DUPLICATE.

DO YOU NEED HACKER?



DO YOU NEED HACKER?

0"Hello, Tuan Federick." Sapa Alfa ketika melihat Tuan Federick sedang berbicara bersama Green.     
0

"Hai, Alfa. Udah siap?" Tanya Tuan Federick.     

"Kurang sedikit lagi, Tuan. Semua akan beres," Jawab Alfa.     

"Oh iya, Saya mengajak Bagaskara—Anak dari Om Gipson. Seperti yang Saya beritahukan kemarin bahwa Bagaskara hendak mendapatkan suntikan Black Formula untuk menghilangkan kesalahan di formula sebelumnya." Jelas Alfa.     

"Hello, Tuan Federick. Saya, Bagaskara." Ucap Bagas dengan memperkenalkan diri kepada Tuan Federick.     

"Saya Federick. Nanti Bagaskara datang langsung ke ruangan saya, ya!" Saya yang akan membantu kamu memasukan formula itu ke tubuhmu." Ucap Tuan Federick.     

"Siap, Tuan. Terima kasih telah membantu saya." Ucap Bagaskara dengan sopan.     

"Oiya, dengar-dengan PPO Grinonium sudah jatuh ke tangan kamu ya, Bagaskara?" Ucap Tuan Federick.     

"Untuk saat ini memang PPO Grinonium saya yang menjalankan. Namun bukan sepenuhnya, karena kakek Chandra yang membantu saya dalam menjalankan PPO Grinonium seperti biasanya." Jelas Bagaskara.     

"Heh, begitu? Baiklah. Kalian pergi dulu saja ke ruangan Alfa!" Ucap Tuan Federick.     

"Dan kamu, Alfa. Pastikan apa yang akan kamu rencanakan harus berjalan dengan bersih. Jangan sampai kamu menghancurkan lab mereka seperti kamu menghancurkan PPO Grinonium, mengerti?!" Lanjut Tuan Federick memberi peringatan.     

"Siap, Tuan. Saya juga sudah membicarakan Ini kepada Bagaskara sebelumnya. Dan Bagas sudah menyetujui untuk membantu kita." Jawab Alfa.     

"Baguslah kalau begitu, saya permisi dulu. Masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan dengan Green." Ucap Tuan Federick kemudian meninggalkan Alfa dan Bagaskara. Green pun melangkah pergi mengikuti jejak kemana Tuan Federick melangkahkan kakinya.     

"Ayo, Gas!" Ajak Alfa kepada Bagaskara untuk mengikuti kemana Ia pergi.     

Tanpa basa-basi, Bagaskara mengikuti Alfa. Tak banyak pembicaraan diantara mereka. Bagaskara hanya melihat sekeliling lab milik Tuan Federick yang kurang lebih hampir sama dengan salah satu ruangan di Grinonium.     

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di ruangan Alfa. Dengan segera, Alfa menjelaskan kepada Bagaskara mengenai rencana apa yang akan Ia laksanakan untuk membebaskan Alpha dari Clonning Deluxie.     

"Gue punya saran deh, Fa." Ucap Bagaskara begitu di jelaskan oleh Alfa mengenai rencana-nya.     

"Apa tu?" Tanya Alfa.     

"Bagaimana kalau kita akan menyewa hacker? Tujuanya untuk meretas keadaan sekita di Clonning Deluxie. Sehingga kita akan mudah mengobrak-abrik perusahaan itu dengan sangat mudah. Tanpa adanya kerusakan yang lebih, dari akibat apa yang akan kita perbuat disana." Jelas Bagaskara dengan idenya yang cukup menarik.     

"Hacker? Gue gak punya kenalan sama anak hackcer!" Ucap Alfa.     

"Tenang aja, gue punya kenalan. Kalau lo berminat dan menyetujui saran dari gue. Besok gue yang akan membawanya kemari." Jelas Bagaskara.     

"Emangnya rencana lo apaan?" Tanya Alfa.     

"Begini...." Bagaskara menceritakan semua rencana tambahan untuk membantu Alfa. Dari apa langkah pertamanya hingga kemunculan dan kegunaan hacker. Tak lupa, Bagaskara bisa memberikan Alfa bantuan berupa orang-orang pilihan yang dapat bekerja dalam hal perkelahian. Jangan lupakan! Sekarang Bagaskara adalah seseorang yang dapat melakukan segalanya.     

"Okelah, gue setuju! Besok bawa temen lu itu untuk kita beritahu rencana kita." Jawab Alfa yang langsung menerima rencana tambahan dari Bagaskara.     

"Sip."     

"Eh, Fa. Ngomong-ngomong. Lo mau ngejalanin rencana ini kapan?" Tanya Bagaskara kepada Alfa.     

"Kurang lebih tiga hari lagi. Kalaupun mentok kita akan ambil hari Sabtu. Dimana, gue rasa profesor maupun petugas Clonning Deluxie tidak akan sebanyak hari biasa. Tapi masalahnya bukan di pekerja manusianya. Melainkan banykanya Kloningan yang telah diciptakan sama mereka." Jawab Alfa mengenai pertanyaan yang di lontarkan Bagaskara.     

"Hm, oke-oke." Ucap Bagaskara.     

Criiing.     

Suara notifikasi tanda adanya pesan masuk berbunyi dari ponsel milik Alfa. Di bacanya pesan tersebut yang berasal dari Tuan Federick. Sekiranya beginilah isi pesanya, "Alfa, silahkan katakan pada Bagaskara untuk segera ke ruangan saya." Isi pesan Tuan Federick kepada Alfa.     

"Woy, Gas!" Panggil Apfa yang menatap Bagaskara sedang melihat sekeliling ruangan Alfa. Tampak cukup luas untuk Alfa seorang.     

"Oit, gimana?" Tanya Bagaskara yang mendengar Alfa memanggilnya.     

"Lo ditungguin Tuan Federick di ruanganya. Letak ruanganya ada di saat kita bertemu lagi, dari sini lurus sedikit dan belok ke kanan. Ruangan Tuan Federick ada di ruang ke 3 dari yang paling pojok." Jawab Alfa sembari memberikan arahan kepada Bagaskara.     

"Oke, paham. Thanks, Fa. Sekalian gue duluan ya ke ruangan Tuan Federick." Ucap Bagaskara sekaligus pamit untuk meninggalkan Alf sendirian di ruanganya.     

"Oke, santuy." Jawab Alfa.     

***     

"Permisi, Tuan Federick." Salam Alfa begitu Ia di perkenankan untuk masuk kedalam ruangan milik Tuan Federick.     

Hal pertama kali yang dilihat Bagaskara adalah sebuah bankar rumah sakit yang berwarna hitam. Dengan sebuah suntikan berisi cairan yang berwarna hitam pekat. Bagaskara mengira itu adalah Black Formula yang sebelumnya pernah Ia cari di PPO Grinonium saat sebelum Grinonium terbentuk seperti semula.     

"Silahkan duduk atau tidur terlebih dulu di bankar, Bagas! Saya akan menyiapkan takaran untuk formula ini dahulu." UcapTuan Federick.     

"Baik, Tuan." Jawab Bagaskara dengan rasa penuh hormat.     

Bagaskara kemudian berjalan mendekati bankar tersebut, kemudian Ia membaringkan tubuhnya sesuai perintah dari Tuan Federick. Jedua nata Bagaskara tak pernah luput dari kegiatan yang tengah dilakukan oleh Tuan Federick. Tuan Federick juga sesekali berjalan berpindah posisi untuk mengambil beberapa alat yang akan digunakanya untuk proses pengukuran.     

"Sudah, Siap?" Tanya Tuan Federick dengan membalikan tubuhnya yang semula membelakango Bagaskara.     

"Sudah, Tuan. " Jawab Bagaskara.     

Sebenarnya jauh di dalam hati Bagaskara menyimpan sekumpulan luka yang terjadi akibat kegiatan penyuntikan. Bagaskara sekarang juga bergetar ketika melihat Tuan Federick berjalan semakin mendekat ke arahnya.     

Bagaskara hanya dapat menelan salivanya dan menguatkan dirinya sedniri untuk tidak takut legi dengan sebuah suntikan.     

"Bagaskara, lo pasti bisa. Lo udah pernah lewati ratusan kali jarum suntik yang seharusnya bisa bikin lo terbiasa. So, lakukanlah dengan tanpa adanya rasa takut yang menyelimuti diri lo!" Bagin Bagasakra memberikan semangat terhafap diri ya sendiri.     

Tuan Federick kini sudah berdiri tepat di samping bagaskara untuk siap memasukan cairan itu ke dalam tubuh Bagasakara.     

"Apakah kamu sekarang menjadi takut dengan jarum suntik, Bagasakara?" Tanya Tuan Federick seakan dia mengetahui keadaan yang pernah di lalui Bagaskara.     

***     

Disisi lain...     

"What about our project on mars? Has all the research and development been going on there?" (Bagaimana tentang projek kita di Mars? Apakah semua penelitiN dan pengembangan telah dilakukan?) Tanya £D kepada seseorang yang juga bergelut di bidang penelitian. Khususnya pada bagian Engergi dan penelitian di luar angkasa.     

"Everything is ready, Mr. £D. Exactly what you want. Everything was going according to plan." (Semuanya telah siap, Tuan £D. Perses seperti apa yang anda inginkan. Semuanya berjalan sesuai rencana.) Jawab seseorang yang merupakan kenalan dari £D.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.