DUPLICATE.

PENCULIKAN ALPHA



PENCULIKAN ALPHA

0Gabriella dan Alpha kini sedang menikmati keramaian kota di pagi hari. Mereka melakukan perjalanan menggunakan mobil yang dikendarai oleh Gabriella.     
0

Tujuan Gabriella yang utama adalah akan membelikan semua kebutuhan Alpha, karena Gabriella telah menganggap Alpha adalah anak kembarnya dengan Alfa. Kapan lagi coba mendapatkan anak kembar hanya dengan satu kali pengeluaran.     

Oh iya, untuk menutupi identitas Alpha, Alpha disuruh oleh Gabriella untuk mengenakan masker. Style yang dipakai oleh Alpha juga terlihat cukup mencolok walaupun Ia menggunakan pakaian yang berdominan hitam. Kalian tahu Chines street? Sekiranya begitulah pakaian yang dikenakan Alpha.     

"Mah, kita mau kemana?" Ucap Alpha dengan sopan. Inilah perbedaanya antara Alfa dengan Alpha, perbedaan yang amat sangat mencolok.     

Sebenarnya Alpha merupakan kloningan yang berasal dari gen yang sama dengan Alfa. Entah apa yang diperbuat oleh Alex sehingga sifat Alpha menjadi penurut dan lain sebagainya. Alpha cenderung memendam luapan emosi yang ada di dalam dirinya. Karena Alpha berpikir dirinya diciptakan hanya untuk tunduk akan perintah Alfa sebagai Tuannya yang baru setelah kepergian Alex.     

"Kita akan pergi untuk bersenang-senang, Alpha. Dan Mamah akan membelikanmu semua kebutuhanmu, seperti baju, sepatu, dan lain sebagainya yang kamu perlukan dan kamu inginkan." Ucap Gabriella yang terdengar cukup hedon. Gabriella benar-bebar tak akan merasa kekurangan jika menghamburkan uang untuk keperluan anaknya.     

"Apakah kamu ingin bersekolah, Alpha?" Kini giliran Gabriella yang bertanya kepada Alpha.     

"Saya tidak yakin, Mah." Ucap Alpha dengan penuh keraguan.     

"Memanya kenapa?" Tanya Gabriella dengan penasaran.     

"Bagaimana dengan identitas Alpha? Sheila belum mengetahui identitas Alpha, Mah. Dan, nanti akan ada banyak pertanyaan yang mempertanyakan siapa Alpha sebenarnya." Ucap Alpha dengan lesu.     

"Kenapa memangnya? Cepat atau lambat Sheila dan semua orang akan mengetahui kebenaranya. Namun, Kalau untuk jati diri dan kebenaran atas identitas kamu, mungkin Mamah bisa sedikit mengalihkanya. Jadi kamu tenang saja, Alpha. Hiduplah selayaknya manusia murni. Dan saya yakin, Alex menciptakan kamu untuk menemani dan menjalankan kehidupanmu di dunia ini." Ucap Gabriella yang mengerti dengan perasaan yang di rasakan oleh Alpha.     

Ucapan Gabriella benar-benar bisa menenangkan Alpha, layaknya seorang ibu kandung yang menenangkan anaknya dengan penuh pengertian.     

"Terima kasih, Mah. Alpha nggak ingin kehilangan Mamah, Alfa, dan Sheila. Kalian semua baik sama Alpha dan kalian juga selalu bisa bikin Alpha tenang." Alphapun tersenyum melihat sosok ibu yang saat ini berada di sampingnya. Senyuman Alphapun disambut dengan hangat oleh Gabriella yang juga ikut tersenyum.     

Mereka kemudian memasuki sebuah toko baju dengan berbagai jenis dan model baju anak laki-laki muda masa kini. Semua kebutuhan baju Alpha sebagian besar dipilihkan oleh Gabriella. Jangan salah, style yang Gabriella suka benar-benar mengikuti zaman di generasi Alpha. Sehingga hampir semua pilihanya terlihat keren dan modis.     

Setelah membeli pakaian yang akan Alpha gunakan sehari-hari maupun saat hari istimewa. Merekapun akhirnya melanjutkan untuk membeli sepatu di toko yang berbeda. Mereka secara begantian memasuki toko-toko yang ada di tempat itu.     

Akhirnya mereka kembali lagi ke dalam mobil untuk pergi ke salah satu tempat makan. Merekapun beristirahat ditemani camilan yang ada di tempat makan tersebut.     

"Mah, Alpha mau ke toiket dulu, ya." Izin Alpha kepada Gabriella.     

"Iya, Pha. Mamah tunggu disini ya. Jangan kelamaan ya Sayang!" Ucap Gabriella kepada Alpha.     

Alphapun melenggang pergi menuju toilet yang terdekat. Suasana di toilet itu sepi. Setelah Alpha keluar dari toilet, Ia mencucu tangan di wastafel, dilihatnya ada dua orang lelaki yang tengah menatap Alpha. Alphapun hendak meninggalkan mereka. Namun, mereka membawa biusan listrik yang dengan segera diarahkan ke Alpha.     

"Kita udah menangkap Alfa lagi." Ucap salah satu orang itu.     

***     

Sudah 20 menit Gabriella menunggu Alpha untuk kembali. Sebelumnya Gabriella ditelpon oleh Alfa perkara masalah yang sedang Alfa hadapi di sekolahnya.     

Gabriella sangat khawatir mengapa Alpha tidak kunjung datang. Akhirnya Gabriella membayar makanan yang dipesanya dan segera menghampiri Alpha di toilet. Beruntung ada salah satu pria disana yang hendak memasuki toilet. Dengan begitu Gabriella meminta tolong orang itu untuk memanggilkan Alpha. Segera orang itu mencari Alpha di toilet.     

"Maaf, Tante. Didalam toilet sepi, tidak ada seorang pun berada di dalam. Mungkin orang yang Tante cari sudah keluar dari sini." Ucap Pria itu setelah keliar dari toilet.     

"Oh, begitu ya Mas. Baiklah terima kasih ya Mas." Ucap Gabriella.     

"Sama-sama, Tante."     

Gabriellapun semakin panik, Ia kembali lagi ke tempat mejanya semula saat memesan makanan. Tapi, tidak ada keberadaan Alpha di meja tersebut. Seketika Gabriellapun menelpon Alfa kembali.     

"Halo, Mah?" Tanya Alfa dia berang telepon.     

"Alfa... Alpha Alfa, Alpha." Ucap Gabriella dengan panik.     

"Alpha kenapa?" Tanya Alfa berusaha bersikap dengan tenang.     

"Alpha gak ada." Ucap Gabriella.     

"Maksud Mamah?"     

"Tadi saat Mamah makan dengan Alpha, Alpha izin ke Mamah untuk pergi ke toilet. Terus sudah lama gak kembali-kembali. Waktu Mamah cariin dia, Alpha gak ada di toilet itu." Ucap Gabriella dengan sangat panik.     

"Mamah tenang saja ya. Sepertinya Alfa thu dimana Alpha berada. Intinya Mamah sekarang pulang dan tunggu Alfa bawa Alpha kerumah." Ucap Alfa.     

"Kamu cepetan ya kalau nyari Alpha. Mamah sangat khawatir sama Alpha." Pinta Gabriella.     

"Iya, Mah. Alpga tutup telepinnya ya, Mah."     

"Iya."     

***     

Seketika itu Alfa mengambil mobilnya di parkiran dan dengan segera melenggang pergi. Beruntung pada saat jam pelajaran berlangsung, pagar di sekolah Alfa hari ini terbuka karena menunggu adanya tamu yang akan mengunjungi sekolah tersebut.     

Tujuan kepergian Alfa adalah tempat dimana dirinya di sekap dulu. Yap benar, tempat dimana Tuan Federick berada. Alfa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sedang, karena jalanan tidak begitu mendukung untuknya mengeluarkan kecepatan penuh.     

Setelah sampai ke tempat tujuanya, Alfapun bergegas memasuki lab milik Tuan Federick untuk berjumpa denganya.     

"Alpha, dimana kamu? Tuwn Federick?" Teriak Alpha begitu memasuki lab tersebut.     

Banyak para profesor yang kebingungan, ada pula beberapa profesor yang mengenal Alfa, dan disana juga ada Deny yang telah membawa biusan listrik.     

"Dimana Tuan Federick? Saya ingin berjumpa denganya!" Ucap Alfa dengan sedikit berteriak.     

"Saya disini, Alfaeyza. Bagaimana? tertarik dengan tawaran saya untuk kamu bekerja sama dengan saya?" Ucap Tuan Federick.     

"Persetan dengan kerja sama itu, saya kesini untuk mencari Alpha. Orang yang telah kalian bawa. Jika kalian menginginkan saya, lepaskan Alpha terlebih dahulu!" Ucap Alfa dengan kesungguhan.     

"Apa yang kau bicarakan? Siapa Alpha? Saya tidak sedang mangembil seseorang pada hari ini, Alfa. Bahkan saya membiarkan kamu kabur saat tahu kamu melarikan diri dari sini!" Jelas Tuan Federick.     

"Jangan berbohong kalian. Jelas-jelas ada seseorang yang mengambil Alpha karena muka Alpha mirip sekali dengan saya!" Ucap Alfa.     

"Mirip? Atau jangan-jangan mereka telah menculik orang yang kau bicarakan ini. Karena sebenarnya kamulah orang yang dicari mereka." Tebak Tuan Federick.     

"Mereka? Siapa?" Tanya Alfa.     

"Cloning Deluxie."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.