THE BELOVED ONE

SEBUAH KEJUTAN UNTUK AYRAA



SEBUAH KEJUTAN UNTUK AYRAA

0"Sangat luar biasa Ayraa, kamu semakin pintar membuat aku puas dan bahagia. Aku semakin tergila-gila padamu sayang." ucap Danish mengecup bibir Ayraa dengan penuh rasa cinta.     

"Ini pakaiannya Kak.. nanti Kak Danish masuk angin kalau tidak berganti pakaian." ucap Ayraa sambil memberikan pakaian bersih pada Danish.     

Tanpa membalas ucapan Ayraa dan segera memakai pakaiannya kemudian duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap Ayraa yang sedang mengeringkan rambutnya.     

"Kemarilah Ayraa, biar aku yang mengeringkan rambut mu." ucap Danish menawarkan diri.     

Dengan penuh perhatian Danish mengeringkan rambut Ayraa yang basah hingga kering kembali.     

"Kak Danish." panggil Ayraa seraya menatap Danish dari kaca rias.     

"Hem..apa Ayraa." tanya Danish memeluk Ayraa dari belakang.     

"Apa kita akan seharian di rumah?" tanya Ayraa menatap penuh wajah Danish.     

"Kamu mintanya ke mana sayang?" tanya Danish membalas tatapan Ayraa.     

"Aku ingin pergi jalan-jalan keluar Kak." jawab Ayraa seraya menyisir rambutnya yang sudah kering.     

"Bersiap-siaplah Ayraa, kita akan berangkat tapi kamu yang menyetir mobilnya ya? bagaimana?" tanya Danish dengan tersenyum memberi persyaratan lagi pada Ayraa.     

Ayraa menganggukkan kepalanya dengan cepat dan tersenyum.     

"Baiklah kita berangkat sayang." ucap Danish berjalan keluar kamar dengan menggenggam tangan Ayraa.     

"Ting...Tong...Ting... Tong"     

Terdengar suara pintu luar berbunyi berulang-ulang.     

"Ada tamu Ayraa, coba kamu lihat dulu siapa yang datang. Siapa tahu Dewa yang datang." ucap Danish yang membuat janji dengan Dewa untuk membahas tentang masalah joint saham dari partner kerja yang baru.     

Bergegas Ayraa ke depan untuk melihat siapa tamu yang datang.     

"Permisi Nona...apa benar ini rumah Tuan Danish?" tanya seseorang sambil membawa sebuah amplop coklat di tangannya.     

Namun perhatian Ayraa tidak ada pada amplop yang di tangan orang itu tetapi pada sebuah mobil baru berwarna merah yang ada di halaman depan rumahnya.     

"Maaf, apa di depan halaman saya itu mobil Anda?" tanya Ayraa penasaran dengan laki-laki yang ada di hadapannya.     

"Oh.. maaf bukan Nona, itu mobil Pak Danish yang beli untuk istrinya yang bernama Nyonya Ayraa." jelas orang itu sambil memberikan sebuah amplop coklat dan sebuah kunci mobil pada Ayraa.     

Ayraa semakin tak mengerti dengan maksud orang itu.     

"Apa maksudnya ini? Kak Danish membeli mobil untukku? Tapi Kak Danish tidak bilang apa-apa sama aku?" ucap Ayraa dalam hati sambil menekan pelipisnya.     

"Sebentar dulu ya Pak, saya masuk ke dalam dulu. Silakan masuk Pak." ucap Ayraa mempersilakan orang itu masuk ke dalam rumah.     

"Terima kasih Nona, saya tidak bisa berlama-lama disini.. karena masih ada pengiriman lagi di beberapa tempat." ucap orang itu kemudian pergi meninggalkan Ayraa yang masih terbengong di tempatnya.     

Bergegas Ayraa kembali masuk ke dalam menemui Danish.     

"Kak Danish, Apa maksudnya semua ini Kak? aku jadi bingung? di luar ada mobil baru dan orang itu bilang katanya Kak Danish yang beli untuk aku?" tanya Ayraa tak mengerti pada Danish.     

Danish tersenyum kemudian menarik pinggang Ayraa dan memeluknya dengan erat.     

"Mobil itu memang untukmu sayang, sebagai hadiah dariku.. karena kamu telah membantu menyelesaikan semua masalah yang ada di perusahaan." ucap Danish seraya menggandeng tangan Ayraa dan membawanya keluar halaman untuk melihat mobil barunya Ayraa.     

"Kamu suka kan dengan warna merah?" tanya Danish pada Ayraa seraya membuka mobilnya agar Ayraa bisa masuk ke dalam untuk melihat semua yang ada di dalam mobil.     

"Aku suka sekali Kak Danish... aku sangat menyukainya. Terima kasih ya Kak." ucap Ayraa sambil memeluk Danish dengan sangat erat dan tak lupa memberi sebuah kecupan dibibir Danish.     

"Aku harap kamu suka dan bahagia ya Ayraa dan lebih bersemangat lagi untuk pergi kuliah tanpa harus memakai motor." ucap Danish ikut tersenyum saat Ayraa terlihat bahagia.     

"Iya kak...aku akan lebih bersemangat lagi untuk pergi kuliah dan aku juga akan belajar lebih giat agar bisa membantu Kak Danish segera di kantor." ucap Ayraa yang sudah berjanji dalam hati untuk membantu Danish agar tidak terlalu capek bekerja di kantor.     

"Sekarang kita akan jalan-jalan keluar dengan mobil kamu yang baru. Dan kamu yang harus menyetirnya." ucap Danish kemudian masuk ke dalam mobil di ikuti Ayraa yang duduk dalam posisi menyetir.     

Dengan hati yang bahagia Ayraa menjalankan mobilnya dengan sangat pelan karena masih ada rasa canggung dengan mobil yang baru di bawahnya.     

"Bagaimana kalau kita ke taman kota Ayraa? kita duduk-duduk di sana sambil melihat kolam ikan." ucap Danish memberikan idenya pada Ayraa.     

Segera Ayraa menjalankan mobil barunya ke arah taman kota yang tidak jauh dari rumahnya.     

Tiba di taman kota Ayraa menghentikan mobilnya dan memarkirnya di sebelah kiri di pinggir jalan.     

"Ayo Kak, kita keluar." ucap Ayraa seraya membuka pintu mobilnya dan menunggu Danish yang masih belum keluar dari mobil.     

Dengan bergandengan tangan Danish dan Ayraa masuk ke dalam taman kota.     

"Kita duduk di sana saja Ayraa." ucap Danish seraya menggenggam tangan Ayraa dan membawanya ke sebuah kursi panjang yang menghadap ke arah sebuah kolam yang cukup besar di tengah-tengahnya taman kota.     

"Kak Danish kita beli es krim dulu... aku haus." ucap Ayraa yang tiba-tiba merasa bayi yang dikandungnya menginginkan es krim yang tidak bisa ditahannya lagi.     

"Kamu duduk saja di sini... biar aku yang membelikan." ucap Danish bergegas menghampiri orang penjual es krim yang tidak jauh dari tempat duduknya.     

Setelah mendapatkan es krim segera Danish menghampiri Ayraa dan memberikannya sebuah es krim rasa coklat dan vanila kesukaannya Ayraa.     

"Kak Danish kok rasa coklat dan vanila? Aku tidak mau aku Kak, aku maunya rasa strawberry atau mangga." ucap Ayraa yang ingin merasakan rasa es krim yang sedikit asam.     

"Bukannya kamu menyukai rasa coklat dan vanila Ayraa?" tanya Danish sedikit heran dengan apa yang diinginkan Ayraa.     

"Ya sudah...ini pegang dulu. Aku akan membelikan lagi yang rasa strawberry dan mangga." ucap Danish dengan sabar hati kemudian kembali lagi ke penjual es krim untuk membelikan es krim sesuai keinginan Ayraa yang lain.     

Kembali Danish menghampiri Ayraa sambil membawa dua es krim rasa strawberry dan mangga.     

"Dua es krim yang tadi mana Ayraa? kok tidak ada?" tanya Danish saat memberikan es krim rasa strawberry dan mangga pada Ayraa.     

"Sudah habis kak." jawab Ayraa sedikit malu-malu karena rasa hausnya tidak bisa ditahan ya lagi.     

"Bukannya tadi kamu bilang tidak suka Ayraa? Kenapa kamu habiskan sayang? lalu es krim ini bagaimana?" tanya Danish menunjukkan dua es krim yang baru dibelinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.