My Husband from My First Love

revisi



revisi

0setelah mengejar Sinta dan tidak menemukan jejak apapun, Jeffery kembali ke dalam mobilnya. Dia menyalakan mobilnya dan melaju kembali menuju rumahnya.     
0

sambil menahan sakit di pipinya, yang bengkak karena luka pukul oleh pria yang tidak dia kenal, membuat Jeffery merasa sangat penasaran dengan identitas pria itu.     

Jeffery berteriak marah dan berkata "sialan, sedikit lagi Sinta akan kembali padaku, tiba-tiba ada pria brengsek yang mengganggu.. ahhhh ... brengssk, brengsek, brengsek!!!" teriak Jeffery sambil memukul stir.     

Yang membuat dia merasa semakin kesal adalah, pria itu merebut Sinta dan memeawa Sinta pergi begitu saja, membuat Jeffery menaruh banyak dendam pada pria asing itu.     

sambil memegang pipinya, Jeffery pun menatap dingin kearah depan, dia mengingat wajah dan semua fitur dari penampilan pria asing yang membawa Sinta pergi itu.     

berwajah tampan, hidung mancung, alis tegas dan berbulu mata lentik serta memiliki postur tubuh tinggi dan besar membuat penampilan itu benar-benar terlihat sangat sempurna.     

Jeffery merasakan rasa ketakutan didalam hatinya, dia takut Sinta akan jatuh cinta pada pria itu dan benar-benar meninggalkannya.     

Jeffery merasa sangat kesal, dia menyesal sudah mengikuti rencana orang tuanya dan meninggalkan Sinta.     

jika saja dia tidak meninggalkan Sinta, mungkin mereka masih akan terus bersama.     

"arrrgghhh ..."     

Jeffery meraung marah, dia benar-benar snagat kesal pada dirinya sendiri.     

Jeffery takut hari dimana Sinta direbut pria lain tepat didepan matanya dan hari ini, sudah terjadi. Jeffery merasa penasaran dengan identitas pria itu, dia memiliki aura yang sangat mengerikan bahkan hanya menatapnya saja, dia merasa menggigil di seluruh tubuhnya, mana mungkin Sinta bisa memiliki hubungan dengan pria semenakutkan itu. mobil Jeffery pun bergerak kembali menuju rumahnya.     

beberapa saat kemudian, dia pun sampai di rumahnya. Mematikan mesin mobilnya dan dia pun keluar dari mobilnya.     

Sambil memegang pipinya uang sudah lebam berwarna merah kebiruan, membuat wajahnya yang tampan dan mulus berubah menjadi seperti korban pemukulan.     

Saat Jeffery masuk ke dalam rumahnya, ibunya yang bernama Vivian pun langsung datang menghampirinya dengan gembira, namun saat melihat wajah putranya yang tampan berubah menjadi bengkak, Vivian merasa sedih dan meraung marah.     

"Jeff, siapa yang berani memukul kamu? apakah dia sudah bosan hidup karena sudah memukul putraku satu-satunya seperti ini! ucap Vivian sambil mengusap pipi putranya.     

dia menoleh kearah pelayannya dan berteriak "ambilkan kotak obat dan juga air dingin, cepat?!" ucap Vivian dengan suara keras     

pelayan pun pergi untuk mengambilkan obat untuknya.     

Vivian menarik tangan Jeffery dan menyuruhnya untuk duduk.     

Vivian memeriksa luka Jeffery yang benar-benar sangat mengerikan.     

sebentar lagi dia akan bertunangan, tidak mungkin Jeffery harus tampil dalam keadaan seperti itu.     

Vivian mengambil ponselnya dan mencari dokter terbaik untuk memberi penyembuhan cepatnya, karena pertunangan Jeffery dan Amanda akan menjadi pesta yang mewah dan menyedot banyak perhatian kalangan atas.     

Jeffery tidak memperdulikan semua itu. yang dia rasakan bukan sakit dipipinya tapi sakit didalam hatinya.     

Sinta meninggalkannya tanpa memberi jawaban apapun.     

Jeffery berencana, jika besok dia akan menemui Sinta lagi dan menanyakan semua itu padanya.     

Jeffery tidak bicara apapun saat Vivian mulai mengobatinya dan memberikan banyak pertanyaan dan juga menceritakan detail tentang pesta pertunangannya karena baginya semua itu tidak penting, yang Jeffery pikirkan saat ini adalah mencari tahu siapakah pria itu dan apa hubungannya dengan Sinta.     

Vivian terus berbicara pada Jeffery tapi Jeffery tidak mendengarkannya karena Jeffery sibuk dengan pikirannya sendiri.     

setelah selesai diobati, Jeffery langsung bangun dan segera masuk ke dalam kamar untuk istirahat tapi nyatanya dia hanya memikirkan satu orang, yaitu Sinta hanya Sinta yang selalu ada didalam pikirannya.     

melihat putranya yang terus diam dan tidak terlihat antusias dengan acara pertunangannya membuat Vivian merasa sedih namun kesal, dia kesal karena semenjak Jeffery mengenal Sinta, Jeffery langsung berubah, dia seperti terkena sihir yang begitu tergila-gila dengan wanita miskin semacam Sinta. Bahkan rela melakukan apapun demi Sinta.     

Vivian memendam banyak kebencian untuk Sinta dan ingin segera menyingkirkannya setelah Jeffery bisa menerima Amanda maka Vivian akan menyingkirkannya bahkan ingin menghilangkannya dimuka bumi ini.     

aura kebencian dan dendam yang kuat menyelimuti hati Vivian terhadap Sinta. Mengepalkan tangannya dan bangun dari tempat duduknya, dia pergi meninggalkan tempat itu dan kembali mengurus acara pertunangan itu agar tidak ada yang kekurangan sedikit pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.