DUPLICATE.

PERSIAPAN KEPULANGAN MAMAH



PERSIAPAN KEPULANGAN MAMAH

0Dipagi yang cerah ini, terlihatlah kedua pemuda yang saling menunjukan perut sixpack mereka. Bagaikan perlombaan, dalam menghirup dan melepaskan oksigen, perut mereka yang aduhaipun ikut naik-turun bagaikan wahana dalam perairan. Berliku dan berkelok.     
0

Cahaya matahari berhasil memaksa masuk melalui celah jendela dan tirai-tirai tipis yang berhasil meloloskan cahaya matahari untuk masuk ke dalam ruangan milik Charlotte itu.     

"Eenggh!" Desahan keluar dari mulut Leo yang kemudian membuka matanya lebar-lebar tatkala cahaya luar menembus ke celah matanya. Iapun merasakan silau dan pada alhirnya terbangun karena hal tersebut.     

Dilihatnya Charlotte yang juga menggunakan pakaian yang sama persis dengan Leo. Yaitu, hanya menunggakan celana pendek dan tidak menggunakan atasan. Bahkan, merekapun tidur dengan keadaan tengkurap akibat dari permainan gila yang mereka mainkan semalaman. Eh, ralat, hukuman gila, bukan permainanya yang gila.     

Tanpa banyak bicara, Leopun dengan segera turun dan melangkah keluar ruangan ith tanpa sedikitpun membangunkan Charlitte yang masih tertidur dengan lelapnya. Setidaknya, hari ini adalah hari minggu, dan biarkan dulu Charlotte beristirahat pada pagi hari ini. Setidaknya, itulah yang dipikirkan oleh Leo.     

Leopun sekarang berada di dapur. Ia mengeluarkan bahan-bahan yang ada di dalam lemari es milik Charlotte. Dan dengan segera, Leo mengeluarkan bahan yang akan Ia gunakan untuk memasak Nasi goreng. Entah menagapa, tapi, Charlotte sendiri sangat menyukai nasi goreng.     

Dan, dengan segera Leo memulai untuk membuat masakan nasi goreng ala kadarnya menurut Leo. Iapun akhirnya memulai dan menuangkan minyak diatas wajan yang akan Ia gunakan untuk menggoreng nasi tersebut.     

Selepasnya, Charlotte memasukan bawang, dan bumbu lainya untuk pertama kali. Setelahnya, Ia memasukan nasi dan tambahan toping seperri sosis, bakso, dan tentunya kecap.     

Tanpa memakan waktu yang lama, Masakan nasi goreng Ala Leopun jadi dan wanginya sungguh menggugah selera.     

Tanpa panggilan untuk memanggil Charlotte. Tiba-tiba saja, Charlotte terbangun dan segera pergi mencari keberadaan Leo yang tengah duduk di meja makan. Ia sempat memberesi dan membersihkan meja makan itu terlebih dahulu sebelum Ia membuatkan dua minuman untuk dirinya dan juga Charlotte.     

"Gue mau, Leo!" Ujar Charlotte yang dengan segera mendapatkan perhatian dari Leo yang sebelumnya menatap Kearah piring yang berada di depanya.     

"Weh, kuylah! Makan!" Balas Leo dengan segera. Iapu. kemudian mengambilkan sendok dan garpu untuk diberikan di atas piring milik Charlotte.     

"Thanks, Le!" Balas Charlotte yang masih memiliki sikap dihadapan Leo.     

"Makanlah! Gimana rasanya?" Tanya Leo kepada Charlotte yang udah mendapatkan sesuap nasi dari sendok miliknya.     

"Heeem..." Dehem Charlotte sebelum dirinya mengomentari bagaimana rasa dari nasi goreng buatan Leo.     

"Enak kok, Le! Kayak biasanya!" Balas Charlitte kemudian setelah Ia menikmati suapan pertamanya.     

"Wah, baguslah kalau begitu! Gue jadi koki aja pantes!" Songong Leo jika sudah dipuji sedikit oleh Charlotte.     

"Nyesel gue puji lo, bangke! jijik pula!" Cibir Charlotte kemudian setelah mendengarkan peekataan yang Leo lontarkan kepadanya.     

"Hahaha, makan dah tu cepetan... Gimana luka lo? Masih sakit gak?" Tanya Leo kepada Charlotte mengenai luka bekas cambukan yang mereka mainkan. Gila emang otak kedua manusia ini!     

"Yoi, masih sakit ternyata!" Balas Charlotte sedikit tidak terlalu merasakan rasa perih dan panas di punggungnya. Ia tetap melanjutkan memakan nasi goreng buatan Leo dengan lahap.     

"Gue tahu juga sih gimane rasanya! Karena guepun masih sama!" Keluh Leo dengan wajah yang Ia sedih-sedihkan.     

"Diem gak lo? Dan makan! Kalau lo kelamaan gue habisin juga makanan punya lo, ya?" Ancam Charlotte kepada Leo untuk kembali tenang dan memakan makanannya.     

"Ogah amat!" Ujar Leo dengan segera. Iapun kemudian menatap makananya dan tersenyum sebelum Ia melahap habis makanan yang sudah Ia buat dengan hasil keringatnya sendiri.     

***     

Jam menjukan pukul 9 Pagi....     

Di ruang keluarga, Alfa dan Alpha masih bersabar untuj menunggu Sheila memberikan informasi mengenai alat dan bahan yang harus mereka beli.     

Pasalny, mereka akan membuat sebuah makanan berupa roti atau brownise kesukaan untuk Mamah Gabriell yang akan datang dengan segera.     

"Gue udah mau berangkat ini! Tapi apa yang mau gue beli?" Tanya Alfa yang sudah tidak bisa bersabar lagi untuk berucap kepada Sheila.     

"Bentar dong, kak! Sheila lupa apa aja bahan-bahan yang harus dibeli!" Ungkap Sheila kepada Alfa.     

"Pha, lo ntar ikut gue ya! Beli bahan-bahan buat masakin Mamah. Ntar, biar Sheila yang masak sendirian, hahaha!" Ujar Alfa dengan diakhiri tawa untuk mengejek dan sedikit membuat Sheila sebal.     

"Baik, Tuan!" Balas Alpha dengan singkat. Setelah Alpha menyelesaikan kalimat ini, Sheilapun dengan segera menyambungkan perkataanya mengenai ucapan yang sebelumby dilontarkan oleh Alfa! Mengenai hal,     

"Enak aja, Sheila gak bisalah buat sendiri! Kalian juga harus bantuin Sheila apapun nantinya. Sheila gak mau juga sendirian di rumah! Sheila yang akan ikut kalian untuk pergi belanja juga!" Balas Sheila yang sekarang menginginkan untuk pergi bersama mereka.     

"Laaah, kalau lo ikut kenapa kagak bilang dari tadi aja! Kita bisa nyari resepnya di Internet! Bukan begini caranya, mana gue udah nunggu lo lama!" Cecah Alfa yang benar-benar harus bersabar memiliki adik seperti Sheila.     

"Hehehe, ayoklah, buruan! keburu siang juga! Nanti telat lagi kita jemput Mamahnya!" Ajak Sheila untuk kemudian berrjalan mendahului Alfa dan Alpha.     

"Hahaha, mantab Sheil!" Puji Alpha yang melihat tingkah adiknya ini bergaya saat berjalan mendahului mereka.     

Berbeda dengan Alpha, Alfa justru menatap Sheila dengan wajah yang terlihat jijik serta kesal! Hanya ekspresi kok, tapi untuk aslinya mah tidak! Kan Alfa sangat menyanyangi Sheila.     

"Sabar, Tuan! Ayo kita segera pergi!" Ujar Alpha mengajak Alfa untuk segera pergi meninggalkan rumah guna membeli bahan dan alat kebutuhan dari Sheila.     

"ABANG. KAKAK, BURUAAAAAN!!!" Teriak Sheila saat dirinya sudah sampai di ambang pintu masuk rumah mereka. Kemudian, Sheilapun melanjutkan perjalananya hingga Alfa dan Alpha tidak melihat Sheila berdiri di pintu itu lagi.     

Alfa dan Alphapun juga segera melangkahkan kakinya untuk mengikuti kemana Sheila berjalan. yaitu, kearah garasi, tempat mobil milik Alfa diparkirkan. Setelah sampai di samping mobil, Alfa dan Alphapun segera menaikinya     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.