THE BELOVED ONE

KEHAMILAN CAYLA



KEHAMILAN CAYLA

0"Oh ya, Dokter Citra...aku membawa saudaraku yang sudah menikah juga. Namanya Cayla. Cayla merasa dirinya hamil dan sekarang ingin memastikan saja." Ucap Ayraa sambil turun dari ranjangnya agar Cayla bisa langsung di periksa.     
0

Dengan gugup Cayla naik ke tempat tidur untuk segera diperiksa oleh dokter Citra.     

Setelah beberapa saat diperiksa oleh dokter Citra, Cayla dan Ayraa mendengarkan hasil yang akan di beritahukan oleh Dokter Citra.     

"Bagaimana Dokter, hasil pemeriksaan kandungan saya? apakah benar kalau aku sedang hamil?" tanya Cayla dengan tatapan serius.     

Dokter Citra tersenyum pada Cayla dan Ayraa.     

"Selamat ya Cayla, kamu sebentar lagi akan menjadi seorang ibu dan sepertinya ada dua janin dalam rahim kamu. Apakah kamu punya keturunan kembar?" tanya Dokter Citra pada Cayla dengan serius.     

Seketika Cayla terkejut dengan apa yang di katakan Dokter Citra, apalagi Ayraa dan Danish sangat terkejut tapi bahagia.     

"Ya Dokter, memang keluarga saya ada keturunan kembar tapi tidak indentik kembar. Seperti saya dengan saudara saya, lahir di waktu bersamaan tapi wajah kami berbeda." jelas Cayla tentang keturunan keluarganya.     

"Pantas saja, janin bayi kamu juga ada yang kuat ada di dalam kandungan kamu. Kamu harus menjaganya dengan baik." ucap Dokter Citra dengan tersenyum.     

"Tapi Dokter, aku masih belum menginginkan anak ini. Aku masih belum siap hamil dan punya anak. Apakah dalam usia masih satu bulan bisa di gugurkan?" tanya Cayla yang membuat Dokter Citra terkejut, sedangkan Ayraa dan Danish hanya bisa saling menggenggam tangan melihat keegoisannya Cayla.     

"Sangat sayang sekali Cayla. Tadi pagi saja pasangan suami istri sudah tujuh tahun lamanya mereka menikah masih belum di karuniai seorang anak, datang ke sini ingin punya anak. Sedangkan kamu sudah hamil dua bayi kembar tapi ingin menggugurkannya, sangat di sayangkan sekali." ucap Dokter Citra dengan tatapan penuh kekecewaan.     

"Pikirkan lagi Cayla, selagi kamu di berikan kepercayaan oleh Tuhan untuk menjalankan amanat Tuhan sebagai orang tua." ucap Dokter Citra lagi dengan sedih.     

"Sudah saya pikirkan Dokter, aku ingin menggugurkannya." ucap Cayla dengan suara pelan.     

"Apa kamu sudah mendapat persetujuan dari suami dan keluarga kamu?" tanya Dokter Citra dengan serius.     

Cayla menoleh ke arah Cayla dan Danish, kemudian menggelengkan kepalanya.     

"Belum Dokter, saya masih belum memberitahu suami saya tentang kehamilan dan rencana saya ini." jawab Cayla dengan jujur.     

"Saran saya, kamu harus memberitahu suami dan orang tua kamu. Jangan sampai dengan langkah kamu ini menjadi keretakan hubungan kalian." ucap Dokter Citra dengan sungguh-sungguh.     

Cayla terdiam sesaat kemudian menganggukkan kepalanya.     

"Baik Dokter, aku akan segera memberitahu suami dan keluarga saya tentang hal ini." ucap Cayla dengan serius.     

"Terima kasih Dokter atas semua sarannya." ucap Cayla dengan tersenyum kemudian bangun dari duduknya untuk segera keluar dari ruangan yang telah membuat dirinya sesak untuk bernapas.     

Segera Ayraa dan Danish ikut keluar dari ruangan setelah berpamitan pada Dokter Citra.     

"Cayla dengarkan aku, kamu akan mempunyai dua bayi kembar. Ada dua nyawa di dalam kandunganmu. Jangan lakukan itu Cayla, apa yang kamu lakukan itu sangatlah kejam." ucap Ayraa saat berada di dalam mobil.     

"Mungkin kamu menganggapnya seperti itu Ayraa. Tapi kamu tahu juga kalau kandungan ini masih belum ada nyawanya sama sekali. Mereka masih berupa janin. Dan kenapa aku ingin menggugurkan janin ini? karena sebentar lagi aku akan mendapatkan kontrak besar dalam pekerjaanku sebagai foto model yang aku impikan sejak lama." jawab Cayla dengan jujur.     

Memang beberapa hari yang lalu Cayla telah mendapat tawaran kontrak dari agensinya berada di New York, untuk mengadakan show secara besar-besaran. Dan sebagai peran foto modal utamanya adalah dirinya. Sangat jarang kesempatan seperti itu dialami foto model yang baru merangkak naik seperti dirinya.     

"Aku tidak menyangka hanya karena cita-cita kamu ingin menjadi foto model yang terkenal di New York kamu mengorbankan janin kamu Cayla. Apa yang kamu cari setelah kamu menikah dengan Dewa? selain kebahagiaan dalam keluarga kamu? Aku sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran kamu Cayla." ucap Ayraa dengan tatapan sedih.     

"Kontrak itu hanya satu tahun dan kesempatan itu tidak akan ada datang lagi Ayraa. Sedangkan aku... aku bisa punya anak lagi bukan? setelah selesai kontrak, aku akan memberikan anak sebanyak-banyaknya pada Dewa." ucap Cayla dengan keras kepalanya.     

"Ya sudahlah, kalau memang itu keputusanmu. Tapi aku harap kamu harus membicarakan hal ini dengan Dewa dan keluarga kamu, jangan sampai rumah tangga kamu hancur hanya karena masalah ini." ucap Ayraa tidak mau berdebat lagi dengan Cayla.     

"Aku akan membicarakannya dengan Dewa. Entah Dewa akan setuju atau tidak aku akan tetap menggugurkan kandunganku ini. Karena kesempatan untuk menjadi foto model di New York hanya satu kali saja. Dan aku ingin membuat kenangan yang tidak akan aku lupakan untuk menjadi seorang model yang terkenal sebelum aku memutuskan menjadi seorang Ibu." ucap Cayla dengan keputusannya.     

Danish yang mendengar perdebatan antara Cayla dan Ayraa hanya diam, tidak berkomentar apa-apa selain mendoakan hati Cayla agar secepatnya sadar. Kalau janin yang ada dalam kandungannya adalah suatu anugerah dari Tuhan yang harus dijaga.     

Setelah sampai di rumah Danish, Cayla langsung berpamitan pulang untuk segera memberitahu Dewa tentang kehamilannya juga rencananya untuk menggugurkan kandungannya.     

Tiba di rumah, Cayla langsung masuk ke dalam kamarnya. Di lihatnya Dewa sedang fokus fokus dengan pekerjaannya.     

Cayla menghela nafas panjang sebelum membicarakan semuanya pada Dewa.     

"Dewa, apa pekerjaan kamu sudah selesai?" tanya Cayla dengan tatapan serius.     

"Ada apa Cayla? apa kamu mau bicara?" Tanya Dewa dengan tersenyum kemudian menutup laptopnya.     

"Ya...aku mau membicarakan hal yang sangat penting." ucap Cayla sambil memberikan surat kontrak satu tahun sebagai foto model di New York.     

Dewa mengkerutkan keningnya sambil menerima surat dari Cayla yang terlihat tegang.     

Perlahan Dewa membacanya, kemudian senyumnya mengembang setelah membaca surat kontrak itu.     

"Wahh... istriku hebat sekali, ini kesempatan bagus untukmu Cayla." ucap Dewa sangat tahu menjadi foto model tunggal di acara panggung besar adalah cita-cita Cayla sejak lama.     

"Apa kamu akan mendukungku untuk mewujudkan hal itu Dewa?" tanya Cayla dengan wajah serius.     

"Tentu saja, aku mendukungmu Cayla? aku senang kamu mendapatkan kontrak itu." ucap Dewa dengan wajah gembira sangat bangga pada Cayla.     

"Tapi Dewa, di kontrak itu tertulis kalau aku harus dalam keadaan baik maksudnya tidak boleh mengandung selama satu tahun sampai kontrak habis." ucap Cayla seraya menelan salivanya.     

"Tidak jadi masalah, aku akan bersabar selama satu tahun. Setelah itu baru kita akan proses anak yang banyak." ucap Dewa masih dengan senyumannya.     

"Tapi Dewa...masalahnya sekarang, aku dalam keadaan hamil." ucap Cayla dengan suara pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.