THE BELOVED ONE

ANTARA CHELLO DAN JESSI



ANTARA CHELLO DAN JESSI

0"Aku bukan mengurusi kamu Chell, tapi aku perduli sama kamu karena aku dapat tugas dari Paman Kim." ucap Jessi entah kenapa ada rasa suka saat melihat Chello tersenyum bahagia dan Jessi tidak ingin membaginya dengan siapapun.     
0

"Syukurlah, karena aku paling tidak suka dengan orang yang mengurusi hidup orang lain." ucap Chello seraya mengembalikan ponselnya di atas meja.     

"Kalau boleh tahu, alasan apa kamu sampai berada di basis Utara?" tanya Jessi menyiapkan peralatannya untuk segera berangkat ke garis depan untuk menggantikan Chello.     

"Kenapa kamu ingin tahu?" tanya Chello balik, seraya kembali ke tempat tidurnya duduk bersandar di dinding.     

"Apa karena kamu patah hati?" tanya Jessi menatap penuh wajah Chello.     

Chello mengangkat wajahnya membalas tatapan Jessi kemudian kembali lagi fokus dengan buku kedokterannya.     

"Aku tahu kamu pasti patah hati karena itu kamu tidak sayang dengan nyawa kamu." ucap Jessi lagi walau dia tahu Chello tidak akan membalas ucapannya.     

"Kamu mendengarku kan Chello?" tanya Jessi mendekati Chello dan merampas buku Chello.     

"Kembalikan bukuku sekarang. Aku mendengarmu hanya saja aku tidak perlu menjawab ucapanmu, karena semua itu bukan urusan kamu." ucap Chello seraya merebut kembali bukunya dari tangan Jessi.     

"Sudah aku bilang aku tidak mencampuri urusan pribadi kamu, aku hanya ingin mengenal kamu. Karena mulai hari ini kita adalah satu tim di garis depan." ucap Jessi dengan tatapan serius.     

Chello mengangkat wajahnya menatap Jessi dengan tatapan tak percaya.     

"Siapa yang memasukkan kamu ke dalam timku?" tanya Chello yang sudah cukup nyaman dengan tim-nya tiga orang laki-laki semua kenapa sekarang harus di tambah lagi dengan satu wanita yang suka mencampuri urusan orang lain.     

"Dokter Kim yang memintaku untuk ikut masuk dalam tim kamu." jawab Jessi tersenyum penuh kemenangan.     

Chello terdiam tidak bisa berkata apa-apa kalau memang Dokter Kim yang memberi perintah.     

"Aku harap kamu bisa menghilangkan rasa keingintahuan kamu saat masuk ke dalam tim. Karena kita tim untuk bertugas membantu orang yang terluka bukan bertugas mengurusi urusan orang." ucap Chello memberi peringatan pada Jessi.     

"Apa ini sebuah peringatan atau perintah dari ketua Tim?" tanya Jessi yang cukup tahu kalau Chello sebuah ketua Tim.     

"Keduanya." jawab Chello dengan singkat.     

Jessi mengiyakan ucapan Chello dengan sebuah senyuman.     

"Aku harus berangkat sekarang Ketua, di mana aku harus menemui dua timku Armand dan Rangga?" tanya Jessi dengan seraya memakai jaket dan topinya setiap saat mau bepergian.     

"Di barak sebelah, Rangga dan Armand ada di sana. Dan ingat tempat kamu bukan di sini tapi di barak wanita." ucap Chello mengingatkan Jessi.     

"Tapi Dokter Kim bilang aku boleh tinggal di sini karena Dokter Kim percaya padamu bisa menjagaku." ucap Jessi dengan serius.     

Kembali Chello mengangkat wajahnya tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Kenapa Dokter Kim memberikan perintah tidak masuk di akal.     

"Biar aku bicara dengan Dokter Kim nanti." ucap Chello dengan perasaan yang tidak enak. Bagiamana dia bisa tinggal satu barak dengan seorang wanita.     

"Oke... bilang saja pada Dokter Kim jika tidak percaya. Aku mau berangkat dulu ya Ketua." ucap Jessi dengan sebuah senyuman nakal.     

Chello menelan salivanya.     

"Ya Tuhan, bagaimana dia bisa tinggal di sini kalau sikapnya manja dan berani menggoda seperti itu." ucap Chello sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.     

Setelah Jessi pergi, dengan segera Chello menghubungi Dokter Kim untuk meminta penjelasan.     

"Hallo.. Dokter Kim ini Chello." ucap Chello setelah Dokter Kim menerima panggilannya.     

"Chello? kamu sudah sadar?" Tanya Dokter Kim dengan tak percaya bagaimana Chello bisa begitu cepat pulih dengan keadaan yang hampir kritis.     

"Sudah Dokter Kim, terima kasih telah merawat aku dengan sangat baik." ucap Chello dengan tulus.     

"Sama-sama Chello, kamu adalah tanggung jawabku jadi tidak perlu berterima kasih sesama anggota Tim." ucap Dokter Kim sebagai Ketua senior.     

"Dokter Kim, aku mau menanyakan tentang Jessi." ucap Chello pada pokok permasalahannya.     

"Ohh... Jessi, apa dia sudah ada di tempatmu? aku meminta Jessi untuk menjaga kamu selama aku pergi dua hari. Aku pikir kamu masih tak sadarkan diri." ucap Dokter Kim dengan perasaan senang karena Jessi mendengarkan nasihatnya untuk mau tinggal dengannya di basis Utara daripada tinggal di kontrakan sendiri tidak ada yang menemani sejak orang tuanya meninggal.     

"Jessi sudah di tempatku Dokter Kim, tapi aku tidak bisa kalau Jessi tinggal di satu barak denganku." ucap Chello dengan suara tegas.     

"Siapa yang bilang kalau Jessi tinggal satu barak denganmu?" tanya Dokter Kim dengan mengkerutkan keningnya.     

"Jessi sendiri yang bilang kalau dia tinggal di satu barak denganku atas perintah Dokter Kim dan juga Jessi menjadi satu tim denganku." ucap Chello dengan serius.     

"Untuk menjadi satu Tim denganmu memang atas perintahku karena aku lebih percaya dengan Tim kamu yang solid. Tapi untuk tinggal di satu barak dengan kamu, itu pasti candaan Jessi karena selain Jessi tipe anak manja juga suka bercanda mengerjai orang. Jessi sudah tahu kalau dia tinggal satu barak denganku karena aku sering berpergian karena banyak panggilan dari atasan." jelas Dokter Kim dengan tertawa karena Chello sudah terkena candaan Jessi.     

Tangan Chello terkepal, sungguh Jessi tidak ada perbedaan mana saat serius atau tidak.     

"Oh .. begitu ya Dokter Kim, terima kasih penjelasannya." ucap Chello dengan hati kesal kemudian menutup panggilannya.     

Dengan hati kesal, Chello pergi keluar untuk mencari keberadaan Jessi di barak Rangga dan Armand siapa tahu belum berangkat ke garis depan.     

"Rangga!" panggil Chello saat melihat Rangga dan Armand bersiap-siap untuk berangkat.     

"Chello bukannya kamu masih sakit? kenapa sudah ada di sini?" tanya Rangga dengan tatapan heran.     

"Aku sudah tidak apa-apa. Apa kamu tahu di mana Jessi?" tanya Chello seraya matanya melihat ke arah sekeliling mencari keberadaan Jessi.     

"Ohh...cewek baru yang masuk tim kita? baik sekali dia Chell, penuh perhatian. Baru saja dia menawarkan untuk mengambilkan makanan untuk bekal kita nanti." ucap Rangga dengan antusias.     

"Ya Chell, dia keponakan Dokter Kim kan? sangat ramah dan baik hati." ucap Armand menimpali.     

Hati Chello semakin memanas mendengar teman-temannya pada memuji Jessi.     

"Kalau dia datang, suruh menemui aku nanti." ucap Chello dengan serius.     

"Untuk apa aku menemuimu pak Ketua?" tanya Jessi yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.     

Dengan tatapan kesal Chello membalikkan badannya dan menatap Jessi dengan tatapan penuh.     

"Kenapa kamu bercanda di saat aku bicara serius?" tanya Chello dengan nada dingin.     

"Soal yang mana?" tanya Jessi balik.     

"Tentang tinggal di satu barak denganku." jawab Chello dengan tatapan semakin kesal karena Jessi malah tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.