THE BELOVED ONE

MENGGODA HASRAT



MENGGODA HASRAT

0"Tidak Kak, aku hanya menggoda kak Danish karena tidak mau mengaku kalau cemburu. Bara sudah pulang dari tadi sejak aku menyuruhnya pulang karena aku tidak ingin suamiku menunggu lama." ucap Ayraa dengan tatapan tak berkedip menatap wajah Danish yang begitu tampan.     
0

Hati Danish terhenyak merasa malu dengan rasa cemburunya yang berlebihan dan itu telah di ketahui Ayraa.     

"Kenapa kak Danish terdiam, apa kak Danish mau bilang kalau tidak cemburu lagi? padahal sudah bilang barusan kalau cemburu." ucap Ayraa mengusap kedua mata Danish hingga ke hidung dan sampai pada bibir Danish yang merah.     

Ayraa menyentuh bibir Danish dengan jari telunjuknya.     

Hati Danish bergetar kedua matanya terpejam saat Ayraa berusaha membangkitkan gairah hasrat dalam hatinya.     

"Apa kamu ingin membangkitkan gairah hasratku Ayraa?" tanya Danish menatap lembut wajah Ayraa yang sedang tersenyum padanya.     

"Tiap kali menatap wajah Kak Danish hasratku selalu naik kak." bisik Ayraa di telinga Danish.     

Sambil memejamkan matanya dan gerakan yang sangat pelan tangan Danish meraba tengkuk leher Ayraa.     

Dengan penuh perasaan Danish memberikan Ayraa jejak di lehernya dengan menghisap dan menggigit lembut leher jenjang Ayraa. Ada banyak jejak tanda merah lebih banyak di sana yang di berikan Danish pada Ayraa.     

Hasrat Ayraa mulai menguasainya, membuat Ayraa mulai turun tangan dan aktif agar bisa sama-sama saling terpuaskan.     

Perlahan Ayraa melepas remasannya dan mendekati batang milik Danish yang sudah sangat keras sekali.     

"Ayraa? aku menginginkanmu sayang?" tanya Danish dengan suara yang parau, mata Danish meredup saat bibir Ayraa mulai melumat ujung batang miliknya yang sudah mengeras.     

"Aku juga sangat menginginkanmu kak." ucap Ayraa seraya melepas celana boxer dan celana dalam Danish.     

Dengan penuh perasaan Ayraa memberikan pemanasan dengan meremas-remas pelan batang milik Danish.     

"Ayraa... Aaaahhhh Ayraa aku sudah tak tahan." rintih Danish dengan gelora hasratnya yang sudah terpacu cepat.     

"Apa kita lakukan tanpa pemanasan lagi kak?" ucap Ayraa mengangkat wajahnya menatap lembut mata Danish yang setengah terpejam.     

Danish menganggukan kepalanya seraya ikut memegang batang miliknya.     

"Baiklah kak.. tunggu sebentar lagi ya Kak." ucap Ayraa seraya memainkan ujung milik Danish dengan ujung lidahnya sesekali menghisapnya dengan pelan.     

"Aaaaahhhh... Ayraa, aku sudah tidak tahan lagi Ayraa." desah Danish dengan suara tercekat.     

"Kita mulai sekarang ya Kak Danish." bisik Ayraa melepas isapannya kemudian mengambil pengaman yang ada di samping Danish dan memakaikannya dengan hati-hati dan benar.     

Setelah pengaman terpasang dengan benar Ayraa naik ke atas tubuh Danish melebarkan kedua pahanya bertumpu pada kedua tangannya dan kedua lututnya agar tidak menindih punggung Danish yang terluka.     

"Hisap dan gigit pelan kedua puting payudaraku Kak." ucap Ayraa mengarahkan payudaranya pada mulut Danish agar Danish mudah menghisap dan menggigitnya puting dan payudaranya.     

Dengan geloranya yang sudah memuncak Danish mengulum, menghisap dan menggigit kedua payudara Ayraa secara bergantian.     

"Aaahhhhh...Kak Danish, sedikit keras Kak, hisap dan gigit keras Kak...aaaahhhhh." rintih Ayraa merasakan nikmatnya yang luar biasa, gigitan dan isapan Danish yang sangat kuat.     

Ayraa meremas rambut Danish saat bibir Danish semakin intens mengulum dan menggigit putingnya dengan sangat kencang.     

"Aaaaahhhhh!!! Kak Danishhh!!" panggil Ayraa dengan tubuhnya yang semakin kaku dan tegang ingin segera memasukkan lubang miliknya pada batang milik Danish yang sudah mengeras.     

"Ayraa...aku sudah tak tahan lagi sayang." bisik Danish menatap sendu wajah Ayraa dengan miliknya yang sudah berdiri dan mengeras.     

"Kita keluarkan sama-sama ya Kak Danish." jawab Ayraa sambil bersiap-siap untuk memasukkan batang milik Danish yang sudah berdiri pada lubang miliknya.     

Sambil mengulum lembut lidah Danish, Ayraa mengarahkan lubang miliknya pada batang milik Danish yang sudah menunggu untuk di masukkan ke dalam lubang miliknya.     

"Aaaahkkkhhh!!!!" pekik Ayraa pelan saat Ayraa menenggelamkan lubang miliknya pada batang miliknya Danish yang sudah berdiri dengan kerasnya.     

"Aaaahhhh Ayraa." parau suara Danish dengan matanya yang terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa saat batang miliknya berada dalam jepitan lubang miliknya Ayraa.     

"Aaahhhhhh aku goyang pelan ya Kak Danish, usahakan punggung kak Danish jangan bergerak." Bisik Ayraa seraya menggoyangkan pinggulnya pelan dengan naik turun seiring lubang miliknya yang naik turun dengan batang miliknya Danish yang berada dalam lubang miliknya.     

Semakin intens namun pelan Ayraa melakukanya semakin nikmat yang di rasakan Danish hingga kedua mata Danish semakin sayu.     

"Aaaahhhhh!! Ayraa...aku mencintaimu Ayraa." desah Danish dengan bibir terbuka.     

Ayraa memagut dan mengulum lembut lidah Danish seirama dengan lubang miliknya naik turun bermain dengan milik Danish yang tetap berdiri keras menunggu Ayraa menghujamkan lubang miliknya lebih dalam lagi.     

"Ayraa aku benar-benar sudah tidak kuat lagi Ayraa, tekan lebih dalam sayang... aaahhhhh." desah Danish dengan tubuh menegang.     

"Aku juga Kak Danish, sudah tidak tahan lagi....aaahhhhhh!! kita keluarkan sama-sama ya Kak." lirih suara Ayraa di telinga Danish.     

Dengan kekuatan berlipat-lipat Ayraa menggoyangkan pinggulnya dengan lebih intens naik turun hingga berkali-kali terdengar lenguhan suara Danish yang benar-benar menikmati surga dunia yang diberikan Ayraa padanya, hingga detik-detik terakhir Ayraa menenggelamkan penuh lubang miliknya pada batang milik Danish.     

"Aaaaahhhhhhhh!!! Kak Danish!!" teriak Ayraa menekan dalam-dalam lubang miliknya saat pada puncaknya.     

"Aaaahhhhhhhh... Ayraa... aku mencintaimu Ayraa....Oouuhhh." lenguhan Danish terdengar begitu indah di telinga Ayraa.     

Dalam kesunyian lenguhan Danish dan Ayraa terdengar bersamaan seiring lubang milik Ayraa dan batang milik Danish menyatu menjadi satu dengan posisi Ayraa tetap menungging dan kaki mengangkang di atas tubuh Danish.     

Tubuh Ayraa lemas kemudian berbaring di samping Danish.     

"Apa kamu lelah Ayraa?" tanya Danish berusaha tidur miring agar bisa menghadap ke wajah Ayraa.     

"Tidak terlalu Kak. Kak Danish sendiri apa capek?" tanya Ayraa menatap penuh wajah Danish.     

"Sedikit.. tapi tidak terasa sakitnya di banding dengan nikmat yang kamu berikan sayang." ucap Danish dengan tatapan sendu.     

"Punggung Kak Danish tidak sakit kan?" tanya Ayraa seraya mengusap punggung Danish.     

"Sedikit nyeri, tapi tidak apa-apa lama-lama juga hilang." jawab Danish tak lepas menatap wajah Ayraa yang terlihat sangat cantik.     

"Jangan menatapku seperti itu lagi Kak, gairah hasratku akan mudah naik lagi." ucap Ayraa dengan tersenyum.     

"Apa mungkin karena bawaan dari bayi kita Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan heran.     

"Emm... mungkin juga sayang, atau mungkin karena aku sangat mencintaimu." ucap Ayraa seraya menyentuh bibir Danish.     

"Drrrt... Drrtt... Drrtt"     

Belum lagi Danish menjawab pertanyaan Ayraa, ponsel Danish di atas meja berbunyi.     

Dengan cepat Ayraa mengambilnya dan di berikannya pada Danish.     

Senyum Danish mengembang saat tahu yang meneleponnya adalah Ayahnya.     

"Hallo... Ayah, ada apa?" tanya Danish dengan tersenyum.     

"Danish... kamu harus kuat ya, Ayah memberi kabar duka... Ponco sore ini tadi meninggal dunia." ucap Khabir dengan suara bergetar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.