THE BELOVED ONE

INIKAH TAKDIR



INIKAH TAKDIR

0Setelah menjelaskan semuanya pada Ayah bundanya serta Papa mama Nicky, Raka merasa lega. Walau pada awalnya Raka kesulitan dalam menjelaskannya terutama saat menceritakan masalah Nicky dan Bagas yang selama ini saling mencintai dan saling berkorban. Sungguh banyak pertanyaan dari kedua pasangan orang tua tersebut yang harus di jawab Raka. Dan Raka bisa bernafas lega, akhirnya semuanya bisa menerima dengan berbesar hati untuk menerima semua yang telah terjadi. Bahkan saat Raka mengutarakan keinginannya untuk menikahi Hana, semuanya ikhlas dan setuju, Raka melakukan hal itu selain pertama agar Nicky bisa bersama Bagas, dan yang kedua agar kedua belah pihak tidak ada yang di permalukan karena para undangan sudah datang. Raka bergegas menjemput Hana yang sudah selesai di rias mbak Ika. Raka menatap Hana sebentar, kemudian tersenyum.     
0

" Trimakasih telah menerimaku dalam hidupmu,.... aku berjanji akan membahagiakanmu dunia akhirat.,.... " ucap Raka tulus. Hana mengangguk pelan dengan perasaan terharu.     

Raka dan Hana keluar dari kamar rias, dan berjalan memasuki ruang tengah di mana Nicky , Elina dan Genta berada. Nicky bangkit dari duduknya saat melihat Raka dan Hana datang bersama dengan bergandeng tangan. Wajah Nicky nampak bingung dengan apa yang di lihatnya. Nicky berhadapan dengan Raka dan Hana, di tatapnya Raka dan Hana bergantian.     

" Apa maksud dari semua ini Ka,...Hana,....?" tanya Nicky saat melihat penampilan Hana yang memakai baju kebaya seperti apa yang di pakainya hanya saja kebaya Hana berwarna pink, dan kebayanya berwarna putih tulang. Hana menoleh ke arah Raka dan kembali menatap Nicky.     

" Nick,.... aku dan Hana akan menikah sekarang,.... " kata Raka. " Jadi mulai sekarang kamu sudah bebas,.... kamu bisa mencintai Bagas dan menjaga Bagas dengan sepenuh hatimu tanpa ada halangan lagi,... " lanjut Raka menatap Nicky dengan menguatkan hatinya yang masih terluka. Nicky menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Apa yang di katakan Raka sangat mengejutkan hatinya. Nicky menatap mata Raka dan Hana secara bergantian ,matanya berkaca-kaca, airmatanya mengalir dengan deras, Nicky sudah tidak bisa menahannya lagi. Di peluknya Raka dengan sangat erat. isakannya semakin keras terdengar, hingga Elina dan Genta menghampirinya. Dan kedua orang tua Nicky dan Rakapun ikut merasakan haru melihat Raka dan Nicky saling berpelukan. Nicky semakin mempererat pelukakannya saat Raka mendekapnya dan membelai rambutnya. Mata Rakapun berkaca-kaca menahan hatinya yang telah hancur.     

" Kenapa kamu melakukan ini Ka,..... kenapa kamu melepaskan aku,.... bukankah untuk hidup bersama adalah impian kita berdua,.... ?" ucap Nicky terisak-isak di dada Raka.     

" Maafkan aku Nick,... maafkan aku yang telah egois,..yang telah menjauhkanmu dari Bagas orang yang kamu sangat cintai,...." maafkan aku, ..." kata Raka berulang-ulang.     

" Aku sangat menyayangimu Ka,..." tangis Nicky semakin menyayat hati Raka.     

" Aku tahu,.... aku tahu Nick,.... aku juga sangat menyayangimu,.... tapi kamu harus bahagia, ...dan bahagiamu hanya bersama Bagas bukan bersamaku,.... " ucap Raka menatap Nicky dengan lembut, dan mengusap airmatanya dengan penuh kasih.     

" Trima kasih Ka,.... selamanya aku menyayangimu,.... " sekali lagi Nicky memeluk Raka. Raka tersenyum dan mencium kening Nicky.     

" Aku juga akan selalu menyayangimu selamanya Nick,... "     

Nicky berganti menatap Hana, airmatanya pun menetes kembali. Di peluknya Hana dengan sangat erat. di ciuminya pipi Hana berulang-ulang dengan airmata berlinang. Hanapun menangis haru membalas pelukan Nicky.     

" Hana,.... kenapa kamu melakukan ini Han,... bagaimana caranya aku membalas kebaikanmu ini,.... pengorbananmu dan Raka sangatlah besar,..... aku tidak bisa membalas kebaikanmu ini,.... " ucap Nicky dalam pelukan Hana.     

" Aku hanya ingin kamu tahu Nick,... aku menyayangimu seperti adikku,.... aku hanya ingin kamu bahagia bersama Bagas orang yang kamu cinta dan yang mencintaimu,.... " Hana menangkup wajah Nicky dan mencium kening Nicky penuh kasih,... " sekarang tersenyumlah jangan bersedih atau menangis lagi,...." lanjut Hana dengan tersenyum. Nickypun tersenyum lega. Elina dan Genta sangat bahagia mendengar apa yang terjadi, Elina beribu ribu kali bersyukur , karena Takdir telah menyatukan Nicky dan Bagas, Raka dan Hana.     

" Ayo Hana,.... sebaiknya akad nikah kita di segerakan,...karena kita harus mengantar Nicky ke Bandung,. . " ucap Raka menggandeng tangan Hana untuk segera duduk di tempat akad nikah yang sudah di siapkan.     

Hana mengangguk kecil. Nicky mendampingi Hana duduk di sampingnya. Semuanya berkumpul duduk mengelilingi pasangan Raka dan Hana. Pak penghulu pun dengan khimat memulai proses akad nikah Raka dan Hana.     

Semuanya bernafas lega dan mengucap syukur setelah proses acara akad nikah selesai dengan lancar. Elina mengucapkan selamat pada Raka dan Hana, Elina memeluk Raka dan mencium kening Raka.     

" Trimakasih Nak,.... telah memberikan kebahagiaan pada Bagas dan Nicky,...juga kebahagiaan pada Bunda,. . " ucap Elina tulus.     

Raka mencium punggung tangan Elina.     

" Sama-sama Bunda,... "     

Elinapun memeluk Hana dan mencium kening Hana.     

" Trimakasih ya sayang,.... Mama tidak akan melupakan kebaikanmu ini ,. ." ucap Elina lembut.     

" Ya tante,.... sama-sama,..." Hana tersenyum.     

" Jangan panggil tante sayang,...panggilah bunda seperti Raka memanggil bunda,... " Elina membelai rambut Hana.     

Hana mengangguk haru. Hatinya sangat bahagia.     

" Bunda,... baiknya kita berangkat sekarang ke Bandung,.... " agar tidak memalaman nanti,. . " kata Raka tiba-tiba. " Nicky, Hana kalian cepatlah berganti baju,.... " kita akan menunggu di mobil ,.... lanjut Raka.     

Nicky dan Hana bergegas berganti pakaian di kamar rias. Sedangkan Raka, Elina dan Genta keluar rumah menunggu di mobil.     

Berlima mereka berangkat menuju Bandara, untuk segera naik pesawat menuju kota Bandung.     

Tiba di kota Bandung, Berlima sudah di jemput yoga suami Jeany yang sudah datang terlebih dahulu. Elina memeluk putra pertamanya dengan menangis lirih.     

" Bagaimana Bagas sayang,... apakah dia sudah sadar,... ?" tanya Elina pada Yoga yang menyetir mobil.     

" Belum sadar Ma,.... sepertinya Bagas sedang menunggu seseorang,.." jawab Yoga sambil melirik Nicky dan tersenyum. Nicky tersenyum malu, dan menundukkan wajahnya. Elinapun memeluk pundak Nicky, dan mengusapnya penuh kasih sayang.     

" Jangan buat putriku malu yoga,.... " kata Elina dengan memandang Nicky yang masih menunduk. Raka dan Hana yang duduk di belakang saling pandang dan kemudian tersenyum, melihat Nicky yang malu.     

Mobil Yoga melaju dengan pelan, menyusuri jalan-jalan kota Bandung. Selang lima belas menit mobil berhenti di area parkiran rumah sakit yang terkenal di kota Bandung.     

Yoga berjalan terlebih dulu, karena dia yang tahu di mana Bagas di rawat. Semuanya merasa sedih dan menangis pilu saat melihat keadaan Bagas yang lemah tak berdaya di ruang ICU dengan banyak kabel yang menancap di dadanya, di mulut hidungnya, dan selang infus di punggung tangannya. Tubuh Nicky terasa lemas tidak bertenaga melihat orang yang di cintainya berbaring lemah. Airmatanya mengalir , hatinya menangis pilu,... ini semua karena dirinya.     

" Bagassss,..... maafkan aku,.... " rintih Nicky menangis dalam pelukan Elina.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.