DUPLICATE.

PERTEMUAN ALPHA DENGAN SHEILA



PERTEMUAN ALPHA DENGAN SHEILA

0"Sheila, maafkan Saya sebelumnya. Kalau Saya ini bukan Bang Alfa! Saya adalah Alpha, ciptaan Papah kamu!" Pekik Alpha pada akhirnya, Ia merasa jika Sheila sudah mengetahui kebenaranya dari Alfa langsung.     
0

Mendengar hal tersebut membuat Sheila mematung dalam dekapan Alpha yang masih erat. Sheila mengira Alpha adalah Alfa yang telah menyelesaikan semua permasalahanya. Ternyata bukan!     

"Perkenalkan nama Saya Alpha, Saya harap Tuan Alfa telah memperkenalkan Saya kepada Anda!" Ujar Alpha kembali berbicara, Ia masih saja mematung dengan berdiri dalam dekapanya Sheila.     

Walaupun Sheila memeluknya erat. Namun, cukup canggung untuk Alpha membalas pelukan Sheila. Ia takut jika Sheila merasa terganggu dengan kebenaran bahwa Alpha yang berada di pelukanya ini, dan bukan Alfa yang sedang dinantikanya.     

Tapi Alpha sangat tidak mengerti apa yang sedang tubuhnya rasakan. Ia merasakan kehangatan yang seketika ini juga menjalar di tubuhnya. Rasa lelah saat Alpha sedari tadi berlari menuju sini, langsung tergantikan dengan sebuah ketenangan. Rasa lelah itupun hilang, dan berkahir dengan rasa yang tak pernah Alpha rasakan sebelumnya.     

Kini, secara perlahan Sheila melepaskan dekapanya, Ia memandang Alpha dengan air mata yang telah bercucuran membasahi pipinya. Sheila sendiri juga tak mengerti mengapa Ia menangis seperti itu. Apakah Ia baru pertama kali melihat Alfa dalam diri orang lain? Atau Sheila teringat Alexander dalam diri Alpha yang telah diciptakan olehnya? Entahlah, hanya Sheila yang tahu perasaanya.     

"Eh, kenapa Anda menangis? Apakah Saya melakukan kesalahan?" Tanya Alpha begitu melihat air mata turun membasahi pipi mungil Sheila. "Hukumlah Saya jika Saya melakukan kesalahan! Tolong, Sheila jangan menangis!" Lanjut Alpha. Alpha takut, apa yang terjadi kepada Tata saat Tata marah kepadanya terulang kembali.     

Sheilapun mengusap air matanya dan menggelang cepat, menandakan apa yang diucapkan Alpha itu tidak benar. Ia pun dengan segera tersenyum menghadao ke Alpha.     

"Tidak, Kak, tidak. Sheila hanya kangen dan khawatir dengan keadaan Bang Alfa." Ujar Sheila pada akhirnya.     

Sheilapun mengajak Alpha untuk duduk di sofa dan memberikanya minuman dan makanan ringan yang ada di dalam apartemen itu.     

Sebagai informasi, Apartemen itu memang sangat mewah. Di dalamnya terdaoat berbagai jenis makanan, minuman, dan aneka makanan ringan. Entahlah, kemungkinan pemilik apartemen itu memang sudah bersedia untuk menyiapkan keperluan untuk Sheila tinggali. Ditambah lagi, apartemen itu memiliki ruangan khusus yang hanya diketahui Sheila. Ruangan itu di gunakan untuk Sheila bersembunyi jika apartemen ini tercium oleh pihak Cloning Deluxie.     

"Sheila, ada beberapa hal yang ingin Saya katakan kepadamu!" Ujar Alpha dengan bahasa aslinya.     

"Apa yang mau kakak bicarakan?" Tanya Sheila sedikit penasaran dengan pertanyaan yang akan Alpha lontarkan kepadanya.     

"Sebelumnya, maafkan Saya karena saya pernah berbohong dan menggantikan posisi Tuan Alfa dirumah. Saat itu, Tuan Alfa diculik sementara setelah berhasil menumpaskan Grinonium dan membebaskan Bagaskara dari sana!" Ucap Alpha memulai menceritakan pertemuan pertama kali dengan Sheila.     

Sheilapun tersenyum begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut Alpha.     

"Kakak tenang saja, Sheila sudah tahu semuanya, Maka dari itu, Sheila tidak membanci kalian dan Sheila senang ada Kakak di samping Bang Alfa." Jawab Sheila.     

"Kalaupun kemarin kakak tidak mencoba menjadi Bang Alfa untuk sementara. Sudah bisa dipastikan Sheila akan menangis dan merindukan keberadaan Bang Alfa. Tapi, Waktu itu Kakak ada di samping Sheila menggantikan posisi Bang Alfa, jadinya Sheila tidak harus merasakan kesedihan dan kekhawatiran karena Bang Alfa." Lanjut Sheila memberikan penjelasan mengenai tindakan Alpha. Sheila berupaya untuk membuat Alpha bersikap seperti keluarga kesayangan Sheila.     

Ia memang sangat bersyukur. Bersyukur juga Alpha ada dihidup Alfa. Karena mau bagaimana pun, Alpha diciptakan dari Alexander selaku Ayah mereka.     

"Kak," Panggil Sheila keoada Alpha yang tengah termenung. Mendengar Ia dipanggil dengan Sheila, Alphapun menatap ke arah Sheila.     

"Ada apa?" Tanya Alpha. Kini, posisi tubuh Sheila menghadap ke arah Alpha.     

"Boleh gak, kalau Sheila nganggep Kak Alpha sebagai kakak Sheila? Jadinya Sheila punya dua kakak, dan kalau seperti itu, Sheila punya kakak kembar, hehehe!" Ucap Sheila dengan senyuman tulus yang mengembang.     

Melihat Sheila yang tersenyum seperti menunjukan kepada Alpha bahwa badai tak selamanya bertahan, karena sekecil cahaya dalam kegelapan, akan sangat berguna untuk membuka jalan.     

Ujung bibir Alphapun sedikit demi sedikit terangkat keatas. Tanpa perlu Ia berbicara, sorotan matanya dapat menggambarkan bahwa Alpha terlihat senang dengan berada di sekitar Alfa dan Sheila. Belum lagi, Gabriella yang sudah menganggapnya seperti anak sendiri.     

"Kenapa enggak? Saya juga senang punya adik seperti kamu, karena kamu orangnya baik, ceria, dan menyenangkan. Saya akan bahagia juga kalau kamu akan menjadi adik Saya!" Jawab Alpha yang kembali tersenyum.     

"Sekarang bukan hanya Bang Alfa dan Mamah yang Sheila sayang. Tapi ada Mamah, Bang Alfa sama Kak Alpha yang akan Sheila sayang sampai kapan pun!" Ujar Sheila memeluk lagi tubuh Alpha.     

Melihat Sheila yang memberikan kehangatan untuk Alpha, Alpha kini sudah tidak canggung jika Ia di peluk oleh Sheila. Yang ada justru Alpha membalas pelukan Sheila dengan memberikan kehangatan melalui oelukan tersebut.     

Setelah beberapa menit terhanyut dalam pelukan, merekapun alkhirnya melepaskannya.     

"Sheila, apakah Tuan Alfa sudah memberitahukan kepadamu mengenai keberadaanku sebelumnya?" Tanya Alpha memastikan.     

"Semalem, tepat semalam Bang Alfa cerita semuanya ke Sheila. Mulai dari tekad Papah untuk bikin formula, sampai pada akhirnya formula itu di suntikan ke Abang. Terus mengenai penyelamatan Kak Bagaskara yang diperlakukan sama oleh ayah angkatnya. Tapi, sebelum Bang Alfa cerita mengenai Grinonium. Bang Alfa juga cerita bahwa dia ketemu sama ciptaanya Papah, terus Bang Alfa namain dia Alpha. Hehehe, Jadinya, Sheila tahu kebenaranya tepat semalem!" ajawab Sheila memberikan penjelasan yang panjang dan lebar.     

"Syukurlah kalau begitu, lalu apa kamu tahu dimana lokasi Tuan Alfa sekarang? Ehm, apakah semalam juga Tuan Alfa menceritakan kepada kamu tentang Cloning Deluxie?" Tanya Alpha lagi yang masih belum mengerti keberadaan Alfa.     

"Semalam Bang Alfa cerita mau membebaskan Kakak dari tahanan Cloning Deluxie. Tapi selain itu, Abang juga bilang katanya akan menyelesaikan semua masalah ini hari ini." Jelas Sheila lagi tanpa berbohong.     

"Sheila, bolehkah Saya tanya satu hal lagi? Siapa yang membawamu kemari? Karena Saya mengerti tempat ini sebab ada salah satu kloningan di markas Cloning Deluxie yang sudah memberikan Saya alamat apartemen ini!" Jelas Alpha. Ia juga bingung, siapa kloningan itu sampai bisa memerintahkanya untuk melindungi Sheila dari kejaran Clonibg Deluxie. Sepertinya kloningan itu termasuk dalam kloningan yang baik.     

"Boleh kak, yang menyelamatkan Sheila adalah..." Ujar Sheila sembari tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.