THE BELOVED ONE

BERPISAH AKAN LEBIH BAIK



BERPISAH AKAN LEBIH BAIK

0"Kak Danish, istitahat saja sekarang. Wajah Kak Danish sangat pucat." ucap Ayraa seraya mengusap lembut wajah Danish.     
0

Danish hanya diam menatap wajah Ayraa dengan hati yang semakin di penuhi dengan cinta.     

"Ada apa Kak, kenapa menatapku seperti itu?" tanya Ayraa sedikit gugup karena di tatap Danish sedemikian rupa.     

"Terima kasih Ayraa atas semua cintamu padaku." ucap Danish dengan perasaan haru.     

Ayraa tersenyum kemudian menyelimuti Danish dengan penuh perhatian.     

"Kak Danish istirahat sekarang ya? aku akan menemui Bunda sebentar." ucap Ayraa kemudian beranjak dari tempatnya dan keluar kamar.     

Di ruang tengah Ayraa sedikit terkejut saat melihat Chello duduk bersama Bundanya.     

"Chello? kamu ada di sini?" tanya Ayraa seraya duduk di samping Chello.     

"Kenapa begitu terkejutnya kamu Ayraa? bukannya aku sudah terbiasa main ke rumah?" ucap Chello sambil mengacak rambut Ayraa.     

"Bukan...bukan maksudku seperti itu Chell, kamu kan masih sakit... barusan tadi pagi keluar dari rumah sakit, sekarang kamu sudah sampai ke sini?" ucap Ayraa sambil melihat tangan Chello yang masih tergantung dengan sebuah kain di lehernya.     

"Kakiku kan masih bisa berjalan Ayraa, jadi tidak ada hubungannya dengan tanganku yang sakit." ucap Chello dengan nyengir.     

"Ya.. ya.. Chello." ucap Ayraa dengan bibir cemberut yang membuat Chello tertawa sangat senang melihat wajah Ayraa saat cemberut terlihat begitu imut.     

"Ayraa apa Danish sudah tidur didalam?" tanya Nicky setelah beberapa saat melihat Chello dan Ayraa tertawa bersama.     

"Apa Bunda? Pak Danish ada disini? benarkah Pak Danish ada di sini?" tanya Chello sangat terkejut saat Nicky bertanya pada Ayraa tentang Danish.     

"Iya Chello, barusan Danish tiba. Mulai hari ini Danish tinggal di sini karena di sana tidak ada lagi yang menjaga Danish. Karena itu sebentar lagi Ayraa dan Danish akan segera menikah." jelas Nicky yang membuat Chello sangat terkejut.     

"Apa Bunda? Pak Danish dan Ayraa akan segera menikah?" tanya Chello sedikit bingung dengan kabar yang didengarnya.     

"Iya benar, apa Ayraa belum memberitahumu?" tanya Nicky sedikit bingung karena berpikir Ayraa sudah memberitahu Chello.     

"Belum Bunda, Ayraa belum memberitahuku." ucap Chello sedikit kecewa karena Ayraa belum memberitahunya sama sekali.     

"Bunda aku akan pergi sebentar dengan Chello ke taman belakang." ucap Ayraa merasa harus menjelaskan sesuatu pada Chello sebelum Chello salah paham.     

"Ayo Chell... ke taman belakang." ucap Ayraa seraya menggenggam tangan Chello dan membawanya ke taman belakang.     

Tiba di taman belakang Ayraa mengajak Chello duduk di kursi panjang yang biasanya mereka buat untuk belajar bersama.     

"Dengarkan aku Chell, kamu Jangan salah paham dulu. Aku juga tidak tahu kenapa ini harus terjadi juga. Mungkin ini juga sudah jalan hidup Kak Danish dan aku." ucap Ayraa menatap penuh wajah Chello.     

"Aku tidak mengerti apa maksudmu Ayraa? ceritakan dari awal kenapa kamu akan menikah dengan Pak Danish? padahal kuliahmu masih belum selesai. Bukankah Ayah sudah bilang kamu bisa menikah setelah kuliahmu selesai?" ucap Chello tak mengerti.     

"Iya.. aku tahu hal itu, permasalahannya pagi tadi saat aku ke rumah Kak Danish, Kak Danish kambuh lagi sakitnya, karena memang tidak ada yang merawatnya di sana. Kemudian aku minta pada Ayah agar Kak Danish bisa tinggal di rumah, agar aku bisa menjaganya dari pagi sampai malam. Dan Ayah setuju tapi dengan syarat aku dan Kak Danish harus menikah lebih dulu. Begitu ceritanya Chell." ucap Ayraa menatap penuh wajah Chello.     

"Bukannya kamu sudah menjaga Pak Danish Ayraa? Kenapa Pak Danish sakitnya kambuh lagi?" tanya Chello mencari kejujuran di kedua mata Ayraa.     

"Aku juga tidak tahu Chell, kemungkinan sakitnya Kak Danish kambuh lagi karena tadi pagi dia ke rumah sakit mau menengok kamu, tapi di rumah sakit Kak Danish melihat kita berdua berpelukan kemudian Kak Danish pulang kembali ke Apartemen. Dan saat aku ke sana, Aku sudah melihat Kak Danish dalam keadaan kesakitan." ucap Ayraa dengan jujur.     

"Apa Pak Danish cemburu padaku Ayraa? benarkah Pak Danish cemburu padaku?" tanya Chello sambil memegang bahu Ayraa.     

Ayraa menganggukkan kepalanya karena memang itu kenyataannya.     

Chello terdiam kemudian menatap dalam-dalam.     

"Sebaiknya kita tidak usah dekat lagi Ayraa, karena.. ternyata antara aku dan Pak Danish sama-sama terluka." ucap Chello yang juga terluka saat melihat Ayraa sangat dekat Danish.     

"Apa maksudmu Chello? aku tidak mengerti?" tanya Ayraa menatap wajah Chello dengan tatapan serius.     

"Aku merasa terluka saat melihatmu dengan Pak Danish, dan Pak Danish juga terluka saat aku bersamamu. Mungkin lebih baik aku yang menjauh darimu." ucap Chello dengan perasaan berat saat mengatakan hal itu.     

"Chello, kenapa kamu mengatakan hal itu? aku tidak ingin jauh darimu. Kak Danish pasti mengerti kalau kita adalah sahabat baik seperti saudara." ucap Ayraa dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.     

"Tidak Ayraa, kamu tidak akan mengerti apa yang aku rasakan dan apa yang di rasakan Pak Danish." ucap Chello seraya mengusap air mata Ayraa yang sudah menetes di pipinya.     

"Kamu jahat sekali padaku Chell, kamu sudah berubah kamu sudah tidak menyayangiku lagi." ucap Ayraa seraya menepis tangan Chello yang mengusap airmatanya.     

"Ayraa, kalau aku tidak menjauh darimu kasihan Pak Danish yang akan selalu terluka hatinya." ucap Chello dengan perasaan sedih.     

"Aku akan bicara dengan Kak Danish, Kak Danish pasti akan mengerti dengan hubungan persahabatan kita Chell." ucap Ayraa dengan tatapan berkabut.     

"Maafkan aku Ayraa, aku tidak menyakiti hati Pak Danish apalagi sebentar lagi kalian akan menikah. Aku tidak mau menjadi pengganggu rumah tangga kalian." ucap Chello dengan serius.     

"Kamu hanya beralasan saja Chello, bilang saja kalau kamu memang sudah tidak sayang padaku." ucap Ayraa beranjak dari tempatnya pergi ke kamarnya dan meninggalkan Chello sendirian.     

Chello menghela nafas panjang, sungguh berat harus menjauh dari Ayraa apalagi harus meninggalkan Ayraa.     

Yahhh... Chello berniat ingin menjauh dari Ayraa dengan pergi dari kehidupan Ayraa selamanya.     

Dengan langkah gontai dan lemas, Chello meninggalkan rumah Ayraa setelah pamit pada Bundanya Nicky.     

Sedangkan Ayraa menangis di dalam kamarnya, sangat sedih dengan semua keputusan yang di ambil oleh Chello.     

"Ayraa." panggil Nicky seraya mendekati Ayraa saat melihat Ayraa menangis tanpa sebab.     

"Ada apa kamu dan Chello Ayraa? Chello pulang dengan wajah sedih?" tanya Nicky ingin tahu ada permasalahan apa antara Ayraa dan Chello hingga keduanya terlihat sangat sedih.     

Dengan menangis tersedu-sedu Ayraa menceritakan semuanya tanpa ada yang di sembunyikan lagi.     

Nicky mengusap air mata Ayraa dengan penuh kasih sayang.     

"Apa yang di lakukan Chello ada benarnya sayang, Chello tidak ingin melihat rumah tangga kalian nanti bermasalah jika kalian masih begitu sangat dekat. Kasihan Danish juga nantinya Ayraa." ucap Nicky sangat tahu kalau Chello sangat dewasa untuk mengambil sikap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.