DUPLICATE.

HARI MENYEBALKAN RATU



HARI MENYEBALKAN RATU

0"Sorry nih ya, Rat. Gue ada hal penting yang harus gue lakukan! Jadinya gue gak mungkin bisa nganterin lo sampai rumah lo! Nah, disana itukan ada Bus Trans, Lo naik itu dulu gapapa ya, Rat? Gue minta maaf banget lo Rat!" Syok! Itulah yang dirasakan oleh Ratu, Ratu pun menelan salivanya begitu mendengar kalimat menyakitkan keluar dari mulut Alfa. Tak ada kata yang keluar dari mulut Ratu untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang Alfa lontarkan. Dengan berat hati yang seberat-beratnya Ratupun berucap,     
0

"Owh, hooh. oke. Gue turun disini berarti? Oke." Jawab Ratu dengan beberapa kali mengerjapkan matanya, Ia tak menyangka kejadian ini akan Ia alami. MALU SEKALI!     

"Sorry ya, Rat!" Pinta Alfa lagi sembari mengulangi permohonan maafnya, Alfa sungguh tidak berniat membuat Ratu mengganti transportasinya dari mobil pribadi milik Alfa. Tapi, kembali lagi karena mengingat waktu yang hanya tinggal sedikit dari seminggu yang lalu. Alfa harus dengan segera menyelesaikan misi dan rencananya.     

"Huum, gapapa kok, Fa. Santai aja!" Ucap Ratu kemudian turun dari mobil milok Alfa. "Thanks ya, Fa. Sheila!" Ucap Ratu yang sudah mengerti nama Sheila.     

"Cih, padahal gue masih berharap kalau ucapan Alfa adalah prank! Tapi sepertinya gue aja yang terlalu berharap!" Batin Ratu yang menyayangkan harapanya.     

"Hati-hati ya Kak!" Ujar Sheila begitu melihat Ratu hendak turun dari mobil milik Alfa. Alhasil Ratu menjawab hanya dengan anggukan kepala, Ia sudah tak bisa berkata-kata lagi. Sudah, sudah cukup, Ia sudah cukup menjawab pertanyaan Alfa tadi. Sudah!!!     

Setelah menurunkan Ratu di dekat pemberhentian bus trans, Alfapun kemudian langsung melenggeng pergi tatkala Ratu menuruni mobil miliknya. Alhasil, sekarang Ratu masih tak percaya dengan apa yang telah di lakukan Alfa terhadapnya! Keterlaluan! Kalau sudah seperri ini kenapa dia malah ngajakin Ratu pulang bareng? Kan bisa Alfa tidak mengajak Ratu untuk pulang bersama.     

"AAKKHABSIISBSKANAKS, SEBEL! SEBEL! SEBEL! GAK SUKA GUE! ALFA BEGO! SUMPAH, BENERAN ALFA BEGO! BEGO! BEGO!" Umpat Ratu tatkala Ia sadar bahwa perlakuan ini adalah kenyataan. Ingin rasanya beribu umpatan, kutukan dan lain sebagainya Ratu lontarkan untuk Alfa srorang! Biar Alfa tahu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu!!!!     

Tapi mau bagaimana lagi? Cinta itu buta, bukan? Cinta mengalahkan segalanya, rasa kesal, kecewa, penantian, dan bahkan hal yang paling menyakitkan pun yang telah Ia berikan, semuanya bisa hilang dalam sekejap karena kita tahu bahwa kita mencintainya. Just it! Gak perlu banyak alasan untuk kita memaafkanya, mau sebesar apapun kesalahanya, kalau kita mencintainya, kita bakalan bisa memaafkanya lebih banyak daripada kesalahan yang telah Ia perbuat.     

Dalam menghadapi masalah ini, Ratu akhirnya mencoba untuk mengihklaskanya, Ia mencoba untuk menerima semua perlakuan dan alasan Alfa saat menurunkanya disini, mungkin saja semua alasan yang keluar dari mulut Alfa adalah kebenaran. So, ratu tak ingin menjadi beban untuk orang yang Ia sayang. Setidaknua itu adalah tanggapan paling postif Ratu kepada Alfa.     

"Huuuu haaaa, sabar, tenang, Ratu! You're the queen, tak pantas bagi seorang Ratu untuk marah-marah! Tenang, kita pasti bisa! Yuh semangat! Ikhlas, terima..." Ucap Ratu bermonolog memberikan semangat kepada dirinya sendiri.     

Kriiiik kriiiik kriiik terjadi keheningan beberapa detik setelah Ratu melontarkan kalimat penyemangat untuk dirinya. Tapi sayangnya, semakin Ratu menolak tindakan yang Alfa berikan barusan, semakin jelas pula Ratu merasa tindakanya Alfa dihadapanya.     

"AAAAAKKKHHHHH!" Teriaknya ketika sudah mencapai batas kesabaranya, pada akhirnya Ratupun pergi dengan menginjak-injakan kakinya sebal! Ia pun kemudian memasuki sebuah cafe terdekat yang ada di sekitaran pemberhentian bus transjakarta tersebut.     

Setelah sampai di lokasi yang sedang Ratu masuki, Ia kemudian menelpon Bella untuk menyuruhnya, Caca, dan Putri mendatangi ke cafe yang putri masuki.     

KRIIIING KRIIIIING KRIIIIING     

"Halo, Ratu? Kenapa? Lu udah sampai rumah ya? Wah selamat!" Celetuk Bella yang mendapat telepon dari Ratu. Ia mengira bahwa Ratu telah sampai di rumah setelah diantar oleh pangeranya.     

"Boro-boro sampai rumah. mending lu bisa dateng ke Delicio cafe, gak? Sekarang! Ajak Si Caca sama Si Putri juga!" Harap Ratu supaya ketiga teman-temanya bisa menemaninya dalam keadaan yang membuatnya merasa sebal! beh, bahkan menyakitkan!     

"Lah kenapa? Bukanya lo udah pulang sama Alfa ya?" Tanya Bella lagi, mengingat, Bella yang sudah melihat jelas bahwa Ratu tadi pergi bersama Alfa. Jelas sekali, Bella tidak salah lihat kok, seriusan.     

"Nantilah gue ceritain. Yang penting kalian datang dulu kesini! Buat nemenin gue, oke? Gue tunggu ya!" Pesan Putri kepada Bella.     

"Oke deh, kalau begitu!" Jawab Bella pada akhirnya.     

.     

.     

.     

"HAH? ALFA NURUNIN LO DI DEKAT SINI? KOK BISA?" Ucap Caca yang terkaget begitu mendengar penjelasan yang memalukan bagi Ratu!     

"Ya mana gue tahu, katanya Alfa masih punya kegiatan yang sangat penting, tadi dia juga minta maaf waktu nurunin gue didekat sini. Gue malu banget sebenarnya. Tapi ya mau bagaimana lagi? Langsung aja gue turun dari mobilnya. Mana ada adeknya lagi!" Jelas Ratu kembali memberikan cerita kronologi kejafian yang telah kenimpanya.     

"Owwwwwh, sabar ya, Rat! Gue yakin deh. Si Alfa itu gak mungkin tega nurunin lo sendirian di dekat terminal pemberhentian Bustrans itu kalau memang dia gak ada kepentingan!" Sahut Putri berusaha untuk membuat Ratu tenang dan membuatnya berpikir positif terhadap Alfa.     

"Iya juga, sih!" Jawab singkat Ratu dengan suara yang lirih.     

"Hm, bener juga apa yang dikatakan sama Putri. Lo ingat? Waktu kaki lo sakit? Alfa juga yang rela ngegendong lo, padahal udah jelas bahwa sakitnya kaki lo itu bukan murni kesalahan Alfa. Justru sebenarnya Alfa gak ada kaitanya. Tapi, dia rela tuh, gendong lo di depan anak-anak sekolah pula. Tiga angkatan, Rat! Bayangkan, tiga angkatan. Alfa nge gendong lu dihadapan tiga angkatan! Gak nyangka gue dia se bodo amat itu dengan orang lain yang lihat kearah lu!" Jelas Bella yang juga over dalam penyampaianya.     

"Hemm, bener juga. Aw, kalau inget itu Alfa sosweet ya ke gue? Hahaha," Ujar Ratu juga mengingat betapa romantisnya Alfa kala menggendongnya di belakang. Tuhkan simple gak butuh waktu lama bahkan perlakuan yang spesial lagi. Kalau namanya udah ya ya memang begini, menerima setiap konsekuensi yang akan di terima dengan alasan, aku mencintai dirinya!     

"Aaaaaaaww, cocwiiit!" Ujar ketiga teman Ratu lainya.     

Baik Bella, Caca, maupun Putri. Mereka menginginkan hal yang sama untuk kebaikan Ratu. Yaitu, mereka menginginkan Ratu untuk tidak terlalu pusing memikirkan hal ini. Mereka juga meninginginkan Ratu untuk tetap berpikir positif, dengan begitu, Ratu tidak perlu malu atas perlakuan Alfa terhadapnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.