THE BELOVED ONE

SUARA HATI DANISH DAN CHELLO



SUARA HATI DANISH DAN CHELLO

0Setelah dua hari di rumah sakit, Ayraa dan Danish sudah pulang ke rumah dengan kebahagiaan di hati semua orang.     
0

"Selamat datang cucu Ayah yang tampan." ucap Bagas menyambut kedatangan Ayraa, Danish, dan Danish junior.     

"Ayah? kenapa bukan Kakek Ayah?" tanya Ayraa dengan bingung.     

"Ayraa, Ayah kan masih muda. Biar saja Danish kecil memanggil Ayah Bagas." ucap Bagas dengan tatapan penuh menatap cucunya yang terlihat tenang di pelukan Ayraa.     

"Mas... sudah tahu Ayraa baru datang kenapa tidak di suruh masuk dulu. Kasihan cucu kita." ucap Nicky sambil mencubit perut Bagas.     

"Bunda... sakit!" ucap Bagas dengan kedua mata merajuk manja.     

"Salah siapa yang tidak mengerti dengan rasa capek Ayraa dan Danish." ucap Nicky dengan tatapan gemas.     

"Ya sayang." ucap Bagas dengan suara semakin merajuk.     

Nicky tersenyum, kemudian mengusap perut Bagas dengan penuh rasa sayang.     

"Ayo... cepat masuk ke dalam Ayraa, kasihan Danish kecil kalau di luar terus." ucap Nicky seraya mengambil alih Danish kecil dari gendongan Ayraa.     

Ayraa tersenyum bahagia, melihat keromantisan Ayah dan Bundanya yang masih begitu tersimpan banyak cinta.     

"Ayo Mas Danish, kita masuk ke dalam." ucap Ayraa sambil menggandeng tangan Danish.     

Danish tersenyum mengikuti Ayraa masuk ke dalam rumah.     

"Ayraa, Danish, sebaiknya kalian berdua istitahat saja dulu, biar Ayah dan Bunda menjaga Danish kecil sebentar. Ayah masih rindu sama Danish kecil." ucap Bagas sambil mengecup kening Danish kecil.     

"Ya Ayah." ucap Ayraa kemudian masuk ke dalam kamar di ikuti Danish dari belakang.     

"Ayraa... berbaringlah dulu, biar aku menyeka wajah kamu agar segar kembali." ucap Danish membantu Ayraa untuk berbaring.     

"Tidak usah Mas, biar nanti siang aku mandi." ucap Ayraa tidak ingin membuat Danish capek.     

"Nanti siang kamu bisa mandi, dan aku yang mandikan kamu. Untuk sekarang kamu istirahat dulu dan biarkan aku menyeka wajah kamu." ucap Danish dengan menempelkan jari telunjuknya di mulutnya agar Ayraa menurut apa katanya.     

Ayraa menelan salivanya, namun kemudian tersenyum dengan keras kepalanya Danish.     

"Aku hanya tidak ingin Mas Danish capek, aku ingin Mas Danish juga Istirahat di sampingku." ucap Ayraa dengan tatapan penuh cinta.     

"Ya...aku tahu rasa cemas kamu Ayraa, aku akan istirahat setelah menyeka kamu dan memijat kaki kamu yang bengkak." ucap Danish setelah tahu kaki Ayraa bengkak.     

"Ya sudah Mas, lakukan apa yang Mas Danish mau. Tapi setelah ini, biarkan aku memijat Mas Danish juga." ucap Ayraa keras kepala juga.     

Danish menganggukkan kepalanya dengan tersenyum mengiyakan ucapan Ayraa.     

"Aku akan menurut apa kata istriku. Aku akan berbaring diam agar istriku memanjakan aku. Tapi sebelum itu aku akan memanjakan istriku yang cantik ini." ucap Danish dengan tersenyum kemudian beranjak dari tempatnya pergi ke kamar mandi untuk membawa air satu gayung dan handuk kecil.     

Setelah kembali di samping Ayraa, segera Danish menyeka wajah Ayraa dengan penuh cinta.     

Ayraa merasakan wajahnya mulai segar juga kulit tubuhnya yang di seka Danish.     

"Bagaimana Ayraa? lebih nyaman kan?" tanya Danish sambil memijat kaki Ayraa yang bengkak.     

"Sangat nyaman Mas." ucap Ayraa merasakan pijatan Danish yang begitu lembut.     

Merasakan pijatan Danish yang sangat nyaman, membuat Ayraa mengantuk dan akhirnya tertidur pulas.     

Danish tersenyum, Danish sangat tahu Ayraa masih sangat kelelahan pasca setelah melahirkan.     

Setelah yakin Ayraa tertidur pulas, Danish ke kamar mandi untuk membersihkan badannya kemudian berganti pakaian bersih dan keluar kamar.     

Danish melihat Danish kecil sedang di gendong Bagas Ayah mertuanya.     

"Ayah, biar aku yang menggendong Danish." ucap Danish menghampiri Ayahnya.     

"Sudah Danish, biar Ayah yang menggendong Danish kecil. Kamu istirahat saja Danish, nanti kalau Ayah capek Danish kecil akan Ayah antar ke kamar kamu." ucap Bagas tidak Ingin Danish terlalu capek.     

"Tapi Ayah..." ucap Danish merasa tidak enak pada Ayahnya.     

"Sudah Danish, istirahatlah nak." ucap Bagas sambil menepuk bahu Danish.     

"Baiklah Ayah, tapi benar ya Ayah. Kalau Ayah capek, Ayah mengantar Danish kecil padaku." ucap Danish dengan sungguh-sungguh.     

"Ya Danish." ucap Bagas dengan tersenyum.     

Dengan perasaan haru, akhirnya Danish mengalah pergi ke kamarnya lagi untuk istirahat.     

Kembali ke dalam kamar, Danish berbaring di samping Ayraa, menatap dalam wajah Ayraa yang sedang tertidur pulas.     

Dengan penuh perasaan Danish mengusap lembut kulit wajah Ayraa yang begitu halus.     

"Kamu sangat cantik Ayraa, begitu cantik hatimu. Aku tidak akan menyesal jika suatu saat aku harus pergi. Karena aku yakin ada cintamu yang begitu besar untukku. Dan aku ikhlas jika kamu bersama dengan Chello. Chello adalah jodoh terakhirmu Ayraa, dan kamu pasti akan bahagia hidup bersama dengan Chello dan anak kita." ucap Danish dengan kedua matanya berkaca-kaca.     

Dengan hati yang di penuhi cinta, Danish memejamkan matanya sambil memeluk Ayraa dengan sangat erat.     

"Semoga suatu saat nanti ada titik terakhir dalam hubungan kita. Hubungan kita yang abadi karena cintamu akan bersamaku sampai saat aku mati." ucap Danish seraya menenggelamkan kepalanya di dada Ayraa.     

***     

Di barak basis Utara....     

Chello mengusap lembut wajah Ayraa yang berada di ponselnya.     

Hati Chello berdebar-debar indah saat Cayla mengirim foto Ayraa saat masih berada di rumah sakit. Juga foto Danish kecil yang begitu lucu dan tampan.     

"Walau wajah kamu pucat, kamu tetap terlihat cantik Ayraa. Dan bayi kamu begitu tampan setampan Danish." ucap Chello seraya menatap penuh foto wajah Danish kecil saat dalam gendongan Ayraa.     

"Entah sampai kapan aku harus menunggu aku tidak perduli. Walau seandainya aku harus mati sebelum aku memenuhi janjiku pada Danish aku tidak akan menyesal. Karena aku ingin kamu adalah jodoh sejatiku. Aku selalu berdoa kamu selalu bahagia, entah bersama Danish atau siapapun. Cintaku tidak akan mengikatmu Ayraa, cintaku hanya bisa menjagamu hingga akhir hidupku." ucap Chello dengan menghela nafas panjang melihat foto-foto Ayraa bersama bayinya.     

Dalam keadaan meringkuk Chello menggenggam ponselnya dengan sangat erat.     

"Aku sangat mencintaimu Ayraa, sangat merindukanmu. Ingin melihatmu selalu tersenyum tanpa ada airmata. Aku pasti akan hancur saat kamu menangis melepas kepergian Danish. Dan aku tidak ingin itu terjadi, kamu harus tersenyum Ayraa. Kamu harus tetap bahagia dengan bayi kamu, hidup dengan cinta Danish yang tidak akan pernah meninggalkanmu." ucap Chello menangis dalam diam.     

"Ayraa... Ayraa, kamu harus bahagia tanpa ada kesedihan baik selama ada Danish atau pada saat Danish meninggalkanmu." ucap Chello meremas ponselnya dengan kesedihan yang mendalam.     

"Chello... Chello!" panggil Jessi dari luar pintu tanpa bisa masuk karena pintu di tutup Chello dengan sangat rapat.     

Chello mengangkat wajahnya, tersadar dari lamunan panjangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.