DUPLICATE.

PERJALANAN ALPHA



PERJALANAN ALPHA

0"Waktu, berhen~Akh!" Pekik Tata yang berhasil di gagalkan oleh serangan Gladis, wanita itu dengan segera mendekati Tata karena Ia tahu bahwa Tata akan memanggil kekuatanya, Hal yang harus dilakukan Gladis saat ini adalah membuat konsentrasi Tata hancur dengan tingkah yang akan Ia berikan kepada Tata.     
0

"Huh, ternyata lo udah tahu?" Ucap Tata kepada Gladis. Gladispun membalas dengan senyuman renyah guna mengejek Tata.     

Gladispun segera menghampiri Tata dan memulai pertarunganya, Gladis berusaha mengimbangi Tata karena Ia tahu Tata hanya memiliki satu kekuatan yaitu perhentian waktu. Sisanya, Tata hanya bisa menggunakan kekuatan kecepatan dan pukulan keras saja. Sedangkan Gladis Ia masih bisa lebih dari itu.     

Bagaskara kini memulai pertarunganya kembali dengan Dika, hanya satu yang belum Bagaskara tahu, yaitu kekuatan Dika. Bagaskara masih belum mengeluarkan kekuatan penuhnya, Ia kembali mecoba untuk membuka celah guna membuat Dika mengeluarkan kekuatanya.     

BUAGH!     

Bagaskarapun memukul Dika kali ini menggunakan kekuatanya. Bisa dipastikan Dika sedang terpental ke belakang dan sedang memegangi perutnya yang terasa nyeri minta ampun.     

"Akh, Gila juga pukulanya, untung gue gak langsung mati gara-gara pukulan Bagas! Ternyata begini kekuatan yang dimaksud £D kala itu!" Batin Dika yang masih terheran.     

"Kalau kekuatan gue, emangnya gue bisa apa aja? Bukanya kekuatan gue cuma apa yang gue katakan?" Batin Dika kembali sembari memandang kearah Bagaskara dengan sangat fokus.     

"Ayo dong, Dik! Tarung lagi kita!" Ujar Bagaskara yang menirukan kesongongan milik Alfa! Ia berucap sedemikian rupa dengan gaya yang sangat menyebalkan. Membuat Dika yang melihatnya tersenyum renyah.     

Entah apa yang terjadi diantara mereka? Yang jelas, seharusnya mereka bertarung untuk saling membunuh dan memenangkan pertarungan. Tetapi, mereka hanya bertarung untuk menguak seberapa hebat kekuatan yang mereka miliki. Jadi, tidak heran kalau kita sedari tadi hanya melihat lelucon dan pertarungan disaat yang bersamaan.     

"Oh, ngeremehin gue ya. Oke, siapa yang takut?!" Ujar Dika yang tak mau kalah untuk unjuk kekuatan yang ada di dalam dirinya.     

"Gue harus bisa mengulik kekuatan gue sendiri dalam kondisi seperti ini!" Tekad Dika sekaligus memanfaatkan keadaan ini untuk lebih mengenal dengan kekuatanya. Alhasil, Dika maju untuk menyerang Bagaskara.     

Kini, kembali lagi untuk mereka saling serang. Namun, sedikit demi sedikit, Dika mengerti bagaiaman cara kerja kekuatan yang dimilikinya.     

Saat Bagaskara hendak melontarkan pukulan lagi, Dika terlebih dulu berucap,     

"Berdiri di belakang Bagas!" Perintah Dika kepada kekuatanya untuk mengubah posisinya berada di belakang Bagaskara.     

Dan bagaimana hal tersebut terjadi, membuat Dika langsung menendang Bagaskara dari belakang. Alhasil, kini Bagaskara yang tersungkur di tanah akibat tendangan Dika.     

Bagaskara pun kesal! Tapi Ia kembali menunjukan senyuman renyahnya. Ia terkekeh. Apa yang yang menjadi tujuanya dan apa yang menjafi kekesalanya kini bersatu dengan raut wajah yang Bagaskara lontarkan.     

"Gila, ternyata kekuatanya boleh juga. Kalau kayak gini, gue bakalan kuwalahan buat hadapi Dika sendirian!" Ujar Bagaskara dalam batinya. Mengingat, kekuatan Dika adalah kekuatan yang sangat menyebalkan untuk Bagaskara.     

Dahulu, Bagaskara pernah menjumpai seorang laki-laki juga yang memiliki kekuatan yang sama persis dengan milik Dika. Hal itu sangat membuat Bagaskara berkali-kali harus bisa memposisikan tubuhnya untuk tidak mendapati orang itu yang bisa saja tiba-tiba berdiri di belakang Bagas. Sama seperti apa yang dilakukan Dika barusan.     

"Sudahlah, setidaknya gue berhasil menguak kekuatan dari Dika!" Gumam Bagaskara yang mampu di dengar oleh Dika. "Tugas gue pun sudah berhasil!" Sambung Bagaskara.     

"Apa maksud lo?" Cicit Dika bertanya setelah mendengar ucapan Bagaskara.     

"Kenapa? Gak akan terjadi apa-apa sama lo, Dik! Lo tenang aja!" Jawab Bagaskara masih dengan santai.     

Sekarang giliran Gladis dan Bagaskara menggabungkan kekuatan milik mereka! It's show time untuk menunjukan bagaimana cara kerja kekuatan yang handal.     

"Gladis!" Panggil Bagaskara mengirimkan kode kepada Gladis untuk menggabungkan kekuatan mereka.     

"Oke," Jawab Gladis singkat dan menangkap apa maksud Bagas memanggil namanya.     

Gladispun berlari mendekati Bagaskara dan menyatukan genggaman mereka. Beginilah cara menggabungkan kekuatan dari pengguna kekuatan, dengan segera mereka membentuk sebuah cahaya dan mendorongnya ke arah Tata dan Dika secara bersamaan. Sekarang, dilihatlah Tata dan Dika yang terluka.     

Keadaan ini di manfaatkan Gladis dan Bagaskara untuk menangkap Tata dan Dika dan mereka dibiarkan sejenak disana. Tugas Gladis dan Bagaskara sekarang lebih ringan, yaitu hanya untuk mengamati pergerakan Tata dan Dika yang sekarang lumpuh sementara.     

***     

Melupakan sejenak dengan apa yang sedang terjadi di Markas Cloning Deluxie. Kini, Alpha sebentar lagi akan menemui keberadaan Sheila yang tengah menunggunya. Ralat, bukan menunggu Alpha tapi Alfa dan seorang kloningan yang semalam membantunya pergi dari rumah. Dengan melihat keadaan mereka berdua dihadapan Sheila, barulah Sheila yakin jika mereka sudah menang.     

Keberadaan Alpha masih saja terjaga oleh pandangan Je. Je sekarang bosan dengan apa yang Ia jalankan, sudah lebih dari dua jam Ia hanya menjadi seorang pengamat. Sedangkan tim dibalik layar yang lain sedang berushaa menguak identitas dari £D.     

Kini, pandangan Je terarah kembali begitu melihat Alpha memasuki sebuah apartemen yang begitu tinggi dan mewah.     

"Gila, mau pergi kemana tu anak?" Tanya Je kepada dirinya sendiri begitu mendapati Alpha masuk ke sebuah Apartement.     

aiapun berhenti didepan sebuah pintu dan memasukan pin yang ada di depan pintu tersebut. Sayangnya, Alpha menutupi pon tersebut sehingga membuat Je tidak mengetahui berapa angka yang harus dimasukan.     

Di dalam apartemen tersebut terdapat Sheila yang mendengar bahwa ada yang sedang berusaha memencet angka pin yang tertempel di samping pintu. Sheila pun segera menengok dibalik lubang kecil yang berada tak jauh dari tempatnya.     

"Abang?" Pekik Sheila begitu mendapati Alpha yang dianggapnya sebagai Alfa.     

Disaat yang bersmaan, Alpha berhasil memasuki apartemen tersebut dan mendapati Sheila yang sedang melihat keraahnya.     

Tanpa banyak basa-basi, Sheilapun dengan segera memeluk erat tubuh Alpha.     

"Abang, abang udah selesai? Bagaimana misi Abang? Sheila harap dengan kembalinya Abang ke sini menunjukan kalau Abang sudah berhasil mengalahkan Cloning Deluxie itu!" Ujar Sheila yang seketika menyadarkan Akoha bahwa Alfa sedang dalam kondisi yang berbahaya! Setidaknya itu yang di khawatirkan Alpha.     

Tentunya Alpha pun berpikir, Apakah Alfa datang ke mereka untuk menyelamatkan Alpha? Lalu bagaimana ini? Apa yang harus Alpha lakukan? Bagaimana jika Alfa tidak mengetahui bahwa Alpha telah berhasil kabur dari sana? Semua pertanyaan Alpha Ia lontarkan dalam pikiranya.     

"Sheila, maafkan Saya sebelumnya. Kalau Saya ini bukan Bang Alfa!" Pekik Alpha pada akhirnya, Ia merasa jika Sheila sudah mengetahui kebenaranya dari Alfa langsung.     

Mendengar hal tersebut membuat Sheila mematung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.