THE BELOVED ONE

KEMBALI SEPERTI SEMULA



KEMBALI SEPERTI SEMULA

0"Baiklah...dalam tiga hari aku berjanji semua masalah Danish akan selesai. Dan... aku akan datang ke rumahmu untuk menikmati satu cangkir teh hangat buatanmu. Bagaimana?" tanya Bara dengan sangat serius.     
0

"Terserah kamu saja.. aku akan menunggumu dalam waktu tiga hari." ucap Ayraa kemudian meninggalkan Bara sendirian.     

Dengan cepat Ayraa berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motornya dan secepatnya pulang melihat keadaan Danish.     

Sampai dirumah Ayraa masuk ke dalam kamar dan melihat Danish sedang berbaring di tempat tidurnya dalam keadaan tidur.     

Perlahan Ayraa meraba kening dan ceruk leher Danish memastikan kalau Danish dalam keadaan sehat.     

Melihat keadaan Danish tidak kenapa-napa, Ayraa segera masuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya sekaligus berganti pakaian dengan pakaian rumah.     

Sambil mengeringkan rambutnya, Ayraa berjalan mendekati Danish dan duduk disampingnya.     

Tangan Ayraa yang dingin menyentuh wajah Danish hingga Danish yang tidur.. perlahan membuka matanya.     

"Kamu sudah datang Ayraa?" tanya Danish sambil melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan waktu jam satu siang.     

"Iya Kak, Kak Danish sudah makan dan minum obat bukan?" tanya Ayraa memastikan obat Danish yang tidak boleh terlambat.     

"Obatnya sudah aku minum, tapi untuk makan belum....karena setelah minum obat biasanya aku mengantuk dan merasakan mual." ucap Danish tanpa membohongi Ayraa.     

"Kalau begitu, kita makan bersama ya Kak? Aku juga lapar karena belum ada makan." ucap Ayraa seraya mengusap wajah Danish dengan penuh rasa sayang.     

Danish menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.     

Dengan sebuah senyuman Ayraa pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang Danish dan dirinya.     

Sambil menunggu Ayraa yang mengambil makanannya, Danish meraih ponselnya untuk melihat pesan-pesan yang dikirim Dewa.     

Danish mengkerutkan keningnya saat membaca pesan terakhir dari Dewa kalau beberapa orang yang telah memutuskan hubungan kerja dengannya satu persatu telah menghubungi Dewa dan menjalin kembali kerjasama dengan perusahaan Danish.     

Karena tidak percaya Danish segera menghubungi Dewa.     

"Dewa...Apa benar pesan yang kamu kirim itu? kalau mereka semua datang dan menjalin kembali hubungan kerja dengan perusahaan kita?" tanya Danish dengan perasaan tak percaya.     

"Iya benar Pak Danish, mereka datang silih berganti untuk menjalin kembali kerjasama dengan perusahaan kita. Bahkan mereka juga meminta maaf secara pribadi pada Pak Danish karena telah menyakiti hati Pak Danish." jelas Dewa di sana.     

"Benarkah apa yang kamu katakan itu semua Dewa?" tanya Danish lagi dengan hati dan perasaan yang benar-benar tak percaya.     

"Benar Pak, bahkan sebagian dari mereka saat meminta maaf membawa beberapa hadiah untuk pak Danish." ucap Dewa di sana merasa lega setelah semua permasalahan selesai satu persatu.     

"Ya sudah.. besok aku akan bekerja kembali untuk meminta penjelasan lengkap dari kamu." ucap Danish tersenyum bahagia kemudian menutup panggilannya.     

"Ada apa Kak? Kenapa Kak Danish senyum-senyum seperti itu? seperti orang yang habis mendapat lotre?" tanya Ayraa dengan heran setelah berada di hadapan Danish.     

"Letakkan dulu makanannya Ayraa, setelah itu peluklah aku. Aku akan memberikan kabar bahagia padamu." ucap Danish masih dengan sebuah senyumannya.     

"Kabar bahagia apa Kak?" tanya Ayraa semakin penasaran.     

"Dengar aku sayang, barusan Dewa memberi kabar padaku kalau sepuluh orang yang kemarin memutuskan hubungan kerja dengan perusahaanku... hari ini telah kembali semua, bahkan mereka semua meminta maaf padaku, ada yang memberi hadiah juga...tapi aku tidak tahu hadiah apa saja." ucap Danish tersenyum dengan wajah yang terlihat bahagia.     

Ayraa tertegun mendengar cerita Danish tentang sepuluh orang yang telah kembali menjalin hubungan kerja dengan perusahaan Danish. Ayraa tidak mengira dalam waktu hanya satu hari saja semuanya telah kembali seperti semula.     

"Syukurlah Kak, kalau masalah Kak Danish sudah terselesaikan dan Kak Danish tidak mengalami kerugian besar." ucap Ayraa bersyukur karena dalam waktu singkat hati dan perasaan Danish telah kembali bersemangat dan terlihat bahagia.     

"Sekarang suapi aku Ayraa, aku akan makan banyak agar cepat sehat karena besok aku harus bekerja kembali." ucap Danish dengan tersenyum.     

Dengan tersenyum Ayraa menyuapi Danish yang sedang gembira hatinya. Sambil menyuapi Danish, dalam hati Ayraa bertanya dalam hati dengan cara apa Bara menyelesaikan semua masalah Danish hingga tiga perlu menunggu sampai tiga hari.     

Setelah selesai menyuapi Danish, Ayraa membawa piring kotor ke dapur untuk segera dicucinya.     

"Aku penasaran dengan cara apa Bara menarik kembali mereka dalam waktu yang sangat singkat." gumam Ayraa sambil mencuci beberapa piring kotor yang ada di dapur.     

Karena sangat penasaran Ayraa, mengambil ponselnya dari dalam kantongnya untuk menghubungi Bara.     

"Hallo Bara.. kamu di mana?" tanya Ayraa dengan heran saat mendengar suara Bara sedang bicara dengan seseorang.     

"Maaf Ayraa, kita bicara nanti saja ya? aku sedang di rumah sakit. Dara melakukan percobaan bunuh diri dan sekarang ditangani oleh dokter." ucap Bara kemudian menutup panggilan Ayraa.     

Ayraa tertegun mendengar berita dari Bara kalau Dara sekarang di rumah sakit karena percobaan bunuh diri.     

Dengan segera Ayraa menghubungi Niluh yang biasanya tahu tentang kabar terbaru keluarga Bara.     

"Hallo, Ayraa...kamu ada di mana sekarang?" tanya Ayraa dengan serius.     

"Aku sekarang ada di rumah sakit barusan saja sampai. Dara berusaha melakukan percobaan bunuh diri dengan mengiris urat nadinya, untung saja neneknya mengetahui keadaan Dara." jelas Niluh yang sudah berada di rumah sakit menemani Bara.     

"Sekarang keadaan Dara bagaimana?" tanya Ayraa ingin tahu keadaan Dara.     

"Kita belum tahu, Dara masih di dalam ruangan ditangani Dokter. Semoga saja Dara tidak kenapa-napa. Kasihan Tuan Adiyasa dari tadi diam tidak berkata apa-apa." ucap Niluh dengan perasaan sedih.     

"Dara berada di rumah sakit mana sekarang? mungkin saja aku akan datang ke sana." ucap Ayraa ikut merasakan kesedihan Tuan Adiyasa.     

"Di Rumah sakit Harapan Bunda, datanglah kalau kamu ingin datang...aku akan menunggumu." ucap Niluh kemudian menutup panggilan Ayraa.     

Setelah selesai bicara dengan Niluh, Ayraa kembali ke kamarnya untuk meminta izin pada Danish agar bisa melihat keadaan Dara.     

"Kak Danish, aku mau keluar sebentar ke rumah Niluh untuk mengambil bukuku yang terbawa Niluh." ucap Ayraa tidak memberitahukan keadaan Dara lebih dulu pada Danish karena tidak ingin Danish terbebani pikirannya dengan masalah Dara.     

Danis menganggukkan kepalanya memberikan izin pada Ayraa.     

"Jangan lama-lama ya sayang, aku tidak ingin sendirian di sini." ucap Danish tersenyum manja.     

"Tidak Kak, tidak akan lama.. kalau urusanku sudah selesai dengan Niluh aku akan segera pulang." ucap Ayraa kemudian mengecup Danish dan penuh cinta.     

"Hati-hati di jalan Ayraa, kalau mau.. pakai saja mobilnya Ayraa." ucap Danish saat Ayraa mengambil kunci di atas meja.     

Ayraa menganggukan kepalanya seraya mengambil kunci mobil kemudian keluar kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.