di usianya yang masih remaja? Bagaimana? Apakah kalian masih meragukan kekuatan £D. Jika iya, kalian harus bersiap-siap untuk bertarung melawan £D agar kalian paham, sampai sejauh mana kekuatan yang dimiliki £D.     

Sembari menunggu semua musuhnya pingsan dihadapan £D. Dengan segera Ia menelpon Mr. Reno untuk memberitahukannya kapan markas yang berlokasi di mars akan Ia gunakan. Tentunya dalam waktu yang amat sangat dekat.     

"Hello Mr. Reno. I will inform you that the base on Mars will be used immediately, to complete my mission here," ("Hello Mr. Reno. Saya akan memberitahukan kepada anda bahwa markas yang berada di Mars akan segera saya gunakan. Untuk menuntaskan misi saya disini,") Ujar £D yang sudah terhubung dengan Mr. Reno melalui teleponnya.     

Tentu saja mendengar informasi dari £D membuat Mr. Reno sangat senang. Selain karena misi £D berhasil. Mr. Reno juga merasa bahwa dirinya akan dibutuhkan oleh £D dalam hal dan kegiatan selanjutnya.     

"Okay, Mr. £ D. I will immediately clean up the base on Mars. If I may know, when you will use this base?" ("Okay, Mr. £D. Saya akan segera membersihkan markas yang ada di mars. Kalau saya boleh tahu, kapan anda akan menggunakan markas ini?") Tanya Mr. Reno untuk lebih mempersiapkan oenyambutan kedatangan £D disana.     

Tentu saja, Mr. Reno tidak akan membuat £D merasa kecewa dengan hasil kerjanya. Jika tidak, selain karena Ia takut kepada £D yang kejam, Ia juga takut jika £D sudah tidak mempercayai hasik dari apa yang telah Ia kerjakan lagi.     

"Today!" Jawab £D dengan singkat keoada Mr. Reno.     

Mr. Reno pun kuwalahan mendengar kejujuran £D. Bagaimana bisa? Hal ini sungguh mendadak jika harus Mr. Reno melakukan apa yang menjadi keinginan £D. Tapi, mau tidak mau, Mr. Reno juga harus mengiyakan apa yang sudah diperintahkan oleh £D. Alhasil, Iapun mengiyakan permintaan £D dengan berat hati.     

"All right, Mr. £D. I will immediately prepare for your arrival today!" ("Baiklah, Mr. £D. Saya akan segera mempersiapkan kedatangan Anda hari ini!") Jawab Mr. Reno dengan segera.     

"Oke, thank you, Mr. Reno!" Ujar £D pada akhirnya.     

"You're wel—" ("Terima ka—") Jawab Mr. Reno terputus sebab £D dengan segera mengakhiri obrolanya dengan Mr. Reno.     

Dari pada harus memikirkan Mr. Reno yang tidak jelas. £D kini justru tertawa puas, Ia benar-benar salut kepada Alfa. Karena Ia sampai sejauh ini masih sadarkan diri, walaupun matanya sudah tak mampu menahan untuk tetap terbuka lebar. Namun, hal ini cukup membuat £D salut kepada Alf.     

***     

PRAAAANK!     

Suara yang ditimbulkan dari segelas kaca yang pecah mampu membuat Alpha terkaget dengan hal tersebut. Dilihatlah Sheila yang juga mematung berdiri dengan tatapan yang kosong.     

"Sheila, kamu kenapa?" Tanya Alpha memastikan keadaan Sheila.     

Bukanya menjawab, Sheila justru mengeluarkan air matanya lagi. Memang tak ada alasan untuk Sheila mengeluarkan air matanya. Namun, entah mengapa Sheila justru teringan kepada Alfa yang sedang menjalankan misinya.     

"Sheila, kamu kenapa? Sini ikut Saya dulu!" Akhirnya Alpha berjalan mendekati Sheila dan membawanya untuk duduk di sofa terlebih dahulu dan menjauhi pecahan kaca tersebut.     

Sheila masih tetap diam dalam lamunanya. Ia terduduk diam diatas sofa. Sedangkan Alpha langsung membereskan dan membersihkan pecahan gelas yang sudah tercecer berkeping di lantai.     

Setelah selesai, Alphapun mendekati Sheila dan kembali bertanya dengan suara yang lembut.     

"Sheila, kamu kenapa? Adakah yang ingin kanu sampaikan kepada Saya?" Tanya Alpha lagi kepada Sheila dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. Akhirnya, Sheilapun menatap Alpha dengan wajah yang sangat lesu. Hal ini membuat Alpha tak mampu menetap Sheila.     

"Sheila tiba-tiba saja keinget sama Bang Alfa, Kak!" Jawab Sheila dengan jujur.     

"Memangnya apa yang kamu rasakan sekarang?" Tanya Alpha yang tak paham dengan ucapan yang dilontarkan Sheila.     

"Entahlah, tapi Sheila sangat mengkhawatirkan keselamatan Bang Alfa! Bagaimana ini kak? Sheila takut kalau Bang Alfa ninggalin Sheila sendirian disini!" Ujar Sheila menceritakan apa yang sekarang menjadi kegelisahan dan kekhawatiran-nya kepada Alpha yang menjadi lawan bicaranya.     

"Sheila, tenanglah! Saya percaya kepada Tuan Alfa bahwa sekarang Tuan Alfa masih dalam keadaan yang baik-baik saja. Saya harap Kamu untuk beristirahat saja. Saya takut kalau kamu kelelahan memikirkan hal yang negatif terhadap Tuan Alfa." Jawab Alpha berusaha menghibur Sheila. Ia juga menyuruh Sheila untuk beristirahat, Alpha takut karena sekarang wajah Sheila terlihat pucat dan kelelahan.     

"Baiklah, Kak. Mungkin Sheila hanya kelelahan saja sampai-sampai Sheila memikirkan hal yang aneh-aneh kepada Bang Alfa." Jawab Sheila menepis semua hal negatif yang tengah melanda pikiranya.     

"Oke, Sheil. kamu mau istirahat dimana?" Tanya Alpha memastikan.     

"Biar Sheila istirahat dikamar Sheila, Kak!" Ujar Sheila. Alphapun mengangguk dengan jawaban yang Sheila lontarkan.     

Tanpa menunggu waktu lama lagi, Sheila dengan segera meninggalkan Alpha di ruang tengah. Ia langsung memasuki kamarnya dan segera beristirahat.     

Setelah melihat Sheila memasuki kamarnya. Apa yang diucapkan Sheila tentang kekhawatiran-nya kepada Alfa, sebenranya juga dirasakan oleh Alpha. Hanya saja Aloha tidak ingin membuat Sheila jauh lebih mengkhawatirkan Alfa dan membuatnya jatuh sakit. Kini, saatnya Alpha yang akan menjaga Sheila menggantikan Alfa sementara. Sampai semua masalah ini selesai dengan cepat.     

***     

"Kali ini gue perintahin Lo untuk membereskan semua teman Alfa yang memiliki kekuatan. Termasuk Tata dan Dika, mereka sudah tidak kita butuhkan!" Sadis begitulah sifat £D yang sesungguhnya. Membuang apa yang sudah tidak berguna bagi dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.