THE BELOVED ONE

RINDU AKAN CHELLO



RINDU AKAN CHELLO

0"Kak Danish.. bangun Kak, sudah pagi." panggil Ayraa sambil mengusap lembut bahu Danish.     
0

"Sebentar lagi Ayraa, aku masih mengantuk." sahut Danish masih dengan kedua matanya terpejam.     

"Ayo Kak... bangun, bukannya Kak Danish harus menyerahkan semua urusan kantor pada Pak Zein pagi ini? belum lagi pesan tiket pesawat, nanti keburu siang. Kalau siang Kak Danish nanti mudah capek. Ayo, cepat bangun sayang." ucap Ayraa sambil menarik kedua tangan Danish agar bangun dari tidurnya.     

Perlahan Danish membuka matanya dengan posisi duduk.     

"Sudah jam berapa sekarang sayang?" tanya Danish turun dari tempat tidurnya sambil mengambil handuk yang sudah di siapkan Ayraa.     

"Sudah mau jam tujuh Kak, lebih baik pagi berangkat daripada kesiangan bukan?" ucap Ayraa sambil mendorong pelan punggung Danish ke arah kamar mandi.     

"Kamu jadi berangkat ke rumah Ayah Raka sayang?" tanya Danish sebelum masuk ke kamar mandi.     

"Iya.. nanti agak siangan Kak, nanti kalau kakak sudah datang langsung saja ke rumah Ayah Raka ya? Kak Danish tahu kan rumah Ayah Raka?" tanya Ayraa berniat membuat kue lebih dulu untuk Ayah dan Bunda Chello.     

"Iya tahu, nanti kalau pulang dari beli tiket aku langsung ke sana. Jadi.. kamu jangan pulang dulu ya?" ucap Danish kemudian masuk ke kamar mandi.     

Sambil menunggu Danish membersihkan badannya, Ayraa pergi ke dapur untuk membantu Bundanya memasak, sekalian membuat kue untuk Ayah dan Bunda Chello.     

"Memangnya mau buat kue apa Ayraa? ingat Ayah dan Bunda Chello itu tidak suka yang macam-macam. Mending kamu buatkan saja pisang goreng, mereka berdua sukanya pisang goreng." ucap Nicky tahu kesukaannya Raka dan Hana.     

"Iya Bunda, ini juga mau rencana buat pisang goreng tapi aku beri keju biar lebih enak." ucap Ayraa sambil mengeluarkan pisang dari kulkas.     

"Ya sudah, buat saja yang banyak Ayraa, Ayah kamu kan juga suka pisang goreng. Danish apa suka juga pisang goreng Ayraa?" tanya Nicky belum tahu apa yang disukai Danish.     

Ayraa menganggukkan kepalanya.     

Dengan cekatan Ayraa membuat pisang goreng dengan dicampur keju.     

"Pagi Bunda, kalau tiap pagi baunya seperti ini bawaanya jadi ingin makan terus." ucap Danish yang datang yang bersamaan dengan Bagas.     

"Kebetulan sekali kalian berdua sudah di sini. Ayraa sedang membuat pisang goreng keju." ucap Nicky seraya duduk di samping Bagas.     

"Coba.. mana hasil pisang gorengnya Ayraa? Ayah ingin tahu bagaimana Ayraa buat pisang gorengnya, enak apa tidak?" ucap Bagas sambil menunggu Ayraa yang masih menggoreng pisang goreng.     

"Pasti enak dong Ayah bikinan Ayraa, tidak kalah dengan buatan Bunda kok. Ini, bisa di makan pisang gorengnya." ucap Ayraa sambil meletakkan hasil gorengannya.     

"Ayo Danish, di makan pisang gorengnya buatan istri kamu enak apa tidak? pasti kamu belum pernah merasakan pisang goreng keju bukan?" ucap Bagas sambil menepuk bahu Danish yang dari tadi hanya diam saja.     

Danish mengambil satu pisang goreng kemudian memakannya.     

"Bagaimana Kak Danish? enak tidak pisang gorengnya?" tanya Ayraa menatap penuh wajah Danish yang sedang menikmati pisang gorengnya.     

"Sangat enak sayang." ucap Danish seraya mengambil lagi pisang gorengnya.     

"Aku bawakan bekal buat Kak Danish ya? siapa tahu nanti di kantor lapar." ucap Ayraa berdiri dari tempatnya untuk mengambil kotak dus untuk tempat pisang goreng buat bekal Danish     

"Terima kasih sayang." ucap Danish kemudian melanjutkan dengan sarapan paginya.     

Setelah menikmati sarapan pagi, Danish dan Bagas berangkat ke kantor sedangkan Ayraa bersiap-siap untuk ke rumah Ayah Bunda Chello.     

"Bunda, Ayraa berangkat dulu ya.. ke rumah Ayah Raka dan Bunda Hana." ucap Ayraa seraya mengecup punggung tangan Nicky untuk segera pergi ke rumah orang tua Chello.     

Tiba di rumah orang tua Chello, Ayraa langsung masuk ke dalam.     

"Selamat pagi Ayah Bunda." sapa Ayraa pada Ayah dan Bunda Chello, kemudian mengecup punggung tangan mereka berdua.     

"Sendirian saja kamu Ayraa? mana suami kamu?" tanya Hana yang sedang duduk di samping Raka sambil menonton televisi.     

"Kak Danis masih ada urusan di kantor Bunda, sekalian pergi untuk beli tiket keberangkatan kita besok ke Bali. Bunda Hana sudah tahu kan kalau besok kita sudah tinggal di Bali?" ucap Ayraa sambil memberikan satu kotak pisang goreng pada Hana.     

"Jadi kamu benar-benar akan tinggal di Bali Ayraa? Apa kamu tidak akan kangen sama kita berempat? kita pasti akan kesepian tanpa kamu Ayraa, apalagi Chello sekarang sudah tidak di sini lagi juga." ucap Hana dengan perasaan sedih.     

"Iya Bunda, aku kesini selain mau pamit aku juga ingin bertanya tentang kabar Chello, bagaimana kabar Chello di sana bunda? Apa Chello baik-baik saja?" tanya Ayraa dengan wajah serius.     

"Chello baik-baik saja disana, sudah daftar kuliah juga untuk kelanjutan dokternya. m     

Memangnya Chello tidak memberi kabar sama kamu Ayraa?" tanya Hana sedikit heran.     

"Sama sekali tidak memberi kabar Bunda, Chello sudah tidak sayang lagi sama aku. Aku juga tidak tahu kenapa Chello tidak memberi kabar sama sekali, padahal aku sangat merindukannya." ucap Ayraa dengan jujur.     

"Apa kamu ingin mendengar suara Chello Ayraa?" tanya Hana kasihan pada Ayraa karena sebenarnya Hana tahu Ayraa dan Chello saling menyayangi dan Hana sangat tahu kalau Chello benar-benar mencintai Ayraa. Karena terlalu mencintai Ayraa Chello tidak ingin mengganggu kebahagiaan Ayraa.     

"Iya Bunda, tidak apa-apa walau hanya mendengar suara Chello aku sudah bahagia." ucap Ayraa tidak berharap lebih.     

"Ya sudah, Bunda hubungi Chello sekarang ya?" ucap Hana sambil mengambil ponselnya yang di atas meja kemudian menghubungi Chello.     

"Hallo Chello sayang...bagaimana kabarmu sekarang nak?" tanya Hana setelah tahu Chello sudah menerima panggilannya.     

"Baik.. Bunda, bagaimana kabar Ayah dan Bunda? baik-baik juga kan?" tanya Chello sangat rindu pada Ayah dan Bundanya terutama pada Ayraa.     

"Kabar Ayah dan Bunda baik-baik saja Chello, bagaimana kuliahmu? sudah lancar kan?" tanya Hana lagi sambil melihat kearah Ayraa yang terlihat sangat merindukan Chello.     

"Lancar bunda tidak ada ada hal yang susah. Bunda bagaimana kabar Ayraa? Ayraa baik dan sehat kan? Ayraa juga bahagiakan dengan Pak Danish?" tanya Chello dengan beruntun tiba-tiba menanyakan Ayraa.     

"Ayraa baik-baik saja Chello, Ayraa juga bahagia dengan suaminya. Kenapa? Apa kamu merindukan Ayraa?" tanya Hana merasa sedih.     

"Sangat Bunda, Aku sangat merindukan Ayraa juga merindukan suara Ayraa, Aku tidak bisa melupakan Ayraa Bunda, aku sangat tersiksa disini." ucap Chello tidak tahu kalau ada Ayraa di samping bundanya.     

"Kamu harus mencari kesibukan yang banyak Chello, agar bisa merupakan Ayraa..agar hati kamu tidak tersiksa." ucap Hana dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.