DUPLICATE.

PENANGKAPAN PENEMBAK JITU



PENANGKAPAN PENEMBAK JITU

0Malam yang indah dengan sinar rembulan yang menyinari bumi di tengah malam. Kini, terlihatlah dua orang pria yang berlarian kesana kemari untuk mengejar seorang yang tak dikenal di negara asing.     
0

Bayangan indah sangat tercipta tatkala, ketiga orang itu saling lompat dari satu gedung ke gedung lainya. Bagaikan lukisan bayangan, mereka terlihat sangat indah dan keren. Tak hanya itu, mereka menjadi pusat perhatian ditengah keramaian kota Paris dibawah menara eiffel yang bercahaya akan lampu kota.     

"Buruan, Raf!" Pekik Leo dari belakang Raffaela untuk membuat Raffaela semakin mempercepat larianya. Ternyata penembak jitu itupun mampu berlari dengan cepat.     

Ingin rasanya Leo dan Raffaela mengeluarkan kemampuanya dan kekuatanya. Namun, karena di kota ini sangat ramai, mereka terpaksa menggunakan kemampuan dasar mereka sendiri. Tak ada alasan lain, karena jika mereka menggunakan kekuatanya, maka warna yang berasal dari kekuatan itu akan ikut keluar.     

Hanya Alfa yang bisa melakukan hal tersebut tanpa membuka warna yang akan dihasilkan. Ia mampu menahan warna tersebut, untuk beberapa kali kekuatanya melenggang keluar. Namun, diantara mereka tidak ada yang menjadi seperti Alfa.     

"Raff, lo mending kejar dia pakai kekuatan lo deh!" Ujar Leo yang memperintahkan Raffarla mengeluarkan sedikit kekuatanya.     

"Kagak bisalah! Ntar warnanya keluar!" Pekik Raffaela yang masih berlari mendahului Leo dibelakangnya.     

"Gue yakin lo bisa! Buruan, tahan warna kekuatan lo untuk keluar! Soalnya gue pernah lihat lo bisa tanpa warna, Raff!" Kekeuh Leo untuk membuat Raffaela mencoba akan kekuatanya yang tidak bisa digunakan orang lain.     

Raffaelapun berpikir, apakah itu benar jika dia bisa melakukanya? Lalu, Leo pernah melihatnya?     

"Seinget gue setelah gue hilang ingatan, Gue gak pernah pakai kekuatan kecepatan gue! Apa Leo lihat sebelum gue hilang ingatan?" Batin Raffaela yang masih tetap berushaa mengejar penembak jitu itu.     

Penembak jitu itu menggunakan topeng yang menutupi kepala dan mulutnya. Topeng itu hanya menyisahkan mata penjahat itu sebagai penglihatanya. Hal ini sangat susah bagi Raffaela maupun Leo untuk mengenali wajah penembak jitu itu.     

"Gue bakal coba!" Jawab Raffaela.     

WUUUSH     

Untuk pertama kalinya Raffaela mencoba apa yang dikatakan oleh Leo. Hanya saja pada percobaan pertama, Raffaela tetap mengeluarkan warnanya. Membuat siapapun yang sedang melihat ke arah mereka terkaget, dan menciptakan kericuhan.     

"Voir! De quelle couleur s'agit-il?" ("Lihat! Warna apa ini?) Berondong masyarakat lokal Prancis yang tidak sengajak melihat warna itu tepat di tubuh Raffaela yang melesat singkat.     

Beruntung Raffaela langsung menghentikan kekuatanya, hanya sedikit warna yang Raffaela keluarkan. Tapi sekarang Ia tak luput dari pandangan baik wisatawan maupun masyarakat lokal yang sedang berada di sekitar menara Eiffel.     

"Masih kelihatan, Leo!" Keluh Raffaela yang masih berada di depan.     

"Dan sekarang banyak yang lihat ke arah gue gara-gara tadi!" Ujar Raffaela mengatakan kebenaranya.     

"RAF! COBA LU TENANG DEH!" Ujar Leo yang sedikit berteriak kepada Raffaela untuk menyadarkan Raffaela untuk fokus.     

"Lo fokus untuk MENAHAN warna yang ada di dalam kekuatan lo itu! Tahan! Dan FOKUS!" Pinta Leo kepada Raffaela.     

"Oke coba, gue coba!" Jawab Raffaela.     

Raffaelapun dengan langsung mencoba untuk fokus dan menahan warna kekuatanya dengan tubuhnya dari dalam. Ia pun menarik napasnya dalam-dalam dan berusaha fokus.     

"Fokus, Raff! FOKUS!" Gumam Raffarla menyadarkan dirinya sendiri untuk tetap fokus dan mencoba lagi.     

"Kalau bisa jangan kelihatan melesat! Kayak lari kencang aja!" Pinta Leo yang suaranya masih dapat di dengar oleh Raffaela.     

Raffaela tidak merespon ucapan dari Leo, tapi Ia paham apa yang harus Ia lakukan sekarang.     

WUUSSSH!     

Dengan seketika Raffaela melesat dengan cepat. Namun, Ia bisa mengendalikan gerakan tubuhnya yang seolah berlari cepat. Dan juga, Raffaela sudah berhasil menahan warna yang seharusnya keluar bersamaan dengan kekuatan yang sedang Ia gunakan.     

Kini, tak butuh waktu lama untuk Raffaela mendekati penembak jitu itu. Di tariknya bahu penembak jitu itu ke belakang supaya menghentikan penembak itu untuk berhenti! Tak lama kemudian, terjadi perkelahian antara Raffaela dengan penembak jitu itu.     

Jelas dong yang menang siapa? Karena walaupun Raffaela tidak begitu jado di bela diri dasarnya. Tapi kecepatan nya masih Ia gunakan untuk menghindari serangan yang penembak jitu itu berikan.     

Tak lama kemudian, penembak itu sudah mampu di tenangkan oleh Raffaela dan kedua tangan penembak jitu itu ditahan oleh Raffaela dan ditaruh dibalakang. Setelah itu, Leo datang dan membantu Raffaela untuk membawa penembak jitu itu ke hadapan Mr. Damien!     

Merekapun berjalan menuju perusahan Louise Drack yang lumayan jauh karena mengejar kepergian penembak jitu itu. Alhasil, mereka harus berjalan cukup jauh.     

"Cova tebak, Leo. Penembak jitu ini mau diapakan ya?" Tanya Raffaela yang sudah berjalan bebas. Sedangkan Leo yang sekarang membawa penembak jitu itu.     

"Paling mudah si di eksekusi mati! Kalau sama £D. Kegiatan lebih kecil ini pun, kalau memang dia sudah tidak berguna lebih baik di tumpaskan." Jawab Leo dengan jujur mengenai hukuman jika ada yang berani mencari masalah dengan £D.     

"Tapi, entahlah. Dia memiliki masalah sama Mr. Damien, bukan sama £D." Sambung Leo mengenai opini yang Ia lontarkan dari hukuman apa yang akan di dapatkan oleh penembak jitu ini yang sudah berani mengarahkan ke Mr. Damien.     

Raffaelapun akhienya mendekati penembak jitu itu yang masih mengenakan topeng miliknya. Kemudian tanpa basi-basi lagi, Raffaela menarik topeng itu paksa dan melihat seorang pria prancis tampan sedang menatap tajam kearah Raffaela. Raffaelapun tersenyum sinis kepada penembak jitu itu.     

"Are you aware of what you are doing?" ("Aoa lo sadar sama apa yang lo lakuin?") Tanya Raffaela mendekati wajah pemuda itu.     

"conscious, with full awareness!" ("Sadar, dengan kesadaran penuh!") Jawab Pemuda itu tanpa rasa takut, Ia juga masih menunjukan wajah datarnya dan tetap menatap Raffaela tanpa gentar.     

Pemuda itu sangat terlihat santai, tak ada ketakutan yang Ia tunjukan. Ia mungkin akan siap dengan konsekuensi ataupun hukuman yang akan Ia terima. Atau bahkan Ia memang sudah memikirkan hal apa yang akan menimpanya nanti.     

"What is your purpose in doing this?" ("Apa tujuan lo ngelakuin ini?") Tanya Raffaela dengan baik-baik. Pemuda itu hanya membasahi bibirnya dan tersenyum mendengar pertanyaan yang Raafeala lontarkan.     

"I will not explain what my goal is. And sooner or later you will find out." ("Gue gak akan jelasin apa tunuan gue. Dan, cepet atau lambat juga lo bakalan tahu!") Jawab singkat pemuda itu kepada Raffaela. Awalnya Raffaela terdiam, Kemudian dengan segera Ia tersenyum ramah di hadapan pemuda itu.     

Leo yang sedari tadi hanya terdiam melihat percakapan kedua pemuda yang tidak penting baginya. Iapun langsung mendorong penembak jitu itu untuk kembali berjalan. Melihat Leo berjalan mendahului Raffaela, Raffaelapun langsung berjalan juga mengikuti kemana langkah Leo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.