DUPLICATE.

AKSI SHEILA MENDAPATKAN JAWABAN



AKSI SHEILA MENDAPATKAN JAWABAN

0"Okay Mr. Reno. Thank you for the information you have provided. I'll be right there according to what you say. For the next project I will notify you later, because there is still a subordinate of mine named Clone-7." ("Oke Mr. Reno. Terima kasih atas informasi yang telah anda berikan. Saya akan segera datang kesana sesuai apa yang anda katakan. Untuk projek selanjutnya akan saya kabari nanti, karena disini masih ada anak buah saya bernama Clone-7.") Ujar £D begitu melirik Leo tetap di posisi berdirinya.     
0

Mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut £D, Leo beranggapan bahwa dirinya tidak 100% dipercaya oleh £D. Hal ini akan membuat Leo semakin gencar untuk mendapatkan kepercayaan £D sepenuhnya. Tapi Leo yakin, bahwa £D tidak sepenuhnya mudah mempercayai orang lain apa lagi jika orang tersebut telah Ia curigai. Leo takut jika dirinya akan dicurigai oleh £D dengan alasan tertentu.     

"Okay mr. £D, I am ready at any time to help you complete your mission. Don't hesitate to involve me sir, I'll always be there for you," ("oke Mr. £D, saya siap kapan saja untuk membantu anda menuntaskan misi anda. Jangan ragu untuk melibatkan saya Tuan, saya akan selalu ada untuk anda.") Timpal Mr. Reno dengan sangat berharap dilibatkan dalam menyelesaikan misi £D.     

"Okay Mr. Reno. I will not hesitate if I need your help. thank you," ("Okay, Mr. Reno. Saya tidak akan ragu untuk meminta bantuan anda. Terima kasih,") Ucap £D sekaligus untuk menutup telepon diantara mereka.     

"Okay Mr. £D. Any time for you," Jawab Mr. Reno sekaligus memutus obrolan diantara mereka.     

Kini, pandangan £D mengarah ke arah Leo yang juga menatap kearah £D. £D terkekeh menantikan akan ada tindakan besar yang akan £D lakukan.     

"Leo, saya sampaikan kepada kamu. Bahwa akan ada kejadian besar-besaran yang akan menimpa Cloning Deluxie saat pertempuran itu terjadi. Kamu hanya perlu menantikan kapan saatnya kamu mengeluarkan kekuatanmu untuk mengabdi di Cloning Deluxie ini." Tandas £D dengan senyuman yang terbentuk di balik topeng miliknya.     

"Baik, Tuan!" Hanya itu kalimat yang bisa Leo utarakan kepada £D. Sebenarnya Leo sudah tahu bagaimana wajah dan nama asli dari £D. Tapi semenjak £D menjadi pemimpin selanjutny setelah ayah kandung £D. Leo diperintahkan untuk memanggil £D dengan sebutan Tuan £D.     

"Biklah, Tuan. Saya permisi dulu!" Lanjut Leo setelah merasa sudah tidak ada lagi kepentingan untuk bertemu dengan £D. Alhasil, Leo di persilahkan untuk keluar dari ruangan pribadi milik £D.     

***     

Setelah sampai di rumah dan makan siang bersama dengan Sheila. Alfa langsung segera mandi dan mengganti pakaian untuk selanjutnya pergi menuju laboratorium milik Tuan Federick.     

"Sheila, Abang pergi dulu, ya!" Pamit Alfa kepada Sheila yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.     

"Abang mau kemana lagi?" Tanya Sheila yang mulai curiga karena Sheila selalu saja melihat Alfa pergi sendirian setelah pulang sekolah.     

"Mau pergi ada urusan yang penting, Sheil. Abang pergi kerumah temen Abang!" Jawab Alfa berusaha tenang dengan sikapnya yang bisa menyesuaikan keadaan.     

"Jangan lama-lama, Bang! Sheila sendirian di rumah!" Pesan Sheila kepada Alfa,     

"Oke, Sheil. Jaga diri ya di rumah, kalau ada apa-apa. Langsung telpon Abang!" Pesan Alfa untuk Sheila berjaga diri dirumah.     

"Siap, Bang!" Tukas Sheila pada akhirnya.     

"Yaudah Bang pergi dulu!" Pamit Alfa lagi kepada Sheila.     

"Oke, Bang. Hati-hati," Pesan Sheila kepada Alfa. Alfapun menjawab hal tersebut dengan anggukan.     

Setelah melihat Alfa pergi meninggalkan rumahnya. Sheila sekarang semakin curiga, kecurigaannya berawal dari Sheila menemukan sebuah VCD di dalam kamar Alfa. Terutama dalam video terakhir yang Alfa buat.     

"Gue harus mastiin, apakah ada yang disembunyikan Abang dari gue. Atau bahkan bisa jadi Mamah kuga mengetahui rahasia yang Abang lakuin. Secara, Amamh gak pernah tuh curiga sama kegiatan Abang yang keluar rumah hampir setiap hari waktu Mamah ada di rumah. Gue harus pergi ke kamar Abang!" Tekad Sheila untuk segera membuktikan apakah firasatnya ini benar atau salah.     

***     

"Halo, Bagaskara? Gue udah mau sampai ke laboratorium milik Tuan Federick. Ini gue lagi di jalan." Ucap Alfa ketika Ia menelpon Bagaskara untuk memberitahukanya dimana Alfa sekarang.     

"Oke, gue tunggu lo di ruang pribadi lo!" Ungkap Bagaskara singkat guna Alfa berfokus saat berkendara.     

"Oke, gue segera sampai!" Tutur Alfa sekaligus menambah kecepatanya dan kelincahanya mengendarai motor pribadinya.     

"Oke!" Jawab Bagaskara singkat kemudian mematikan telepon yang sebelumnya tersambung dengan Alfa.     

Dirumah, Sheila sekarang sudah memasuki kamar Alfa Ia baru saja hendak mencari informasi mengenai kecurigaannya terhadap Alfa. Ia memanfaatkan waktu ini karena Alfa sedang tidak berada di rumah. Ia bisa melakukan apa yang ingin dilakukanya dengan leluasa.     

Hal pertama yang mencuri perhatianya adalah almari di kamar Alfa. Sheila dengan segera mendekati almari itu dan membukanya. Terlihatlah, beberapa pakaian yang masih terbungkus plastik, dan beberapa kotak sepatu di paling bawah almari tersbut.     

"Masih baru ini, kenapa Abang gak pakai? Terus, memangnya kapan Abang beli pakaian? Biasanya Abang akan menunuukan pakaian barunya kepada gue!" Ujar Sheila kepada dirinya sendiri.     

Heilapun meraba-raba pakaian yang ada di dalam almari tersebut. Ia menemukan ada label yang menempel di plastik itu, dan ada tulisanya,     

"Milik Alpha?" Ucap Sheila ketika membaca tulisan tersebut!     

"Siapa Alpha? Alfa gitu? Bwng Alfa? kok tulisanya Alpha?" Ujar Sheila lagi sembari bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.     

Ia pun segera meraba pakaian plastik yang lain, dan menemukan tulisan yang sama. Akhirnya Sheila berpindah ke kotak sepatu yang ada di bawah almari. Lagi, lagi, dan lagi, Sheila menemukan tulisan yang sama di beberapa kotan sepatu itu.     

"Alpha siapa sih? Atau yang nulis salah menuliskan nama Bang Alfa?" Tanya Sheila kepada dirinya lagi.     

Di laboratorium,     

"Gimana Gas? Semuanya udah kumpul?" Tanya Alfa kepada Bagaskara yang sedang terduduk di kursi ruangan Alfa.     

"Belum, kita masih punya waktu 45 menit lagi untuk persiapan sebelum meeti g dimulai." Imbuh Bagaskara.     

"Gue sebelumnya udah bilang ke Tuan Federick bahwa lo minta diadakan meeting untuk menyampaikan rencana final kita yang akan kita lakukan besok! Untuk informasi, sebenarnya mereka sudah siap dengan semua yang akan lo butuhin. Lo tinggal ungkapin semua rencana yang akan lo lakukan!" Sambung Bagaskara menjelaskan tentang meeting hari ini. Bagaskara juga sudah bertekad bulat untuk membantu Alfa, apapun yang terjadi!     

"Oke, Gas. Gue sangat berterima kasih sama lo! Lo udah mau repot-repot bantuin gue untuk menyelesaikan masalah gue!" Ujar Alfa memberikan ucapan terima kasihnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.