THE BELOVED ONE

TAKDIR YANG BICARA (1)



TAKDIR YANG BICARA (1)

0Hana menanti kedatangan Raka dengan hati berdebar-debar. Tekadnya sudah bulat untuk memghentikan sikap Nicky yang keras kepala mempertahankan janjinya pada Raka. yang malah bertindak bodoh mengorbankan perasaan dan cintanya hanya karena sebuah janji. Nicky duduk diam di samping mamanya Atika dan Mama Elina. Elina sesekali sibuk dengan HP nya untuk memastikan keadaan Bagas yang masih koma. Hana mondar mandir di liriknya jam tanganya sudah pukul sepuluh, harusnya raka sudah datang. proses akad nikahnya di mulai pukul sebelas siang. Keluarga inti Raka sudah nampak. Dan Hana melihat sosok Raka yang berada paling depan dengan kemeja putih dan Jas abu-abunya. Hana bergegas menghampiri Raka yang sudah berada di pintu. Nicky bangkit dari duduknya dan ikut segera menghampiri.     
0

" Raka,...aku mau bicara penting denganmu , ayo ikut aku ke taman samping,...." kata Hana cepat. Nicky menahan tangan Hana. Raka bingung melihat Nicky dan Hana sangat terlihat tegang.     

" Hana,...aku mohon jangan lakukan ini,...." aku tidak sampai hati han,..." kata Nicky memohon pada Hana. Hana diam menatap Nicky tajam.     

" Nick,...aku janji aku tidak akan memaksa Raka,...semua tetap pada keputusan Raka,...karena aku tahu , kamu tidak akan bisa memutuskan, .." tegas suara Hana. Raka semakin bingung di buatnya.     

" Ada apa ini,..?" tanya Raka menatap Nicky dan Hana bergantian.     

Hana menarik tangan Raka dengan cepat membawanya ke taman samping rumah, sebelum Nicky menahannya lagi.     

Di taman samping rumah, Raka menatap Hana dengan seribu tanda tanya.     

" Ada apa Han,..?" tanya Raka lagi.     

" Aku mau membicarakan masalah Nicky dan Bagas,...." kata Hana langsung pada pokok permasalahannya.     

" Ada apa memang dengan mereka....?" tanya Raka lagi dengan hati yang sudah mulai berdebar tidak tenang.     

" Sebelum aku menceritakan semuanya, aku minta kamu mendengarkannya tanpa menyela ceritaku , sebelum aku selesai bercerita,...." kata Hana menatap manik mata Raka. Raka mengangguk mencoba untuk tenang.     

" Raka,....kamu tahu,...sebenarnya Nicky dan Bagas saling mencintai,..." dan mereka saling mencintai sudah sejak lama , saat mereka masih sekolah dasar. Dan itu berarti sebelum Nicky mengenalmu, dia sudah mengenal Bagas terlebih dahulu,..." Hana bercerita dari saat Nicky dan Bagas masih kecil hingga sampai mereka dewasa saat ini, Semua apa yang terjadi di antara mereka berdua di ceritakannya semua tanpa ada yang tertinggal. Soal perasaan dan pengorbanan Bagas pada Nicky, dan juga soal perasaan dan pengorbanan Nicky yang masih mempertahankan Raka, walau Nicky sangat mencintai Bagas. Sesekali Hana melihat Raka menghela nafas menahan dadanya yang mulai terasa sesak. Apa yang di pikirkan Raka dan apa yang di takutkan Raka benar-benar terjadi. Dia telah kehilangan cinta Nicky. Tubuh Raka limbung, bersandar pada tembok rumah.     

Hana lega, lega karena sudah menceritakan semuanya pada Raka.     

" Kamu tahu Ka,....Bagas sudah berbesar hati melepas perasaan cintanya pada Nicky bahkan Bagas menjauh dari Nicky , agar Nicky tetap bisa bersamamu, walau Bagas sekarang harus menderita, dia sakit parah dan sekarang dalam keadaan koma,....bahkan di saat dia sakitpun, dia tidak mau memberitahu Nicky soal keadaannya, baik tante elina, Genta, semuanya di larang Bagas untuk tidak bercerita pada Nicky. Bagas hanya ingin Nicky tetap bahagia bersamamu,..." Hana memegang pundak Raka yang sudah pucat. Tubuh Raka terlihat lunglai. Namun Hana tidak bisa mundur lagi.     

" Dan Nicky,...walau dia sangat mencintai Bagas, dia rela mengorbankan perasaan dan cintanya, hanya demi kamu,...dia tetap keras kepala mempertahan kamu Ka,....Apa yang akan kamu dapatkan jika tetap melangsungkan akad nikah ini,....kamu hanya menemukan kebahagiaan yang semu,... karena kamu tahu Nicky tidak mencintaimu tapi mencintai Bagas. Kamu akan membunuh mereka berdua secara berlahan,..." kata Hana mencoba membuka hati Raka agar bisa menerima kenyataan yang ada.     

" Cukup Han,....jangan teruskan lagi,...." Raka terduduk di kursi, kedua tangannya menutup wajahnya. Raka menangis, tak mampu sudah menahan luka hatinya.     

" Raka,...kamu harus bisa melihat pengobarnan Bagas dan Nicky ...mereka berdua saling mencintai dan mereka melakukannya demi kamu,....jika mereka bisa berkorban kenapa kamu tidak bisa,...." bisik Hana pelan.     

Raka menatap Hana dengan mata berkaca-kaca.     

" Salahkah aku,.....berusaha untuk mempertahankan apa yang sudah aku miliki selama lima tahun ini Han,.....?" tanya Raka meratap.     

Hana menatap Raka iba,....     

" Kamu memang harus mempertahankan apa yang kamu miliki dan yang kamu cintai Ka,...." jika yang kamu pertahankan juga mencintaimu,....Nicky tidak mencintaimu Ka,...dia hanya menyayangimu,....sedang cintanya hanya untuk Bagas,....kamu harus tahu itu Ka,...." Hana masih tetap berusaha menjelaskan pada Raka.     

" Aku sangat mencintai Nicky Han,....kami sudah menjalani hari-hari selama lima tahun dan kami baik-baik saja,... impian Nicky dan aku selama ini hanya bisa hidup bersama selamanya....." Raka mencoba bertahan dengan pemikirannya.     

" Raka,...." panggil Hana , ." tatap mataku,...." Hana menatap Raka dengan tajam. " Aku bertanya padamu,....dan kamu harus menjawab dengan jujur,...." lanjut Hana.     

" Apakah kamu yakin,.... Nicky mencintaimu,.... " tanya Hana,.... " Aku tanya padamu Raka,.... apakah Nicky benar-benar mencintaimu,.... ?" teriak Hana mulai kesal dengan sikap Raka yang tidak mau mengerti.     

Raka terdiam, sudah lama sebenarnya hati Raka mulai meragu akan cinta Nicky kepadanya. Sejak Nicky mulai dekat dengan Bagas dan Nicky selalu perhatian pada Bagas, Namun Raka selalu menepis keraguannya karena Nicky selalu menuruti apa katanya.     

" Raka,... jawablah ...." tanya Hana lagi.     

" Aku tidak tahu,... " Raka menggeleng kepalanya.     

" Kamu tahu,...!" hatimu sebenarnya sudah tahu itu,.... jika Nicky sudah tidak mencintaimu,.... Nicky hanya menyayangimu, karena tidak ingin melukai hatimu,...." jawab Hana panjang.     

Tubuh Raka bergetar, gejolak hatinya yang terluka tak bisa di tahannya , Raka terisak pelan,...dia tak sanggup jika harus berpisah dengan Nicky, apalagi dengan situasi yang sudah seperti ini.     

" Raka,...." Bagas sekarang sekarat dia sangat membutuhkan Nicky saat ini,....dan jika Nicky tidak segera ke sana , Bagas sewaktu waktu bisa saja meninggal , Dan kamu tahu apa yang terjadi pada Nicky jika Bagas meninggal,...?" tanya Hana menatap Raka dengan sorot mata iba.     

" Lihatlah Nicky Ka, sekali saja,...." Nicky masih tetap bersihkeras mempertahankan kamu, walau Nicky tahu Bagas lebih membutuhkannya saat ini ..... itu Nicky lakukan karena sayang sama kamu, tidak ingin melukaimu,....Aku berharap kamu juga bisa melakukannya demi Nicky,.... kamu harus bisa melepasnya Ka,...aku mohon,.. karena hanya kamu yang bisa melakukannya,...." Nicky tidak ada keberanian untuk melepasmu, dia terikat janji padamu,... " Hana putus asa,...bersimpuh di depan Raka,....     

Raka terhenyak,... dengan apa yang di lakukan Hana bersimpuh di depannya dan memohon padanya,....     

" Apa yang kamu lakukan Han,.... ?" jangan seperti ini,.... bangunlah " Raka memegang pundak Hana menyuruhnya untuk berdiri.     

" Tidak Ka,... aku sudah berjanji pada tante Elina, .. jika tante pulang ke bandung, harus bersama Nicky,... dan aku akan bersimpuh di sini terus, sampai kamu mengatakan akan melepas Nicky,... " kata Hana bersikeras.     

Raka memejamkan matanya, semua ini terasa berat baginya,..... apalagi proses akad nikah kurang setengah jam lagi. Raka menghela nafas panjang,... di tatapnya Hana ...dengan tatapan berkabut.     

" Hana,.... "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.