THE BELOVED ONE

SALING JATUH CINTA



SALING JATUH CINTA

0"Aahh...Kak Danish bohong, hanya bercanda kan Kak?' tanya Ayraa dengan hati berdebar-debar indah.     
0

Belum ada balasan dari Danish, tiba-tiba terdengar ponselnya berdering. Hati Ayraa berdebar-debar saat tahu yang meneleponnya adalah Danish. Dengan cepat Ayraa menerima panggilan itu.     

"Maaf aku meneleponmu Ayraa, aku tidak terbiasa berbalas pesan terlalu lama." ucap Danish dengan suara beratnya.     

"Tidak apa-apa Kak." Sahut Ayraa dengan bibir terasa kelu.     

"Lanjut pertanyaanmu yang tadi, aku tidak berbohong Ayraa...aku memang ingat senyuman manis kamu." ucap Danish dengan jujur.     

Hati Ayraa berbunga-bunga, baru kali ada laki-laki yang meneleponnya sebelum menjelang tidurnya dan itu sangat membahagiakan hatinya.     

"Senyuman apa Kak? senyuman jelek juga." ucap Ayraa dengan wajah memerah karena malu dengan pujian Danish.     

"Senyuman kamu Ayraa sangat manis." ucap Danish membayangkan senyuman Ayraa saat tersenyum malu padanya.     

"Kak Danish pintar merayu juga ya kak." ucap Ayraa semakin tersipu malu.     

"Tidak Ayraa, aku tidak pandai merayu aku bicara apa adanya. Aku suka dengan senyumanmu yang polos." ucap Danish benar-benar merasakan sesuatu yang lain. Apalagi mendengar suara Ayraa yang berkesan manja.     

Ayraa terdiam tidak sanggup lagi berkata-kata, bibirnya terasa kelu untuk bicara.     

"Ayraa, apa kamu masih mendengarku? atau kamu sudah mengantuk?" tanya Danish ingin mendengar suara Ayraa lagi     

"Masih Kak, aku hanya tidak tahu lagi harus bicara apa? aku...aku tidak terbiasa bicara dengan seorang laki-laki selain Chello." ucap Ayraa dengan jujur.     

"Apa Chello pacarmu Ayraa?" tanya Danish sedikit terusik dengan nama Chello.     

"Bukan Kak, Chello adalah sahabat baikku Kak sudah seperti saudara." jawab Ayraa dengan jujur.     

"Ohh.. apa rumah kalian dekat?" tanya Danish penasaran dengan kedekatannya Ayraa dan Chello.     

"Kami tetangga dekat Kak, orang tuaku dan orang tua Chello sahabat lama. Aku dan Chello dari kecil selalu bersama-sama dan selalu satu sekolah sampai sekarang." cerita Ayraa dengan tertawa bahagia.     

"Kalian berdua sangat dekat sekali." ucap Danish merasa ada sesuatu yang mencubit hatinya.     

"Sangat dekat Kak, kemana-mana selalu sama Chello. Chello sahabat terbaik Kak." ucap Ayraa dengan antusias dan itu membuat Danish sedikit cemburu.     

"Kenapa aku merasa cemburu ya? tidak mungkin juga aku menyukai seorang wanita, bukannya aku sudah mencintai Ponco.?" ucap Danish dalam hati yang tiba-tiba teringat Ponco.     

"Ayraa, sampai di sini dulu ya..aku lupa kalau masih ada pekerjaan yang belum selesai." ucap Danish tiba-tiba merasa bersalah pada Ponco Kekasihnya yang sudah dua tahun lamanya berhubungan.     

"Ya Kak." ucap Ayraa sedikit kecewa dengan sikap Danish yang tiba-tiba mengakhiri percakapannya.     

Dengan perasaan galau Ayraa berusaha memejamkan matanya agar bisa tidur. Namun bayangan Danish semakin kuat bermain-main di matanya.     

Danish memegang ponselnya masih menatap sebuah nomor yang barusan menelponya. Perlahan jari Danish menekan tombol penyimpan kontak dan memberi nama Ayraa manis.     

"Kenapa aku jadi memikirkan Ayraa? apa Ayraa kecewa karena aku memutuskan pembicaraannya dengan tiba-tiba?" tanya Danish merasa gelisah dan merasa bersalah.     

"Drrrrt... Drrrrt... Drrrrt'     

"Hallo Ayraa?" panggil Danish secara reflek memanggil nama Ayraa tanpa melihat siapa yang meneleponnya.     

"Aku kekasihmu bukan Ayraa. Siapa Ayraa? Ohh..apa dia Ayraa mahasiswiku? apa kamu dekat dengannya Danish? apa kamu barusan berbincang dengannya? pantas saja aku tidak bisa menghubungimu." ucap Ponco dengan luapan amarah di sela-sela batuknya yang berulang-ulang.     

"Kamu masih sakit Bieb, jangan marah..aku tidak menduakanmu, maafkan aku kalau aku telah membuatmu marah dan cemburu. Aku tidak akan mengulanginya lagi." ucap Danish merasa bersalah pada Ponco.     

"Aku sedang sakit di sini Danish, aku membutuhkan kamu sayang. Kenapa kamu tidak mengerti juga." ucap Ponco dengan suara pelan.     

"Ya... maafkan aku ya, besok setelah aku mengajar aku akan ke apartemen seharian. Bagaimana? apa kamu suka?" tanya Danish berusaha membujuk hati kekasihnya.     

"Jauhi Ayraa sayang, aku cemburu." ucap Ponco dengan nada sedih.     

"Ya..aku akan menjauhinya. Kamu sudah tidak marah lagi kan?" tanya Danish perasaan hati yang rumit.     

"Berjanjilah padaku Danish, jangan hanya bilang tanpa ada janji." ucap Ponco dengan nada manja.     

"Ya, aku berjanji padamu Bieb. Aku akan menjauhi Ayraa, apa kamu sudah senang sekarang?" tanya Danish dengan hati yang sangat berat untuk menjauhi Ayraa.     

"Cukup senang mendengar janji kamu, aku tidak ingin berpisah denganmu Danish. Kami tahu hanya kamu yang aku cintai." ucap Ponco dengan bersungguh-sungguh.     

"Ya Bieb, aku tahu itu." ucap Danish merasa Kasihan dengan Ponco yang dulu adalah sahabatnya, dan entah kenapa saat melihat Ponco menderita karena punya kelainan Danish ingin membantunya agar Ponco tidak di kucilkan dan sekarang dia sendiri yang tidak bisa lepas dari ketergantungan Ponco padanya. Karena Ponco akan nekat bunuh diri kalau dia meninggalkannya.     

Dulu hampir pernah Danish nekat meninggalkan Ponco dan benar itu terjadi, di hadapannya Ponco melakukan bunuh diri dengan menelan semua obat tidur yang di milikinya.     

"Sayang, kamu masih mendengarkan aku kan?" tanya Ponco dengan suara mendesah.     

"Ya...aku masih mendengarmu Bieb. Sudah malam tidurlah." ucap Danish ingin mengakhiri percakapannya karena hatinya semakin gelisah memikirkan Ayraa.     

"Baiklah, aku tunggu besok ya sayang." ucap Ponco dengan hati kecewa tidak biasanya Danish tidak merespon dengan desahannya.     

"Ya Bieb...luv you Bieb, mimpi indah ya." ucap Danish seraya menutup panggilannya.     

Setelah menutup panggilannya Ponco, Danish melihat ke whatsapp milik Ayraa ada status yang di buat Ayraa di sana "Aku jatuh cinta'     

Hati Danish semakin tercubit.     

"Ayraa jatuh cinta? jatuh cinta sama siapa? apa dengan Chello atau laki-laki lain?" tanya Danish dalam hati.     

Di lihatnya jam sudah menunjukkan jam satu malam.     

Tanpa bisa membendung rasa penasaran di hatinya, Danish memberi komentar pada status Ayraa.     

"Jatuh cinta sama siapa adek manis?" tanya Danish dengan hati berdebar-debar ingin tahu isi hati Ayraa.     

Cukup lama Danish menunggu balasan Ayraa hingga waktu menunjukkan jam dua malam, baru ada balasan dari Ayraa.     

"Aku jatuh cinta pada Kak Danish." balas Ayraa dengan singkat.     

Kedua mata Danish tak berkedip menatap balasan dari Ayraa.     

"Apa itu benar Ayraa, kamu bercanda kan?" tanya Danish dengan hati berdebar-debar.     

Tidak ada jawaban dari Ayraa membuat Danish tidak sabar dan kembali menghubungi Ayraa.     

"Ayraa...apa itu benar? apa kamu jatuh cinta padaku?" tanya Danish dengan serius.     

"Ya Kak, aku jatuh cinta sama Kak Danish dan ini pertama kalinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama Kak." jawab Ayraa dengan hatinya yang berdebar-debar.     

"Aku juga jatuh cinta padamu Ayraa, sejak kita pertama bertemu di sirkuit." sahut Danish tidak bisa mengingkari perasaannya.     

"Benarkah itu Kak?" tanya Ayraa tidak percaya kalau cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.