DUPLICATE.

TEKAD CLONE-7



TEKAD CLONE-7

0Kini, keadaan di markas itu benar-benar hancur! Banyak orang-orang di sekitaran Cloning Deluxie yang berteriak karena melihat adanya api yang berasal dari markas Cloning Deluxie. Ada pula orang-orang yang berlari untuk menjauhi markas itu.     
0

"Cih, sudah banyak bom-bom yang meledak di bagian barat juga. Gue harap Alpha bisa pergi dan segera berada di tempat Sheila." Ucap Kloningan yang tadi membabtu Alpha menyelanatkan dirinya untuk bisa keluar dari tempat ini.     

Kloningan itu beserta ketiga kloningan lain, kini juga sedang bertempur melawan beberapa pasukan dari tim Bagaskara. Keempat kloningan itu berhasil bertahan hingga sejauh ini. Namun, lihatlah sekeliling mereka, sudah banyak kloningan yang tergeletak di area tersebut.     

"Clone-1, awas!" Ucap Clone-7 yang berada tak jauh dari clone-1. Dirinya berusaha untuk mencegah senapan itu mengenai Clone-1. Tapi sayang, senapan berisi peluru biasa justru kengenai perut Clone-7. Alhasil, Clone-7 harus menerima serangan itu dan terjatuh ke tanah.     

"Aaakh!" Teriak Clone-7 dengan menahan rasa sakit yang ditimbulkan.     

"Clone-7!" Pekik Clone-1 yang melihat Clone-7 sudah terjatuh ke tanah. Beruntungnya Clone-7 masih bisa sadar dengan luka yang tercipta di perut bagian kirinya.     

"Sudahlah, jangan hiraukan aku, kau fokus saja dan jaga dirimu! Dan tuntaskan pertikaian ini!" Ujar Clone-7 yang sangat menyukai Clone-1.     

Ia menyukai Clone-1 sebagai seorang teman, walaupun apa yang Ia anggap hanya diperuntukan baginya saja. Clone-1 adalah kloningan yang bisa membuatnya percaya diri. Mau bagaimanapun, sikap dan sifat Clone-1 sangat bertentangan dari kloningan yang lain. Maka dari itulah Clone-7 menganggapnya sebagai teman.     

Harapanya, Clone-7 tidak melihat luka yang terbentuk di tubuh Clone-1. Biarkan dia saja yang terluka bila perlu! Clone-1 terlalu indah untuk terluka. Bukan karena hal lainya, tapi, Clone-1 terlalu baik untuk berkumpul dengan kloningan lain, bahkan Clone-1 seharusnya hidup bebas, bukan di markas Cloning Deluxie.     

Clone-1 adalah kloningan yang jarang sekali mendapatkan tugas yang tak manusiawi karena sifatnya itu yang tak suka pertentangan. Oleh sebab itu, Clone-1 banyak di perintahkan hanya untuk menunggu dan mengamati tahanan di markas Cloning Deluxie. Berbeda dengan kloningan yang lain yang ditugaskan untuk menangkap dan memusnahkan lawan. Termasuk Clone-7 yang sudah sering menjadi ketua dalam tim penangkapan.     

"Ayo ikut Saya!" Ucap Clone-1 yang juga mengkhawatirkan keadaan Clone-7. Ia sangat menyayangkan tingkah Clone-7 yang berusaha menyelamatkan dirinya.     

Clone-1 akhirnya membawa pergi Clone-7 untuk dibawa ke sebuah ruangan pengobatan yang untungnya belum terbakar oleh peledak. Sebelum membawa pergi Clone-7. Clone-1 terlebih dahulu meminta izin kepada Clone-2 dan Clone-3 untuk meninggalkan mereka yang sedang bertarung dengan tim Bagaskara. Clone-1 berani meninggalkan mereka karena tim Bagaskara juga tersisa sedikit orang saja.     

Setelah membawa Clone-7 menuju ruang pengobatan, Clone-1 pun memerintahkan Clone-7 untuk tidur di atas bankar. Dengan segera Clone-1 mengambil beberapa obat dan perban untuk mengambil peluru yang terperangkaap di tubuh Clone-7.     

Clone-1 pun dengan segera menuangkan cairan untuk membersihkan perut Clone-7. Selanjutnya Clone-1 membedah sedikit perut Clone-7 untuk memudahkanya mengambil peluru itu.     

"Aaaaakkkkhhh!" Teriak Clone-7 yang berusaha menahan rasa sakitnya begitu tangan Clone-1 menyentuh lukanya.     

"Tahanlah sebentar, Clone-7," Pinta Clone-1 kepada Clone-7 yang kesakitan.     

"Aaakkhh," Pekik Clone-7 yang nyaris tak bersuara untuk menahan segala rasa sakitnya ketika jari jemari Clone-1 menekan luka Clone-7 untuk membuat peluru itu keluar dengan cara ditekan.     

Setelah peluru itu berhasil berada di tangan Clone-1. Clone-1 pun segera menjahit perut Clone-7 dengan segera. Iapun menyuntikan suntikan lokal di bagian perut Clone-7. Kemudian Clone-1 dengan segera menjahit luka itu dengan rapi! Akhirnya Clone-1 menutup jahitan itu dengan perban yang sudah Ia siapkan sejak tadi.     

Setelah selesai semua, Clone-1 memerintahkan Clone-7 untuk tidak pergi kemana-mana dulu. Clone-1 menginginkan Clone-7 tetap disini bersama denganya.     

"Apa yang kau lakukan? Mengapa kau malah membahayakan dirimu sendiri? Lihatlah sekarang, tubuhmu terluka gara-gara Saya!" Caci Clone-1 kepada Clone-7 yang tak berpikir panjang!     

Mau bagaimapun juga Clone-1 memang sangat khawatir. Apalagi, semua ini terjadi Karena Clone-7 hendak menyelamatkanya dari peluru itu. Coba saja kalau Clone-7 tidak mendorongnya, mungkin yang merasakan sakit seperti ini tu Clone-1.     

"Clone-1, tenanglah! Mengapa kau begitu khawatir? Bukankah memang sudah sepantaskan Saya mendapatkan luka di keadaan seperti ini?" Jawab Clone-7 yang juga melontarkan pertanyaan ke Clone-1.     

"Ck, kau ini, selalu saja seperti ini! Bukankah kau kendapatkan luka ini karena menyelamatkan Saya?" Ujar Clone-1.     

"Siapa yang kata? Aku tadi tak sempat menghindar saat bersamaan dengan aku ingin berpindah posisi melewati dirimu! Karena kecerobohanku sendiri aku jadi terluka." Celetuk Clone-7 yang tidak ingin membuat Clone-1 merasa bersalah! Iapun menlontarkan kalimat alibi miliknya.     

"Sudahlah, Saya tidak bisa membantah perkataanmu! Memang pantas kau menjadi kebanggan Tuan. Karena kau juga masih punya sisi kebaikan." Sahut Clone-1 memilih menyerah daripada harus beradu argumen terus dengan Clone-7.     

Clone-7 pun tersenyum begitu mendapati Clone-1 yang sudah tak bisa berkata-kata lagi. Tapi apa maksudnya 'Masih punya sisi kebaikan?' Huft, lupakanlah!     

"Padahal, awalnya saya mengira kau adalah orang yang jahat, Clone-7. Tapi melihat tindakanmu yang seperti ini, sungguh membuat Saya merasa bersalah!" Lontar Clone-1 yang berkata jujur.     

"Wah, jadi kau baru bisa melihat kebaikan saya. Kalau Saya boleh berkata jujur, disaat bersamaan Saya merasa bersyukur dan bersedih dengan kalimat yang kau lontarkan barusan!" Balas Clone-7 dengan sedikit terkekeh.     

"Memang itu kenyataanya! Saya kira, saat kau memanggil saya untuk keluar dari ruang tahanan Alpha, Kau akan melaporkan Saya kepada Tuan £D!" Ujar Clone-1 yang mengingat bagaimana Ia merasa takut kala itu.     

"Hahaha, kau tenang saja, karena Saya merasa kau tidak bersalah sama sekali waktu itu, jadi kau harus tenang!" Balas Clone-7.     

Clone-1 pun tersenyum mendengar perkataan tulus yang keluar dari mulut Clone-1. Kemudian terdengar suara tembakan yang masuk ke telinga mereka.     

"Baiklah, ayo kita keluar lagi!" Ajak Clone-7 kepada Clone-1.     

Saat hendak keluar, Clone-1 mencegah Clone-7 untuk tetap diam ditempat!     

"Kau disini saja! Aku tidak ingin kau keluar!" Perintah Clone-1 yang masih mengkhawatirkan Clone-7.     

"Tenanglah! Aku baik-baik saja! Ini juga sudah menjadi tugas ku! Lagian entah mengapa saya berpikir suatu saat nanti kita akan bebas selamanya! Setidaknya itu adalah apa yang Saya harapkan." Cetus Clone-7.     

"Kau ini! Selain bertekad untuk orang lain, kau juga bertekad untuk diri sendiri!" Ujar Clone-1.     

Lagi, lagi, dan lagi, Clone-7 terkekeh singkat mendengar ucapan Clone-1.     

"Baiklah, ayo kita keluar! " Ajak Clone-7 sekali lagi.     

Akhirnya Clone-1 menyerah dan mengikuti kemana Clone-7 pergi. Tapi masih ada tugas yang harus Clone-1 lakukan, yaitu mengawasi Clone-7 dari dekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.