THE BELOVED ONE

MALAM PERTAMA (3)



MALAM PERTAMA (3)

0Danish berusaha lagi memasukkan batang miliknya lebih dalam lagi dengan menekan pinggulnya dengan keras.     
0

"Aaahhhhhh!!! sakit Kak Danish!!!." suara Ayraa menjerit dan melenguh keras.     

"Sabar ya Ayraa... sebentar lagi tidak akan terasa sakit sayang." bisik Danish masih dengan melumat bibir bawah Ayraa semakin intens.     

Lubang milik Ayraa sudah sangat basah dengan berkali-kali orgasmenya. Dengan hentakan yang berkali-kali Danish berusaha menerobos penghalang di dinding rahim Ayraa.     

Pada hentakan yang terakhir akhirnya batang milik Danish mampu menerobos masuk dan mengkoyak dinding keperawanan Ayraa tampak cairan merah keluar dari ke dalaman lubang milik Ayraa.     

"Aaahhhhh!!! Kak Danish!!...aauuuhhhhhh!!! sakit sekali Kak!!!" teriak Ayraa meremas rambut Danish dengan sangat kuat.     

Danish menghentikan sejenak gerakannya, sampai Ayraa bisa menerima batang miliknya yang masuk penuh di dalam lubang milik Ayraa.     

Dengan gerakan sedikit pelan Danish mulai menaik turunkan batang miliknya seiring dengan pinggulnya.     

Ayraa mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan apa yang di lakukan Danish selanjutnya.     

"Aahhhhh...aahhhhh Kak Danish...aaahhhh." Ayraa mengangkat kedua pantatnya agar batang milik Danish bisa lebih masuk lebih dalam lagi dan menekannya.     

Danish semakin gencar dan mempercepat gerakannya. Bahkan semakin brutal saat mendengar desahan dan lenguhan Ayraa yang semakin keras.     

Ayraa mulai aktif membalas gerakan Danish dengan membalas lumatan, dan menghisap lidah Danish. Kedua tangan Ayraa meraba dada, perut dan punggung Danish. Sentuhan terakhir Ayraa meremas pinggul Danish dan menjepit batang milik Danish dengan sangat keras.     

"Kak Danish! aahhh! sayang aku mencintaimu, keluarkan semua Kak Danish." desah Ayraa semakin menggoda. Hasrat Ayraa berkali-kali datang dengan orgasme yang berulang-ulang.     

Danish mempercepat temponya dengan hasrat yang tinggi, pinggulnya semakin menyentak dengan sangat keras, kemudian dengan sentakan terakhir di benamkannya batang miliknya dalam-dalam pada kedalaman lubang milik Ayraa dan akhirnya...     

"Aaaaahhhhhhhh...uuuuuhhhhhhh... Ayraaaa sayangku." lenguh Danish dengan menggeram kuat. Cairan sperma milik Danish menyemprot berulang-ulang ke dinding rahim Ayraa.     

Ayraa tersentak-sentak saat orgasmenya keluar bersamaan dengan keluarnya cairan sperma milik Danish.     

Tubuh Danish ambruk lemas di atas tubuh Ayraa. Kedua matanya terpejam merasakan nikmatnya batang miliknya yang masih berada di dalam lubang milik Ayraa.     

Ayraa berusaha menggerakkan tubuhnya, namun di tahan dengan kedua tangan Danish yang memeluknya dengan sangat erat.     

"Biarkan sejenak seperti ini Ayraa, ini malam pertama kita. Malam yang sangat membahagiakan setelah aku menikahimu. Aku sangat bahagia, aku bersyukur bisa memilikimu seutuhnya. Aku sangat mencintaimu sayang." ucap Danish menatap penuh wajah cantik Ayraa dengan penuh rasa cinta.     

Airmata Ayraa pun menetes, hatinya begitu bahagia dan terharu mendengar perkataan Danish.     

"Aku juga bahagia dan bersyukur bisa menikah denganmu Kak. Aku juga sangat mencintaimu Kak Danish." balas Ayraa dengan menangkup wajah Danish dan mencium hidung Danish dengan penuh kasih sayang.     

"Sekarang bangunlah Kak Danish, dadaku terasa sesak. Tubuh Kak Danish sangat berat. dan lagi kalau milik Kak Danish masih tetap di lubang milikku bagaimana kalau tidak bisa di cabut lagi?" goda Ayraa dengan sebuah senyuman.     

Danish tersenyum, di ciumnya kening Ayraa dengan penuh perasaan.     

"Ayraa." panggil Danish menjatuhkan tubuhnya dan berbaring miring menatap penuh wajah Ayraa.     

"Ya Kak, ada apa?" tanya Ayraa ikut berbaring miring setelah Danish mencabut batang miliknya dan berbaring di sampingnya.     

"Semoga malam pertama kita ini bisa membuatmu hamil Ayraa, aku sudah berusaha untuk memberikan benih beberapa kali di dalam rahim kamu. Aku berharap apa yang aku tenggelamkan di sana bisa berbuah janin. Karena mungkin ini malam pertama dan malam terakhir aku melakukannya tanpa memakai kondom. Karena setelah ini aku akan memakai kondom jika berhubungan denganmu. Aku tidak Ingin kamu tertular oleh penyakitku ini walau kita sudah melakukannya dengan saran Dokter dan sudah minum obat yang Dokter berikan. Tapi tetap aku tidak ingin membahayakan jiwamu Ayraa. Aku ingin kamu dan bayi kita sehat tanpa tertular olehku." ucap Danish bersungguh-sungguh dengan suara tercekat.     

Tanpa Ayraa sadari air matanya telah mengalir deras dari kedua matanya saat mendengar apa yang diucapkan oleh Danish.     

Sungguh hati Ayraa ikut merasakan kesedihan apa yang dialami Danish.     

Dengan penuh rasa cinta Ayraa memeluk tubuh Danish dengan segenap cintanya.     

"Aku sangat mencintaimu Kak, sangat mencintaimu." ucap Ayraa menciumi seluruh wajah Danish dengan air mata yang mengalir deras.     

Danish memejamkan matanya merasakan kebahagiaan yang begitu dalam saat Ayraa menciumi wajahnya.     

"Terima kasih Ayraa, aku tidak bisa berkata apa-apa selain aku berterima kasih padamu karena telah mau mencintai seorang laki-laki yang hidupnya tidak akan tahu bertahan sampai kapan karena penyakit ini." ucap Danish dengan tatapan sedih.     

"Jangan lagi bilang seperti itu Kak, aku sangat bersyukur bisa menikah dengan kak Danish, laki-laki yang baik yang berhati mulia, aku akan selalu berdoa apa yang kak Danish inginkan akan terwujud. Seperti keinginan Kak Danish ingin kita mempunyai seorang bayi, aku yakin dalam waktu dekat kita akan segera memilikinya karena Kak Danish orang yang baik, Tuhan pasti mendengarkan dan mengabulkan keinginan kak Danish." ucap Ayraa mengusap lembut wajah Danish.     

"Aamiin, terima kasih sayang.. hatiku mulai tenang sekarang, semua karena mu Ayraa." ucap Danish menenggelamkan kepalanya dalam pelukan Ayraa.     

"Sekarang kita bersihkan badan kita ya Kak? setelah itu kita tidur, besok pagi kita harus mempersiapkan rencana kita untuk pindah ke Kota Bali." ucap Ayraa mengecup bibir Danish dengan penuh perasaan.     

"Apa kamu sudah tidak merasakan sakit Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan cemas.     

"Sedikit Kak, tapi rasa sakit itu tiba-tiba hilang saat melihat kesedihan Kak Danish tadi." sahut Ayraa dengan jujur.     

"Maafkan aku ya Ayraa, harusnya malam ini malam yang membahagiakan buat kamu." ucap Danish mengusap wajah cantik Ayraa.     

"Aku sangat bahagia Kak Danish, sungguh aku tidak bohong. Apa Kak Danish tidak bahagia?" tanya Ayraa menatap dalam-dalam wajah Danish.     

"Tidak ada alasan bagiku untuk tidak bahagia Ayraa, di cintai olehmu dan bisa menikah denganmu sudah menjadi kebahagiaan bagiku Ayraa. Apalagi setelah memiliki kamu seutuhnya, kebahagiaan yang aku rasakan tidak bisa aku ucapkan dengan kata-kata." ucap Danish dengan tatapan penuh cinta.     

"Berjanjilah padaku Kak Danish, mulai sekarang Kak Danish tidak akan bersedih lagi, dan akan selalu bahagia. Karena aku selalu di samping Kak Danish selamanya." ucap Ayraa seraya menggenggam kedua tangan Danish.     

Danish tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan pelan.     

"Aku berjanji padamu Ayraa, mulai sekarang aku akan bersemangat hidup untuk bekerja keras demi masa depan kita dan anak kita nanti. Aku akan berusaha menjadi suami yang terbaik untukmu." ucap Danish mengecup kedua punggung tangan Ayraa dengan penuh perasaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.