My Husband from My First Love

my Hero (part 2)



my Hero (part 2)

2Sinta menatap nyonya Vivian tepat berada didepannya saat ini dan semua mata saat ini sudah tertuju padanya.     1

Dengan pakaiannya yang basah karena dia semua minuman yang tumpah kearah dirinya tadi.     

Sinta tidak peduli dengan semua tatapan itu, dia sibuk membersihkan pakaiannya sendiri agar tidak terlalu basah karena jika memakai pakaian basah dan udara di ruangan itu semakin dingin, Sinta takut dia terkena flu.     

dari jauh Benard sedang melihat jika wanita yang tidak pernah bisa dia lupakan sedang dalam masalah. Hatinya ikut terbakar emosi dan ada satu keinginan untuknya yaitu membawa pergi Sinta dari tempat terkutuk ini.     

Benard mengepalkan tangannya dan dia sudah bersiap untuk datang menghampirinya bukan hanya Benard, tapi Daffin juga sudah bersiap untuk berjalan kesana.     

karena Daffin jauh lebih marah daripada Benard saat ini.     

Sinta yang masih sibuk membersihkan pakaiannya dan tidak menganggap adanya kehadiran nyonya Vivian dan Mark.     

membuat keduanya merasa kesal.     

nyonya Vivian pun akhirnya bicara dengan nada yang sangat kasar.     

"Sinta! apa yang kamu lakukan?" tanya nyonya Vivian dengan wajah marah dan bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya.     

Sinta menghentikan kegiatannya.     

dia mengangkat wajahnya dan melihat nyonya Vivian yang berada tepat didepannya.     

Sinta tersenyum samar dan menjawab "untuk apa nyonya bertanya kembali padaku, bukankah tadi sepupu nyonya sudah menjelaskannya? percuma jika aku menjelaskannya, nyonya juga tidak akan percaya dengan aku!"     

mendengar jawaban Sinta yang terdengar santai dan tidak sama seperti masa lalu, membuat nyonya Vivian sangat marah, dia berniat membuat Sinta marah tapi ternyata, dia terjebak oleh rencananya sendiri.     

"Sinta! saya bertanya sama kamu, kenapa kamu, kamu jangan banyak alasan Sinta!" ucap nyonya Vivian yang semakin terlihat marah.     

Sinta hanya tersenyum, dia tahu jika ini adalah rencana nyonya Vivian, mana mungkin Sinta tidak mengetahuinya.     

trik nyonya Vivian selalu sama, selalu ingin mempermalukan dirinya didepan orang banyak.     

"nyonya, karena anda sudah mengetahuinya, bisakah anda melepaskan saya? saya mau pergi untuk berganti pakaian sekarang!" ucap Sinta dan dia hendak pergi dari tempat itu.     

Mark merasa kesal, karena Sinta sudah brtindak tidak sopan pada istrinya dan itu membuat dirinya ikut campur.     

"Sinta, mau kemana kamu? kamu harus minta maaf kepada Vina dan juga ..., kamu sudah hampir saja merusak acara ini, cepat minta maaf atau tidak, kamu akan tahu akibatnya!" ucap Mark dengan nada dingin dan ekspresi wajahnya sangat menakutkan.     

Sinta merasa menggigil ketakutan dalam tubuhnya tapi dia harus berani melawan mereka, dia hanya sendirian dan Sinta tidak mau ditindas lagi, dia tidak peduli jika mereka memisahkan nya dengan Jeffery karena Sinta sudah tidak menginginkannya lagi.     

mungkin di masa lalu, dia mengalah karena mereka adalah kedua orang tua pria yang dia cintai, tapi sekarang? dia sudah memiliki Daffin dan hanya padanya saat ini Sinta hanya bisa mengikuti apapun yang dia katakan.     

Sinta menarik nafas panjang.     

dia tersenyum dan berkata "mohon maaf bapak Mark yang terhormat, saya disini tidak bersalah dan saya disini hanya seorang korban. hahaha ... ada ya! korban yang meminta maaf pada si pelaku? hhhmmm ..     

sangat aneh! "     

Mendengar jawaban Sinta, Mark semakin kesal dan juga nyonya Vivian.     

Mark berteriak dan berkata "pelayan kurangi ajar, kamu hanya pelayan rendahan, mau kamu korban atau kamu si pelaku kamu harus tetap meminta maaf, lihat semua orang melihat kamu! kamu itu hanya pelayan rendahan yang tidak tahu malu. cepat! minta maaf kamu atau kamu akan tahu akibatnya!" ancam Mark dengan tatapan semakin mengerikan.     

nyonya Vivian tersenyum mengejek dan ikut menimpali "Sinta, ayo cepat minta maaf kalau tidak kamu harus mendapatkan hukuman, oh ya! gaji kami bisa saya potong, supaya kamu bisa lebih memiliki etika sebagai pegawai rendahan yang hanya butuh belas kasihan dari kami, orang kalangan atas!"     

Vina tertawa, dia memandang remeh Sinta dan ikut berbicara menyerang Sinta.     

"huft, kamu sangat cantik, berapa banyak pria yang jatuh ke perangkap kecantikan kamu ini, hahahahha ... wanita murahan tetap saja murahan! huft, untuk saja Jeff meninggalkan kamu, kalau tidak! dia sangat kasihan, harus jatuh ke perangkap wanita murahan semacam kamu!" ucap Vina dengan tatapan jijik saat melihat Sinta dari ujung kepala hingga kaki.     

Sinta merasa kesal, dia memang murahan tapi murahan pada Daffin suaminya, lalu memang kenapa? dia suami sah nya kan!     

Sinta mengepalkan tangannya, dia sudah dihina seperti ini, dia ingin sekali membalasnya.     

Sinta menarik nafas panjang kembali dan dia pun berusaha tenang, dia tersenyum dan memandang ketiganya dengan tatapan mengejek.     

"hhhmm ... kalau mau menghina aku silahkan saja, tuduhan kalian sangat tidak berdasar dan juga disini aku adalah korbannya jadi kenapa aku yang seperti pelaku disini? tunggu sebentar, apa hubungannya ya aku murahan atau tidaknya dengan masalah aku ditumpahi air seperti ini? errr ... bisakah kalian menjelaskan semuanya? aku hanya pelayan rendahan dan IQ aku ini dibawah rata-rata jadi aku butuh penjelasan yang lebih sederhana? bagaimana nyonya Vivian yang terhormat?" tanya Sinta dan pandangannya saat ini tertuju kearah nyonya Vivian.     

nyonya Vivian semakin kesal, dia tahu Sinta itu pintar tapi hari ini dia bersikap berpura-pura bodoh, nyonya Vivian tidak menyangka jika Sinta membalas triknya dengan seperti ini.     

mengepalkan tangannya, nyonya Vivian pun menjawab "Sinta! kamu jangan berpura-pura bodoh, kamu berusaha menghindari masalag kamu, hari Senin, kamu harus menerima hukuman dan seluruh gaji kamu bulan ini tidak akan kami berikan karena kamu sudah membuat masalah diacara pesta putra saya!" teriak nyonya Vivian dia ingin sekali menampar wajah Sinta yang masih memasang wajah menyebalkan dan begitu menantang dirinya.     

Sinta malah tertawa kecil.     

"hehehehe ... oops, aku minta maaf sudah tertawa. silahkan saja anda ambil uang gaji kecil itu, aku tidak membutuhkannya! bukankah tadi anda mengatakan jika saya ini wanita murahan dan mendekati pria kaya untuk mendapatkan uang banyak kan? hhhmm ... karena anda sering mengatakan itu padaku sejak tiga tahun yang lalu, jadi aku melakukannya sekarang, hahahha ... terima kasih nyonya sudah memberikan aku ide yang brilian itu," ucap Sinta, dia tertawa begitu bangga, dia sengaja mengakui semua itu, karena dia memang bersama pria kaya, namun bukan simpanan tapi istri sah nya.     

Sinta sengaja mengatakan itu, karena dia sudah yakin dengan status pernikahannya jadi dia tidak harus menyembunyikannya lagi hubungannya bersama Daffin.     

mendengar itu, nyonya Vivian sangat marah, dia mendekati Sinta dan bersiap untuk menamparnya.     

Vina memegang tangan Sinta agar Sinta tidak kabur.     

"ahhh, cepat lepaskan aku! kalian curang! kalian menindas aku secara bersama, kalian sangat jahat, jahat sekali!" teriak Sinta, dia meronta ingin melepaskan diri.     

nyonya Vivian menyeringai dan berkata "kamu tadi menantang saya kan? saat nya menerima hukuman dari saya!" ucap nyonya Vivian dengan ekspresi wajah yang mengerikan dan dia sedang tertawa begitu senang saat melihat Sinta terlihat ketakutan padanya.     

nyonya Vivian mengangkat tangannya dan melayangkan tangannya hendak mendarah di pipi halus Sinta.     

Sinta menutup matanya, dia bersiap untuk menerima apapun yang terjadi karena dia tidak bisa melepaskan dirinya saat ini.     

namun, saat tamparan itu sudah mendekat dengan wajahnya.     

tangan itu berhenti tepat didekat pipinya.     

Sinta membuka matanya dan melihat tangan nyonya Vivian ada yang memeganginya.     

Sinta menoleh kearah tangan yang membantu dan melihat jika itu adalah ...     

nah siapa itu? Daffin atau Benard?     

jawabannya ada di chapter selanjutnya ...     

auto note :     

terima kasih untuk semua readers yang masih setia dengan kelanjutan story' ini, (emoticon kiss)     

tapi bagi yang tidak suka, mohon jangan komentar yang aneh2 ya! auto orangnya cepet putus asa, dapat komentar negatif langsung lemes, gak semangat buat lanjutin nanti nya! jadi mohon bantuannya, kalau enggak suka cukup tidak usah dibaca, aku tahu story' aku ini gak bagus, karena aku masih dalam tahap belajar.     

mohon pengertiannya, terima kasih ( emo - kiss)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.