DUPLICATE.

ALFA MENYEBALKAN!



ALFA MENYEBALKAN!

0"Ngapain lo Rat?" Tanya Alfa kepada Ratu yang sebelumnya tidak melihat kearah Alfa.     
0

Mendengar sapaan Alfa membuat Ratu memalingkan wajahnya dan menyambutnya dengan senyuman kikuk. Rasa ingin bungkam meningkat drastis. Namun, jika Ia bungkam, usaha yang telah dilakukan temannya pun akan sia-sia.     

"Gue gak boleh nyerah!" Batin Ratu menyemangati dirinya sendiri, "Yuh, gue pasti bisa!" lanjutnya.     

"Eh, Alfa. Ini mobil gue gak bisa nyala! Kenapa ya? Gue lihat-lihat kayak gini doang soalnya gue gak ngerti tentang mesin!" Keluh Ratu kepada Alfa yang sedang menatap kearahnya.     

"Oalah mogok, sini biar gue lihat mananya yang bermasalah!" Tawar Alfa untuk membantu Ratu,     

"Yes berhasil!" Batin Ratu lagi guna mngapresiasikan dirinya sendiri.     

Melihat Alfa yang berjalan semakin mendekatinya, Ratu dengan segera bergeser untuk memberikan ruang yang banyak supaya Alfa mudah dalam mengamati hal apa yang salah dari mobilnya. Yah, walaupun Ratu tahu apa alasan dibalik mogoknya mobil miliknya.     

Ratu kemudian memandangi wajah tampan milik Alfa, sembari menunggu Alfa menyelesaikan penelitianya mengenai masalah yang sedang dihadapinya.     

"Alfa itu, mau bagaimanapun posisinya, dilihat dari atas, bawah, samping, depan, bahkan belakang, kegantengan yang menempel di wajahnya tidak pernah luntur. Memang Alfa memiliki wajah dengan ketampanan yang paripurna." Batin Ratu yang sedang menahan senyuman yang bisa meledak kapan saja karena terlalu lama memperhatikan ketampanan Alfa.     

Dari kejauhan, terlihatlah ketiga teman Ratu yang sedang cekikikan mengamati wajah Ratu yang berubah menjadi merah tomat. Mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan telah berhasil. Mereka senang, bahkan mereka sampai mengapresiasikan diri Mereka sendiri.     

"Congrats girl, we can! Semuanya berjalan lancar, wuhuuuy," Ujar Caca dengan kegirangan.     

"Yeah, we can!" Sambung Ratu yang juga ikut bersemangat melihat sang Ratu mendekati pangeranya.     

"Ayo kita pergi, tugas kita sudah selesai!" Ajak Bella kepada Caca dan Putri.     

Saat Bella dan Caca hendak meninggalkan lokasi persembunyian, Putri tiba-tiba saja menahan mereka, ada yang masih mengganjal di pikiran Putri mengenai rencana yang mereka lakukan,     

"Eh, wait-wait! Terus gimana dong sama mobil Ratu yang mogok itu?" Tanya Putri yang penasaran dengan nasib yang akan menimpa mobil milik Ratu. Apakah mobil tersebut akan dibiarkan seperti itu saja sampai besok? Kasihan sekali!     

"Ya gampang dong, Putri. Kita tinggal nelpon tukang aja, nanti biar di benerin, jadinya besok udah bisa dipakai sama Ratu!" Jelas Bella dengan sabar. Ua juga sudah memikirkan hal apa yang akan Ia lakukan setelah ini selesai. Untung saja Bella memiliki sikap yang bertanggung jawab.     

"Oalah, oke let's go! Kita pergi kalau begitu!" Ujar Putri yang kemudian pergi meninggalkan Caca dan Bella ditempat.     

"Weh, malah pergi dulu ni bocah!" Sambung Caca yang kemudian mengikuti kemana jejak Putri berjalan, disusul pula oleh Bella yang berjalan di belakang Caca.     

Kita kembali lagi kepada kebersamaan diantara Ratu, Sang Pangeran , dan mobil hitam mungil.     

"Ini, Rat. Kabel bagian mesin mobil depan lu putus." Ucap Alfa secara tiba-tiba membuat Ratu terkaget. Mendengar ucapan Alfa yang sekaligus mengarak kepada Ratu, membuat Ratu langsung memalingkan wajahnya dan mengerjapkan matanya.     

"Eh, heem, gimana, Fa?" Tanya Ratu karena belum sempat menangkap perkataan yang keluar dari mulut Alfa.     

"Itu, gue nemuin kabel mesin bagian ini lo putus. Makanya mobil lo gak bisa nyala." Ulang Alfa dengan menunjukan potongan yang telah dipotong oleh Bella.     

"Lah, putus ternyata. Terus gimana dong? Lo bisa bantu memperbaikinya gak?" Harap Ratu berpura-pura.     

"Sorry gue kalau masalah udah putus kayak gini susah! Mendingan lo panggil aja tukang untuk dateng kesini." Jawab Alfa memberikan saran kepada Ratu.     

"Yah, lama dong ya!" Keluh Ratu mengkode Alfa. Ekspresi Ratu kini semakin terlihat sedih dan Ratu pun sedikit melirik kearah Alfa yang kebingungan.     

"Masa gue mau nawari dia tumpangan? Gue kan masih harus ke laboratoriumnya Tuan Federick. Mana gue juga mau ngebahas tujuan dari Clonning Deluxie itu lagi." Batin Alfa yang kebingungan, antara mau memberikan tumpangan kepada Ratu atau dengan tega meninggalkanya.     

"Yaudah deh, kasian kalau dianya sendirian disini." Lanjut Alfa berbicara dalam batinya.     

"Yaudah, mau bareng gak?" Tawar Alfa lagi memberikan tumpangan.     

"Seriusan?" Tanya Ratu terlihat kaget.     

"Seriusan!" Jawab Alfa singkat.     

"Gak ngerepotin nih?" Tanya Ratu lagi.     

"Santai aja," Jawab Alfa lagi dengan sedikit tersenyum.     

"Yaudah ayok, Thanks ya, Fa!" Balas Ratu lagi dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.     

Akhirnya Alfapun memasuki mobilnya kemudian disusul oleh Ratu yang duduk dibagian tengah mobil milik Alfa.     

Sebelumnya hanya ada keheningan yang melanda di dalam mobil tersebut, sampai akhirnya, Ratu mengenali bahwa orang yang pernah Ia siram merupakan adik kandung dari Alfa sedang bersama mereka.     

"Mampus, malu gue mana ada adik ipar lagi! Jadi keinget dosa besar yang gue lakuin ke adek ipar gue, gimana dong ini?" Batin Ratu begitu melihat Sheila melirik kearahnya dari kaca depan mobil tengah.     

Dengan menepis semua rasa malu milik Ratu. Iapun tersenyum begitu mendapati lirikan dari Sheila yang melihat kearahnya. Melihat Ratu tersenyum pada Sheila, Sheilapun membalas senyuman Ratu dengan hangat, seolah Sheila melupakan semua tindakan Ratu kepadanya. Padahal, pada waktu itu apa yang dilakukan oleh Ratu sangat membagongkan menurut Sheila. Bagaimana tidak? Masa adik kandung seseorang tidak diperbolehkan untuk mendekati kakak kandungnya? Mana ada hal semacam itu?     

"Yes, lampu hijau!" Pekik Ratu dalam hatinya, Ia benar-benar seperti mendapat kode bahwa Sheila telah memaafkanya atas tindakan yang pernah Ia lakukan terhadap Sheila. Yang tak lain dan tak bukan adalah ketika Ratu mengguyur Sheila karena salah menganggap bahwa Sheila akan menjadi penggangu antara kedekatanya dirinya dengan Alfa.     

Beberapa manit berlalu, Ratu sangat menikmati pemandangan yang ada diluar mobil yang Ia tumpangi. Tapi, tiba-tiba saja apa yang dilakukan Alfa membuat Ratu bertanya-tanya.     

"Eh kok berhenti, Bang?" Tanya Sheila kaget begitu merasakan bahwa mobil yang Ia tumpangi berhenti secara tiba-tiba.     

Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sheila. Ratu pun hendak menanyakan pertanyaan yang sama dengan Sheila. Hanya saja Ia mengurungkan pertanyaan tersebut.     

"Ratu," Panggil Alfa yang kemudian menengok ke arah belakang, tepatnya menatap Ratu yang berada di bangku tengah.     

"Iya, Fa? Kenapa?" Jawab Ratu dengan tetap berusaha tenang, entah kejadian apa yang akan terjadi dan menimpa dirinya.     

"Sorry nih ya, Rat. Gue ada hal penting yang harus gue lakukan! Jadinya gue gak mungkin bisa nganterin lo sampai rumah lo! Nah, disana itukan ada Bus Trans, Lo naik itu dulu gapapa ya, Rat? Gue minta maaf banget lo Rat!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.