THE BELOVED ONE

SEBUAH KEINGINAN DANISH



SEBUAH KEINGINAN DANISH

0"Tentang tinggal di satu barak denganku." jawab Chello dengan tatapan semakin kesal karena Jessi malah tertawa.     
0

"Makanya Pak Ketua kita menjadi orang jangan di bawa serius. Kita sekarang sudah tinggal di basis Utara yang semua orang di luar sana sudah merasa takut dan tegang dengan menyebut namanya saja. Apalagi kita yang ada disini apa kita harus mengencangkan urat juga? kita bisa saling menghibur di sini karena di sini kita sudah hampir tidak punya nyawa buat apa kita serius dan tegang." ucap Jessi dengan tatapan serius pada Chello juga pada Rangga dan Armand.     

"Apa yang kamu bilang benar Jessi, di sini kita sudah tegang jadi kita perlu bersantai dengan bercanda di saat kita sudah lelah dan penat." ucap Armand mengiyakan ucapan Jessi.     

Chello semakin mengepalkan tangannya, sungguh Jessi benar-benar mengajaknya bercanda di saat dia sedang serius.     

Tanpa bicara lagi, Chello pergi kembali ke baraknya dengan hati yang sangat kesal.     

Di dalam barak dengan sekuat tenaga Chello melayangkan tinjunya ke samsak yang menggantung di baraknya.     

"Aauuhhh!!" teriak Chello mengaduh kesakitan baru sadar kalau dadanya masih terluka.     

"Ini semua karena Jessi." ucap Chello seraya duduk di ranjangnya dan berusaha menenangkan dirinya sendiri.     

Dengan perasaan kesal Chello meraih ponselnya dan melihat ada panggilan dari nomor yang tidak di kenalnya.     

"Nomor siapa ini?" tanya Chello dalam hati kemudian menerima panggilan nomor yang tidak di kenalnya.     

"Hallo Chello, apa kamu masih hafal dengan suaraku? aku Danish suami Ayraa." ucap Danish di sana dengan tenang.     

"Pak Danish?" tanya Chello sedikit kaget saat tahu yang meneleponnya adalah Danish.     

"Ya...aku Danish, aku mau bicara denganmu masalah Ayraa. Aku tahu kamu barusan ada menghubungi Ayraa." ucap Danish dengan serius.     

"Maaf Pak Danish, aku menghubungi Ayraa karena terpaksa. Aku hanya mengingatkan Ayraa untuk tidak bicara pada Ayah dan Bunda tentang aku yang terluka. Aku tidak mau mereka cemas. Hanya itu saja yang aku bahas dengan Ayraa." ucap Chello dengan dada yang tiba-tiba terasa sesak.     

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Aku hanya ingin membicarakan hal lain yang lebih penting dari itu. Apa kamu tidak sibuk? kalau kita bicara agak lama?" tanya Danish dengan serius.     

"Pak Danish mau membicarakan apa? aku rasa di antara kita tidak ada yang perlu dibahas. Karena di antara kita memang tidak ada masalah apa-apa?" ucap Chello sedikit gelisah dengan pembicaraan yang akan di bahas Danish.     

"Aku tidak membicarakan tentang kita, tapi aku membicarakan tentang kamu dan Ayraa." ucap Danish dengan suara pelan.     

"Aku dan Ayraa? tentang apa Pak Danish?" tanya Chello dengan dengan hati berdebar-debar.     

"Apa kamu tahu kalau saat ini aku sakit?" tanya Danish Ingin tahu apa Ayraa menceritakan semuanya pada Chello.     

"Aku tidak tahu kalau Pak Danish sakit, memang Pak Danish sakit apa tanya?" tanya Chello penasaran dengan apa yang di katakan Danish.     

"Aku sakit, tidak bisa apa-apa lagi. Tulang punggungku retak dan tidak tahu kapan lagi bisa bangun dari tempat tidur. Apalagi dengan penyakitku yang tidak akan bisa sembuh. Aku tidak tahu aku bisa hidup lebih lama lagi atau tidak." ucap Danish dengan suara berat.     

"Aku masih belum mengerti Pak Danish, kenapa dengan tulang punggung Pak Danish? kenapa bisa retak? sungguh tidak tahu dengan apa yang terjadi pada Pak Danish. Ayraa tidak bilang apa-apa padaku." ucap Chello merasa terkejut dengan keadaan Danish.     

"Aku kecelakaan dan tulang punggungku retak, selama beberapa Minggu mungkin aku harus tetap di tempat tidur, setelah itu harus terapi rutin agar tulang yang retak menyambung lagi." ucap Danish tidak menceritakan penyebab kecelakaannya karena menyelamatkan Ayraa dan Cayla.     

"Aku harap Pak Danish cepat sembuh, dan aku harap Pak Danish juga panjang umur dan tidak putus asa." ucap Chello dengan tulus.     

"Seperti yang aku bilang di awal tadi, aku ingin membicarakan tentang kamu dan Ayraa. Kamu tahu kan kalau Ayraa sedang hamil. Aku hanya ingin memastikan Ayraa dan anakku bisa hidup bahagia dan tidak terjadi apa-apa pada mereka. Dan...karena aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan hidup, aku ingin kamu yang menjaga Ayraa jika aku sudah tidak ada." ucap Danish dengan bersungguh-sungguh.     

Hati Chello tersentak, mendengar ucapan Danish yang tak pernah Chello pikirkan.     

"Pak Danish bilang apa? jangan bilang seperti itu Pak, kalau Ayraa mendengar hal ini pasti akan sedih dan kecewa dengan Pak Danish. Karena Pak Danish mendahului kuasa Tuhan. Pak Danish harus percaya kalau Tuhan tidak akan memberi ujian lebih dari kemampuan umatnya." ucap Chello dengan perasaan sedih. Entah kenapa, mendengar ucapan Danish seperti itu hati Chello ikut merasakan kesedihan Danish.     

"Aku tidak ingin mendahului Tuhan Chello, tapi aku merasakan hidupku tidak akan bisa bertahan lama. Karena sudah terlalu banyak obat yang aku konsumsi tiap harinya. Aku hanya mencemaskan keadaan Ayraa dan bayi yang di kandungnya. Aku akan berterima kasih kalau kamu bisa membantuku untuk menjaga Ayraa dan anakku jika tidak ada. Aku Ingin kamu menikahi Ayraa." ucap Danish dengan suara pelan.     

Jantung Chello berdetak sangat cepat mendengar ucapan Danish yang sama sekali tidak bisa Chello percaya.     

"Maksud Pak Danish apa? tidak bisa seperti itu Pak, pertama semoga Pak Danish berumur panjang. Karena kita tidak ada yang tahu usia kita sampai kapan batas waktunya. Yang kedua Ayraa sangat mencintai Pak Danish dan pasti belum tentu mau sama aku. Dan yang ketiga aku tidak bisa melakukan hal yang tidak mungkin." ucap Chello semakin merasa sedih dan sakit.     

"Aku memastikan hal itu akan terjadi Chello, aku hanya ingin kamu berjanji untuk bisa bersabar menunggu Ayraa sampai saat kematianku tiba. Jika aku sudah tidak bisa bertahan aku akan meminta pada Ayraa untuk bisa menerima kamu asal kamu berjanji padaku sekarang kalau kamu bersedia untuk menjaga dan akan menikahi Ayraa." ucap Danish lagi menyakinkan Chello agar menerima permintaannya.     

"Aku tidak tahu harus menjawab apa Pak Danish. Hal ini sangat mengejutkan aku. Aku belum bisa menjawabnya sekarang." ucap Chello tidak ingin menyalahi takdir.     

"Baiklah, aku tidak akan meminta kamu untuk menjawab sekarang. Aku akan memberi waktu beberapa hari untuk kamu berpikir dengan memakai hati kamu. Karena jika aku tidak ada Ayraa akan sendirian. Dan tidak ada orang lain yang bisa membuat Ayraa bahagia selain kamu. Apa kamu ingin melihat Ayraa tidak bahagia dan hidup dalam kesepian?" tanya Danish berharap hati Chello terketuk dan bisa memenuhi keinginannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.