DUPLICATE.

AWAL YANG BARU



AWAL YANG BARU

0Bagaskara yang sedari tadi memperhatikan Alpha dalam diam, kini mulai bertindak karena mendengar perkataan dari Tata. Dirinya kemudian berdiri dan menghampiri Tata dan Alpha, sebelum Alpha mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.     
0

"Permisi, Ta. Gue ada urusan sebentar sama Alfa. Boleh gue pinjem Alfa sebentar?" Ucap Bagaskara seraya meminta izin kepada Tata yang sedang berbicara kepada Alpha.     

"Oh, iya boleh. Kenapa pake izin segala? Sana gih bawa Alfa." Tata seketika memandang Bagaskara setelah Bagas membuka mulutnya. Tata mempersilahkan Alpha dan Bagas untuk mengobrol. Seketika itu pula, Bagas dan Alpha pergi meninggalkan kelas.     

"Alfa kenapa sih?" Tanya Dika yang menggampiri Tata setelah melihat Bagas dan Alpha pergi     

"Gak tahu juga gue. Aneh ya?" Ucap Tata dan dijawab anggukan oleh Dika. Pandangan Tata beralih ke arah depan.     

"Apa gara-gara misi yang Alfa bicarakan waktu di rumah sakit ya? Atau jangan-jangan Alfa hilang ingatan, Oh atau-atau dia udah... jadi arwah?Kan Alfa waktu itu ngomong kalau taruhanya adalah nyawa. Mampus lo Ta! Ta-tapi Kalau jadi arwah kenapa Bagas bisa lihat Alfa?" Batin Tata yang mulai overthinking.     

"Woy!" Kaget Dika yang melihat Tata ngalamun sambil mulutnya berkomat-kamit.     

"Apaan sih!" Ucap Tata dengan menatap Dika sinis.     

"Lagian juga ngapain lo ngalamun pagi-pagi. Komat kamit pula tu mulut. Bikin takut aja," Ucap Dika.     

"Gapapa, pingin tahu aja lu!" Ucap Tata dengan bibir yang cemberut di akhir kalimat.     

***     

Kini, Sheila berdiri tepat di depan pintu ruang kelas XI MIPA 3 bersama dengan temanya, Nita. Dirinya benar-benar malu untuk memanggil Leo. Beruntung ada salah satu teman Leo yang hendak masuk ke kelas.     

"Permisi, Kak. Gu-gue boleh minta tolong?" Harap Sheila kepada temanya Leo.     

"Minta tolong apa?" jawabnya menatap Sheila     

"Tolong panggilin kak Leo, Kak. Dia ada dikelas, tapi gue malu." Mendengar perkataan jujur Sheila membuat Nita hanya menahan tawanya. Sheila yang melihat tingkah Nita langsung menelototinya, seketika itu pula Nita terdiam.     

"Oh, oke. Tunggu ya." Kakak kelas itupun masuk ke kelasnya dengan senyuman yang ambigu.     

"WOY LEO, DICARI PACAR LO TU DILUAR!" Teriak kakak kelas itu kepada Leo. Sontak Sheila memasang wajah cengonya sedangkan Nita sudah tak bisa menahan tawanya.     

Leo sekarang sudah berdiri di ambang pintu dengan menyenderkan tubuhnya di tembok. Sheila benar-benar malu sekarang! Dalam batinya, berbagai sumpah serapah ia lontarkan kepada kakak kelas yang dimintai pertolongan.     

"Eh, Sheila. Gimana, Shel, dan..." Sapa Leo setelah melihat Sheila dan temanya.     

"Nita, kak." Jawab Nita seraya memperkenalkan dirinya kepada Leo     

"Dan... Nita. Ada apa?" Lanjut Leo dengan wajah datarnya. Entah bagaimana reaksinya diterima oleh Sheila dan Nita atau tidak. Tetapi memang wajahnya yang seperti itu sudah terlihat ganteng maksimal.     

"Ni, Kak. Gue cuma mau mengembaliin jaket yang lo pinjemin ke gue." Ucap Sheila dengan jujur. Jaket itu diserahkan kepada Leo.     

"Owh oke. Thanks ya," Ucap Leo seraya mengambil jaket yang di bawa Sheila.     

Sheila hanya menganggukan kepalanya menatap Leo.     

"Gue pergi dulu ya kak," Ucap Sheila kemudian pergi menggandeng tangan Nita.     

"Oke" Jawab Leo singkat. Leo memasuki kelasnya setelah Sheila dan Nita hilang dari pandangan matanya di pertigaan.     

***     

"Duduk sini!" Bagas memerintahkan Alpha untuk duduk disebelahnya.     

Mereka sekarang berada di roof top sekolah. Karena ini masih pagi, kemungkinan roof top adalah tempat teraman untuk membicarakan permasalahan ini. Tanpa basa-basi, Alpha segera mengikuti perintah Bagas.     

"Gue peringatin ke Lo, Pha. Jangan sampai temen-temen disini tahu akan kebenaranya siapa lo dan masalah yang terjadi kemarin!" Jelas Bagas     

"Baik, Tu—," Ucap Alpha yang terpotong oleh Bagas.     

"Jangan panggil gue Tuan!" Potong Bagas dengan cepat.     

"Baik, Bagas," Ucap Alpha.     

"Nah, ini juga yang paling penting. Setahu gue Alpha orangnya bar-bar. Dia gak pernah pake saya, kamu, atau anda. Dia pakainya Lo Gue, Paham?" Ucap Bagas menjelaskan kepada Alpha. Alpha hanya menganggukan kepalanya mendengar ucapan Bagas     

"Gue akan ngajarin lo sekarang sampai jam istirahat. Jadi kita bolos wkwkwk. Ayo kita mulai!" Lanjut Bagas dengan cengiran. So, pasti Bagas dengan senangnya bolos sekolah. Ia menganggap bolos beberapa jam mata pelajaran gak akan membuat dirinya jadi bego. Tentu tingkah ini tak seperti dirinya di SMP lalu yang notabenenya Bagas adalah seorang yang kutu buku.     

"Baik, Bagas" Ucap Alpha tersenyum.     

"Hal pertama yang terpenting adalah circle yang Alfa punya. Sheila, Adik Alfa namanya Sheila. Dia duduk dikelas X MIPA 6. Yang kedua adalah Tata dan Dika, dia sahabat lo, jadinya lo gak perlu terlalu sopan ama mereka berdua. Terus, gue pastiin diantara mereka akan bertanya kemana aja lo kok gak masuk sekolah. Terutama Sheila mungkin dia yang lebih khawatir terhadap lo. Dan...." Jelas Bagas panjang kali lebar. Alpha mendengarkan ucapan Bagas dengan seksama. Sesekali Alpha mengikuti ucapan yang dilontarkan Bagas.     

Disisi lain, bel masuk sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Pelajaran di kelas Tatapun sudah dimulai dengan diterangkanya materi Benzena oleh Pak Rizal.     

Konsentrasi Tata terpecah karena melihat Alfa dan Bagas masih juga belum kunjung datang. Ia juga penasaran dengan kegiatan Alfa selama dirinya pergi dan Bagaimana juga Alfa jadi bisa akrab dengan Bagas. Belum lagi kedua cewek yang duduk dibelakang Tata pada berisik membicarakan betapa royal dan kayanya Bagaskara setelah berita Grinonium menyebar di berita.     

"Del, Adel." Bisik salah satu anak yang duduk dibelakang Tata     

"Apaan, Gisel?" Sahut teman sebelahnya bernama Della.     

"Lo tadi lihat Bagas masuk ke kelas kan?" Tanya Gisel kepada Della.     

"Ehem, terus?" Tanya Della masih belum paham juga arah pembicaraan yang dibicarakan Gisel.     

"Cih, masa lo gak tahu juga sih! Itu looo, Pusat Pembuatan Obat Grinonium yang lagi viral diberita. Ternyata itu punya bokapnya Bagaskara. Dan... yang lebih heboh lagi, Bagas yang mengambil alih PPO Grinonoum itu. Gila gak tuh, tajir bener dong Bagas sekarang!" Ungkap Gisel dengan penuh antusias     

"Weh, serius lo? Masa gue baru tahu." respon Della tak percaya dengan ucapan Gisel     

"Ah, lo kudet sih. Makanya nonton berita dong! Like me." Sombong Gisel yang selalu update dengan berita terkini.     

Tata yang mendengar ucapan mereka hanya terdiam, sesekali Tata mempertajam telinganya untuk menguping cerita diantara Della dan Gisel. Setelah mereka membicarakan topik yang lain. Tata mulai terganggu dan berpindah ke tempat duduk disebelah Dika.     

***     

Bel tanda istirahatpun berbunyi, Bagas dan Alfa turun dari roof top dan pergi menuju kantin. Alpha sudah mendapatkan progres yang besar dalam menyamai Alfa yang sebenarnya. Bisa dibilang Alpha adalah 'duplikasi' dari diri Alfaeyza Alexander sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.