DUPLICATE.

TIPU MUSLIHAT ALFA



TIPU MUSLIHAT ALFA

0"Bawa gue ke kasur, Pha." Ucap Alfa yang sekarang berada dalam dekapan Alpha.     
0

"Baik, Tuan." Alpha sungguh khawatir dengan Alfa yang tiba-tiba melemas, Alpha berpikir bahwa Alfa kuat. Ternyata kekuatanya pun bisa melemah.     

"Aaaaakh." Teriak Alfa tiba-tiba. "Jangan ditekan." Lanjut Alfa memperingatkan Alpha.     

"Maaf, Tuan? mana yang sakit? Saya akan lebih pelan-pelan." Ucap Alpha dengan meyakinkan.     

Alphapun segera membaringkan tubuh Alfa dengan pelan dan pasti.     

"Aaaakh. Jangan posisi seperti ini. Ini menyakitkan!" Erang Alfa membuat Alpha semakin takut. Takut jika perlakuanya ini salah.     

"Ma-maaf, Tuan. Tidak akan saya ulangi." Alpha kemudian membantu Alfa untuk berganti posisi.     

"Bagus, Alpha. Gue suka!" Ucap Alfa yang mulai tersenyum senang.     

Sekarang posisi Alfa menyamping karena punggungnya yang masih nyeri.     

"Alpha, gue laper. Tolong ambilin gue makanan dong. Tapi jangan sampai Sheila tahu ya." Ucap Alfa meminta bantuan kepada Alpha.     

"Baik, Tuan." Ucap Alpha kemudian bergegas keluar kamar dan meninggalkan Alfa untuk mengambilkan makanan yang masih ada saat Alpha membawakannya untuk Sheila.     

Setelah dirasa Alpha telah benar-benar pergi. Alfapun kemudian tertidur dengan terlentang. Tanganya Ia rentangkan kesamping dan sedikit merelaksasikan tubuhnya.     

Memang benar, Tubuh Alfa masih memiliki luka cambuk tapi luka itu sudah tak terasa. Tapi masa kalian lupa bahwa kekuatan dari Alfa dapat meyembuhkan luka yang ada pada dirinya. Makanya dengan segera Alfa menyembuhkan dirinya sendiri dari ruangan milik Tuan Federick.     

Sebenarnya kejadian ini dimanfaatkan oleh Alfa sebelum bekas luka itu menghilang. Sehingga Alfa menipu Alpha untuk benar-benar menjadi Tuan yang sesungguhnya.     

Tanpa menunggu lama, Alphapun datang dan segera Alfa duduk dipinggir ranjangnya. Alpha datang dengan membawakan sepiring makanan dan tentu saja coklat hangat yang Ia buatkan untuk Alfa. Tanpa basa-basi Alfapun langsung menyantap makanan itu.     

"Tuan, sebenarnya apa yang telah terjadi kepada Tuan?" Ucap Al pi ha dengan pelan karena takut pertanyaanya akan mengganggu Alfa yang tengah menikmati santapanya.     

Namun, apa yang ditakutkan Alpha tak menjadi kenyataan, justru Alfa dengan sigap menjawabnya.     

"Oh, gue waktu balik lagi Grinonium. Gue kena biusan listrik yang ternyata lebih mempan ke gue daripada ke lo. Terus saat tubuh gue bener-bener lemas, eh malah gue dicambuk. Alhasil gue tambah lemes terus pingsan. Bangun-bangun gue udah ditahan di ruangan yang kedap sama kekuatan gue. Bangke emang itu si Deny." jawab Alfa disela kegiatan menyunyahnya.     

"Eh, Pha. Waktu di sekolah, apakah lo yang nggantiin posisi gue?" Tanya Alfa     

"Benar, Tuan. Saya yang mengantikan posisi anda di sekolah." Jelas Alpha.     

"Oke, besok lo gantiin gue lagi ya untuk berangkat ke sekolah." Ucap Alfa yang sebenarnya tujuan untuk memerintah.     

"Ke sekolah?" Ulang Alfadengan menatap ke arah Alfa.     

"Aduh duh duh punggung gue sakit lagi. sakit bangeeeet." Erang Alfa dengan sangat lebay, bermaksud supaya Alpha paham kalau Alfa sedang kesakitan.     

"Mana yang sakit, Tuan? Segeralah beristirahat, Tuan. Baiklah, biar saya yang akan menggantikan posisi Tuan untuk sementara." Jawab Alpha dengan tulus.     

Alfapun senyum tanda kemenangan, kemudian dirinya melanjutkan untuk menikmati makananya.     

"Oh iya, jangan beritahu semua orang, kalau lo sebenarnya Alpha dan bukan gue. Dan untuk Bagas, jangan beritahu dia kalau gue udah pulang. Oke?"     

"Baik, Tuan?" Patuh Alpha terhadap perkataan Alfa.     

"Yaudah, gih. Lo tidur dulu aja, Pha. Besok kan lu pergi ke sekolah." Ucap Alfa kepada Alpha.     

"Tidak, Tuan. Saya akan menunggu Tuan untuk tidur, Tuan." Balas Alpha.     

"Gak usah, gue gak masalah kok! Lo tenang aja." Jujur Alfa yang melihat Alpha sudah terlihat kelelahan. Mungkin menjadi diri Alfa memang sangat menguras tenaga.     

"Baiklah, Tuan." Ucap Alpha dan bergegas pergi ke sofa.     

"Ngapain lo ke sofa?" Ucap Alfa begitu melihat Alpha menuju sofa.     

"Ingin tidur, Tuan." Jawab Alpha singkat.     

"Tidur disini, seranjang ma gue. Anjir seranjang. Maksud gue sekasur..., lah pokoknya tidur sebelah gue." Jelas Alfa yang penuh dengan keambiguan.     

Tanpa banyak basa-basi dan mengurangi kengoyotan dalam berargumen. Alphapun menuruti ucapan Alfa untuk tidur di sebelahnya.     

Setelah Alfa tertidur, Alfa kemudian meraih ponsel Alfa yang dibawa oleh Alpha. Ternyata banyak juga message yang belum dibalas, mulai dari Tata, Dika, bahkan Bagaskara. Alfapun mengernyitkan dahinya.     

"Sejak kapan gue punya nomornya Bagas?" Batin Alfa.     

Alfapun kepo dengan percakapan antara Bagas dengan Alpha. Setelah dibuka, Alfa terkekeh karena melihat isi pesanya yang berupa Alpha meminta Bagaskara untuk mengajari Alpha mengendarain mobil.     

"Lucu juga ni, Bocah!" Gumam Alfa.     

***     

Tok tok tok     

"Abaaaaaang.... Bangun udah siaaaaaang." Teriak Sheila dari luar kamar Alfa.     

"Abang, gue masuk ya." Alfapun langsung membuka matanya. Kemudian dia berguling untuk bersembunyo di bawah kasur.     

Sheilapun langsung memasuki kamar Alfa dan menghampiri Alpha yang tengah tertidur. Sedangkan Alfa menutup mulutnya dan tetap berada di bawah kasur. Dilihatnya kaki Sheila berdiri di samping kasur.     

"Abaaang, bangung ih. Udah siang ini. Ntar telat. " Ucap Sheila dengan menggoyang-goyangkan tubuh Alpha. Sehingga dengan segera Alpha terbangun. Saat Alpha terbangun dirinya langsung menoleh ke kiri untuk menengok Alfa.     

"Lah, Tuan kemana?" Ucap Alpha dengan spontan. Mendengar ucapan tersebut membuat Alfa terkaget.     

"Tuan siapa?" Tanya Sheila dengan raut wajah kebingungan dan menatap Alpha.     

Sadar dengan ucapanya, Alphapun mengalihkan pembicaraanya.     

"Oh, udah bangun. Gue tadi mimpi ada seorang Tuan yang nolongin gue kecebur empang." Mendengar hal ini membuat Alfa bernalas lega.     

"Keren juga Alpha bisa bahasa Gaul." Puji Alfa dalam hatinya     

"Idih, bodo'! buruan bangun, ini udah siang, ABANG!" Teriak Sheila di kata terakhirnya.     

"Berisik Sheila. Yaudah Lo keluar dulu. Ntar abang nyusul." Ucap Alpha.     

"Cepetan!" Sinis Shiela. Segera Sheila keluar dari kamarnya.     

"Tuan, Alfa? Tuan dimana?" Cari Alpha dengan menuruni kasur.     

Seketika itupula Alfa keluar dari persembunyianya dan kemudian membanting tubuhnya di kasur.     

"Ngapain Tuan disitu?" Tanya Alpha.     

"Tadikan ada Sheila, Kalau ketahuan gue ada dua bisa ber-abe. yaudah gih buruan lo berangkat. Daripada Sheila dateng lagi ke kamar." Ucap alfa.     

"Baik, Tuan." Jawab Allha kemudian pergi ke kamar mandi.     

"Oh iya, Pha. kalau nanti lo sarapan jangan lupa bawain gue makanan juga ya." Pinta Alfa     

"Baik, Tuan. Nanti akan saya bawakan untuk anda." Jawab Alfa kemudian memasuki kamar mandi.     

"Thanks, Pha." Ucap Alfa.     

Tak butuh waktu lama, Alpha selesai memakai seragamnya. Ia kemudian turun untuk makan bersama Sheila. Saat Sheila berada di dapur untuk mengantarkan piring kotornya, kesempatan ini Alpha gunakan untuk mengambilkan makanan buat Alfa dikamar. Alhasil Alfa dapat menikmati makananya tanpa ketahuan. Akhirnya Alpha dan Sheila pergi berangkat ke sekolah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.