DUPLICATE.

USAHA ALPHA UNTUK MENENANGKAN SHEILA



USAHA ALPHA UNTUK MENENANGKAN SHEILA

0Jam menunjukan pukul 17 P. M. Di Jakarta. Je yang baru saja berpamitan kepada Sheila dan Alpha untuk meninggalkan mereka berdua. Je berjanji Ia akan srgera memberitahukan hal apa yang harus mereka perbuat nantinya.     
0

Baik Sheila maupun Alpha kini, sedang menikmati lamunan yang sedang menghanyutkan mereka dalam kehidupan khayalan yang mereka buat. Sehingga mereka meluoakan sejenak kehidupan nyata mereka.     

Televisi yang sedang berada di hadapan mereka menyala dengan volume yang sedang. Tak ada niatan bagi mereka untuk menikmati acara televisi ini.     

Setelah beberapa lama hanyut dalam pikiran masing-masing. Alphapun yang menyadari lamunanya dan Ia kembali ke dunia nyatanya. Ia pun melirik ke arah Sheila yang menatap televisi dengan tatapan kosong.     

Tak ingin mengalami kejadian ini secara berkelanjutan, Alphapun segera mendekati Sheila dan membawa kepalanya untuk disandarkan di dada Alpha.     

Sheila awalnya terkaget dengan perlakuan Akpha yang sangat mendadak. Namun, akhirnya Ia tersadar dan menempelkan keoalnya untuk mencari sebuah ketenangan.     

"Sheila, Saya pernah baca di salah satu iklan televisi. Bahwa ice cream bisa membuat mood kita yang awalnya hancur berkeping-keping menjadi lebih baik. Bahkan mood bagus kita bisa mengalahkan dan menghancurkan mood jelek kita!" Ujar Alpha yang berusaha mencairkan suasanya dan membuat Sheila agar tidak terus kepikiran mengenai perkataan Je tentang Tuan Alfa yang sudah kehilangan ingatanya.     

"Sheila, Saya tahu kamu rindu sama Tuan Alfa. Tapi, kalau kita sendiri terus terlarut denfan kesedihan tanpa melakukan usaha untuk mengembalikan Tuan Alfa kepada kita, Itu semua percuma!" Jelas Alpha yang hendak memberikan oenyemangat kepada Sheila.     

"Maka dari itu, kita harus percaya kepada rencana Tuan Federick, Je, dan lainya yang ikut terlibat untuk membuat ingatan Tuan Alfa kembali seperti sedia kala!" Lanjut Alpha seperti bermonolog!     

Walaupun Sheila tetap mendengarkan perkataan Alpha dengan diam. Hati Sheila sedikit demi sedikit lebih membaik mendengar ucapan Alpha yang bisa mengontrol emosi miliknya. Walaupu. Sheila sendiri sadar bahwa Alpha juga tak menginginkan Alfa pergi dari dirinya. Bahkan niat baik Alpha justru menginginkan biar dia saja yang menggantikan posisi Alfa sekarang, dengan demikian Sheila tidak perlu lagi merindukan Abang kandungnya.     

"Setidaknya, Saya pernah berpikir untuk menjadi posisi Tuan Alfa yang selalu diincar. Karena, dengan bagini Tuan Alfa akan selalu merasa aman. Dan juga, kanu tidak perlu merasa khawatir atas kepergian Tuan Alfa." Ujar Alfa yang masih berbicara sendiri. Sheila sangat mengerti aoa yang sedang dirasakan oleh Alpha dalam setiao kalimat yang Ia lontarkan.     

"Bahkan, dalam bentuk wajah Saya yang menyerupai Tuan Alfa, Saya sangat bersyukur. Setidaknya banyak yang akan terkecoh dengan keberadaan Tuan Alfa. Sehingga mereka akan menganggap Saya seperti Alfa sungguhan. Kayak waktu itu, Saya yang diculik terlebih dahulu daripada Tuan Alfa oleh pihak Cloning Deluxie. Kalau waktu itu Tuan Alfa yang terlebih dahulu diculik. Sheila pasti belum mengerti rahasia yang Tuan Alfa miliki!" Ucap Alpha dengan tersenyum dan berusaha mengambil hikmah yang Ia dapatkan dari wajah yang sama dengan Sang Tuan yaitu Alfa.     

"Saya..." Saat hendak berbicara lagi, Sheila tiba-tiba memotong ucapan Alpha. Dan memeluknya dengan erat seraya berkata,     

"Kak, maafkan Sheila ya kak! Sheila terlalu lemah dan cengeng. Sampai-sampai membuat Kakak merasa bersalah karena Sheila yang cengeng sekali!" Sahut Sheila memotong ucapan Alpha. Alpha hanya membalas pelukan Sheila dengan erat, Iapun mengelus kepala Sheila layaknya seorang kakak kandung bagi adik perempuanya yang sedang bersedih.     

Alpha hanya terdiam dan memberikan kesempatan untuk Sheila berbicara sepuas hatinya. Sampai semua yang Ia rasakan bisa tertumpah dan mengurangi rasa sedihnya yang tengah Ia rasakan.     

"Karena Sheila kakak seperti ini. Kalau boleh jujur, Sheila sendiri senang kedatangan Kakak yang sudah menjadi kakak baru bagi Sheila. Hanya saja, Sekarang Sheila benar-benar mengkhawatirkan Bang Alfa." Sambung Sheila yang masih bersedih. Ia dengan sekuat tenaga untuk menahan tangisan yang akan pecah kapan saja.     

Sudah cukup Sheila untuk menangis. Memang menangis itu bukan berarti lemah, Sheila tahu itu. Hanya saja Sheila sudah capek jika harus bersedih dan menangis tanpa melakukan apapun perubahan untuk membantu Bang Alfa kembali kepadanya. Semua yang dibicarakan oleh Alpaha adalah sebuah kebenaran. Kita tidak bisa mengubah sesuatu hal jika kita hanya berdiam diri tanpa melakukan perubahan.     

"Sheila setuju dengan ucapan Kak Alpha. Sheila juga akan lebih percaya keoada rencana Tuan Federick, Kak Je, dan seluruh tim yang sedang berusaha untuk membantu menyelamatkan Bang Alfa. Bahkan, Sheila juga lupa ssatuhal yang sangat penting. Bahwa Kak Tata, Kak Bagaskara, Kak Dika, dan Kak Gladis sedang menjadi tahanan Cloning Deluxie itu." Tutur Sheila melepaskan semua keluhan yang ada dihatinya.     

"Sheila memang terlihat sangat naif, Sheila hanya memikirkan keselamatan Bang Alfa saja tanpa memikirkan bahwa Kak Tata, Kak Bagaskara, Kak Dika, dan Kak Gladis bisa saja lebih dalam keadaan yang bahaya!" Keluh Sheila mengenai dirinya sendiri.     

"Tapi Sheila gak tahu aoa yang harus Sheila lakuakan!" Ucapan Sheila ini sangat terdengar lirih dan memasuki gendang telinga Alpha.     

Alpha yang mendengar ucapan Sheila sangat mengerti apa yang sedang Sheila rasakan.     

"Sheila, ini semua bukan salah kita, kamu, bahkan mereka. Ini adalah takdir yang harus kita jalani dan sebiissa mungkin kita rubah dengan perbuatan kita sendiri. Tidak ada yang bisa disalahkan disini!" Jawab Alpha dengan cepat sebelum Sheila merasa bersalah atas apa yang Ia ucapkan.     

"Kita hanya tinggal menunggu perintah dari Je dan Tuan Federick. Selebihnya, Saya yakin bahwa Tuan Federick juga tidak akan tinggal diam terhadap apa yang sudah Ia campur mengenai masalah Alfa. Karena Saya mengerti, di dunia penelitian. Para profesor bahkan sangat berambisi untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi tujuanya dari awal penelitian!" Cicit Alpha yang sangat benar. Mengingat Alpha yang sudah mengenal Alexander.     

Bahwa Alexander sendiri menciptakan Alpha untuk membantu bahkan melindungi Alfa. Karena apa? Ia menyesali perbuatanya keoada anaknya sendiri dan kembali menormalkan keadaan dengan usahanya yang Ia kerjakan.     

"Iya kak, Sheila paham. Terima kasih, kak yelah ada di samping Sheila dan menjadi Kakak terbaik huat Sheila disaat Sheila merasa bersedih. Kakak memiliki sifat yang sangat baik. Seperti Bang Alfa. Kalian memang akan menjadi kakak dan Abang Sheila untuk selamanya!" Ucap Sheila yang sudah bisa menenangkan perasaanya.     

"Ayo kita makan Es krim!!!" Ajak Sheila keoada Alpha dengan sangat semangat. Sheilapun berucap demikian dengan menatap Alpha dengan mata berbinar dan melepaskan pelukanya.     

Alpha yang melihat Sheilapun juga ikut merasakan senang. Setidaknya, Sheila yang periang lebih terlihat cantik dan imut.     

"Ayoo, let's go!" Ujar Alpha yang mengikuti suara Sheila.     

"Oh kakak, ngejek ya?! Dasar!" Keluh Sheila yang merasa ditirukan oleh Alpha.     

Merekapun kemudian mengambik eskrim dan memakan bersama dengan keadaan senang. Setidaknya untuk hari ini saja, dan mereka yakin akan membuat Alfa kembali kepada mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.