DUPLICATE.

KETENTUAN CHARLOTTE



KETENTUAN CHARLOTTE

0"Yah, masa seorang ketua Osis yang dermawan dan menawan suka menghukum murid yang tidak bersalah? Cupu sekali ketua OSIS ku ini." Kalimat lemes Alfa pun keluar dengan mudah dari mulutnya. Alfa menunjukan senyuman renyah yang ditujukan kepada Charlotte untuk membuatnya kesal.     
0

Mendengar hal tersebut sangat membuat Charlotte merasa geram, Ia kemudian menahan emosinya. Namun, bukan Charlotte jika tidak bisa menahan emosinya. Alhasil, Charlotte ikut tersenyum renyah dan mendekat ke arah Alfa. Ia memajukan wajahnya yang hanya berjarak 10 cm dari wajah Alfa.     

"Baiklah, kalau begitu, hanya lo yang akan mendapatkan hukuman yang sudah dijanjikan untuk siswa yang tidak mengikuti acara dengan baik. So, sekarang lo ikut gue!" Ucap Charlotte kepada Alfa. Alfa pun memanatap Charlotte tanpa rasa gentar.     

"Untuk kalian, silahkan pergi dan tetap ikuti acara selanjutnya dengan tertib!" Perintah Charlotte kepada Sheila dan Nita. Kemudian Charlotte pergi dan sebelumnya sudah memperintahkan Alfa untuk ikut denganya nanti saat acara sekolah lanjutnya berlangsung.     

"Bang, abang gapapa?" Tanya Sheila berbisik saat Charlotte meninggalkan mereka.     

"Ya gapapa lah, yakali." Ucap Alfa dengan santainya.     

"Nanti Sheila bantuin, Abang wis. Tak ngomong sama kak Charlotte." Ucap Sheila.     

"Nah, bener tu kak, Alfa." Timpal Nita yang sedari tadi diam di bela.     

"Weh, jangan! Gue udah susah-susah ngebebasin kalian, malah kalian sendiri yang minta hukuman! Kan sayang." Cegah Alfa kepara mereka yang ingin meminta hukuman.     

"Yaudah, deh. Terima kasih Abang...," Ucap Sheila kemudian mencium pipi Alfa.     

"Haish, walaupun kalian adek kakak, tapi gue gak tahan lihat kalian kek gitu!" Desis Nita.     

"Eh, iya-iya maaf." Ucap Sheila.     

"Halah, ngomong aja lo cemburu dan gak bisa cium-cium." Lemes Alfa.     

"Sheil, pergi, yok! Keburu gue juga sebel sama Abang lo ini."Ajak Nita kepada Sheila yang sudah tak mengerti lagi bagaimana sikap dan sifat Alfa.     

"Hehehe, yaudah ayok! Bang Gue pergi dulu ya." Pamit Sheila.     

"Permisi kak...." Pamit Nita, dengan segera mereka meninggalkan Alfa di tempat.     

Alfa kemudian juga ikut pergi ke tempat janjian bersama para sahabatnya, Tata, Dika, Bagas dan tentunya teman Tata yaitu Rika.     

Sebelum ke tempat janjian, Alfa mampir dulu ke kantin guna membeli makanan ringan, Ia sudah yakin bahwa Tata membelikanya makanan berupa bakso kuah dan es teh, pikir Alfa.     

"Pak, beli Chikinya ini serenteng ya, Pak." Ucap Alfa kepada Pak Noto selaku penjaga kantin paling kiri.     

"Siap, Fa. Itu doang? Biasanya banyak." Tanya Pak Noto.     

"Udah dibeli sama Tata pak, Tata punya banyak makanan." Jawab Alfa.     

"Owh, oke-oke," Ucap Pak Noto.     

"Makasih ya, Pak. Saya pergi dulu." Pamit Alfa     

"Siap, Fa."     

Alfa melanjutkan langkahnya menuju taman belakang seperti buasanya. Taman bukan terlihat seperti taman yang rindang, tetapi taman dengan wilayah yang luas di tanami rumput setinggi 3 cm. Dengan 1 pohon besar yang terlihat mencolok. Tempat itulah yang sering Alfa, Bagas, Dika, Sheila, dan Rika kunjungi.     

"Woy, lah. Lama amat sih, Fa." Panggil Dika ketika melihat Alfa dari kejauhan. Alfa pun menghampiri mereka dengan sedikit berlari.     

"Sorry ada masalah kecil ama Si Cupang. Biasalah!" Ucap Alfa dengan jujur.     

"Si Cupang? Maksud lo siapa?" Tanya Rika penasaran.     

"Itu, Si Charlotte." Jawab Tata menimpali. Dika dan Alfa pun mengangguk. Sedangkan Bagaskara cuek dengan permasalahan sepele seperti ini.     

"Gue mau minum dong," Ucap Alfa. Seketika Tata dan Rika menyodorkan minuman kepada Alfa. Tata dan Rika saling menatap, sedangkan Dika dan Alfa menatap kedua gadis itu. Bagaskara hanya melirik mereka yang sedang nge-drama di sekolah.     

Bingung untuk memilih yang mana, akhirnya Alfa mengambil semua gelas itu, dan meminumnya bersamaan. Dengan ini, Alfa yakin diantara mereka tidak ada perlakuan Tata atau Rika yang merasa sia-sia.     

"Anjir ni, Anak. Salah satu napa!" Ucap Dika menghardik Alfa.     

"Minum punyanya Rika juga gak masalah kali, Fa. Gak usah dua-duanya juga disosor." Timpal Tata.     

"Ya, biar lo nya gak cemburu sama Si Rika!" Jawab Alfa dengan entengnya.     

"Anjir! Ngapain juga cemburu sama Rika gara-gara orang kek Lu?" Ucap Tata kepada Bagas.     

"Nah, bener tu, Ta. Gue setuju sama Lo." Bagaskara pun memulai percakapanya dengan membela Tata. Tangan Bagaskara merangkul bahu Tata bersamaan dengan keluarnya kalimat itu.     

Tata yang melihat rangkulan Bagas, Ia tambah dengan kedua tanganya yang melipat di depan dada Tata. Biar tambah swag.     

"Yoi," Ucap Tata.     

"Ayo makan, keburu masuk nih!" Ucap Rika memperingatkan kepada teman-temannya.     

Mereka pun kemudian mengambil mangkok yang berisikan mie instan. Ternyata pikiran Alfa mengenai bakso kuah tergantikan dengan mie instan yang lebih sedap menurut selera Alfa.     

Sluuuurrrp     

"Beeeeeh, memang ya. Cita rasa mie instan selalu paling top markotop. Rela gue makan mir instan hari-hari." Ucap Dika dengan lebay.     

"Lambung lo yang akan menangis Dika! Jangan kebanyakan makan mie! Hari ini kita makan mie karena gue sedang baik hati." Ucap Tata seperti mak-mak.     

"Mulai deh sikap seperti mak gue nongol!" Caci Dika.     

"Jangan samaain gue kek mak-mak!" Ucap Tata kemudian memukul Dika karena mulut lemesnya.     

"Dika gak bohong kali, Ta. Lo tu kayak mak-mak yang nasehatin anaknya." Timpal Alfa membela Dika.     

"Au ah, mending makananya habisin, soalnya mau masuk nih beberapa menit lagi." Ucap Tata pasrah.     

Drrrt drrrt     

Tata pun mengambil ponselnya yang bergetar karena ada pesan yang masuk.     

Charlotte : Ta, Lu ntar langsung arahin Deby buat jadi MC kandidat debat selanjutnya ya. Terus kalau udah selesai lanjut ke sesi tanya jawab aja.     

Tata : Oke, Char. ntar gue omongin.     

Charlotte : Thanks, Ta. Satu lagi tolong sampein ke Alfa buat nemuin gue.     

Tata : Oke.     

Tata pun mematikan handphone-nya. Ia segera menyampaikan pesan dari Charlotte untuk Alfa.     

"Oh iya, Fa. Ada pesen dari Charlotte. Habis ini lo suruh nemuin dia." Ucap Tata memberikan pesan dari Charlotte.     

"Ngokeh." Jawab Alfa singkat.     

KRIIIIIIIIIING     

Bel masuk sekolah berbunyi, karena hari ini ada kegiatan pemilihan ketua OSIS, maka bel tersebut menandakan dimulainya susunan acara selanjutnya.     

"Gue pergi dulu ke ruang organisasi ya." Ucap Tata untuk pamit kepada mereka.     

"Gue juga ya." Sambung Nita.     

"Oke, 2 Ta." Ucap Dika     

"Hm" deham Alfa, sedangkan Bagaskara hanya mengangguk menatap Tata.     

"Ayo, Nit. Buruan!" Ajak Tata kepada Nita yang notabenenya se-organisasi dengan Tata.     

"Alfa jangan lupa! Tadi Chalotte juga hilang nemuinya sebelah di ruang aula." Teriak Tata dari kejauhan.     

"Emangnya ngapain sih lo ketemu Si Cupang?" Tanya Dika penasaran.     

"Ya, tadi gue gak lihat sesi debatnya. Makanya gue dapet hukuman." Jawab Alfa singkat.     

"Oalah, salah siapa lo kagak ngikut tuh acara." Hardik Dika.     

"Oh, jadi dari tadi lo di roof top terus gak balik?" Tanya Dika lagi saat mengingat mereka bertiga di roof top.     

"Hooh, sama Bagas." Jawab Alfa singkat lagi.     

"Kenapa Bagas gak di hukum juga kek lu?"     

"Dia gak ketahuan."     

"Kenapa lu gak ngaduin dia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.