THE BELOVED ONE

SALING MENGUATKAN HATI



SALING MENGUATKAN HATI

0Walau Ayraa tidak melihat ada pergerakan di kedua mata Danish tapi Ayraa merasakan detak jantung Danish berdetak cukup keras setelah mendengar ucapan Ayraa.     
0

Perlahan-lahan Ayraa menyapu bibir Danish dengan penuh perasaan kemudian melumat, mengulum dan memagut bibir Danish dengan intens.     

Ayraa semakin merasakan deru nafas Danish memburu saat Ayraa merambah ke ceruk leher Danish dan memberikan tanda-tanda merah di sana.     

Setelah yakin ada pergolakan dalam diri Danish, Ayraa lebih intens menciumi seluruh tubuh Danish hingga merambah pada batang milik Danish yang sudah berdiri keras di tempatnya.     

Walau Danish masih belum bicara Ayraa sangat tahu Danish sudah merasakan kehadirannya dan merasakan sentuhannya dengan bukti yang dilihatnya yaitu batang milik Danish menjadi keras dan berdiri kokoh di tempatnya.     

"Kita akan bercinta sekarang ya kak? aku akan memasukkan milik Kak Danish pada milikku sekarang." ucap Ayraa seraya mengusap dan meremas batang milik Danish yang sudah keras.     

Ayraa semakin merasakan deru nafas Danish tidak beraturan seolah-olah memberontak dari tubuhnya. Apalagi saat Ayraa mulai mengecup batang milik Danish dan mulai mengarahkannya pada lubang miliknya dan sedikit memutar-mutar batang milik Danish dalam lubang miliknya.     

Tiba-tiba terdengar suara Danish walau hanya dua kata yang keluar dari mulutnya.     

"Jangan Ayraa." suara Danish tercekat dalam tenggorokannya.     

Segera Ayraa mendekati Danish dan menatap penuh wajah Danish yang terlihat pucat dan cemas.     

"Kenapa Kak? Kenapa kak Danish bilang jangan? bukannya kalau kita bersama-sama mempunyai penyakit yang sama kita akan bisa saling merasakan dan saling menguatkan? aku ikhlas bisa berbagi rasa sakit dengan Kak Danish." ucap Ayraa dengan suara lembut di telinga Danish.     

"Jangan pernah lakukan itu Ayraa, aku tidak ingin kamu dan bayi kita menderita, cukup aku saja yang menderita dengan penyakit ini." ucap Danish memeluk tubuh Ayraa dan menatap penuh wajah Ayraa.     

"Aku tahu Kak, Kak Danish pasti akan menghalangiku untuk berbuat seperti itu. Karena Kak Danish sangat mencintaiku seperti halnya aku juga mencintai kak Danish. Aku tidak ingin melihat Kak Danish menderita dalam keadaan seperti ini. Kita harus saling menguatkan dan harus bersabar menghadapi ujian yang menimpa kita Kak." ucap Ayraa seraya mengusap wajah Danish.     

"Aku minta maaf padamu Ayraa karena telah putus asa beberapa saat yang lalu. Aku tidak bisa melalui hal ini, tidak tahu harus berbuat apa untuk lepas dari semua ini. Tapi dengan adanya dirimu dan bayi kita aku berusaha bertahan dan bangkit dari semua ini." ucap Danish semakin memeluk Ayraa dengan sangat erat.     

"Aku sangat yakin Kak, kita bisa bertahan dari semua ini. Kak Danish harus yakin dan percaya ada aku dan bayi kita yang bertahan untuk Kak Danish. Dan Kak Danish harus bertahan, karena hanya Kak Danish yang bisa menjaga aku dan bayiku." ucap Ayraa semakin menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Danish.     

"Terima kasih Ayraa." ucap Danish mengusap lembut wajah Ayraa.     

"Sama-sama Kak, sekarang Kak Danish tersenyum ya? aku ingin melihat senyum Kak Danish lagi." pinta Ayraa dengan manja.     

Sesaat terlihat senyum Danish di kedua sudut bibirnya.     

"Sekarang...apa kita lanjutkan lagi Kak?" tanya Ayraa melihat batang milik Danish masih keras di tempatnya.     

"Kenapa kamu membuatku malu Ayraa." ucap Danish dengan wajahnya memerah karena Ayraa mengingatkan kembali dengan hasratnya yang tidak bisa dia tahan karena tubuh Ayraa adalah candu bagi dirinya.     

"Aku tidak membuat malu suamiku sendiri, karena aku juga menginginkanmu Kak. Tubuh Kak Danish adalah candu bagiku juga." ucap Ayraa dengan tersenyum.     

Dengan wajah memerah Danish kembali merengkuh tubuh Ayraa dalam pelukannya.     

"Pasangkan dulu pengamannya sayang. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu, dan kamu jangan lagi berbuat seperti itu ya?" ucap Danish dengan penuh kasih sayang.     

Ayraa menganggukkan kepalanya sambil turun dari tempatnya mengambil pengaman milik Danish yang selalu disimpannya.     

Setelah memasang pengaman pada batang milik Danish, Ayraa kembali menindih tubuh Danish dengan sebuah senyuman.     

"Kita lanjutkan sekarang ya Kak? Aku sudah tidak kuat menahan hasrat ku kalau melihat kak Danish seperti ini.. benar-benar sangat menggoda." ucap Ayraa memuji Danish agar hati Danish merasa tenang.     

Danish menganggukkan kepalanya, pasrah dengan apa yang dilakukan Ayraa kepadanya saat ini.     

Dengan penuh gairah Ayraa melepas semua hasratnya dengan memanjakan tubuh Danish dalam sentuhan-sentuhannya. Hingga pada saat klimaksnya Ayraa mendengar suara Danish yang melenguh panjang saat tubuhnya melebur menjadi satu dengan tubuh Danish pada posisi batang milik Danish tenggelam penuh pada lubang miliknya.     

Setelah hasratnya terpenuhi Ayraa mencabut pengaman milik Danish dengan sangat hati-hati agar tidak tumpah dan segera membuangnya ke toilet.     

Setelah membersihkan tangannya, Ayraa kembali ke tempat tidur dan berbaring di samping Danish yang sudah terlihat tenang.     

"Bagaimana Kak Danish? aku semakin pintar bukan?" tanya Ayraa menggoda Danish yang sudah terlihat tenang dengan pelepasan hasratnya.     

"Kamu sudah sangat pintar dalam segala hal Ayraa, aku semakin jatuh cinta padamu." ucap Danish memeluk Ayraa dengan penuh perasaan.     

"Saat aku memelukmu seperti ini...hatiku sangat tenang dan ingin selalu seperti ini." ucap Danish berbisik di telinga Ayraa.     

"Aku juga Kak.. dengan memeluk Kak Danish seperti ini.. aku merasakan kehangatan dan kenyamanan." sahut Ayraa menatap penuh cinta pada kedua mata Danish.     

"Maafkan aku ya Ayraa? karena aku begitu tidak dewasa dalam menghadapi masalah. Seharusnya aku lebih kuat dan tidak pasrah dengan keadaan, karena ada kamu dan bayi kita yang masih membutuhkan aku." ucap Danish penuh dengan penyesalan.     

"Kenapa harus minta maaf Kak? kita kan suami istri yang harus saling menjaga dan menguatkan. Aku tidak akan pasrah begitu saja melihat kak Danish seperti ini. Aku tidak akan menangis lagi dan meratap...tapi aku akan bertahan, mempertahankan kak Danish dalam hidupku." ucap Ayraa mengecup kening Danish dengan penuh perasaan.     

"Terima kasih sayang...aku sangat mencintaimu." ucap Danish tersenyum dengan hati yang telah kembali di penuhi rasa cinta.     

"Sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi di kantor saat kak Danish meeting tadi? kenapa Kak Danish bisa pingsan?" tanya Ayraa dengan penuh perhatian.     

Danish menghela nafas panjang sebelum menceritakan semuanya pada Ayraa.     

"Aku meeting dengan lima orang partner kerja yang baru joint untuk membahas keuntungan bersama. Tapi sebelum meeting aku mulai mereka sudah membicarakan hal lain yaitu menarik semua saham yang sudah masuk ke kantor perusahaan. Aku bertanya pada mereka dengan alasan apa mereka memutuskan hubungan kerja yang baru akan di mulai. Mereka bilang tidak akan mempermalukan dirinya dengan bekerja sama dengan orang yang tak bermoral yang sekarang mengidap virus HIV. Mereka menyebutku orang yang tidak bermoral Ayraa." ucap Danish dengan perasaan sedih menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Ayraa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.