DUPLICATE.

GO TO ALFA'S HOUSE



GO TO ALFA'S HOUSE

0"Iya-iya ini gue lagi mau berangkat, wkwk," Ucap Bagaskara yang sedang berteleponan dengan Alfa.     
0

"..."     

"Iya wait, gue udahin dulu ya."     

"..."     

"Oke-oke, Thanks." Ucap Bagas terakhir sebelum telepon itu terputus.     

"Mau kemana lagi lo pagi-pagi udah keren banget?" Tanya Gladis yang sedang menonton televisi.     

"Bukan urusan lo juga kan?" Jawab Bagaskara.     

"Gue ikutlah! Boleh ya!" Lonta Gladis kepada Bagakara.     

"Nope, gak usah." Ucap Bagaskara dengan ketus membuat Gladis mengerucutkan bibirnya.     

"Haduh, kenapa kuncinya di meja kamar!" Batin Bagaskara kemudian pergi menuju kamar pribadinya.     

Setelah menemukan kunci dan membawanya, Bagaskara kemudian segera menuju ke garasi. Namun, saat Ia melewati ruang tengah. Ia tidak menemukan keberadaan Gladis disana.     

"Bodo amatlah! Dia siapa juga!" Ucap Bagaskara kepada dirinya sendiri.     

Bagaskara kemudian tetap melangkahkan kakinya memasuki mobilnya di garasi dan melajukan mobilnya menuju rumah Alfa.     

Tak butuh waktu lama untuk Bagaskara sampai dirumah Alfa. Saat Bagaskara sampai, Alfa, Tata, Dika, dan Sheila sudah berada di depan rumah Alfa untuk menunggu Bagaskara.     

"Lama amat sih Gas?" Ucap Alfa.     

"Sorry-sorry tadi gue ada urusan pagi-pagi." Jawab Bagaskara menjawab pertanyaan Alfa.     

"Weh sape tu, Gas? Cantik bener!" Ucap Tata menggoda Bagaskara.     

"Hah? Sape?" Tanya Bagaskara kepada Tata. Ia kebingungan dengan perkataan Tata yang keluar dari mulutnya.     

"Noh, belakang lo!" Ucap Tata lagi.     

Bagaskara pun langsung menengok ke kebelakang dan mendapati Gladis yang berdiri di samping belakangnya.     

"Hai?" Ucap Gladis menahan tawa melihat wajah Bagaskara yang terkaget.     

"Ngapain lo disini?" Ucap Bagaskara kepada Gladis.     

"Ikut lo dong, ngapain lagi? Kan tadi gue udah ngomong kalau gue mau ikut sama lo!" Ucap Gladis tak terbantahkan.     

"Tapikan tadi gue bilang enggak! Lagian juga tadi mobilny kekunci. Dari mana lo bisa masuk?" Tanya Bagaskara.     

"Lo beneran lupa sama gue ya?" Tanya Gladis memastikan kepada Bagaskara.     

"Anjir gue lupa beneran." Batin Bagaskara.     

"Gak lu tetep gak boleh ikut!" Perintah Bagaskara.     

"Hai teman-temanya Bagas, Gue boleh join gak?" Ucap Gladis kepada Alfa, Tata, Dika, dan Sheila.     

"Ikut aja, neng!" Ucap Dika mempersilahkan Gladis untuk ikut.     

"Dengerin tuh Gas!" Ucap Gladis kepada Bagaskara.     

"Tapi gue gak ngeizinin lo buat ikut!' Ucap Bagaskara.     

"Tapi gue gak mau dengerin perintah lo, gue lebih dengerin omongan temen lo!" Jawab Gladis mengelak.     

Gladis kemudian berjalan mendekati Alfa, Tata, Dika, dan Sheila. Kemudian Ia mengarahkan tanganya untuk memperkenalkan diri.     

"Halo, kenalin nama gue Gladis, temen dekatnya Bagaskara." Ucap Gladis memperkenalkan diri.     

"Gue Tata,"     

"Alfa,"     

"Aku Sheila adiknya Bang Alfa."     

"Dika,"     

"Yoklah buruan masuk! Udah dari tadi juga." Ajak Alfa kepada mereka untuk segera masuk ke dalam rumah.     

"Ayuk kak," Ucap Sheila dengan ramah kepada Gladis.     

Gladis pun menerima ajakan Sheila dengan hangat. Mereka pun akhirnya masuk kedalam rumahnya Alfa.     

"Langsung ke kamar aja ya!" Ucap Alfa kepada teman-temanya.     

"Gue ambil minuman dulu!" Ucap Alfa.     

"Woi, Sheil! Bantuin Abang dong! Jangan ikutan naik ke kamar dulu!" Ucap Alfa kepada Sheila yang ikut berjalan bersama teman-temannya.     

"Iye-iye,"     

"Kak Aku bantuin Bang Alfa dulu, ya." Pamit Sheila kepada Gladis yang berada di sisinya.     

"Okai, Sheila. Santai aja!" Ucap Gladis membalas perkataan Sheila.     

Sheilapun akhirnya berjalan mengikuti Alfa menuju dapur.     

"Bang, gue ntar malem ajarin pelajaran kimia yah? Soalnya senin gue ulangan. Abang kan pinter, baik, ganteng, keren juga lagi. Pasti mau ngajarin adeknya yang lagi kesulitan ini." Ucap Sheila meminta bantuan kepada Alfa dengan cara memuji.     

"Hilih, lo kalau muji memang selalu ada maunya ya?" Tanya Alfa.     

"Hehehe gapapa kan ya? Please, Bang!" Bujuk Sheila.     

"Iye-iye ntar malem, dateng aja kek kamar gue ye! Gue males jalan ke kamar lo!" Ucap Alfa.     

"Oke, Bang Ganteng!"     

"Eh, Bang. Lu gak belajar buat masuk kuliah?" Tanya Sheila yang jarang sekali melihat Alfa belajar di rumah.     

"Udah dong!" Jawab alfa dengan santainya.     

"Hah? Seriusan? kapan emangnya? Gue gak pernah lihat lo belajar tuh!" Ucap Sheila.     

"Ya udah lah! Waktu disekolah! Gue udah belajar dari kelas X. Ngapain belajar lagi? Review doang paling!" Songan Alfa.     

"Emang ya lu! Songong amat! Ditanyai serius juga! Masih aja bikin orang naik darah!" Ucap Sheila.     

"Lah? Emangnya jawaban gue salah? Lu sekolah buat apa? belajar kan? Nah maka dari itu kalau ada yang tanya kok lu gak pernah belajar? Jawab aja, emang gue di sekolah ngapain? tidur?"     

"Ya walaupun itu bener juga," Sambung Alfa memngingat dirinya yang jarang ikut pelajaran.     

"Udah gue duga! Lu di sekolah gak pernah ikut pelajarn dengan sempurnakan?" Tanya Sheila yang sudah diketahui jawabnya.     

"Sok tahu lo! Mana ade gue bolos pelajaran? Sedangkan lo hilang sendiri kalau gue baik orangnya. Terus mana ade orang baik bolos sekolah?" Tanya Alfa kepada Sheila.     

"Huek, nyesel gue puji lo!"     

"Ya gampang dong, lo ntar malem gak usah ke kamar gue!" Ancam Alfa.     

"Canda elah, Bang!"     

"Udah selesai nih, buruan bawa ke dalem yuh, Bang!" Ucap Sheila.     

"Eh tadi Mamah pergi jam berapa sih? Kok gue lupa!" Tanya Alfa kepada Sheila mengingat Gabriella sedang pergi ke luar karena ada urusan yang mendadak.     

"Sekitar jam 8-nan, Bang. Kenapa?" Tanya Sheila.     

"Gapapa, tanya aja soalnya gue lupa." Jawab Alfa.     

Sheila dan Alfa pun mengantarkan minuman untuk menuju ke kamar Alfa.     

"Nih, minumanya." Ucap Sheila dengan sangat ramah kepada teman-teman Alfa. Sheila juga cukup akrab bersama mereka. Sehingga mudah bagi Sheila untuk berbaur kepada mereka.     

"Terima kasih, Sheil." Jawab Tata.     

"Woy! yang menang main sama gue!" Ucap Alfa ketika melihat Bagas dan Dika sedang bermain PS di kamarnya.     

"Okay, gue kalahin Bagaskara dulu!" Ucap Dika dengan penuh percaya diri.     

"Hilih, gue kalahin mampus lo! Yang kalah push up 10 kali, ya!" Ucap Bagaskara tak terima dan memberikan tantangan bagi siapa yang kalah dalam permainan.     

"Kak Gladis, Kakak blasteran ya? Blasteran mana kalau boleh tahu?" Tanya Sheila berbasa-basi kepada Gladis.     

"Iya, gue blasteran Indo-Jerman. Bokao gue yang asalnya dari Jerman." Jawab Gladis.     

"Oalah, Pantes aja cantik. Hehehe," Puji Sheila.     

"Oiya, Dis. Lo berarti seumuran sama Bagaskara? Terus lo sekolah dimana? Indonesia atau Jerman?" Tanya Tata kepada Gladis.     

"Gue awalnya ikut bokap sih. Terakhir gue sekolah di USA. Tapi untuk besok gue bakalan sekolah di sekolah yang sama dengan kalian. Gue juga udah ikut tesnya. Dan hasilnya gue bisa sejajar sama kalian tanpa harus ngulang setahu lagi." Jelas Gladis.     

"Begitu ya, berarti besok lo jadi anak baru disekolah gue?"     

"Iya, tapi gue gak sekelas sama kalian." Jawab Gladis yang sudah mengerti dimana kelas yang akan Ia gunakan untuk setengah tahun berada di jenjang SMA.     

"Heem, oke oke." Ucap Tata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.