THE BELOVED ONE

PERHATIAN PENUH AYRAA (2)



PERHATIAN PENUH AYRAA (2)

0Warning 21th keatas.     
0

"Kita akan mengeluarkan hasrat gelora kita bersama-sama ya Kak." ucap Ayraa seraya mendekatkan dirinya pada milik Danish yang sudah menanti untuk di manjakannya.     

Danish menganggukkan kepalanya dengan kedua matanya yang setengah terpejam. Sambil meraba dan meremas pelan milik Danish, Ayraa kembali melanjutkan lumatan dan pagutannya dengan sangat pelan di bibir Danish. Ayraa bergerak sangat lambat tak ingin Danish merasa lelah dan terlalu tegang pada otot punggungnya.     

Dengan gerakan pelan tangan Danish meraba tengkuk leher Ayraa, dengan penuh perasaan Danish mengikuti jejak Ayraa yang telah memberikan jejak di lehernya dengan menghisap dan menggigit lembut leher jenjang Ayraa, memberikan jejak tanda merah lebih banyak di sana.     

Hasrat Ayraa yang sudah menguasainya, membuat Ayraa mulai turun tangan dan aktif agar bisa sama-sama saling terpuaskan.     

Perlahan Ayraa melepas remasannya dan mendekati batang milik Danish yang sudah sangat keras sekali.     

"Ayraa? apa yang akan kamu lakukan sayang?" tanya Danish dengan suara yang parau, mata Danish meredup saat bibir Ayraa mulai melumat ujung batang miliknya yang sudah mengeras.     

"Ayraa... Aaaahhhh Ayraa aku sudah tidak tahan." rintih Danish dengan gelora hasratnya yang sudah terpacu cepat.     

"Apakah Kak Danish suka dengan apa yang aku lakukan? kalau suka akan aku teruskan Kak, tapi nanti saat Kak Danish mau keluar bilang ya Kak, biar aku pasang pengamannya?" ucap Ayraa mengangkat wajahnya menatap lembut mata Danish yang setengah terpejam.     

Danish menganggukan kepalanya seraya ikut memegang batang miliknya.     

Kembali Ayraa memainkan ujung milik Danish dengan ujung lidahnya sesekali menghisapnya dengan pelan.     

"Aaaaahhhh... Ayraa, aku sudah tidak tahan lagi Ayraa." desah Danish dengan suara tercekat.     

"Kita mulai ya Kak Danish." bisik Ayraa melepas isapannya kemudian mengambil pengaman yang ada di samping Danish dan memakaikannya dengan hati-hati dan benar.     

Setelah pengaman terpasang dengan benar Ayraa naik ke atas tubuh Danish melebarkan kedua pahanya bertumpu pada kedua tangannya dan kedua lututnya agar tidak menindih punggung Danish yang terluka.     

"Hisap dan gigit pelan kedua puting payudaraku Kak." ucap Ayraa mengarahkan payudaranya pada mulut Danish agar Danish mudah menghisap dan menggigitnya puting dan payudaranya.     

Dengan geloranya yang sudah memuncak Danish mengulum, menghisap dan menggigit kedua payudara Ayraa secara bergantian.     

"Aaahhhhh...Kak Danish, sedikit keras Kak, hisap dan gigit keras Kak...aaaahhhhh." rintih Ayraa merasakan nikmatnya yang luar biasa, gigitan dan isapan Danish yang sangat kuat.     

Ayraa meremas rambut Danish saat bibir Danish semakin intens mengulum dan menggigit putingnya dengan sangat kencang.     

"Aaaaahhhhh!!! Kak Danishhh!!" panggil Ayraa dengan tubuhnya yang semakin kaku dan tegang ingin segera memasukkan lubang miliknya pada batang milik Danish yang sudah mengeras.     

"Ayraa...aku sudah tak tahan lagi sayang." bisik Danish menatap sendu wajah Ayraa dengan miliknya yang sudah berdiri dan mengeras.     

"Kita keluarkan sama-sama ya Kak Danish." jawab Ayraa sambil bersiap-siap untuk memasukkan batang milik Danish yang sudah berdiri pada lubang miliknya.     

Sambil mengulum lembut lidah Danish, Ayraa mengarahkan lubang miliknya pada batang milik Danish yang sudah menunggu untuk di masukkan ke dalam lubang miliknya.     

"Aaaahkkkhhh!!!!" pekik Ayraa pelan saat Ayraa menenggelamkan lubang miliknya pada batang miliknya Danish yang sudah berdiri dengan kerasnya.     

"Aaaahhhh Ayraa." parau suara Danish dengan matanya yang terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa saat batang miliknya berada dalam jepitan lubang miliknya Ayraa.     

"Aaahhhhhh aku goyang pelan ya Kak Danish, usahakan punggung kak Danish jangan bergerak." Bisik Ayraa seraya menggoyangkan pinggulnya pelan dengan naik turun seiring lubang miliknya yang naik turun dengan batang miliknya Danish yang berada dalam lubang miliknya.     

Semakin intens namun pelan Ayraa melakukanya semakin nikmat yang di rasakan Danish hingga kedua mata Danish semakin sayu.     

"Aaaahhhhh!! Ayraa...aku mencintaimu Ayraa." desah Danish dengan bibir terbuka.     

Ayraa memagut dan mengulum lembut lidah Danish seirama dengan lubang miliknya naik turun bermain dengan milik Danish yang tetap berdiri keras menunggu Ayraa menghujamkan lubang miliknya lebih dalam lagi.     

"Ayraa aku benar-benar sudah tidak kuat lagi Ayraa, tekan lebih dalam sayang... aaahhhhh." desah Danish dengan tubuh menegang.     

"Aku juga Kak Danish, sudah tidak tahan lagi....aaahhhhhh!! kita keluarkan sama-sama ya Kak." lirih suara Ayraa di telinga Danish.     

Dengan kekuatan berlipat-lipat Ayraa menggoyangkan pinggulnya dengan lebih intens naik turun hingga berkali-kali terdengar lenguhan suara Danish yang benar-benar menikmati surga dunia yang diberikan Ayraa padanya, hingga detik-detik terakhir Ayraa menenggelamkan penuh lubang miliknya pada batang milik Danish.     

"Aaaaahhhhhhhh!!! Kak Danish!!" teriak Ayraa menekan dalam-dalam lubang miliknya saat pada puncaknya.     

"Aaaahhhhhhhh... Ayraa... aku mencintaimu Ayraa....Oouuhhh." lenguhan Danish terdengar begitu indah di telinga Ayraa.     

Dalam kesunyian lenguhan Danish dan Ayraa terdengar bersamaan seiring lubang milik Ayraa dan batang milik Danish menyatu menjadi satu dengan posisi Ayraa tetap menungging dan kaki mengangkang di atas tubuh Danish.     

Tubuh Ayraa lemas kemudian membaringkan tubuhnya di samping Danish dengan tangan Danish mengenggam tangan Ayraa.     

Danish memejamkan matanya, ada setetes air mata bahagia di pelupuk matanya, dengan apa yang di lakukan Ayraa saat ini yang tak pernah di lakukan Ayraa sebelumnya.     

Ayraa benar-benar membuktikan cintanya yang begitu besar padanya.     

Ayraa menatap wajah Danish dengan mengkerutkan keningnya.     

"Ada apa Kak Danish? kenapa Kak Danish menangis? apa Kak Danish masih belum percaya kalau aku bisa memuaskan Kak Danish dan aku juga terpuaskan dengan milik kak Danish yang menjadi kesayanganku."' ucap Ayraa dengan bersungguh-sungguh.     

"Aku sangat mencintaimu Ayraa, aku bahagia dan sangat beruntung menjadi laki-laki yang di cintamu olehmu. Wanita yang sempurna dan sangat menyayangi suami yang seperti aku yang lemah dan tak berdaya." ucap Danish dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.     

"Kak Danish bicara seperti itu lagi Kak, aku sangat sedih kalau kak Danish selalu bicara seperti itu. Aku sangat mencintaimu Kak, sangat bahagia bisa menikah dengan kak Danish." ucap Ayraa ikut menangis sedih sambil memeluk Danish dengan sangat erat.     

"Maafkan aku Ayraa, aku selalu membuatmu sedih dan aku selalu memaksakan keinginan padamu." ucap Danish dengan memejamkan matanya menahan agar airmatanya tidak tumpah.     

"Tidak kak Danish, kak Danish tidak pernah memaksa aku untuk berbuat lebih. Aku juga benar-benar menginginkannya. Aku memang terlalu mencintai Kak Danish. Dan aku bahagia selama kak Danish bahagia. Tapi kalau melihat kak Danish seperti ini, aku sangat sedih sekali." ucap Ayraa seraya mengusap wajah Danish dengan tatapan sedih.     

"Dan kalau aku sedih, bayi kita juga pasti sedih. Dan kita tidak ingin bayi kita merasakan kesedihan kita kan kak? apa Kak Danish ingin bayi kita juga sedih?" tanya Ayraa dengan tatapan penuh.     

"Tidak Ayraa, aku ingin kamu dan bayi kita bahagia." ucap Danish dengan cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.