THE BELOVED ONE

MENIKAH DENGAN SAH



MENIKAH DENGAN SAH

0Ayraa sudah siap di kamarnya dengan riasan wajah dan penampilan yang sudah terlihat sangat cantik dengan kebaya putih yang melekat di kulit tubuhnya yang kuning langsat.     
0

Sedangkan Danish yang berkulit bersih memakai pakaian jas yang berwarna putih tulang sangat pas dengan wajahnya yang tampan.     

"Ayraa, Danish, ayo.. kita berangkat Ayah dan yang lainnya sudah menunggu di depan." ucap Nicky yang ada di depan pintu.     

Danish dan Ayraa saling berpandangan kemudian Danish mengulurkan tangannya menggenggam tangan Ayraa dengan sangat erat seolah-olah tidak ingin melepaskan.     

Hati Ayraa berdebar-debar saat keluar dari kamar berjalan ke luar rumah, dilihatnya di sana Ayahnya dan Ayah Danish sudah berdiri di depan mobil juga Ayah dan Bunda nya Chello. Tapi Ayraa tidak melihat keberadaan Chello.     

"Kak Danish masuklah lebih dulu ke mobil." ucap Ayraa ingin bertanya pada Bundanya tentang keberadaan Chello.     

Danish menganggukan kepalanya kemudian mendekati Ayahnya dan berbincang-bincang dengan Ayah Ayraa juga.     

"Bunda, Apa Chello tidak datang?" tanya Ayraa dengan tatapan sedih.     

Nicky menghela nafas panjang harus memberitahu Ayraa atau tidak kalau Chello saat ini baru berangkat ke Bandara untuk pemberangkatan dua jam lagi ke Filipina. Chello sudah mengambil keputusan untuk bersekolah di Filipina dengan mengambil jurusan kedokteran mengikuti jejak Ayahnya.     

"Bunda, Bunda belum menjawab pertanyaanku?" tanya Ayraa dengan kening berkerut.     

"Chello barusan berangkat ke Bandara untuk pergi ke Filipina dia akan melanjutkan kuliahnya disana." jawabnya Nicky seraya menggenggam tangan Ayraa agar Ayraa tidak bersedih.     

"Kenapa Chello berbuat seperti itu padaku Bunda? apa salahku padanya? Kenapa Chello tega padaku, meninggalkan aku di saat aku menikah? apa Chello tidak menyayangiku Bunda?" tanya Ayraa menahan air matanya agar tidak terjatuh.     

"Chello sangat menyayangi kamu Ayraa, kamu jangan bersedih seperti ini. Kamu akan segera menikah, kamu mencintai danish dan Danish juga mencintai kamu. Chello akan baik-baik saja biarkan dia baik-baik di sana. Kasihan juga kalau Chello di sini pasti hatinya akan lebih terluka lagi." ucap Nicky sedikit bingung dengan hubungan antara Chello dan Ayraa yang sepertinya ada ikatan yang sangat erat ikatannya.     

Ayraa terdiam, merasakan ada sesuatu yang hilang dari dirinya sesuatu yang sangat berharga yaitu seorang sahabat yang lebih dekat daripada seorang suami.     

"Lihat Ayraa, Danish sedang menatapmu. Jangan tunjukkan kesedihanmu di hadapan calon suamimu. Pergilah ke sana dan temani Danish, saat ini Danish sangat membutuhkanmu dalam hari-harinya." ucap Nicky sambil mengusap bahu Ayraa dengan penuh kasih sayang.     

Sambil mengambil nafas panjang Ayraa berjalan mendekati Danish dengan tersenyum.     

"Aku tidak melihat Chello Ayraa? Apa Chello belum datang?" tanya Danish setelah Ayraa berada di hadapannya.     

Ayraa menatap wajah Danish tidak bisa berkata apa-apa selain hanya diam.     

"Kita masuk ke dalam mobil saja Kak, Ayah sudah menunggu kita." Ucap Ayraa mengalihkan pembicaraan Danish seraya menggenggam tangan Danish dengan sangat erat.     

Danish menatap penuh wajah Ayraa, berusaha menyelami hati Ayraa ada sesuatu yang Danish lihat ada rasa sedih di kedua mata Ayraa.     

"Ada apa Ayraa? katakan sesuatu padaku apakah ini tentang Chello hingga membuatmu sedih? ceritakan padaku? aku pasti akan membantumu." ucap Danish memeluk bahu Ayraa dengan penuh kasih sayang.     

Danish sangat tahu hubungan antara dia dan Ayraa dibanding hubungannya Ayraa dengan Chello hubungan Ayraa dan Chello lebih kuat karena mereka berdua dari kecil sudah bersama-sama dan ikatan mereka tidak bisa lepas begitu saja walau dibandingkan rasa cinta Ayraa lebih besar kepadanya.     

"Chello saat ini sedang berada di bandara Kak, dua jam lagi dia akan berangkat ke Filipina. Dia meninggalkan aku di saat aku menikah dengan Kak Danish. Chello tidak menyayangiku lagi." ucap Ayraa menangis dalam diam menyandarkan kepalanya di bahu Danish.     

Danish menghela nafas panjang sangat paham apa yang dirasakan Ayraa, namun Danish tidak bisa bicara apa-apa selain memeluk Ayraa dengan sangat erat.     

"Apa dua jam lagi Chello berangkat ke Filipina?" tanya Danish dengan tiba-tiba tanpa melihat wajah Ayraa.     

Ayraa mengangkat wajahnya menatap penuh wajah Danish.     

"Iya Kak, Kenapa?" tanya Ayraa dengan hatinya yang tiba-tiba berdebar-debar.     

"Kita menikah mungkin hanya memakan waktu hanya satu jam, setelah kita menikah kita bisa langsung ke bandara untuk melihat Chello." ucap Danish dengan suara pelan.     

Kembali Ayraa menatap wajah Danish dengan perasaan tak percaya kalau Danish akan mengatakan hal seperti itu.     

Dengan hati di penuhi kebahagiaan, Ayraa mengecup pipi Danish dengan hati di penuhi cinta. Tangan Ayraa menggenggam tangan Danish semakin erat.     

Danish tersenyum melihat wajah Ayraa terlihat bahagia kembali. Dengan lembut Danish mengusap bahu Ayraa dengan perasaan sayang.     

Dengan sebuah senyuman Ayraa menyandarkan kepalanya di bahu Danish.     

Tiba di KUA setempat, Bagas dan Khabir keluar dari mobil di ikuti Danish dan Ayraa. Sedangkan Raka dan Hana, Nicky juga pak RT keluar dari mobil yang berbeda.     

Dengan khidmat dan tenang acara akad nikah Danish dan Ayraa berjalan dengan sangat lancar tanpa ada kesalahan sedikit pun dari ucapan ijab qobul Danish.     

Semua yang hadir merasa lega dan ikut bahagia atas pernikahan Danish dan Ayraa yang hanya diketahui beberapa orang saja dan para tetangga dekat.     

Setelah acara selesai Danish meminta izin pada Ayahnya Bagas dan Khabir untuk mengantar Ayraa ke Bandara.     

Bagas dan yang lainnya tidak bisa berbuat apa-apa karena Ayraa sekarang sudah menjadi hak sepenuhnya Danish.     

"Hati-hati di jalan Danish, jangan lupa untuk pergi ke rumah sakit untuk konsultasi dengan Dokter." ucap Bagas mengikatkan Danish agar tidak melupakan apa yang sudah dia ucapkan.     

Danish menganggukkan kepalanya kemudian menggandeng tangan Ayraa untuk pergi ke Bandara dengan naik taxi.     

"Tinggal berapa menit lagi Ayraa?" tanya Danish pada Ayraa yang terlihat cemas.     

"Kurang setengah jam lagi Kak." ucap Ayraa dengan perasaan panik.     

"Pak...bisa minta tolong agak cepat sedikit." ucap Danish pada sopir taxi.     

"Ya Mas."Atara Sahut Pak Sopir taxi menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.     

Tiba di Bandara Ayraa keluar dari mobil di ikuti Danish.     

Sambil menggandeng tangan Danish, Ayraa mengedarkan pandangannya ke sekeliling Bandara mencari keberadaan Chello.     

"Ayraa, itu bukannya Chello." ucap Danish sambil menunjuk ke arah pintu masuk untuk check-in.     

"Benar Kak, itu Chello." ucap Ayraa segera berlari ke arah Chello yang sudah mau check-in.     

"Chello!!" panggil Ayraa dengan suara keras.     

Chello membalikkan badannya saat mendengar namanya di panggil seseorang yang suaranya tidak asing lagi di telinganya.     

"Ayraa? kamu di sini?" panggil Chello tidak percaya Ayraa menemuinya dengan pakaian kebaya pengantin.     

"Chello!! kamu jahat sekali..aku membencimu, sangat membencimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.