My Husband from My First Love

jangan dibuka!



jangan dibuka!

0Mark terus meminta maaf, karena jauh di dalam hatinya. Dia tidak bermaksud melakukan itu semua. Sikapnya terhadap Arya dan juga ibunya, dia lakukan karena demi keselamatan mereka berdua. Karena dia tahu sifat Vivian yang sangat kejam itu.     2

Mark menikah dengan Vivian karena kerja sama bisnis yang disepakati oleh kedua orang tua masing-masing. Marka saat itu memang tidak mengerti akan cinta dan dia menerima pernikahan itu. Apalagi Vivian adalah wanita yang sangat cantik dan juga sangat sempurna. Banyak pria yang menginginkan dirinya, sehingga. Dia merasa sangat bangga karena bisa mendapatkan istri sesempurna Vivian.     

Namun, mendapatkan istri sempurna tidak menjamin ada cinta didalamnya.     

Mark tidak mencintai Vivian dan dia hanya menganggap Vivian hanyalah istri yang dia butuhkan bukan istri yang dia cintai.     

"Hah! Kenapa aku harus bertemu dengan kamu Lena? Kenapa?" Ucap Mark. Dia menghela nafas panjang dan bangun dari tempat duduknya.     

Dia berjalan kearah jendela dan menatap kearah langit yang sudah gelap tanpa ada bulan ataupun bintang yang bersinar sama sekali.     

Suasana hati Mark seakan sama dengan langit malam ini. Gelap tanpa ada cahaya sedikitpun, karena cahaya hatinya sudah lama meredup bahkan mati oleh dirinya sendiri.     

"Lena, mungkin kamu sudah sangat membenci aku dan juga, Arya … dia juga pasti sangat membenci aku," ucap Mark sambil menghela nafas panjang.     

"Mungkin inilah yang terbaik untuk kita. Karena, aku tidak mau kamu tersakiti lagi olehku dan juga Vivian. Ya! Aku tidak mau kamu menderita gara-gara aku," ucap Mark. Tanpa terasa air mata pun mengalir dari sudut matanya.     

Kenangan masa lalu yang indah pun mulai datang dalam pikiran Mark. Dia mengingat dengan jelas, masa lalu indah bersama Lena, wanita yang dia cintai didalam hatinya.     

Flashback.     

Saat itu.     

Mark, yang masih sangat muda dan baru saja menjadi presiden direktur di perusahaan milik keluarganya yaitu perusahaan milik keluarga Alexander.     

Mark yang masih muda dan masih memiliki ambisi sangat besar untuk menjadi pimpinan yang hebat.     

Namun, istrinya Vivian. Tidak terlalu peduli dengan suaminya dan sibuk dengan dunianya sendiri. Bahkan putranya yang bernama Jeffery Alexander pun tidak dia pedulikan sama sekali.     

Vivian sering pergi meninggalkan putra dan suaminya dan pergi bersenang-senang bersama teman-temannya keluar negeri untuk menghabiskan waktu berlibur tanpa memikirkan keluarganya sendiri.     

Mark yang merasa kesepian dan dikala lelah tidak ada istri yang bisa dia ajak untuk berbagi.     

Datanglah, seorang wanita cantik yang melamar untuk menjadi sekertarisnya.     

Lena bukan hanya cantik, pintar dan juga penuh kasih sayang.     

Dia sering memberi banyak perhatian terhadap Mark karena Lena tahu, jika bosnya terlihat murung dan kurang mendapatkan perhatian dari istrinya.     

Awalnya, Lena tidak memiliki niat lain selain ingin menjadi karyawan yang baik untuk perusahaan itu.     

Namun, seiring berjalannya waktu. Hubungan antara atasan dan bawahan pun mulai berubah menjadi hubungan lebih dekat dan pada akhirnya, hubungan itu menumbuhkan benih-benih cinta antara Mark dan Lena.     

Hingga keduanya menjalin hubungan terlarang dibelakang Vivian yang memang tidak mengetahuinya.     

Hingga pada suatu hari.     

Lena datang menemui Mark di kala hujan turun.     

Saat itu, Mark baru saja kembali dari luar negeri dan Lena tidak ikut dengannya. Karena Lena harus membantu Mark di perusahaan saat itu.     

Malam hari, pukul 19.00 WIB.     

Lena berlari membawa payung untuk menghampiri Mark yang baru saja keluar dari bandara.     

"Pak! Maafkan saya, saya datang terlambat," ucap Lena dengan nada bersalah.     

Mark tersenyum dan dia meriah tangan Lena dan tiba-tiba saja, dia memeluknya.     

"Kenapa kamu memanggil aku dengan panggilan itu. Panggil aku seperti biasanya," ucap Mark sambil memeluk erat tubuh Lena. Di dalam hatinya, penuh rasa kerinduan dan juga dia memang sangat merindukan wanita yang berada dalam pelukannya saat ini.     

Lena pun tersenyum dan dia pun membalas pelukan Mark.     

"Baiklah. Aku minta maaf, karena sudah membuat kamu menunggu. Sayang," ucap Lena dengan nada malu-malu. Dia merasa belum terbiasa mengucapkan kata itu diluar seperti itu.     

Mark pun tersenyum puas dan melepaskan pelukannya. Dia pun tersenyum dan menatap wajah Lena yang terlihat sangat kelelahan dan sedikit pucat.     

"Sayang, apakah kamu sedang sakit? Kenapa wajah kamu terlihat sangat pucat dan … apakah kamu juga merindukan aku?" Tanya Mark dan dia pun menyentuh pipi Lena yang putih dan lembut itu serta mengusapnya secara perlahan.     

"Aku baik-baik saja, hanya saja aku …," Lena menghentikan ucapannya dan dia pun menundukkan kepalanya. Dia takut, kalau Mark akan marah kepadanya.     

"Ada apa? Ayo katakan sayang? Kenapa kamu tidak melanjutkan ucapannya kamu itu?" Tanya Mark dengan nada yang sangat khawatir.     

Lena pun mengangkat kepalanya dan menatap wajah Mark yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.     

"Aku … aku, aku hamil!" Ucap Lena. Dia pun melepaskan diri dari pelukan Mark dan berjalan mundur beberapa langkah, karena dia takut kalau Mark akan marah kepadanya.     

Mendengar itu, Mark langsung merasa sangat terkejut dan dia langsung diam seperti patung kayu yang kaku.     

Melihat itu. Lena mengetahui, jika Mark pasti tidak menginginkan anak yang ada di dalam kandungannya dan Lena. Sudah tahu, jika konsekuensi dari hubungan terlarangnya dengan Mark akan berujung dengan kesengsaraan.     

Lena pun menitikkan air matanya dan dia pun membalikkan tubuhnya dan hendak pergi meninggalkan Mark di sana sendirian.     

Namun, sebelum dia pergi. Lena pun berkata, "Aku mengerti, posisi aku tidaklah seberuntung nyonya Vivian dan aku hanyalah simpanan kamu. Jadi, aku tidak berharap jika kamu mau bertanggung jawab atas anak ini. Aku menyerah dan mulai saat ini, aku akan menjauhi kamu dan juga keluarga kamu. Karena, aku akan membesarkan anak ini sendirian," ucap Lena dan air mata pun mengalir semakin deras hingga membasahi seluruh wajahnya.     

Namun, dia harus kuat demi anak yang ada di dalam kandungannya itu dan dia harus bisa bertahan karena dia akan menjadi ibu tunggal tanpa suami disampingnya.     

Lena pun melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Mark.     

Namun, hanya beberapa langkah.     

Mark langsung memeluknya dari belakang dan menghentikan langkahnya itu.     

"Lena, jangan tinggalkan aku! Aku mohon, jangan tinggalkan aku!" Ucap Mark dan dia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Lena. Karena Lena adalah wanita yang dia cintai didalam hatinya.     

Lena pun membalikkan tubuhnya dan membalas pelukan Mark dan menangis lebih keras didalam pelukannya.     

"Mark, aku tahu! Kalau cinta kita memang salah. Aku tahu! Aku adalah orang ketiga didalam rumah tangga kamu dengan nyonya Vivian. Tapi, aku tidak bisa mengendalikan hatiku untuk tidak bisa mencintai kamu," ucap Lena dan dia merasakan jika hatinya tidak menjauh dari Mark. Pria yang sangat dia cintai.     

Bukan hanya Lena. Mark pun merasakan hal yang sama. Dia sangat mencintai Lena. Tapi, takdir tidak memihak dirinya.     

Setelah itu, Mark semakin mencintai Lena dan dia tidak mau melepaskan dia sama sekali. Hingga, Mark pun meminta restu kepada kedua orang tuanya dan kedua orang tuanya tidak memberi izin Mark yang ingin menikahi Lena dan ingin menceraikan Vivian.     

Karena orang tua Mark tidak menyetujui jika dia bercerai dengan Vivian dan memilih Lena untuk menjadi istrinya.     

Sehingga, jalan satu-satunya adalah.     

Mark menikahi Lena dibelakang Vivian dan menjadikan Lena sebagai istri keduanya.     

Pernikahan pun terjadi dan mereka pun merasa semakin bahagia, karena hubungan mereka semakin terikat satu sama lainnya     

Hingga putra mereka pun lahir. Kebahagiaan semakin lengkap karena kelahiran putra mereka yang menjadi buah cinta dari hubungan keduanya.     

Namun, kebahagiaan Mark dan Lena pun hancur. Karena kedua orang tua Mark mengetahuinya dan Mark diancam agar meninggalkan Lena dan putranya saat itu juga.     

Jika Mark masih bersikeras tetap bersama mereka.     

Lena dan Arya akan dibunuh oleh ayahnya Mark.     

Demi keselamatan istri yang dia cintai dan juga putra yang sebenarnya dia sayangi. Mark pun pergi meninggalkan keduanya dan mereka pun hidup dalam kesusahan dan kesengsaraan.     

Mark merasakan seluruh hatinya hancur dan dia juga sangat membenci dirinya yang lemah, karena dia tidak bisa melindungi wanita yang sangat dia cintai dan putra yang sebenarnya dia sayangi.     

Maka dari itu, Mark sengaja berbuat jahat agar putranya dan Lena membenci dia dan itu adalah sebenarnya. Cara dia untuk melindungi keduanya.     

***     

Mengingat itu semua. Hati Mark terasa sangat sakit dan dadanya benar-benar terasa sesak.     

"Aku pria pengecut dan tidak memiliki nyali apapun lagi. Hah! Sekarang? Aku mendapatkan karma itu sendiri. Arya sudah sangat membenci aku dan Jeffery. Dia juga memiliki kisah yang sama denganku!" Ucap Mark dan dia menertawakan dirinya sendiri.     

"Aku juga menyiksa hati putraku sendiri karena keegoisan aku dan juga … istriku yang serakah itu," ucap Mark. Dia sebenarnya sedikit merasa simpati ketika mendengar putranya yang sudah putus asa karena dia tidak bisa mendapatkan wanita yang dia cintai.     

"Jeff, papa minta maaf! Papa minta maaf Jeff!" Ucap Mark. Dia pun menitikkan air matanya. Dia baru menyadari jika dirinya sudah sama seperti ayahnya dahulu. Yang kejam dan juga, tega memisahkan dirinya dengan wanita yang dia cintai.     

Mark pun terus menangis, dia menangisi semua sikapnya yang menyakitkan banyak orang termasuk kedua putranya.     

Mark pun langsung menghapus air matanya dan memiliki pikiran lainnya.     

"Sepertinya, aku harus menebus semua dosa ku ini. Ya! Aku harus menebusnya. Tapi …," Mark menghentikan ucapannya dan dia pun segera melihat kearah foto Lena dan tersenyum kearahnya, lalu melanjutkan ucapannya lagi, " … tapi, apakah kamu manemui aku? Apakah putra kita akan memaafkan aku?" Ucap Mark dan dia pun menundukkan kepalanya. Dia merasa, jika dirinya sangat tidak pantas untuk dimaafkan oleh keduanya.     

Mark pun terdiam dan merasakan gejolak didalam hatinya. Gejolak yang membuat hatinya terasa terombang ambing tanpa arah dan tujuan.     

"Apakah aku harus menemuinya?" Gumam Mark dan dia pun merasa sangat bingung.     

Karena, ayahnya masih hidup dan Mark takut, jika ayahnya mengetahui dirinya telah menemui Lena. Mark takut, jika ayahnya akan benar-benar mengganggu Lena kembali. Apalagi, Mark tahu. Jika Lena sedang sakit keras dan Mark juga tahu. Jika Arya sedang sibuk mencari uang untuk biaya pengobatannya.     

Mark sebenarnya ingin memberikan uang, tapi dia takut ketahuan. Karena ayahnya masih sering mengawasi perusahaannya dan Mark belum menguasai sepenuhnya dari perusahaan itu.     

Tiba-tiba. Terdengar suara gaduh dari luar.     

Mark yang sibuk dengan pikirannya sendiri pun merasa sangat terkejut dan dia pun kembali ke dunia nyata.     

Mark langsung menoleh dan dia mendengar jika suara gaduh itu berasal dari kamar Jeffery.     

"Jeff! Apa yang dia lakukan?" Ucap Mark, dia merasa sangat terkejut dan secepatnya, dia segera menaruh Foto itu ke tempatnya dan menguncinya kembali.     

Setelah itu, Mark pun berlari menuju kamar Jeffery saat itu juga.     

author note:     

story ini hanya ada di Webnovel.     

jika menemukan story' ini diluar webnovel. berarti aplikasi itu plagiat.     

saya sumpahi, orang yang memplagiat story' saya, masuk neraka.     

saya sebagai author sangat tidak ikhlas kalau hasil kerja keras saya di copas apl lain selain webnovel. saya gak ada kontrak di apl lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.