DUPLICATE.

NEW STUDENT



NEW STUDENT

0"ALFAEYZA ALEXANDER!" Pekik seorang pria yang suaranya sangat dikenal dengan Alfa. Mendengar panggilan tersebut membuat Alfa menarik napasnya dengan berat.     
0

Sebelumnya, Alfa yang hendak pergi menuju kelasnya pun terpaksa berhenti dan menengok ke arah sumber suara. Dilihatlah pria tersebut yang berjalan mendekat menuju ke arah Alfa.     

"Apakah lo lupa tentang satu hal?" Tanya lelaki itu dengan senyuman yang terlihat hangat. Hanya terlihat.     

"Gak!" Ucap Alfa dengan sangat singkat dan malas menanggapi orang di hadapanya ini.     

"Baguslah kalau lo gak lupa, jadi gue gak perlu repot-repot untuk mengingatkanya," Ucap Lelaki itu yang sudah pasti bernama Chalotte.     

"Kalau lo mau ke kelas dulu silahkan. Twpi setelah lo naruh tas milik lo. Lo harus segera datang lagi kesini buat nyiapin segala kebutuhan acara PEMILOS. Lo paham?" Lanjut Charlotte memberikan arahan kepada Alfa yang menatapnya dengan wajah yang datar.     

"Udah? Oke jelas gue pergi dulu!" Jawab Alfa dengan sedikit berjalan meninggalkan Charlotte dan segera pergi menuju kelas.     

Sesampainya di kelas Alfa tidak langsung keluar untuk menemui Charlotte lagi. Di dalam kelas sudah ada Dika dan Bagaskara yang menanti kedatangan Alfa. Dengan demikian mereka melanjutkan kegiatan di luar kelas dan menuju ke kantin untuk sekadar beli camilan dan membahas berbagai hal.     

"Gas, nanti jangan lupa! Pulang sekolah lo ikut gue ke Labnya Tuan Federick!" Ingat Akfa kepada Bagaskara yang duduk di sampinya. Sedangkan Dika memesankan makanan untuk mereka berdua. Melihat kesempatan ini, Alfa dengan segera memperingatkan Bagaskara.     

"Oke," Jawab Bagaskara kepada Alfa.     

"Nih, makanan lo berdua!" Ucap Dika dengan sedikit kesinisan.     

"Thanks, Dik." Jawab Alfa dan Bagaskara yang sudah memaklumi ekspresi dan tingkah dari Dika.     

Saat Alfa hendak memasukan sesendok makanan ke dalam mulutnya, tiba-tiba ada seseorang yang kembali memekikan namanya.     

"ALFAAAAAA!" Teriak seorang gadis yang memanggil nama Alfa.     

Mengerti siapa yang memanggilnya membuat Alfa menghiraukan panggilan tersebut. Ia juga tahu, apa tujuan sebenarnya gadis itu memanggil namanya.     

Duagh.     

"Auh," Pekik pelan dan nyaris tak terdengar dari Dika dan Bagas ketika melihat Alfa di pukul.     

Gadis itu memukul punggung Alfa dengan gundukan jari tengah saat gadis itu mengepalkan tanganya.     

"Anjiiiir, Sakit banget. Gila ya lo, Ta!" Umpat Alfa dengan memegangi punggungnya yang terdzolimi dengan tingkah tak manusiawi Tata.     

Tata yang melihat hal tersebut langsung merasa bersalah dan segera mengelus punggung Alfa.     

"Huaaa, maapin gue, husf husf." Ucap Tata dengan mengelus punggung Alfa sembari meniupnya.     

"Hm, sakit bener tapi kenanya tulang, anjir!!" Ucap Alfa.     

"Maapin lah! Lu sendiri sih yang bikin gue kesel! Bisa gak sih lu kalau kena hukuman atau apapun itu jangan ngelibatin gue! Mana gue disuruh manggil lu pula. Kerjaan gue masih banyak!" Keluh Tata.     

"Ya, itu salah lu sendiri, lah! Siapa suruh lo mau di jadiin babu ama tu Cupang!" Ucap Alfa yang lemes lagi.     

"Aih, berisik ya lu! Buruan, ikut gue sekarang!" Ucap Tata dengan menarik-narik tangan Alfa.     

"Iya, iya. Santai dulu, napa!" Ucap Alfa berusaha menghentikan tarikan dari Tata.     

"Sini, sini! Kalem dulu. Lu duduk sini, sebelah gue! dari pada lo marah-marah padahal waktu masih pagi." Perintah Alfa dengan berusaha membuat Tata tetap tenang.     

Tata pun segera duduk di sebelah Alfa. Kemudian, Alfa menyodorkan sesuap nasi yang tadi belum sempat dimakan olehnya.     

"Nih, makan! Tenang aja ini masih suci." Ucap Alfa yang kemudian menyuapi Tata sesendok makanan.     

Dika dan Bagaskara yang melihat kejadian ini hanya menahan tawa layaknya seorang paling bedo sedunia.     

Melihat suapan dari Tata membuatnya membuka mulut dan menerima suapan itu kemudian Tata segera mengunyahnya dengan mengerutkan ekspresinya sebal.     

"Aaaah, kelamaan! Buruan napa!" Ucap Tata dengan menarik kembali tangan Alfa untuk di bawanya menujuke hadapan Charlotte.     

"Eeeeitts, tenang dulu aja! Masalah dengan Si Cupang biar gue yang hadapi! Lo duduk manis disini aja. Nikmatin makanan yang ada, gue gak mau sahabat gue cuma dadi babu disana!" Ucap alfa dengan nada yang sangat lembut. Tentu saja ucapan itu dengan maksud tertentu untuk membuatnya tetap berada di kantin.     

"Bisa gak sih ngomongnya gak pake ngejek kek gitu, Hah?!" Ucap Tata menatap wajah Alfa dengan sinis.     

"Ngokay bos quuuue~" Ucap Alfa.     

Pada akhirnya tujuan Tata yang semula membawa Alfa ke hadapan Charlotte dengan segera. Justru malah berubah ikut menikmati santapan pagi yang sangat menggiurkan ketimbang harus menjadi pesuruh Charlotte.     

KRIIIIIIIING     

Bel yang berbunyi beberapa menit kemudian setelah Tata ikut bergabung dengan Alfa, Dika, dan Bagaskara membuatnya tersadar dengan tugasnya yang belum selesai untuk acara PEMILOS.     

"Alfaaaa! Gue belum nyelesaiin kotak suaranya! Ayo cepetan bantu gue, sekarang!" Ucap Tata dengan panik kemudian kembali lagi menarik tangan Alfa. Kali ini Alfa tak menepisnya. Ia kemudian mengikuti kemana Tata menarik pergelangan tanganya sampai Tata tak sengaja menabrak seorang gadis yang berjalan berarah lawanan dengan arah Tata.     

Gubrak.     

"Eh maaf, maaf. Gue lagi terburu-buru." Ucap Tata dengan segra meminta maaf karena sadar itu merupakan kesalahanya.     

Alfa yang melihatnya hanya terdiam mengamati tingkah dari Tata.     

"Eh, Gladis?" Ucap Tata ketika sadar orang yang ditabraknya adalah orang yang kemarin ada di rumah Alfa.     

"Eh, hai, Ta." Sapa Gladis dengan hangat kepada Tata.     

"Maafin gue ya! Gue buru-buru bangeet. Sorry." Ucap Tata lagi karena merasa tak enak hati.     

"Iya gapapa, kok. Gue mau nyari Bagaskara, kalian lihat Bagas dimana gak?" Tanya Gladis.     

"Bagas ada di kantin. Dia duduk sama Dika di meja paling pojok kiri." Ucap Alfa melihat mata Gladis yang menatapnya.     

"Oh, oke. Thanks ya." Ucap Gladis.     

"Iya, Dis. Sama-sama. Yaudah, gue pergi dulu, ya!" Ucap Tata kemudian dengan segera kembali menarik tangan Alfa untuk tetap mengikutinya setelah mendapat anggukan dari Gladis.     

***     

Leo merupakan anak kelas XI yang kini tengah berhadapan lagi dengan seseorang yang menjadi atasanya. Yap siapa lagi kalau bukan £D. Entah bagaimana bisa £D menjadi pemimpin di Clonning Deluxie yang notabenenya adalah sebuah perusahaan yang berkecimpung di dunia penelitian. Sedangkan £D sendiri masih terlalu muda untuk menyetarakan kemampuanya dengan para profesor.     

Memang pada dasarnya Bagaskara juga berkecimpung di dunia penelitian dan bahkan sekarang sudah menjadi pewaris Grinonium. Namun, beda halnya dengan £D, Bagaskara masih harus di pantau oleh ayah dari Gipson yaitu kakenya yang bernama Chandra. Sedangkan £D sudah berani di lepas oleh ayahnya yang konon dulunya adalah seorang profesor yang termasuk profesor terhebat.     

"Leo, apakah kau sudah memberikan pesan kepada Tata dan Dika sesuai dengan perintah yang aku sampaikan?" Tanya £D kembali memastikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.