THE BELOVED ONE

JIKA KU BISA MEMILIH



JIKA KU BISA MEMILIH

Bagas segera di larikan ke rumahsakit oleh Dokter irwan dengan di temani Jeany. Dehidrasi lambung Bagas sangat parah, dan dari pemeriksaan Dokter Irwan, Bagas ada kelebihan dosis obat pereda nyeri. Mungkin karena rasa sakitnya sudah tidak bisa di tahannya, hingga Bagas meminumnya lebih dari anjuran dokter. Keadaan Bagas tak sadarkan diri. Dan otak syarafnya tidak bisa terpacu karena sepertinya Bagas sendiri tidak ada keinginan untuk menggunakannya. Sehingga kondisi Bagas bisa di katakan koma sementara. Jika Bagas masih tidak menggerakan syaraf otaknya dan tetap diam dalam ketidaksadarannya bisa-bisa Bagas akan mengalami koma permanen. Koma yang sangat panjang. Tubuh Jeany lemas saat mendengarkan semua apa yang di katakan Dokter Irwan, badannya gemetar menahan kesedihan yang sangat. Di tatapnya tubuh Bagas di ruangan ICU dengan dada yang telanjang dan banyak kabel yang menancap di dadanya ,dengan alat bantu pernafasan pada mulut dan hidungnya, serta cairan selang infus di punggung tangannya. Sungguh Jeany nelangsa melihat keadaan Bagas. Jeany sudah memberitahu Yoga untuk segera datang. Dan Jeany segera akan memberitahu Elina, karena takut jika terjadi apa-apa pada Bagas. Jeany membuka HP nya dan menekan panggilan ke nomor Elina.     

Elina yang sudah duduk berkempul dengan Nicky, Hana dan Genta di ruang tengah sambil menunggu kedatanganya Raka, jadi terusik saat ada panggilan dari Jeany menantunya. Hati Elina sudah berdebar-debar saat menerimanya. Hatinya sebagai seorang ibu sudah merasakan perasaan yang kurang baik.     

" Ya,...hallo jeany,...ada apa Nak,...?" tanya Elina pelan, takut jika Hana atau Nicky mendengar. Nicky dan Hana saling berpandangan saat Elina menyebut nama Jeany.     

" Bagas Ma,...." Bagas di rumah sakit sekarang,....dia ada kelebihan dosis obat pereda nyeri , sekarang Bagas dalam keadaan koma sementara,..." cerita Jeany dengan tersendat-sendat.     

HP yang di pegang Elina jatuh,..... Tubuh Elina limbung, bersandar di kursi. Airmatanya tumpah, dadanya terasa sesak, Genta bangkit dan memeluk Elina, Genta mengambil alih panggilan Jeanya , dan meminta Jeany untuk menjelaskan apa yang terjadi. Wajah Genta pun jadi pucat setelah mendengar cerita Jeany. Nicky dan Hanapun mendekati Elina.     

" Ada ma,...?" apa ada yang terjadi,...?"tanya Nicky ikut merasa cemas walau tidak tahu apa yang telah terjadi.     

" Mama harus balik sekarang sayang, maafkan mama tidak bisa menemani akad nikah kamu,...ada masalah penting di perusahaan,...dan mama harus di sana sekarang,.." kata Elina sambil mengusap pipi Nicky dengan perasaan hancur.     

" Masalah penting apa Ma,....bilang pada Nicky,...." apakah masalah perusahaan lebih penting dari hidup Nicky Ma,...?" tanya Nicky mulai menangis. Nicky sama sekali tidak mengerti , Bagas yang tidak bisa hadir alasannya karena masalah perusahaan, sekarang mamanya pun harus balik ke bandung dengan alasan yang sama.     

" Nanti mama ceritakan ya sayang,...mama harus berangkat sekarang dengan Genta,..." kata Elina putus asa karena tidak bisa memberitahu Nicky alasan yang sebenarnya.     

" Tante,....apakah Jeany itu istri Yoga kakak Bagas ....?" tanya Hana tiba-tiba , Hana sudah mengingat wanita yang bernama Jeany. Yah Jeany adalah istri dari Yoga.     

" Ya sayang,...."jawab Elina, " Kenapa Nak,...?" tanya Elina.     

" Bukankah Bagas sekarang bersama dengan Jeany tante,...?" tanya Hana,...Hana sudah mulai sadar ada sesuatu yang memang terjadi. Entah apa itu. Tapi Hana rasa sesuatu yang tidak begitu baik.     

Nicky menatap Hana,... jika Jeany kakaknya Bagas, kenapa Bagas seolah mengatakan padanya jika Jeany adalah kekasihnya. Dan tidak berterus terang kalau jeany adalah istri Yoga. Nicky semakin bingung dengan semuanya.     

" Tante,....Hana mohon,... Hana ingin berbicara dengan Jeany sekarang,...." Hana menatap Elina dan beralih menatap Genta bergantian. Genta menatap Elina untuk minta persetujuan. Elinapun mengangguk. Genta segera menyambungkan HP Elina dan menekan panggilan ke Jeany. Dan di berikannya pada Hana saat Jeany sudah menerimanya.     

" Kak Jeany, ini Hana,....kakak tolong ada apa sebenarnya ini kak,...kenapa tante harus pulang sekarang,...?" tanya Hana. Nicky duduk di samping Hana. Hana menspekear HPnya agar Nicky juga bisa mendengarnya. Elina masih terisak di pelukan Genta.     

Jeany menceritakan semua yang di ketahuinya soal antara Bagas dan Nicky, bahkan Jeany pun menceritaakan jika Bagas itu adalah Aga. di mana Bagas dan Aga adalah orang yang sama yang selama ini sangat mencintai Nicky, dan rela melakukan apapun demi kebahagiaan Nicky. Nicky terduduk lemas ,ingatannya mulai menyeruak semua tentang rangkaian cerita saat bersama Bagas. Airmata Nicky jatuh tanpa dia sadari. Hatinya sangat sedih ...mengingat semua kebaikan Bagas. Ini bagaikan bom waktu yang di terima Nicky, kenapa dia baru tahu sekarang .....tentang apa yang di lakukan Bagas untuknya, tentang semua pengorbanan Bagas.     

" Kak Jean,....sekarang apa yang terjadi pada Bagas ....?" tanya Hana, hatinya merasa tersentuh dengan rasa cinta Bagas yang begitu tulus pada Nicky.     

" Sebenarnya, Bagas tidak ke jakarta seperti yang Bagas bilang pada Nicky, sebenarnya Bagas berada di Vila karena Bagas tidak sanggup melihat Nicky akan hidup bersama dengan Raka, dan selama di vila lambungnya Bagas kambuh, karena Bagas jarang makan, dan tidak mau meminum obatnya dengan teratur,...Bagas hanya meminumnya pada saat kesakitan saja. Dan semalam Bagas mungkin merasakan sakit lagi , tapi sepertinya Bagas meminum obatnya melebihi dosis, dan sekarang Bagas berada di rumah sakit dan mengalami koma sementara, karena Bagas tidak mau menggunakan syaraf otaknya untuk sadar, keinginan Bagas untuk hidup sepertinya sudah tidak ada lagi ..." cerita Jeany panjang lebar.     

Hana dan Nicky terduduk lemas mengetahui semua rahasia Bagas. Nicky bangkit dari duduknya dan bersimpuh dipangkuan Elina.     

" Mama,...maafkan Nicky,....maafkan Nicky yang egois ini, yang tidak tahu apa-apa ini,...." dan kenapa mama tidak berterus terang pada Nicky ma,...?" Nicky menangis menatap Elina dan Genta bergantian.     

" Kenapa Mama dan Genta ,....menyembunyikan semua ini,...." Nicky meratap menangis di pangkuan Elina. Elinapun hanya bisa menangis terisak.     

" Maafkan kami Nick,....ini semua karena permintaan Bagas,...Bagas hanya ingin kamu bahagia bersama Raka,...." Genta menjelaskan.     

" Nick,....kamu harus pergi sekarang sama tante dan Genta ....Bagas membutuhkanmu Nick,...."kata Hana tiba-tiba. " Kamu tidak bisa meneruskan proses akad nikah ini Nick,....karena Bagas sangat mencintaimu dan Kamupun mencintainya ...." ucap Hana lagi.     

Nicky terdiam hanya bisa menatap Hana, Elina dan Genta dengan tatapan yang merasa bersalah. Nicky menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.     

" Jika aku bisa memilih,...aku akan memilih pergi untuk menemui Bagas Han, ..Aku memang sangat mencintainya ..." Namun di saat seperti ini, aku tidak bisa meninggalkan Raka, bagaimana rasa malu Raka dan keluarganya nanti ..." Mama,....apa yang harus Nicky lakukan,.....?" jawablah Ma,...?" kata Nicky terisak menciumimya punggung tangan mamanya untuk meminta maaf. Elina hanya bisa menangis dan mencoba memahami apa yang ada dalam pikiran Nicky.     

" Tidak apa-apa Nak,...lakukan yang menurutmu baik untuk kebaikan semuanya,..." Elina tidak bisa egois untuk meminta Nicky membatalkan akad nikahnya. Karena Elina tahu, Nicky selalu berpegang teguh dengan janjinya.     

Hana berdiri dan menarik tangan Nicky untuk ikut berdiri, di tatapnya mata Nicky dengan tajam.     

" Jika kamu berpegang teguh dengan janjimu, berarti kamu akan kehilangan Bagas selamanya. karena kita sudah tahu Bagas tidak akan bisa hidup tanpamu ,...apakah pengorbanan Bagas dan tante tidak ada artinya di banding dengan rasa ketakutanmu meninggalkan Raka,...?" Hanya karena sebuah janji kamu untuk hidup bersama Raka, tapi hidupmu selamanya tidak akan bahagia Nick, karena tidak ada cinta di hatimu untuknya,....dan kamu telah melukai hati tante, terutama Bagas,...." kata Hana mencoba merubah pendirian Nicky. Nicky memeluk Hana dan kembali terisak menahan rasa bersalahnya.     

" Maafkan aku Hana,...aku memang sahabat yang buruk, dan anak yang tidak tahu berterimakasih ..." Maafkan aku yang tidak mempunyai keberanian untuk menyakiti Raka dan keluarganya,...."     

" Tidak mempunyai keberanian ....untuk menyakiti Raka dan keluarganya,...!"tapi kamu berani dan tega menyakiti tante yang sangat mengasihimu. dan Bagas yang sangat mencintaimu .....begitu,...!" tatap Hana tajam pada Nicky. "Baiklah jika kamu tidak berani melakukannya,...aku yang akan melakukannya,..." lanjut Hana dengan kesal melihat keras kepalanya Nicky.     

" Apaaa yang akan kamu lakukan Han ....?" tanya Nicky     

" Aku akan menceritakan semuanya pada Raka,....jika kamu tidak bisa memutuskan,...biar Raka yang memutuskan,....aku akan bilang pada Raka sekarang,..." jawab Hana pasti .     

Hana menatap Nicky, Genta dan beralih pada Elina.     

" Tante,....tante jangan pulang dulu, jika pun pulang, tante pulang bersama Nicky, ini janji Hana pada tante,...." doakan Hana tante, semoga bisa menyelesaikan masalah ini,..."     

Elina menangis memeluk Hana, sangat terharu dengan apa yang di lakukan Hana untuk putranya dan Nicky.     

" Ya nak,.... tante berharap semoga Alloh memberikan jalan keluar untuk kita semua,..." ucap Elina. Kemudian memeluk Nicky dalam pelukannya. Nicky hanya bisa menangis pelan, menangisi ketidakberdayaannya.     

" Ya Alloh,....apakah Hana dewi penolongku yang Kau kirimkan padaku,....?" Dan aku mohon padaMu lindungi dan selamatkan Bagas,.." aku Mohon Ya Alloh,...." jerit Hati Nicky     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.