My Husband from My First Love

Revisi



Revisi

0setelah menerima telpon dari Jeffery, Sinta merasa sangat kesal pada dirinya sendiri.     
0

"shitt ... kenapa dia bisa tahu nomor aku? ahh ... kenapa bisa dia! dia pasti salahma faham dan menganggap jika itu untuknya."     

Sinta merasa sangat kesal pada dirinya sendiri, karena dia hanya tahu suara pria yang dia kenal hanya Daffin, dia saja pria yang ada di kontak ponselnya.     

waktu pun berlalu dan waktu pun sudah masuk sore hari.     

Sinta bangun dari tempat duduknya dan melihat kearah jam dinding yang menempel di tembok rumah sakit dan dia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.     

Sinta menghela nafas pendek dan berkata "haruskah aku menemuinya?"     

Sinta merasa tidak semangat, dia memang masih sangat mencintai Jeffery, tapi mengingat semua yang dia lakukan padanya membuat Sinta merasa muak saoat melihat wajahnya. Mungkin bisa dikatakan jika cinta dan benci berbeda sangatlah tipis.     

Saat Sinta yang sibuk dengan pikirannya antara menemui Jeffery atau tidak, tiba-tiba ponselnya pun berbunyi.     

Sinta langsung mengambilnya dan saat dia membukanya, pesan itu dari Jeffery.     

"Sin, aku sudah ada di taman. kamu dimana?"     

Sinta menegang, dia bingung harus menjawab apa?     

berfikir sejenak akhirnya Sinta membalasnya.     

"masih di rumah sakit, tunggu sebentar aku segera kesana!"     

Ting ...     

pesan terkirim.     

Sinta menaruh ponselnya ke dalam tasnya dan bangun dari tempat duduknya, dia berjalan pergi untuk menemui Jeffery.     

Daffin yang sedang bersiul gembira sambil menyetir mobilnya, sampai di depan pintu masuk rumah sakit, dia melihat Sinta keluar dan berjalan ke depan.     

Daffin tersenyum saat melihat Sinta yang melewati mobilnya.     

Namun senyumnya menghilang saat melihat Sinta naik ojek online. Dia pergi meninggalkan rumah sakit itu.     

Daffin menaikkan alisnya dan berkata "mau kemana dia? apa dia mau pulang? bukannya tadi dia setuju untuk menunggu aku?"     

Daffin memutar mobilnya dan mengikuti Sinta.     

hingga Sinta berhenti di sebuah taman kecil dan jauh dari keramaian.     

Sinta menghentikan motor yang dia tumpangi dan dia pun turun.     

memberikan helm itu pada driver dan Sinta masuk ke dalam taman itu.     

Daffin melihat ada satu mobil mewah terparkir di pintu masuk taman itu.     

Daffin merasa curiga dan rasa cemburu mulai membakar hatinya.     

"sialan, Sinta mau bertemu dengan siapa? apakah dia sudah melupakan kontrak itu? arrgghh ... apakah Sinta bertemu Jeffery? atau mungkin temannya?"     

Daffin berfikir sejenak dia bingung antara turun atau tidak.     

di dalam taman.     

Jeffery sudah duduk di bangku taman itu dia dengan senyum cerahnya mengingat semua kenangan indah berdua dengan Sinta di taman ini dan hari ini setelah 3 tahun berpisah, akhirnya dia bisa bertemu Sinta kembali dan akan melepaskan rindu bersama.     

dari jauh Sinta pun datang, dia melihat Jeffery dari belakang, Sinta tersenyum karena bisa melihat Jeffery lagi setelah 3 tahun, pria yang paling dia cintai, pria yang selalu tinggal didalam hatinya tapi tiba-tiba bayangan tentang pengkhianatan itu pun datang, tatapan lembut dan penuh cinta dari Sinta pun langsung berubah menjadi tatapan kesedihan karena sakit hati yang begitu mendalam.     

Sinta menitikkan air matanya, dia sangat mencintai Jeffery tapi Jeffery tidak pernah menganggap jika cintanya tidak berarti untuknya.     

Sinta menghapus air matanya dan berjalan mendekati Jeffery.     

mendengar langkah kaki, Jeffery tersenyum bahagia karena itu pasti adalah Sinta.     

Jeffery menoleh dan melihat wanita yang paling dia cintai datang mendekatinya, dia tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan Sinta.     

Sinta yang terbawa dengan perasaan cintanya tiba-tiba mengulurkan tangannya dan tanpa sadar Jeffery menariknya untuk masuk ke dalam pelukannya.     

Sinta terkejut tapi karena rasa cintanya yang begitu besar Sinta pun tidak menolak, dia tidak bisa membohongi hatinya, karena dia sangat mencintai Jeffery.     

untuk sejenak waktu terasa berhenti sejenak, kedua orang yang saling merindukan kini sedang melepas kerinduannya.     

setelah beberapa saat terdiam. Jeffery tersenyum dan berkata "Sin, aku mencintai kamu, sangat mencintai kamu. aku tidak bisa hidup tanpa kamu Sin!"     

Sinta terdiam dan tidak bisa menjawabnya, dia juga masih sangat mencintainya tapi mulutnya seperti terkunci dan sangat sulit untuk mengatakannya.     

tiba-tiba Sinta mengingat pengkhianatan Jeffery dan semua yang dia lakukan padanya.     

Sinta melepaskan pelukan Jeffery dan berusah mendorongnya.     

namun tangan Jeffery memeluknya dengan erat dan Sinta sulit untuk melepaskan dirinya.     

"Jeff, tolong lepaskan aku, aku mohon!"     

Jeffery tidak mendengarkannya.     

"aku tidak akan melepaskan kamu, Sin aku ingin menjelaskan tentang semuanya, aku mohon kamu dengarkan aku!" ucap jeffery dengan ekspresi penuh kesedihan.     

Sinta menatap wajah tampan Jeffery dari dekat, dia merasa tidak tega saat melihat Jeffery begitu menderita.     

Sinta berhenti memberontak, dia menunduk dan berkata "apa yang ingin kamu jelaskan?"     

Jeffery mencium pipi Sinta dan berkata "tolong dengarkan aku! kamu akan tahu alasan mengapa aku meninggalkan kamu! ini semua demi hubungan kita Sin!" ucap Jeffery.     

Sinta terkejut, karena Jeffery menciumnya. Entah mengapa Sinta merasa sangat bersalah karena di cium oleh Jeffery.     

dahulu Jeffery sering mencium pipi dan juga keningnya dan itu membuat dirinya merasa sangat bahagia tapi hari ini, bukan rasa bahagia tapi ada rasa bersalah karena kontrak itu.     

Sinta kembali memberontak dan ingin lepas dari pelukan Jeffery tapi sangat sulit dia untuk terlepas dari sana.     

Jeffery semakin mengencangkan pelukannya dan berkata "Sinta, diam! kenapa kamu seperti ini? bukankah kamu paling suka dipeluk seperti ini? ada apa dengan kamu Sinta?" ucap Jeffery dengan suara lirih.     

Sinta berhenti memberontak dan berkata "kamu calon tunangan Amanda dan kamu tidak pantas memeluk wanita lain yang tidak memiliki hubungan dengan kamu!" ucap Sinta sambil menunduk.     

Jeffery menghela nafas pendek dan menjawab "aku masih milik kamu Sinta, aku dan Amanda hanya melakukan pertunangan bisnis, memang Amanda mencintai aku tapi aku tidak mencintai dia, karena wanita yang sangat aku cintai hanya kamu Sinta, bukan yang lain!" ucap Jeffery sambil menatap Sinta dengan penuh keyakinan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.