DUPLICATE.

PANDANGAN DARI KEKUATAN TATA



PANDANGAN DARI KEKUATAN TATA

0"Saat ini bukan saatnya untuk ngebahas itu! Tetep fokus Dis. Gue rasa Tata maupun Dika memiliki kekuatan yang tidak kita ketahui!!" Ujar Bagaskara yang sekarang sudah lebih matang dalam memprediksi tingkah laku maupun gerakan kawan dan lawan.     
0

Bagaskarapun melayangkan seranganya untuk menyerang Dika. Sedangkan Gladis sudah mengikuti jejak Bagaskara dan menyerang Tata yang ada dihadapanya. Entah bagaimana kebetulan atau apa, pasangan perselisihan mereka sama-sama kuat.     

Baik Bagaskara, Dika, Tata maupun Gladis belum mengeluarkan kekuatan penuh mereka. Mereka saling lawan dengan menggunakan kecepatan mereka masing-masing. Untungnya mereka sama-sama telah mempelajari ilmu bela diri yang telah mereka kuasai.     

Sedangkan tim Bagaksara yang sedang melawan kloningan jauh lebih kalah dibanding dengan kloningan Itu! Beruntung tim Bagaksara telah menyiapkan pistol dengan memiliki kekuatan air medium, ada beberapa kloningan yang harus dimusnahkan dengan perpaduan pistol listrik dan air.     

Melihat hal tersebut, kefokusan pada Tata berkurang. Alhasil Tata terkena serangan yang Gladis berikan. Gladis memukul Tata tepat di bagian perut Tata.     

"Arrrgh," Pekik Tata ketika Ia mendapati serangan Gladis yang mendarat tepat di perut nya.     

Tata terpental ke belakang akibat pukulan yang diberikan Gladis. Ia pun merintih menahan rasa sakit itu.     

"Sial, Ternyata di dunia ini memang penuh dengan kejutan. Sampai-sampai gue mendapati Bagaskara dan Gladis yang juga memiliki kekuatan seperti Alfa," Batin Tata yang memang baru mengetahui secara langsung bahwa keduanya juga memiliki Kekuatan, terlebih kepada Gladis. Tata berpikir yang awalnya Ia melihat bahwa Gladis merupakan gadis yang polos dan ceria saat mereka pertama kali bertemu di rumah Alfa.     

Mendapati rasa yang kesakitan di bagian perutanya. Ia kembali mengingat perkataan Alfa yang sebenarnya membuatnya sebal kepada Alfa. Kini, Tata beneran yakin bahwa apa yang dilewatinya beberapa hari terakhir bukanlah mimpi semata, tapi memang nyata apa adanya.     

Flashback singkat mengenai perkataan Alfa, on!     

Saat itu Alfa menggenggam tangan Tata ketika Tata hendak meninggalkanya.     

"Jangan dilepas! Kalau lo gak bersama komplotan lo, lo adalah sahabat gue. Bersikaplah sebagaimana seorang sahabat, bukan musuh. Tapi kalau lo udah mendapat perintah untuk nangkep gue! Lakukan apa yang sudah menjadi tugas lo! Dan lupakan kalau gue sahabat lo, ngerti?!" Ucap alfa yang menginginkan Tata dan Dika bersikap profesional.     

.     

.     

.     

"Cih, bisa-bisanya dia bilang seperti itu ke gue! Dasar, lo emang kagak peka! Lo kira gue gak bisa profesional? Gue akan tunjukin ke lo, sekarang!" Batin Tata yang sekarang sudah bisa meneriman keadaan.     

Ia pun mengambil napasnya dalam-dalam dan membuka matanya secara perlahan. Tata akhirnya mengeluarkan kekuatan yang tercipta akibat kesalahan Cloning Deluxie.     

Tatapun terdiam membuat Gladis kebingungan. Beberapa gerakan yang Tata keluarkan tidak menunjukan bahwa Ia akan menyerang Gladis, setidaknya itulah yang sedang Gladis rasakan. Dengan melihat tingkah Tata yang sangat terlihat tenang, membuat Gladis hanya melihat gerak-gerik Tata. Tak lupa juga Gladis yang selalu berjaga jikalau Tata langsung memberikan serangan.     

"Demi apapun yang sekarang ada dalam diriku. Aku memanggilmu tanpa memberimu apapun. Bantulah aku untuk segera menuntaskan misiku!" Ujar Tata yang hendak memanggil kekuatanya.     

Sebenarnya Tata bisa mengeluarkan kata semau Tata untuk memanggil kekuatanya. Tapi, entah mengapa Tata selalu berpikir jika Ia lebih tenang dalam memanggilnya. Itu akan lebih terlihat keren dimata orang lain dan akan membuat Tata lebih bahagia dan lebih terlihat percaya diri.     

"Apa yang akan Tata lakukan? Sepertinya tidak berbahaya?" Tanya Gladis berguman kepada dirinya sendiri.     

Pandanganya masih sama dan tetap berfokus kepada gerak-gerik yang dihasilkan Tata. Tak ada niatan untuk Gladis menyerang Tata terlebih dahulu. Sebab, Gladis tidak melihat tanda bahaya yang Ia hasilkan.     

"Waktu, berhentilah untuk ku!" Sambung Tata memanggil kekuatanya.     

"Sial," Umpat Gladis singkat.     

WUUUUUUSSSSHHH     

Suara seperti angin terdengat tatkala Tata selesai mengucapkan kalimat terakhirnya. Sebelum mereka terhenti sejenak, mereka sempat merasakan hawa dingin yang menjalar di tubuh mereka. Terasa singkat memang, tetapi hawa dingin itulah yang menyebabkan mereka untuk terdiam sementara.     

Sempat Gladis mendengar ucapan Tata sebelum Ia membatu. Mata Gladis sedikit membesar tatkala Ia mendengar dengan sangat singkat dan jelas perkataan yang terlontar dari mulut Tata, sebelum tubuhnya dan orang-orang yang ada disitu membatu untuk sementara.     

"Huh, selesai! Lalu apa yang akan gue lakukan untuk ini? Gue kalau bisa milih, gue mau bawa mereka ke tempat yang jauh, biar mereka musnah semua dan tak perlu berperang," Ucap Tata yang terlihat bebas di saat pertikaian ini terjadi.     

Sebenarnya Tata bersikap netral. Ia tidak semata-mata berada dipihak Cloning Deluxie. Tapi Ia juga tidak semata-mata mengkhianati Cloning Deluxie dan membela sahabatnya. Menurutnya, jika Tata bisa tidak terlalu terlibat dalam pertikaian ini, Tata akan memilih untuk tidak terlibat.     

"Apa gue nyari Alpha dulu ya? Untuk memastikan apa dia masih ada disana atau tidak?" Pekik Tata kepada dirinya sendiri, mumpung waktu masih berhenti untuknya.     

Tatapun langsung pergi ke tempat yang sebelumnya akan digunakan untuk mengeksekusi Alpha. Setelah Tata sampai disana, Ia tidak menemukan keberadaan Alpha didalamnya.     

"Hah, kemana tu anak? Kenapa gak ada disini? Apakah Alpha berhasil kabur dari sini? Kalau itu benar, syukurlah! Gur masih merasa bersalah karena terkahir kali gue bertemu denganya disaat gue sedang marah karena Alpha menyamar jadi Alfa." Ujar Tata keoada dirinya sendiri.     

Tatapun keluar dan sedikit melihat banyaknya orang yang sedang terlihat hendak memusnahkan musuh mereka. Banyak sekali pasukan berseragam dari pihak Bagaskara yang terlihat sangat atletis, dengan bentuk tubuh yang sangat menawan. Ditambah lagi dengan persenjataan yang mereka bawa, itu sangat menambah pesona yang terbentuk indah di mata Tata. Apalagi banyak diantara mereka yang masih muda, uhuy.     

Keinginan Tata sekarang adalah menemukan Alfa. Tata kemudian mencari keberadaan Alfa ke segala penjuru Cloning Deluxie yang luas. Ia mencari Alfa dengan memanfaatkan kekuatan cepatnya. Alhasil, tanpa memburuhkan waktu yang lama, Tata sudah berdiri tepat fihadapan Alfa.     

Hanya saja, Tata mulai khawatir saat melihat posisi £D bertopeng yang tak jauh dari tempat Alfa. Alih-alih saling menjauh, mereka justru berjalan ke arah yang dapat menemukan satu sama lain.     

"Gue percaya sama Lo, Fa! Gue yakin apapun yang akan terjadi, Lo bakalan bisa menjalani kehidupan Lo, dan lo pasti akan menang!" Ucap Tata tepat berada di hadapan Alfa yang terdiam.     

Tata kini memeluk Alfa erat, Ia kembali membayangkan perpisahan sementara dengan Alfa ketika Alfa hendak menyelamatkan Bagaskara. Kehangatan yang tercipta kini menjalar lagi ke seluruh tubuh. Baik Tata maupun Alfa. Entah apa yang terjadi dengan kekuatan Tata, tapi lihatlah, Alfa tersenyum tipis begitu Tata memeluknya erat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.