My Husband from My First Love

rumah tangga Laura yang tidak sehat



rumah tangga Laura yang tidak sehat

0Di dalam sebuah kamar mewah, duduk seoramg wanita yang memandang kearah jendela melihat pemandangan dimalam hari, dengan segelas wine yang berada ditangannya, Laura terus membayangkan wajah tampan Daffin yang begitu menggoda dan juga membuat jantungnya berdetak dengan cepat saat dia melihatnya saat di rumah sakit.     
0

"Daffin, sudah sangat lama aku tidak bertemu dengan kamu, kamu semakin tampan saja! hhhmm, aku ingin memiliki kamu Daffin, aku harus mendapatkan kamu!" ucap Laura, dia terus membayangkan wajah tampan Daffin dan bentuk tubuhnya.     

pikiran kotor mulai merasuki Laura, dia memikirkan jika dia bisa tidur dengan Daffin dan bisa menikmati setiap inci dari bagian tubuhnya yang seksi, athletis dan sangat mempesona itu pasti akan sangat menyenangkan.     

Saat Laura sibuk dengan pikiran kotornya.     

Tiba-tiba dari arah luar pintu, kamarnya dibuka.     

Laura menoleh dan melihat suaminya pulang dengan keadaan mabuk dan disebelahnya dia menggandeng wanita cantik dan juga seksi.     

Laura terkejut, suaminya memang sering bermain-main dengan wanita nakal tapi tidak pernah seberani hari ini.     

dia membawa masuk wanita lain dan lebih gilanya nya lagi dia membawanya ke dalam kamar pribadinya.     

Laura menaruh gelas kosong yang tadi dia pegang, dia berjalan menghampiri Aksan yang sedang sibuk berciuman dan mulai beraksi menyentuh wanita seksi yang dia bawa dari luar.     

Laura berdiri tepat didepannya dan dengan tatapan marah dia pun berteriak "Aksan, apa yang kamu lakukan? kenapa kamu membawa wanita liar ke kamar kita?!" Laura menaruh kedua tangannya dipinggang dan matanya melotot memancarkan api amarah yang menggebu-gebu.     

Aksan yang sedang berciuman langsung melepaskan wanita itu.     

Dia menatap kearah Laura dengan tatapan tajam dan penuh amarah,     

"memangnya kenapa jika aku membawa wanita lain ke dalam kamar ini? kamu sudah tidak memiliki hak untuk melarang aku tidur dengan wanita manapun dan tempat mana yang aku inginkan, ingat Laura! kamu wanita mandul, kamu tidak bisa memberikan aku anak! hahahhaha ... masih untung aku masih menganggap kamu sebagai istri, jika tidak kamu sudah menjadi gelandangan di luar sana!" ucap Aksan dan mendorong Laura jatuh ke lantai.     

Laura kesakitan dan jatuh terduduk, dia menunduk dan mulai menangis, dia menyesal karena telah menikah dengan Aksan dan memilih meninggalkan Daffin saat itu.     

Laura merasa menyesal, jika waktu bisa terulang kembali, mungkin sekarang dia Tidka akan hidup didalam neraka yang Aksan berikan untuknya.     

setelah mendorong Laura, Aksan kembali menyentuh wanita itu dan segera membuka seluruh pakaiannya.     

Mereka bercinta tepat dihadapannya Laura.     

wanita itu adalah wanita penghibur yang Aksan temukan di club' malam, wanita untuk memuaskannya karena dia kesal terhadap Laura.     

gara-gara Laura, seluruh keluarga nya membencinya dan gara-gara Laura tidak bisa memberikan keturunan sehingga kedudukan direktur jatuh pada kakaknya     

Aksan sangat membenci Laura, dia ingin menceraikan Laura tapi keluarganya melarangnya karena di keluarganya tidak boleh ada namanya perceraian.     

Mereka masih berharap jika Laura bisa memberikan Aksan keturunan sehingga Aksan tidak bisa melakukan apapun, dia sebenarnya sudah tidak tahan dengan pernikahannya, karena Laura bukan hanya tidak bisa memberikan keturunan untuknya tapi gaya hidup Laura yang nakal membuat Aksan semakin muak, alhasil dia pergi ke bar dan minum-minum disana, melampiaskan kebencian nya pada Laura dengan wanita-wanita malam yang bisa memuaskan hasratnya.     

Laura juga sebelumnya sering berselingkuh dibelakang Aksan, saat itu Aksan masih sangat mencintainya tapi semenjak Aksan menemukan Laura tidur dengan pria lain disebuah hotel membuat Aksan membencinya hingga saat ini.     

Aksan bercinta sangat sengit dengan wanita yang dia bawa saat ini.     

Laura yang duduk tersungkur diatas lantai hanya bisa menangis, dia harus melihat suaminya berselingkuh tepat di depan matanya tapi dia tidak bisa berbuat apapun.     

Laura bangun dan menghapus air matanya.     

dia berjalan keluar meninggalkan Aksan yang semakin menggila dengan percintaanya.     

suara erangan dan desahan kuat menyelimuti kamar itu, udara yang awalnya dingin berubah menjadi panas karena hasrat membara dari percintaannya yang menggebu didalam kamar itu.     

Laura menutup pintu kamarnya dan berjalan masuk ke kamar sebelahnya, dia menangis dan segera mengunci pintu kamarnya.     

Laura mengambil segelas wine dan menyalakan sebatang rokok, dia sangat hancur, hatinya sakit dan dia merasa dunia sudah tidak adil padanya.     

Dalam kesedihannya dia kembali mengingat Daffin yang tampan dan tersenyum sangat lembut pada wanita yang dia rangkul saya di rumah sakit.     

Laura tertawa sambil menangis.     

"senyum lembut dan kasih sayang Daffin harusnya itu milikku bukan milik wanita itu! sialan, arrgghhh ... aku harus mengambil Daffin kembali, ya harus! aku harus mendapatkan nya kembali, karena Daffin hanya milik aku! hahahhaha ...," Laura tertawa seperti orang gila.     

Dia langsung menghapus air matanya dan secepatnya mengambil ponsel miliknya.     

Dia mencari alamat kantor milik keluarga Narendra dan dia menemukan alamat perusahaan milik Daffin yaitu "the golden enterprise coorporation"     

Laura yang sedih kembali tersenyum gembira, dia akan menemukan Daffin dan setelah itu dia akan mendapatkannya, setelah mendapatkan Daffin dia akan membuang Aksan sejauh mungkin karena Daffin jauh lebih kaya dan lebih hebat dari Aksan lima kali lipat diatasnya.     

Membayangkan semua rencana yang dia susun dan dengan penuh percaya diri dia akan berhasil, suasana hati Laura menjadi sangat bahagia, dia kembali meminum satu botol penuh wine dan dia pun mulai mabuk.     

sambil terus memanggil nama Daffin dia pun akhirnya terkapar jatuh diatas tempat tidur, dia tidur sambil bermimpi bisa bersama kembali dengan Daffin.     

***     

di tempat lain.     

hatchiimmm ...     

Daffin tiba-tiba bersin, dia menggosok hidungnya hingga merah dan bergumam "sial, siapa yang sedang membicarakan aku!" ucap daffin sambil menggunakan pakaiannya, dia bergegas membuka pintu kamarnya.     

saat Daffin membuka pintu, ada bi Ima yang ternyata mengetuk pintu kamarnya.     

Bi Ima adalah pengasuh Daffin sejak kecil.     

"ada apa bi?" tanya Daffin sambil tersenyum ramah.     

"Tuan muda, ini pakaian untuk nona Sinta, bibi disuruh tuan besar untuk menyiapkan pakaian nona, semoga pakaiannya cukup ya!" ucap bi Ima sambil tersenyum lembut.     

Daffin meraihnya dan mengucapkan terima kasih "terima kasih ya bi, karena sudah membantu aku," ucap Daffin, dia menghargai bi Ima seperti ibu angkatnya sendiri.     

"iya tuan muda, oh ya tuan besar berpesan untuk makan malam bersama, tuan besar sudah menunggu di meja makan saat ini!"     

Daffin mengangguk dan menjawab "baiklah, nanti kami menyusul, terima kasih bi Ima!" ucap Daffin, dia tersenyum dan kembali menutup pintu.     

bi Ima mengangguk, dia diam-diam tersenyum bahagia karena akhirnya Daffin bisa menemukan kehidupan normal dan bisa kembali tinggal bersamanya dan juga kakeknya, bi Ima sudah menganggap Daffin seperti putranya sendiri, dia merasa sangat kehilangan saat Daffin tinggal di Rusia dan tidak pernah kembali, jadi saat mendengar hari ini Daffin kembali membawanya istrinya, bi Ima sangat bahagia dan menyambutnya dengan hati yang penuh gembira.     

sambil tersenyum dengan penuh kebahagiaan, bi Ima pun berjalan pergi meninggalkan pintu kamar Daffin dan kembali turun ke lantai bawah untuk menyampaikan pesan pada tuan besarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.