DUPLICATE.

AKSI UNTUK HUKUMAN



AKSI UNTUK HUKUMAN

0"Kenapa lu gak ngaduin dia?" Tanya Dika lagi.     
0

Bagaskara hanya melihat Dika dan Alfa secara bergantian yang tengah membicarakan tentang dirinya.     

"Ngapain juga ngadu! Gue gak butuh ditemani saat dihukum. Lagian juga gue gak ngajak temen / makanin temen sediri kali ah." Jawab Alfa.     

"Baguslah, jadi gue gak perlu nglakuin hal yang gak guna." Ucap Bagaskara membuka suara.     

***     

"Nih!" Ucap Charlotte dengan memberikan sebuah kardus dengan rafia guna di kalungkan di leher.     

"Jangan tiru kelakuan saya yang tidak mengikuti kegiatan dengan baik." Ucap Alfa membacakan tulisan yang terdapat di potongan kardus itu.     

"Oke, jadi hukuman lo ada dua. Satu, lo harus ngomong di depan seluruh angkatan untuk lo minta maaf karena gak mengikuti acara dengan baik." Ucap Leo.     

"Wait, kenapa ada dua hukuman? Bukanya perjanjian angkatan cuma satu?" Tanya Alfa sembari memotong ucapan Charlotte.     

"Yang kedua, lo lari memutari lapangan sebanyak 10 kali. KARENA, permintaan dari bu Ratna SEBAB, lo cabut dari sekolah persis kemarin saat keluar dari ruang Bk. Itulah pesan dari Bu Ratna. Selesai." Ucap Charlotte dengan tersenyum senang.     

"Anjir, muka lo pen gue kasih muntahan gue. Jijik." Ucap Alfa sembari menunjukan ekspresi jijiknya.     

"Bodo!" Ucap Charlotte singkat.     

"Terus nih gue lakuin yang mana dulu? Atau terserah gue?" Tanya Alfa untuk memastikan.     

Kalian tahu dong mengenai sikap Alfa. Masa kalian lupa? Oke aku ulang. Alfa memiliki sikap tanggung jawab. Makanya jika Ia melakukan kesalahan menurut orang lain dan Ia menyetujuinya. Ia akan menerima semua bentuk hukuman yang diberikan kepadanya. Tak terkeculi itu hukuman dari orang yang Ia suka maupun tidak.     

"Mending lo lari aja dulu, ini masih sesi debat. Kalau udah baru lo gue panggil." Jelas Charlotte.     

"Oke," Ucap Alfa singkat kemudian pergi tanpa pamitan dan basi-basi lagi, meninggalkan Charlotte yang tengah menatap kepergianya.     

Alfa yang sudah sampai di lapangan utama tanpa berpikir lagi, Dirinya kemudian berlari untuk memenuhi hukuman dari Bu Ratna.     

"Satu," Ucap Alfa dengan suara rendah.     

Ia yang masih menggunakan seragam olah raga, tak gentar untuk terus berlari dibawah teriknya sang mentari.     

"Dua," Ucapnya lagi setelah berhasil memutari lapangan untuk yang ke dua kalinya.     

"Lima," Ucap Alfa saat berhasil melakukan lima putaran penuh, Ia masih sanggup untuk berlari. Walaupun tadi sempat Ia merasakan sudukan di perutnya karena berlari setelah makan.     

"Sembilan, ayo, Fa. Kurang satu lagi." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.     

"Sepuluh, anjir capek bener." Ucap Alfa dan tetap berlari menuju ujung korider guna beristirahat sejenak. Ia memposisikan tubuhnya tidur terlentang sembari mengatur napasnya yang tak teratur. Tak lupa Ia memejamkan matanya sejenak.     

"Anjir," Umpat Alfa ketika pipinya merasakan sentuhan dingin sesuatu. Ia membuka matanya spontan dan melihat lurus. Terdapat Ratu yang berdiri membungkukan badan menatap Alfa.     

"Nih," Ucap Ratu dengan memberikan sebotol minuman dingin untuk meredakan panas dan rasa haus di tenggorokan Alfa.     

"Thanks," Tanpa basa-basi Alfa segera memposisikan dirinya untuk duduk. Ia menerima botol tersebut, dan langsung meneguknya dengan sangat kasar. Air yang ada di dalam botol itu sering tertumpah saat Alfa meneguknya dan sedikit membasahi kardus yang berada di depan dada Alfa.     

Ratu memandangi Alfa dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Orang yang Ia suka dari tiga tahun lalu, sekarang akrab denganya dalam satu kelas terakhir. Doanya pun terkabul untuk menjadi teman Alfa walaupun hanya di kelas 12.     

"Itu sebagai ucapan terima kasih karena lo udah gendong gue saat kaki gue terkilir di roof top." Ucap Ratu menjelaskan tujuanya.     

"Oke," Jawab Alfa.     

Plok plok plok, terdengar suara tepuk tangan yang sangat keras membuat Alfa dan Ratu menengok ke arah sumber suara. Mereka mendapatkan Charlotte yang berdiri dan menepukan kedua tanganya.     

"Sini, Fa!" Perintah Charlotte untuk menyuruh Alfa mendekat kearahnya.     

"Gak tahu apa lagi capek!" Gerutu Alfa     

"Gue di panggil, Gue duluan ya." Ucap Alfa kepada Ratu. Ratu pun menganggukan kepalanya.     

Alfa yang berjalan dengan santai kearah Charlotte yang berdiri di samping Aula. Tiba-tiba saja Alfa menengok untuk melihat keadaan Ratu. Daaaan ternyata kaki Ratu masih dalam keadaan diperban, Iapun berjalan dengan sedikit pincang. Kejadian tersebut membuat Alfa harus kembali mendekati Ratu.     

"Ngapain lo balik lagi?" Tanya Ratu yang menyadari Alfa berjalan kearahnya.     

"Cepetan naik!" Ucap Alfa.     

"Lagi?" Tanya Ratu kepada Alfa.     

"Ya kali gue biarin lo pincang gegara temen gue!" Ucap Alfa.     

"ALFA!" Teriak Charlotte yang menunjuk jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganya.     

"IYA, BENTAR!" Teriak Alfa untuk menjawab.     

Mendengar hal tersebut membuat Raty langsung naik ke punggung Alfa. Tanpa butuh waktu lama, Alfa dan Ratu sampai di ruang Aula. Sebelum Alfa memasuki Aula, Ia dengan segera menurunkan Ratu di depam Aula.     

"Thanks, Fa." Ucap Ratu tersenyum mlau.     

"Hm," Jawab Alfa singkat sembari menganggukan kepala.     

"Cek cek, baik teman-teman dan adek kelasku yang budiman, sebelum kita melaksanakan sesi selanjutnya yaitu para kandidat harus menjawab pertanyaan yang sudah dituliskan. Sebelum itu, mari kita sambut permintaan maaf dari Alfaeyza Alexander. Dimohon untuk Tuan Alfaeyza Alexander maju ke depan." Ucap Charlotte dengan nada yang bersemangat mempermalukan Alfa di depan seluruh angkatan.     

Alfa sekarang bermuka tebal, Ia tak merasa dipermalukan di depan angkatan, justru Ia yang memiliki ide untuk mengembalikan keadaan.     

Alfa tersenyum dengan kepala yang terangkat. Ia berjalan menuju depan dan berdiri di samping Charlotte. Seketika itu, Charlotte pergi ke samping dan membiarkan Alfa sendirian berada di depan.     

"HALO SEMUA FANS DARI ALFA ALEXANDER?" Ucap Alfa yang begitu bersemangat menyapa seluruh angkatan. Semua siswa yang berada di aula di buat bingung dengan kelakuan Alfa, terutama Charlotte yang kebingungan kemudian menunjukan senyum sinisnya. Seluruh siswa yang mengantuk ataupun tertidur, dengan seketika kesadaranya 100% kembali ke tubuhnya.     

"ADAKAH DISINI YANG NGEFANS SAMA SAYA? HAHAHA." Ucap Alfa dengan tertawa, seluruh siswi mengangkat tangan sembari berteriak.     

"AAAAAAAA AKU FA,"     

"AKU KAK."     

"AKU AKU."     

Seketika ruang Aula yang sebelumnya terasa seperti tiada kehidupan karena bosan yang melanda. Sekarang, ruangan tersebut ramai bagaikan berlangsungnya sebuah konser dari grub band ternama.     

"WOHO, BANYAK JUGA YA. OKE AKU KASIH KESEMPATAN UNTUK KALIAN MENGELUARKAN PONSEL DAN MEMFOTO SAYA, HAHAHA." Ucap Alfa dengan menahan tawanya melihat orang-orang yang sangat fanatik terhadap dirinya.     

Tanpa perlu pikir panjang, para penggemar Alfa langsung mengeluarkan handphonenya dan membuka aplikasi kamera di handphone masing-masing.     

"SIAP, YA. GUE KASIH TIGA GERAKAN DALAM HITUNGAN TIGA DETIK!" Ucap Alfa dengan cepat.     

"SATU, DUA, TIGA." Ucapnya lagi tanpa menunggu penggemarnya yang belum bersiap.     

"SUMPAH, DIA BUKAN ABANG GUE LAGI." Ucap Sheila frustasi melihat kegilaan yang dibuat abangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.